cover
Contact Name
Treny Hera
Contact Email
jurnalsitakaraupgripalembang@gmail.com
Phone
+6285357344704
Journal Mail Official
jurnalsitakara@univpgripalembang.ac.id
Editorial Address
Street. Jendral A. Yani Lorong Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang South Sumatera
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Sitakara
ISSN : 25026240     EISSN : 26203340     DOI : https://dx.doi.org/10.31851/sitakara
Core Subject : Education, Art,
Sitakara Journal provides a forum to publish original research-based articles related to art education dan culture. Those scientific articles are the ones which discusses culture art and philosophy of art, curriculum, methodology, teaching and learning media, learning approaches, comparison, character education, teachers/lecturers, students, evaluation in art education, and the relationship between art and culture in human.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara" : 14 Documents clear
Komposisi Ekstensya for String Orchestra: Studi eksperimental penciptaan musik sebagai strategi pendidikan apresiasi musik klasik di Indonesia Setyawan Jayantoro; Sularso Sularso
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan komposisi Ekstensya for String Orchestra karya Setyawan Jayantoro bermula dari observasi. Sebagai seorang komposer, Setyawan Jayantoro melihat perjalanan apresiasi musik klasik Barat di Indonesia yang memiliki segmentasi terbatas. Kajian dalam penciptaan musik ini bertujuan untuk mengkritisi keberadaan musik klasik Barat di Indonesia dalam perspektif umum yang seringkali dipahami dengan kesadaran apresiasi yang kurang tepat. Melalui studi eksperimental, metode penciptaan musik ini menggunakan sejumlah pola kreatif yang merujuk pada sejarah musik Klasik Barat dan kontekstualisasinya dengan cita rasa subjektif komposer sebagai orang Indonesia. Transisi keberagaman gaya dalam lintasan perjalanan musik klasik menjadi stimulasi kreativitas penciptaan musik yang paling mendasar. Metode tersebut mengintegrasikan kombinasi cita rasa dari era-era musik klasik, seperti gaya Barok dan Romantik dengan sentuhan Pop hingga Rock. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstensya for String Orchestra dapat menjadi salah satu strategi pengembangan model pendidikan apresiasi musik klasik untuk masyarakat awam melalui penciptaan musik. Kombinasi estetika musik Barok, Romantik, Pop, dan Rock yang dibingkai dalam semangat kekinian mampu memberikan kontribusi positif bagi terciptanya alternatif pendidikan apresiasi musik klasik di Indonesia. Kata kunci: Musik klasik, Komposisi musik; Eksperimental musik; Pendidikan Apresiasi
Implementasi Pembelajaran Seni Tari Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Robby Hidajat; Muhammad Affaf Hasiymi; Surasak Jamnongsarn
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran seni tari secara daring pada masa pandemi covid-19, dengan fokus masalah meliputi (1) aktivitas pelaksanaan pembelajaran, (2) capaian kompetensi hasil belajar, dan (3) problematika pelaksanaan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Data penelitian berupa paparan verbal yang dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam dengan 7 instruktur seni tari yang melaksanakan pembelajaran secara daring. Analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, penafsiran data, dan penyimpulan. Temuan kajian ini menunjukkan bahwa pembelajaran tari secara daring dilakukan secara virtual dengan menggunakan media audio visual, baik dilaksanakan secara sinkronus dan asinkronus. Capaian kompetensi siswa rendah, yakni penguasaan hafalan gerak (Irama) mencapai 50%, kemampuan teknik menari (wiraga) 30%, dan penghayatan (wirasa) 20%. Problematika yang dihadapi oleh instruktur dalam pelaksanaan pembelajaran tari melalui daring ini meliputi: (1) fokus siswa terhadap model gerak instruktur, (2) peran orang tua atau pendamping belajar, (3) mengekspresikan isi tema tari. Temuan tersebut memberikan manfaat bagi pembelajaran tari, yakni sebagai rujukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran tari dan mengoptimalkan teknologi komunikasi secara lebih efektif. Kata kunci: Gerak Tari, Pembelajaran Virtual, Sanggar Tari.
