cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 23016078     EISSN : 2579471X     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 4 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2013)" : 4 Documents clear
REALITA KONFLIK POLITIK DAN KONFLIK BATIN DALAM NOVEL RATU KALINYAMAT TAPA WUDA ASINJANG RIKMA KARYA SRI WINTALA ACHMAD Hari Waskitho; Panji Kuncoro Hadi; Rahayu Sulistyowati
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.199 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konflik politik dan konflik batin dalam novel Ratu Kalinyamat Tapa Wuda Asinjang Rikma karya Sri Wintala Achmad.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan studi pustaka, dengan cara mengumpulkan buku-buku dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis isiatau content analysis, yaitu dengan cara membahas atau mengkaji isi novel Ratu Kalinyamat Tapa Wuda Asinjang Rikma karya Sri Wintala Achmad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Ratu Kalinyamat Tapa Wuda Asinjang Rikma menampilkan berbagai bentuk intrik politik dalam perebutan kekuasaan. Banyaknya cara licik yang digunakan dalam perebutan kekuasaan, bahkan timbul pengkhianatan terhadap hukum agama yang selalu dipuja siang malam menyebabkan terjadinya persimbahan darah yang mengakibatkan melayangnya sukma dari raga. Persimbahan darah menyebabkan terjadinya gejolak batin para tokoh, khususnya Ratu Kalinyamat yang memandang realita buruk tersebut sebagai lawan dari hati nurani.Peberontakan nurani kewanitaan merupakan akibat dari gejolak emosi diwujudkan dengan tapa wuda asinjang rikma atau bertapa telanjang dengan berbalutkan geraian rambut.Kata Kunci:Politik, Konflik Batin dan Psikologi
PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK Ermi Adriani Meikayanti
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.849 KB)

