cover
Contact Name
Sumasno Hadi
Contact Email
sumasno.hadi@ulm.ac.id
Phone
+6281328516583
Journal Mail Official
pelataran.seni@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP Universitas Lambung Mangkurat Jl. Brigjend H. Hasan Basry, Gedung FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Kotak Pos No. 87, Banjarmasin, 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Pelataran Seni: Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni
ISSN : 25025848     EISSN : 25286404     DOI : https://doi.org/10.20527/jps.v1i2
Pelataran Seni contains research articles, findings, ideas, and scientific studies related to the field of arts education and art studies. The editor also receives a review or book review related to the scope of the Pelataran Seni.
Articles 79 Documents
Perkembangan Etnomusikologi di Indonesia: Review Tiga Disertasi Aris Setiawan
Pelataran Seni Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5204

Abstract

Perkembangan Etnomusikologi di Indonesia selama ini belum dapat dibaca dengan jelas, karena tidak adanya parameter dan tolok ukur ideal. Dengan demikian, dibutuhkan upaya untuk mengetahui sejauh mana Etnomusikologi dan dunia kajian musik telah hadir, eksis dan berubah dari waktu ke waktu. Artikel ini, berusaha menyajikan review penelitian-penelitian etnomusikologi dan kajian musik mutakhir, terutama dalam konteks penggunaan aplikasi teori. Tiga naskah terpilih adalah disertasi dari Aton Rustandi Mulyana tentang fenomena Ramen di Indramayu, Zulkarnain tentang Khejungan di Madura Barat, serta Bambang Sunarto tentang epistemologi penciptaan musik. Pemilihan tiga disertasi tersebut didasarkan pada alasan, karena ketiganya menempatkan musik dalam kerangka dan perspektif yang berbeda sehingga dapat memungkinkan terbentuknya suatu wacana dan paradigma yang baru. Review ini adalah upaya pembacaan, tidak sekadar mengulas, namun juga melakukan kritik dan koreksi terhadap persoalan, wacana, paradigma, dan teori yang digunakan. Hasil dari review tiga disertasi tersebut menunjukkan bahwa dunia etnomusikologi dan kajian musik di Indonesia telah mengalami perluasan objek kajian, tidak semata menempatkan musik sebagai teks yang diteliti, namun juga pada sisi konteksnya seperti masyarakat, sosial, politik dan kultural.Kata kunci: etnomusikologi, kajian musik, keramaian, gaya nyanyian, epistemologi penciptaan seni
Nilai Budaya dalam Lirik Lagu “Kambang Goyang” Karya H. Anang Ardiansyah (Suatu Kajian Semiotik) Muhammad Najamudin
Pelataran Seni Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5213

Abstract

Penelitian ini mengkaji nilai budaya pada lagu Banjar, khususnya dalam lirik lagu “Kambang Goyang” karya H. Anang Ardiansyah”. Lagu Banjar adalah lagu berbahasa Banjar, pada lagu Banjar mengisyaratkan makna etis dan nilai-nilai budaya. Lagu Banjar memiliki dua ciri khas, rantau pandahan dan pesisiran. Peneliti melihat fenomena sekarang banyak generasi muda mampu menyanyikan lagu dengan baik dan benar, akan tetapi makna atau arti dari lagu tersebut tidak memahaminya. Dalam rangka menganalisis lagu Banjar ini, digunakan pendekatan semiotika. Dukungan pengumpulan data mengandalkan teknik observasi dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa dalam lirik lagu “Kambang Goyang” karya H. Anang Ardiansyah mengandung makna nilai budaya masyarakat Banjar, yakni tentang hakikat manusia dengan sesamanya dan hakikat karya seni untuk penikmatnya. Secara semiotik, ditemukan sistem denotasi dan konotasi pada lirik lagu, serta ditemukan sistem petanda dan penanda yang mengacu pada konsep kebudayaan masyarakat Banjar.Kata kunci: semiotika, lirik lagu, nilai budaya, kambang goyang, H. Anang Ardiansyah
Bentuk Pertunjukan dan Teknik Penokohan Teater Rakyat Kuda Gipang Carita Bayu Bastari Setiawan
Pelataran Seni Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i1.1451

