cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Transformative
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 25810308     EISSN : 25483323     DOI : -
Core Subject : Social,
Jurnal Transformative is published by the Department of Government Study, the Faculty of Social and Political Science, Universitas Brawijaya. There are three main issues focused on Local Government, Government Innovation, and Government Institution. The purpose is to spread critical and original analysis from researchers and academic practitioners on various social, political and government issues both local and foreign. The writing is published after undergoing a peer-review process by providing an exclusive analysis on social, political and government issues from various perspectives. Jurnal Transformative provides high-quality studies outcomes and new thoughts for academic practitioners, researchers, and the public to break down the complexity and dynamics of contemporary socio-political changes. Published twice a year, in March and September. Jurnal Transformative invites researcher, academician, practitioners, and publics to submit their critical writings and to contribute to the development of social and political sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2019): Maret" : 6 Documents clear
Positioning Ideologi Partai Politik Dalam Pembentukan Koalisi Indonesia Adil Makmur Pada Pemilihan Presiden Tahun 2019 Hermanto, Bambang
Jurnal Transformative Vol 5, No 1 (2019): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4423.004 KB) | DOI: 10.21776/ub.transformative.2019.005.01.1

Abstract

This article analyzes the ideological positioning of political parties in the formation of the Indonesia Adil Makmur Coalition in the 2019 Presidential Election. Democracy has brought political parties in the political electoral. In 2014 the dynamics of political parties in Indonesia before and after the Presidential Election were interpreted as manifestations of the office-seeking coalition model. The characteristics of the office-seeking coalition model are fluid and not permanent. This seems to justify a practical political adage which states that in politics there are no eternal friends or enemies, what is in the interests of servants. The 20% presidential threshold has resulted in political parties having to form coalitions to support candidates in the Presidential Election in 2019. The method used in this study is media analysis and literature studies. The results of the analysis indicate that the coalition of political parties in the 2019 Presidential Election is a must for political parties. The emergence of the catch-all party shows pragmatism and shifts the ideology of political parties in building the coalition. This proves the lack of commitment and weakening of the ideology of political parties from time to time. Political parties focus more on getting a share of power. From the explanation above, it can be concluded that ideology cannot be used as the absolute preference of the coalition of political parties. Because it is proven that the composition of the coalition is not always formed on the basis of ideology. This explains that the formation of coalitions is the basis of political interests that are non-ideological or office-seeking to get a share of power.
Mahalnya Ongkos Politik dalam Pemilu Serentak Tahun 2019 Sholikin, Ahmad
Jurnal Transformative Vol 5, No 1 (2019): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.666 KB) | DOI: 10.21776/ub.transformative.2019.005.01.6

Abstract

The amount of money circulating in the 2019 Election has the potential to increase from the 2014 general election. This is based on several things. First, the system and mechanical elections have not changed from 2014. This means that the personal side or orientation of the election competition is still based on legislative candidates rather than political parties. Second, the orientation of the 2019 Legislative Election competition remains based on the popularity and personality of candidates. Third, to be elected, every legislative candidate will still try to increase its popularity, increase campaign activities, and personally finance it. In Indonesia, one of the crucial topics in each general election is about money management in elections. The role and function of money in elections is very important in studies in the social sciences, especially political science, law, and economics. This issue then brings various consequences for election participants, election organizers, and from the voter side so that the phenomenon of the widespread practice of money politics is also a major issue in the implementation of each election.
Pragmatisme Politik: Antara Koalisi, Pencalonan, dan Calon Tunggal Dalam Pilkada Ekowati, Endah Yuli
Jurnal Transformative Vol 5, No 1 (2019): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.425 KB) | DOI: 10.21776/ub.transformative.2019.005.01.2

Abstract

Pragmatisme politik menjadi dinamika pada pilkada serentak untuk pemilihan kepala daerah. Kekuatan petahana dan pembentukan koalisi partai-partai peserta pemilu yang tidak berimbang dapat mengurangi ataupun menghilangkan peluang partai politik lain untuk ikut dalam kontestasi. Selain permasalahan tersebut pengajuan pasangan calon oleh partai politik lebih banyak memperhatikan elektabilitas petahana ataupun popularitas calon yang akan diusungnya tanpa memperhatikan ideologi partai. Hal ini menjadikan tidak berimbangnya kekuatan sehingga menyebabkan calon dari partai politik atau koalisi partai politik lain enggan menjadi pesaing. Partai politik melakukan koalisi untuk mengusung calon dilakukan dengan berbagai alasan pembenaran. Tulisan ini akan menjelaskan tentang pragmatisme partai politik dalam berkoalisi dan mengusung pasangan calon yang memunculkan fenomena calon tunggal. Penulisan jurnal ini diawali dengan pengumpulan data melalui studi pustaka dan juga didukung data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Penulis mencoba melakukan analisis terhadap dokumentasi sepanjang penyelenggaraan pilkada serentak untuk menjawab fenomena tersebut. Konsep pragmatisme politik diharapkan dapat menjelaskan fenomena-fenomena tersebut. Hasil tulisan ini menyimpulkan bahwa cara-cara pragmatis yang digunakan partai politik dalam menentukan koalisi dan pasangan calon dalam pilkada disebabkan karena tujuan partai politik ikut dalam kontestasi hanya berorientasi pada kemenangan untuk memperoleh kekuasaan
Atribut Inovasi Program Besuk Kiamat Kota Surakarta Sari, Yunita Ratna
Jurnal Transformative Vol 5, No 1 (2019): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.466 KB) | DOI: 10.21776/ub.transformative.2019.005.01.3

