cover
Contact Name
Ira Candra Kirana
Contact Email
ira.candrakirana@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
epidemiologi.departemen@gmail.com
Editorial Address
"Gedung A Lantai 1, Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424"
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia
Published by Universitas Indonesia
ISSN : -     EISSN : 2548513X     DOI : 10.7454
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia is an online journal published by Department of Epidemiology, Faculty of Public Health Universitas Indonesia. This journal publishes Epidemiology and Public Health scientific article as respons to development of Public Health and Epidemiology. This journal will be published every 6 months.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2023)" : 8 Documents clear
Determinan Kematian Bayi Ditinjau dari Perilaku Kesehatan Ibu : Tinjauan Literatur Imelda Aliska; Ade Suzana Eka Putri; Mery Ramadani
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6689

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih belum mencapai target SDGS tahun 2030 dan RPJMN tahun 2020-2024 pada bidang kesehatan. AKB perlu diperhatikan karena merupakan indikator sensitif untuk mengukur keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan dan juga mengukur pencapaian indeks modal manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mereview determinan perilaku kesehatan ibu terhadap kejadian kematian bayi dengan metode literature review. Penelusuran literature dilakukan di database PubMed, Portal Garuda, Semantic Scholar, dan Google Scholar. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah artikel penelitian yang terbit pada 2016-2022, menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta menggunakan desain studi observasional. Hasil akhir dari proses pencarian studi di database, didapatkan sebanyak 13 artikel yang masuk ke analisis. Segara garis besar, hasil penelitian dari 13 studi menunjukkan bahwa perilaku kesehatan ibu yang negatif seperti tidak melakukan kunjungan ANC, tidak memberikan IMD, ASI dan imunisasi dapat meningkatkan risiko kematian bayi. Oleh karena itu upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi adalah berfokus kepada peningkatan perilaku kesehatan ibu seperi kunjungan ANC, pemberian IMD, ASI, serta imunisasi.
Efektivitas Vaksinasi terhadap Tingkat Keparahan Covid-19 Diah Adni Fauziah; Dewi Nurlaela Sari
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6374

Abstract

Vaksin COVID-19 terbilang efektif untuk mengendalikan pandemi, namun pemberian vaksinasi belum tentu dapat 100% menjamin seseorang terhindar dari COVID-19, vaksin COVID-19 bisa mencegah dari tingkat keparahan COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk melihat besaran risiko faktor prediktor yang mempengaruhi derajat keparahan COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain studi crossectional dengan purposive sampling. Sampel berjumlah 1530 responden, diambil dari seluruh kasus positif COVID-19 yang berada di 4 puskesmas di Kabupaten Bandung pada Desember 2021 hingga Mei 2022 dan memiliki ketersediaan data lengkap. Data dianalisis dengan menggunakan software analisis dengan Regresi Logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa odds responden yang belum mendapat vaksin sebesar 2,8 kali untuk mengalami tingkat keparahan COVID-19 dibandingkan subjek penelitian yang sudah booster. Jenis vaksin AstraZeneca 1,8 kali mengalami tingkat keparahan COVID-19 dibandingkan vaksin Pfizer. Vaksinasi terbukti dapat mencegah keparahan COVID-19 namun tidak dapat mencegah tertular COVID-19.
Hubungan Stunting dengan Anemia, Morbiditas dan Perkembangan Anak Usia Batita di Puskesmas Kebondalem Pemalang Arwinda Nugraheni; Ani Margawati; Aras Utami; Firdaus Wahyudi
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6667

Abstract

Kejadian stunting merupakan masalah kesehatan anak di Indonesia yang berdampak pada anemia, perkembangan dan sistem imunitas. Pada balita anemia, peningkatan morbiditas dan gangguan perkembangan dapat menyebabkan gangguan pada struktur dan fungsi tubuh dalam kemampuan anak menuju kematangan yang bersifat tetap dan berpengaruh pada kesehatan di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stunting dengan kadar hemoglobin, morbiditas dan perkembangan batita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dan dilakukan pada bulan Juli 2019 di wilayah kerja Puskesmas Kebondalem di Kabupaten Pemalang dengan sampel batita usia 6-26 bulan. Variabel penelitian yang dinilai adalah kadar hemoglobin (Hb), morbiditas, perkembangan yang diukur melalui kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, bahasa dan sosialisasi, dan kemandirian, dan stunting pada batita, serta karakteristik ibu. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri, pemeriksaan Hb, dan wawancara. Analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik. Pada penelitian ini, diantara total 142 batita, 45,1% mengalami stunting. Pada penelitian ini ditemukan bahwa anak yang mengalami stunting mengalami risiko anemia dan mobiditas, masing-masing sebesar 125 (POR=125,21; 95% CI=16,17-969,26) dan 2,5 kali (POR=2,46 95% CI=1,12-5,04) lebih tinggi dibanding dengan anak yang tidak stunting. Tidak ditemukan hubungan antara stunting dengan perkembangan anak (POR=0,22; 95% CI=0,02-2,23).  Pada penelitian ini, ditemukan adanya hubungan anak stunting dengan anemia dan morbiditas. Keberhasilan program pengendalian stunting dapat berintegrasi dengan program pencegahan dan pengendalian penyakit.
Evaluasi Kegiatan UKS di Sekolah Dasar X dalam Penerapan Program Sekolah Sehat Tahun 2022 Frisca Ajeng Agustina; Yuri Nurdiantami; Agustina Agustina; Laily Hanifah; Acim Heri Iswanto
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6834