Abstract

Pembelajaran cerita rakyat di sekolah-sekolah yang tidak kontekstual atau tidaksesuai latar tempat maupun kondisi siswa. Guru seharusnya memberikan cerita rakyat yang sesuai konteks siswa tersebut belajar.Hal ini ditemukan pada pengajaran sastra cerita rakyat pada salah satu sekolah di Nganjuk.Kenyataan yang terjadi adalah bukan cerita rakyat dari Nganjuk yang diberikan pada siswa melainkan cerita rakyat dari daerah lain. Tiga aspek yang tidak boleh dilupakan jika ingin memilih bahan pengajaran sastra yang tepat.Ketiga aspek itu adalah bahasa, kematangan jiwa (psikologi) siswa, dan latar belakang kebudayaan siswa.Latar belakang kebudayaan siswa ini cocok dengan cerita rakyat penelitian ini karena sumber cerita berada di Nganjuk.Pembelajaran sastra cerita rakyat Air Terjun Sedudo (Ki Ageng Liman/ Ngliman) di Kabupaten Nganjuk ini dirasa cocok untuk tingkat SMA dibandingkan tingkat SD dan SMP yang memang sudah ada pembelajaran sastra cerita rakyat. Hal ini karena muatan ceritanya yang kompleks sehingga akan kesulitan diberikan kepada siswa SMP apalagi siswa SD untuk memahaminya. Selain itu, muatan cerita rakyat untuk SD dan SMP cenderung pada dongeng.cerita rakyat Air Terjun Sedudo (Ki Ageng Liman/ Ngliman) di Kabupaten Nganjuk dapat digunakan sebagai pembelajaran bahasa juga pembelajaran sastra pada pelajaran bahasa Indonesia. Selain berguna untuk pelajaran bahasa Indonesia juga berguna untuk mata pelajaran lain seperti pelajaran IPS khususnya sejarah, sosiologi, dan antropologi dengan sudut pandang/ kajian yang berbeda.Cerita rakyat layak untuk menjadi sumber pembelajaran bagi peserta didik karena dapat mendapat pengetahuan, menumbuhkan rasa bangga dan menjaga kelestarian cerita rakyat tersebut agar tidak lenyap tergeser oleh zaman.Kata Kunci: Cerita Rakyat, Pembelajaran Sastra
PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SDN 02 MADIUN LOR KECAMATAN MANGUHARJO KOTA MADIUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Lina Wardani; Teguh Suharto; Dwi Rohman Soleh
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.93 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran membaca permulaan dan mendeskripsikan faktor yang menjadi kesulitan dalam  proses pembelajaran membaca permulaan serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran permulaan pada siswa kelas I di SDN 02 Madiun Lor Kecamatan Manguharjo Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sumber data yang digunakan adalah narasumber atau informan, tempat penelitian, peristiwa atau aktivitas, dokumen atau arsip. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi dan wawancara, guna memperoleh informasi secara mendalam dan relevan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran membaca permulaan, kemampuan kognitif anak tidak sama. Anak yang mempunyai kemampuan kognitif kuat ia akan dengan mudah membaca sebuah kalimat maupun membaca gambar dalam cerita. Tetapi sebaliknya anak yang mempunyai kemampuan kognitif kurang, dalam berpikir pun akan sangat lambat meskipun sebenarnya anak tersebut sudah dapat membaca walaupun lambat. Dalam hal ini hendaknya guru memperhatikan tujuan yang hendak dicapai dalam membaca permulaan bagi peserta didik. Metode dan media pembelajaran yang tepat sangat menentukan keberhasilan guru dalam melaksankan pembelajaran membaca permulaan.Dengan demikian maka disimpulkan bahwa membaca permulaan merupakansuatuprosesketerampilandan kognitif. Untuk meningkatkan kemampuan membacapermulaan siswadiperlukanpengetahuantentang faktor-faktor yangmempengaruhi kemampuan  membaca. Faktortersebutdapatberasal darisiswa maupun faktorluaryang ikut berpengaruh dalammeningkatkan kemampuan membacapermulaan siswa.Kata Kunci:Pembelajaran, Membaca Permulaan
KELAS SOSIAL DALAM PERKAWINAN MUSTAQIMAH KARYA ZULFAISAL PUTERA Agung Nasrullah Saputro
Widyabastra : Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.367 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian sosiologisastra yang bertujuan untuk Mendesripsikan kelas sosial tokok Aku dalam cerpen “Perkawinan Mustaqimah” karya Zulfaisal Putera, mendesripsikan kelas sosial tokok H. Fauji dalam cerpen “Perkawinan Mustaqimah” karya Zulfaisal Putera, dan mendesripsikan Faktor yang menyebabkan kegagalan perkawinan tokok Aku dengan Mustaqimahdalam cerpen “Perkawinan Mustaqimah” karya Zulfaisal Putera.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang akan digunakan, yaitu isi yang terdapat dalam novel, seperti penokohan, alur, latar, tema, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa yang mengarah kepada kajian kelas sosial yang diungkapkan pengarang dalam cerpen Perkawinan Mustaqimah karya Zulfaisal Putera.Hasilpenelitianini, yaituperbedaan kelas sosial yang ada pada cerpen “Perkawinan Mustaqimah” karya Zulfaisal Putera yang terbagi menjadi dua, yaitu golongan sangat kaya yang diperankan oleh keluarga H. Fauji termasuk Mustaqimah, sebagai anak H. Fauji, sedangkan golongan kedua yaitu golongan si miskin yang diperankan oleh keluarga tokoh aku berikut keluarganya.Faktor penyebab yang menyebabkan kegagalan perkawinan tokoh “aku” dan “Mustaqimah” adalah ketidak mampuan keluarga tokoh “aku” untuk membayar jujuran sebesar dua puluh juta yang menjadi syarat dari keluarga H. Fauji.Perbedaan kelas sosial yang menonjol dalam cerpen tersebut mampu menolak pinangan tokoh aku kepada Imus, meskipun hanya modal nekat dan juga rasa cinta, tidak akan mampu mengalahkan kemauan si golongan sangat kaya untuk minta jujuran atau mas kawin berupa uang dua puluh juta. Hal tersebut membuat si aku menjadi kecewa dan memilih untuk mundur dan memendam perasaan cintanya. Perkawinan Mustaqimah pun tidak jadi dilaksanakan dan akhirnya Mustaqimah “minggat”. Kata Kunci: KelasSosial dan Cerita Pendek

Page 1 of 1 | Total Record : 4