Ketaatan Suku Baduy Terhadap Adat Istiadatnya Bening Aulia Putri
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya sunda merupakan salah satu contoh keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia. Budaya yang berkembang dan tumbuh di daerah Jawa Barat ini memiliki ajaran yang positif di setiap masyarakat yang meninggalinya. Tidak hanya untuk masyarakat itu sendiri, tetapi ajaran tersebut harus dilestarikan dan diajarkan kepada generasi muda. Tulisan ini memuat tentang ketaatan dari masyarakat suku Baduy yang berasal dari provinsi Banten. Salah satu suku yang masih kental dengan adat dan juga ikatan-ikatan tertentu. Penelitian ini menggunakan metode etnografis dengan analisis kualitatif serta menggunakan metode wawancara dan juga observasi. Ketaatan masyarakat Baduy ini merupakan salah satu contoh dari ajaran moral di mana kita belajar untuk berpegang teguh pada suatu prinsip. Menaati adat dan aturan bukan berarti menjadi terbelakang dan tertinggal. Banyak nilai moral yang dapat menjadi contoh dari masyarakat suku Baduy. Kata kunci: Budaya, Budaya Sunda, Aturan adat
Kearifan Lokal Masyarakat Baduy Luar Dalam Memanfaatkan Bambu Sebagai Bahan Pembuatan Alat Musik Untuk Mengiringi Tari Nicky Nurcahyani
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baduy adalah salah satu suku yang terletak di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy masih terikat dengan hukum adat, tradisi dan peraturan yang berlaku didaerahnya. Sumber daya alam memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup masyarakat Baduy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal masyarakat Baduy Luar dalam memanfaatkan bambu sebagai bahan dalam pembuatan alat musik. Untuk mengetahui permasalahan tersebut, digunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Data penelitian diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dokumentasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Baduy Luar sudah mulai beradaptasi dengan perkembangan teknologi, namun sebagian besar masyarakatnya masih bersifat tradisional dan masih menaati adat istiadat dan norma yang berlaku. Mereka tidak menggunakan alat-alat elektronik, termasuk dalam keseniannya. Masyarakat Baduy memanfaatkan bambu sebagai bahan dalam  pembuatan alat musik tradisional. Terdapat beberapa alat musik tradisional masyarakat Baduy yang mereka buat diantaranya yaitu celempung, angklung buhu, karinding kuskus dan suling. Kata Kunci: Suku Baduy, Kesenian, Alat Musik
Proses Koreografi Tari Selancak Egret Dewi Purwaningsari
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah proses koreografi yang telah dilalui pada karya Tari Selancak Egret. Masalah difokuskan pada proses penciptaan atau penggarapan karya. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari Y. Sumandiyo Hadi dalam buku yang berjudul Koreografi Bentuk-Teknik-Isi tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu data-data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Melalui 3 tahapan dalam penciptaan karya, diawali dengan proses eksplorasi yaitu dengan cara menemukan suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan. Tahapan kedua yaitu improvisasi dimana tahapan ini seorang koreografer dan penari sering mencoba dan dilakukan secara spontanitas, sedangkan tahap ketiga yaitu pembentukan dimana pada tahapan ini menata bentuk gerak. Kajian ini menyimpulkan bahwa dalam proses pembuatan karya tari tidaklah instan, perlu ada beberapa tahapan proses yang harus dilalui diantaranya yaitu eksplorasi, improvisasi, dan pembentukan. Proses yang dilalui dalam pembuatan karya tari ini tidak dapat ditentukan oleh rentang waktu yang singkat, melainkan dapat dilakukan beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan. Kata Kunci : Proses Koreografi;Selancak Egret.