Abstract

AbstractResearch takes place on Sanjaya Raden Group, Parigi Village, Tapin District, South Kalimantan is focused to determine the form of performances and characterization techniques in the art of theater Kuda Gipang Carita. This research use approach (method): qualitative-descriptive. Data collection techniques include, observation, documentation, interview, and literature. The results of this study mentions that the Kuda Gepang Carita is a folk theater art forms of South Kalimantan royal palace-centric show. Form of presentation has a structure that contains six sections: mangibar, trial kingdom, scenes, climax and cover. Regarding the characterization technique determined by the accuracy of the figures according to its function in the story.Keywords: kuda gipang carita, folk theater, forms of performance
Fungsi Musik Pada Ritual Aruh Ganal Masyarakat Dayak Meratus Muhammad Razief Lutfhi; Wisnu Subroto; Maryanto Maryanto
Pelataran Seni Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi musik pada ritual aruh ganal masyarakat Dayak Meratus Desa Malaris Kecamatan Loksado Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Seni musik menjadi bagian dari ritual aruh ganal pada suku Dayak Meratus. Mereka menamakannya dengan istilah musik bagandang. Musik bagandang adalah musik khas yang dimiliki Kalimantan Selatan. Musik ini belum banyak diketahui oleh masyrakat, karena musik bagandang kurang populer dibandingkan kesenian tradisional lain yang ada di Kalimantan Selatan seperti musik panting, dan belum pernah ada penelitian tentang fungsi musik pada ritual aruh ganal. Ada beberapa hal yang akan dideskripsikan dari hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) ritual aruh ganal (2) instrument-instrument musik bagandang (3) organologi instrument musik (4) fungsi-fungsi musik pada ritual aruh ganal yaitu, (a) fungsi ekspresi emosional (b) Fungsi penghayatan estetis (c) fungsi perlambangan (d) fungsi komunikasi (e) fungsi reaksi jasmani (f) fungsi norma sosial (g) fungsi kesinambungan budaya (h) fungsi hiburan (i) fungsi pengiring (j) fungsi ritual.Kata kunci: fungsi musik, aruh ganal, dayak meratus
Nilai Budaya dalam Lirik Lagu Banjar Karya Syarifudin MS Siti Mahmudah
Pelataran Seni Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i1.1454

Abstract

AbstractThe value of culture is the conception of ideal or idealized images of something that is deemed valueable, life in mid and are embodied in the norms of society. The lyrics are an expression of an author who comes from inside her about something they have seen, heard and felt. The song is a song has speak Banjar. After conducting qualitative descriptive study about the Banjar song lyrics work Syarifudin MS., in particular the analysis of the music album Hindau Banua, found five categories of cultural values. Ie the value of religiosity and social mores.Keywords: banjar songs, syarifudin ms, cultural values, song lyric
Relasi Kuasa Lelaki-Perempuan dalam Lagu "I'm All Over It" karya Jamie Cullum Dewi Alfianti
Pelataran Seni Vol 1, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i2.5196

Abstract

 Tulisan ini menganalisis lirik dari lagu berjudul I’m All Over It di album jazz The Pursuit karya Jamie Cullum yang menggambarkan hubungan interpersonal antara lelaki dan perempuan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana relasi kuasa di antara pihak-pihak yang diceritakan dalam lirik lagu tersebut. Penulis menggunakan teori relasi kuasa yang dicetuskan Michel Faucoult sebagai dasar untuk melakukan analisis. Dari hasil analisis kita dapat melihat bahwa kekuasaan dalam hubungan interpersonal lelaki dan perempuan dalam lagu itu dimiliki secara dominan oleh salah satu pihak yaitu pihak perempuan. Kuasa tidak didapatkan dengan cara represif, tetapi melalui rasa bersalah. Rasa bersalah yang menyelimuti si lelaki karena tak mampu mencintai si perempuan justru menimbulkan kuasa pada si perempuan. karena rasa bersalah mencegah si lelaki mengatur dan mengarahkan hubungan mereka, sehingga perempuan mengambil alih peran tersebut.Kata kunci: Lirik lagu, hubungan interpersonal, relasi kuasa
Pelatihan Tari Dance Camp 2017 “Imitari Improvisalam”: Suatu Inovasi Pembelajaran Tari Gita Kinanthi Purnama Asri
Pelataran Seni Vol 2, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i1.5202

Abstract

Dance Camp atau perkemahan tari merupakan salah satu bentuk pelatihan tari dengan format berkemah (menginap dengan tenda). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dua malam di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Mandiangin, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Peserta sengaja dibatasi 15 orang karena pelatihan bersifat “semi private”. Pelatihan ini mengusung tema “imitari improvisalam”, yakni mengenai pemahaman imitasi dan improvisasi bagi penari di alam. Imitasi merupakan metode yang bertujuan untuk mengamati dan meniru suatu objek, sedangkan improvisasi adalah bagian dari tahap mencipta tarian dengan fokus pada kebebasan gerak. Kegiatan ini mengarahkan peserta agar mampu mengimitasi salah satu objek di alam Tahura Sutan Adam yang kemudian diekspresikan melalui improvisasi. Kegiatan pelatihan tari dalam pendidikan nonformal dalam perkembangannya dapat diinovasikan dengan memanfaatkan ruang alam sebagai ruang studi, sehingga dapat memberikan pengalaman baru yang menarik dan mendukung kualitas penari serta penata tari.Kata kunci: dance camp, pelatihan tari, pembelajaran tari, imitasi, improvisasi
Meningkatkan Keterampilan Bernyanyi Paduan Suara Siswa dengan Media Pembelajaran Software Encore Rizqi Annisa
Pelataran Seni Vol 2, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v2i2.5206