Abstract

Penelitian ini tentang atribut inovasi program Besuk Kiamat di Kota Surakarta. Penelitian ini dilatarbelaking oleh rendahnya kesadaran masyarakat di Kota Surakarta terkait kepemilikan akta kematian. Tujuan penelitian ini untuk memaparkan tentang atribut inovasi program Besuk Kiamat di Kota Surakarta menggunakan data sekunder dari berbagai literatur. Melalui metode desk research, studi ini memanfaatkan data sekunder sebagai sumber literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya inovasi program Besuk Kiamat mempermudah masyarakat untuk memperoleh akta kematian dan efisien dalam waktu, tenaga serta biaya.
Pemilihan Walikota Malang Rasa Korupsi Ludigdo, Unti
Jurnal Transformative Vol 5, No 1 (2019): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.305 KB) | DOI: 10.21776/ub.transformative.2019.005.01.4

Abstract

Tulisan ini ingin membedah pemilihan walikota Malang tahun 2018. Pada pemilihan 2018 dua pasangan calon [paslon] yang terjerak korupsi ditambah dengan 41 anggota dewan perwakilan rakyat daerah [DPRD]. Pilwali rasa korupsi karena terjadi menjelang pelaksanaan suksesi kepemimpinan di tingkat lokal tiba-tiba KPK membongkar perilaku korupsi yang melibatkan banyak aktor pejabat daerah. Implikasinya dua paslon mendapat penilaian negatif dari masyarakat, sementara satu paslon mendapatkan keuntungan dari kasus korupsi tersebut. Alhasil, paslon tersebut yang terpilih sebagai walikota. Keterpilihan paslon yang tidak korupsi menunjukkan rasionalitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Namun, pada saat yang sama memberikan hukuman kepada paslon yang terlibat korupsi. Inilah rasionalitas masyarakat dalam menggunakan hak politiknya dalam menentukan siapa pemimpin yang dapat mewakili aspirasinya.
Layanan Pojok Braile Dalam Meningkatkan Literasi Baca Bagi Disabilitas Netra Di Kota Malang Setiawan, Andi; Sembiring, Ruth A; Maria, Wulan Six
Jurnal Transformative Vol 5, No 1 (2019): Maret
Publisher : Faculty of Social and Political Science Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.transformative.2019.005.01.5

Abstract

AbstrakLayanan pojok braille di Kota Malang disebabkan karena, belum adanya perpustakaan umum yang memberikan pelayanan ramah disabilitas netra pada 39 perpustakaan umum Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Minimnya jumlah variasi buku Braille. Belum tersedianya layanan perpustakaan bagi disabilitas netra yang berbasis teknologi. Belum adanya layanan perpustakaan inklusi guna menumbuhkan rasa percaya diri bagi disabilitas netra. Perpustakaan Kota Malang membuat suatu layanan baru yaitu Layanan Pojok Braille. Kajian ini menganalisis tentang pelaksanaan inovasi yang hadir untuk memenuhi kebutuhan disabilitas netra dalam bidang literasi. Teori yang digunakan adalah Karakteristik Inovasi Everett M. Rogers. Serta menganalisis faktor pendukung dan penghambat. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan metode pengambilan data wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan inovasi Lapobra pertama, relative advantage pioner dan inovator dalam penyediaan layanan perpustakaan umum bagi disabilitas netra. Kedua, compatibility belum sesuai dengan kebutuhan disabilitas netra jaman sekarang yang sudah available menggunakan gadget dan teknologi. Ketiga, complexity tata kelola rumit yaitu belum ada nomor referensi buku, tidak dilengkapi panduan how to use, dan belum ada tanda dominan disepanjang jalur masuk. Keempat, trialability tidak pernah melakukan uji coba dan kurang sosialisasi. Proses sosialisasi dengan cara menghubungi SLB, Panti Rehabilitasi, Yayasan, dan paguyuban disabilitas netra. Kelima, observability inovatif hanya dari segi penyediaan dan perintisan layanan. Jika ditinjau dari keberlanjutan inovasinya masih kurang. Inovasi dalam Layanan Pojok Braille dikaji menggunakan 5 Karakteristik Inovasi Menurut Everett M. Rogers maka hasilnya belum bisa memenuhi indikator compatibility dan trialability. Faktor yang menghambat yaitu budaya risk aversion, ketergantungan berlebihan pada high performer, rencana anggaran jangka panjang,  hambatan administratif. Faktor yang mendukung yaitu sistem pelayanan, kapasitas kelembagaan, kehadiran dan kesinambungan sumber daya. Kata Kunci: Inovasi, Layanan Pojok Braille, dan Disabilitas Netra

Page 1 of 1 | Total Record : 6