Potensi Memudarnya Budaya Suku Baduy Luar Terhadap Era Globalisasi Amiladini Nurmaulida
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan atau dalam artian negara Indonesia memiliki ribuan pulau yang telah membentang luas dari sabang sampai dengan Merauke. Indonesia sendiri memiliki sekiranya 1.340 suku bangsa. Salah satunya iala suku Baduy yang berada tepat di Provinsi Banten. Budaya lokal tersebut sudah berkembang sejak zaman nenek moyang. Artinya, masyarakat Baduy Luar itu sendiri perlu menjaga dan mempertahankan budaya-budaya yang telah lama hadir dalam kehidupan mereka. Penelitian ini berisikan adanya potensi memudarnya budaya pada suku Baduy Luar terhadap arus globalisasi yang mulai masuk ke Baduy Luar. Penelitian ini menggunakan metode etnografi berdasarkan pendekatan kualitatif serta dilakukan wawancara dan observasi sebagai Teknik pengumpulan data. Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam membawa arus globalisasi, memperkenalkan kemajuan pada era globalisasi bukan berarti harus meninggalkan adat yang sudah ada. Membawa masuk perkembangan era globalisasi bukan berarti kita harus merubah atau bahkan melanggar suatu aturan yang telah menjadi bagian adat istiadat suatu wilayah tertentu. Kata kunci: potensi; budaya lokal; budaya suku Baduy Luar
Pembelajaran Teater Dul Muluk Dengan Media Audio Visual Kelas X SMA Negeri 3 Penukal Liza Anzalina; Muhsin Ilhaq
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran tatap muka terbatas suatu hal baru bagi dunia pendidikan saat ini, permasalahan yang terjadi tatap muka terbatas, guru mencari siasat agar pembelajaran menjadi efektif, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan secara deskripsi    masalah    Pembelajaran Teater Dul Muluk Dengan Media Audio Visual Di Kelas X SMA Negeri 3 Penukal. hasil dari tinjauan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya: bagi pendidik, bagi sekolah, bagi siswa, dan bagi para ahli. Teknik pemeriksaan yang digunakan adalah strategi subjektif. Sumber informasi melalui saksi penelitian, buku, buku harian, pemeriksaan masa lalu, dan artikel web. Strategi pengumpulan informasi yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan prosedur teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan menarik sebuah kesimpulan. Penelitian ini melacak kemungkinan lain dalam hal pembelajaran. Dimulai dari menggunakan Video Pembelajaran untuk menunjang proses pembelajaran Tatap Muka terbatas, melalui pendekatan pembelajaran, metode Pembelajaran dan kriteria keberhasilan. Setelah itu dapatlah hasil media pembelajaran dengan menggunakan media video, untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 3 Penukal. Merujuk dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa Metode-metode digunakan dalam penulisan, merupakan cara untuk memudahkan dalam sebuah penelitian. bentuk pembelajaran dengan menggunakan salah satu media audio visual sangat memudahkan peneliti dalam menarik minat peserta didik pembelajaran seni budaya, siswa mudah menyerap setiap ilmu yang disampaikan oleh Guru sehingga dalam penerapannya para peserta didik dengan mudahnya meniru atau apresiasi lansung video Pembelajaran Teater Dul Muluk. Kata kunci: Pembelajaran, Teater Dul Muluk, Media Audio Visual Pembelajaran
Meningkatkan Karakter Kecerdasan Sosial Dengan Permainan Tradisional Pada Anak Usia 7-9 Tahun Niken Dwi Astari; Gregorius Ari Nugrahanta