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Prosedur penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & McTaggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Populasi dan sampel penelitian ini adalah semua siswa di kelas XI Busana-2 SMKN 2 Amuntai yang berjumlah 22 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi dan teknik penilaian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan bernyanyi paduan suara melalui pembelajaran teknik vokal menggunakan media software encore. Hal ini dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas sebelum dan sesudah diberikan tindakan. Peningkatan siswa bernyanyi paduan suara ini dapat dilihat dari hasil tes yang dilakukan pada saat pra-siklus yang masuk dalam kriteria “kurang baik” dan sesudah diberikan tindakan hasilnya masuk dalam kriteria “baik”. Nilai rata-rata kelas XI Busana-2 SMKN 2 Amuntai mengalami peningkatan dari pra-siklus ke siklus I sebesar 45,45%. Kemudian dari siklus I ke siklus II nilai rata-rata kembali mengalami peningkatan sebesar 31,82%.Kata Kunci : bernyanyi paduan suara, pembelajaran teknik vokal, software encore
Pembelajaran Musik Kintung Berbasis Kreativitas pada Peserta Didik di Dapur Teater Benny Mahendra
Pelataran Seni Vol 3, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v3i1.5214

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengimplementasikan desain konsep pembelajaran musik kintung berbasis kreativitas di Dapur Teater Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan untuk menggali data-data tentang musik kintung di desa Kelampaian Ilir dilakukan secara deskriptif melalui pendekatan kualitatif, sedangkan untuk menguji coba desain konsep pembelajaran musik kintung digunakan metode eksperimen melalui pendekatan kuantitatif. Kedua metode tersebut dibantu dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka, dan angket. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan sistem koleksi data, penyajian, reduksi data, verifikasi data, dan uji t hitung. Temuan penelitian ini adalah model pembelajaran musik kintung dengan desain konsep pembelajaran yang terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) persiapan, (2) verifikasi, (3) representasi yang diterapkan pada lima kali pertemuan di Dapur Theater. Pembelajaran tersebut berisi empat materi pokok yaitu apresiasi musik kintung, mengaransir atau membuat komposisi musik kintung secara berkelompok, berlatih memainkan aranseman atau komposisi musik kintung secara berkelompok, dan menampilkan hasil proses pembelajaran berupa produk karya musik kintung. Pembelajaran musik kintung di Dapur Teater Kalimantan Selatan, menghasikan peningkatan wawasan dan pengetahuan peserta didik tentang kesenian musik kintung serta meningkatkan kreativitas dan produktivitas peserta didik di Dapur Theater Kalimantan Selatan sebesar 83%.Kata kunci: pembelajaran, musik kintung, kreativitas, dapur teater, kalimantan selatan 
Tari Kreasi Babangsai Babanjaran di Sanggar Labastari Kandangan Mahdiansyah Mahdiansyah
Pelataran Seni Vol 1, No 1
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v1i1.1450

Abstract

AbstractThis study aims to determine the form of presentation of dance creations Babangsai Bakanjaran terms of the motion structure, musical accompaniment, makeup-fashion, property and the venue. The object of research is descriptive qualitative art gallery Labastari Kandangan in Hulu Sungai Selatan, South Kalimantan Province. Data collection techniques using field observations, interviews and documentation. Based on the survey results revealed that the form of presentation of dance creation Babangsai Bakanjaran motion that has a structure of early motion, motion climax and final movements. Musical accompaniment using isntrumen music like saron, a large baboon, baboon small, luma, Sundanese harp, flute and gongs. Character dressing dancers are beautiful women and handsome men. Clothing female dancers use a skirt, dress spangle, headbands, earrings (bunil), while the male dancers fashion model pants, shirt, belt elongation and laung Banjar. The property used is gandang dayak and karimpit. The venue is flexible or can dance anywhere, to the extent where the show is easily accessible to the audience.Keywords: forms of presentation, structure movement, dance creations, babangsai bakanjaran