Abstract

Pada tahun 2022, pemerintah mengkampanyekan ‘Sekolah Sehat’ yang bertemakan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan salah satu targetnya adalah Sekolah Dasar (SD), yang didasari oleh kekhawatiran terkait masalah kesehatan anak Indonesia. Berangkat dari hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan UKS di SD X. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi dengan form ceklis dan wawancara mendalam terhadap kegiatan yang terkait dengan tujuan dari Sekolah Sehat, yakni penjaringan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan berkala, pendidikan gizi, aktivitas fisik, dan imunisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan UKS dalam penerapan program Sekolah Sehat tahun 2022 di SD X secara keseluruhan telah terlaksana dengan baik tetapi masih terdapat ketidaksesuaian dengan modul implementasi UKS di Satuan Pendidikan Sekolah Dasar dan Penerapan Trias UKS dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di masa pandemi. Belum terbaruinya pedoman UKS dan keterbatasan sarana menyebabkan tidak optimalnya pelaksanaan beberapa kegiatan. Saran untuk SD X adalah untuk memperbaharui pedoman UKS agar pelaksanaan kegiatan dalam perwujudan Sekolah Sehat dapat terlaksana dengan optimal.
Kepatuhan Pengobatan pada Pasien Tuberkulosis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya: Tinjauan Sistematis Shania Adhanty; Syahrizal Syarif
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6571

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bacillus mycobacterium tuberculosis. Ketidakpatuhan dalam pengobatan kerap menjadi masalah secara global, karena jika tidak mengikuti rangkaian pengobatan secara benar dapat menyebabkan resistensi obat, kambuhnya kembali penyakit, bahkan sampai kematian. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui kepatuhan pengobatan pasien TB paru dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada studi observasional. Terdapat empat database (PubMed, Scopus, EMBASE dan MEDLINE) yang digunakan untuk menulusuri artikel. Kata kunci yang digunakan untuk pencarian diantaranya: (tuberculosis) OR (TB) AND (treatment adherence) OR (treatment compliance) OR (medication adherence) OR (medication compliance) AND (directly observed treatment shortcourse) OR (DOTS). Ditemukan sebanyak lima  artikel yang relevan digunakan untuk tinjauan dalam artikel ini. Penelusuran artikel mengacu pada PRISMA diagram. Analisis dilakukan terhadap beberapa artikel dari Asia, Afrika dan Timur Tengah. Penelitian dilakukan pada pasien TB paru dimana terdapat tiga artikel yang menggunakan desain kasus kontrol dan dua artikel menggunakan desain cross-sectional. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien TB diantaranya adalah usia, status pekerjaan, efek samping obat, jarak, pengetahuan TB, peran keluarga dalam memberikan pengawasan serta dukungan dalam menjalani pengobatan, hubungan yang baik antara dokter dan pasien serta stigma. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien dengan pembangunan dan pengembangan dalam pemberian layanan kesehatanagar pasien dapat mengakses pelayanan kesehatan secara  maksimal, khususnya bagi pasien yang terhambat oleh jarak dan biaya. Selain itu, memberikan edukasi terkait TB, meningkatkan hubungan pasien dan dokter, dukungan keluarga baik secara fisik dan spiritual juga dibutuhkan untuk menjaga niat pasien dan memberikan kekuatan secara psikologis terhadap stigma yang mungkin diterima dari orang-orang sekitar.
Prediktor Kepuasan Mahasiswa Profesi Kesehatan Dalam Melaksanakan Praktik Klinik Selama Pandemi COVID-19 di RSD Mangusada : Studi Potong Lintang I Nengah Suarmayasa; I Ketut Swarjana; I Dewa Ayu Mas Manik Astawastini; Ni Kadek Adityarini; Ni Wayan Niwi Raga; Ni Made Arie Dwijayanti; Ni Putu Ayu Utami Dewantari; Ni Luh Putu Aryswandani; Ni Luh Meli Antari; Ni Luh Putu Eka Purnamasari
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6950