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untukJmengembangkan buku pedoman pendidikan karakter kecerdasanlIsosial berbasis permainan tradisional untuk anak usia 7-9 tahun. Metode penelitian yang digunakan yakni ResearchiiiandiiiDevelopment (R & D) dengan tipe ADDIE. Pihak yang berkontribusi pada penelitianhini meliputi sepuluhhguruhbersertifikasi, sepuluh validator sebagai expert judgement, dan delapan anak usia 7-9 tahun sebagai subjek dari uji coba terbatas. Penelitian ini mendapatkan hasil yaitu 1) Buku pedoman pendidikan karakter kecerdasan sosial berbasis permainan tradisional untuk anak usia 7-9 tahun dikembangkan melalui langkah-langkah ADDIE yakni fanalyze,edesign,Rdevelop,Kimplement, danKevaluate. 2) Buku pedoman pendidikan karakter kecerdasan sosial berbasis permainan tradisional memperoleh skor 3,88 dengan kualitas “sangat baik” dan rekomendasi “tidak perlu revisi”. 3) Penerapan bukurpedoman pendidikan karakter berbasis permainan tradisional berdampak terhadapKkarakterKkecerdasan sosialKanak usia 7-9 tahun. Hasil uji signifikansi dengan pairedesamplesetetest menunjukkan rerata skor penilaian diri akhir (M= 3,7750, SE= 0,05901) lebihhtinggi dari skor penilaian diri awal (M= 2.1000, SE= 0,12247) dengan nilai t (7) = 17,816, p = 0,000 (p < 0,05). Besarupengaruh r = 0,9892 masuk dalam kriteria “efekwbesar” atau setara dengan 97,84%. Efektivitas penerapan bukuepedoman menunjukkan nilai N-gain score sebesar 88,16% dan masuk dalamekategori “tinggi”
Proses Difusi Syarofal Anam Pada Sanggar An-Najjam Kota Palembang Willy Lontoh; Dedy Firduansyah
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk Mendeskripsikan dan memahami proses difusi Syarofal Anam pada Sanggar An-Najjam Kota Palembang. Masalah difokuskan pada bagaimana proses difusi kesenian Syarofal Anam di Kota Palembang. Guna mendekati masalah ini dipergunakan acuan teori dari Koentjaraningrat antropologi budaya. metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Data-data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. dan dianalisis secara analisis isi dan analisis data interaktif. Teknik keabsahan data secara utama menggunakan triangulasi sumber. Kajian ini menyimpulkan bahwa pertama, ditemukan adanya pendidikan non formal dan informal dalam penyebaran kesenian Syarofal Anam di kota Palembang. Kemudian, proses difusi Syarofal Anam melalui hubungan symbiotic dan melalui jalur perdagangan secara damai, tidak masuk melalui jalur Penetration Violante (pemasukan secara kekerasan/tidak damai)
Bentuk Tari Wanka Pada Acara Pemberkatan Gereja St. Maria Vianney di Seminari John Boen, Keuskupan Pangkalpinang Rully Rochayati
Jurnal Sitakara Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Sitakara
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk tari Wanka yang disajikan pada acara Perayaan Pemberkatan Gereja ST. Maria Vianney di Seminari John Boen keuskupan Pangkalpinang. Bentuk tari yang secara keseluruhan akan dibahas menggunakan teori nonkebahasaan yang terdiri dari 13 komponen atau dapat juga disebut dengan komponen nonverbal. Penggunaan komponen ini dirasa sangat lengkap dan tepat menginggat secara keseluruhan bentuk tari Wanka merupakan salah satu tari yan secara penyajiannya dikemas dengan bentuk yang lengkap. Penulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengambilan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Selain itu peneliti merupakan bagian dari karya yang dapat diartikan bahwa posisi peneliti adalah peneliti partisipan sehingga dapat memudahkan dalam menganalisa bentuk tari tersebut. Hasil penelitiannya adalah secara keseluruhan karya tari Wanka mempunyai bentuk tari yang lengkap. 13 komponen yang ada dalam komponen nonverbal dapat dituliskan dengan runtut dan alur yang jelas serta lengkap. Kata Kunci : Bentuk Tari; Komponen Nonverbal; Wanka.

Page 1 of 2 | Total Record : 14