Abstract

Pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19) tidak hanya berdampak pada ekonomi dan kesehatan, tetapi juga aspek pendidikan termasuk praktik klinik mahasiswa profesi kesehatan di rumah sakit. Berbagai perubahan dan penyesuaian jumlah mahasiswa yang melaksanakan praktik klinik, peralatan praktik dan juga metode bimbingan dapat berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kepuasan mahasiswa profesi kesehatan dan prediktornya dalam melaksanakan praktik klinik selama pandemi COVID-19 di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Kabupaten Badung. Penelitian ini adalah sebuah studi potong lintang yang melibatkan 341 mahasiswa profesi kesehatan (Mahasiswa Koas, Profesi Ners, Profesi Bidan dan Profesi Fisioterapis) yang melaksanakan praktik klinik di RSD Mangusada. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data berlangsung dari bulan Januari hingga Maret 2022 dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner yang diisi sendiri oleh responden. Data selanjutnya dianalisis menggunakan analisis univariate (fekuensi dan proporsi), bivariate (Chi square test) dan multivariate (Binary logistic regression). Hasil penelitian menujukkan bahwa sebagian besar responden yaitu : 260 (76,2%) mahasiswa puas dalam melaksanakan praktik klinik di rumah sakit. Ada dua prediktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa profesi kesehatan yaitu persepsi terhadap pola bimbingan dari klinik [Adjusted Odds Ratio (AOR)=6,177; p-value <0,001] dan persepsi terhadap tempat praktik klinik (AOR=3,102; 95% CI: 1,71-5,63). Pembelajaran praktik klinik perlu ditingkatkan melalui praktik klinik yang efektif dengan memperbaiki pola bimbingan mahasiswa dan meningkatkan kelengkapan tempat praktik klinik sehingga kepuasan mahasiswa dapat ditingkatkan.   
Analisis Survival: Hubungan Konversi Sputum dengan Keberhasilan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Resistan Obat di Indonesia Shena Masyita Deviernur; Nurhayati Adnan
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6955

Abstract

Angka keberhasilan pengobatan Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) di Indonesia masih rendah. Konversi sputum dapat menjadi monitoring awal untuk memantau keberhasilan pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konversi sputum ≤3 bulan dengan keberhasilan pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain studi kohort retrospektif dengan data yang bersumber dari sistem informasi tuberkulosis Kementerian Kesehatan RI. Populasi pada penelitian ini adalah pasien TB RO yang memulai pengobatan tahun 2020-2021 di Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 8.025 kasus dan participation rate sebesar 88,6%. Kurva Kaplan Meier dengan uji log-rank dibuat untuk analisis deskriptif, sedangkan analisis regresi Cox digunakan untuk melihat hubungan antara konversi sputum dengan keberhasilan pengobatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa 45,9% pasien konversi sputum ≤ 3 bulan pengobatan dengan 74,6% memiliki keberhasilan pengobatan. Secara keseluruhan median time untuk keberhasilan pengobatan berdasarkan konversi sputum ≤ 3 bulan adalah bulan ke-18. Hasil analisis multivariat menunjukkan konversi sputum≤3 bulan 1,25 (95% CI 1,18-1,34) lebih tinggi peluangnya untuk mencapai keberhasilan pengobatan dibandingkan pasien yang tidak konversi ≤3 bulan setelah dikontrol oleh status HIV dan paduan pengobatan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa monitoring konversi sputum dapat menjadi cara untuk melakukan monitoring keberhasilan pengobatan sedini mungkin. Konversi sputum merupakan standar yang dilakukan untuk pemantauan pengobatan pasien TB RO. Namun jumlah laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan untuk konversi pada pasien TB RO masih terbatas.  Perlu adanya perluasan layanan dan peningkatan mutu layanan untuk melakukan pemeriksaan konversi sputum pada pasien TB RO.
Sindrom Metabolik dan Kejadian Stroke pada Penduduk Berusia ≥ 15 Tahun di Indonesia: Analisis Data Riskesdas 2018 Muhammad Farhan Dwi Yulianto; Tri Yunis Miko Wahyono; Helda Helda
Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Department of Epidemiology, FoPH, UI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/epidkes.v7i1.6959

Abstract

Prevalensi global stroke dan sindrom metabolik, sebagai kumpulan faktor risiko utama yang mempengaruhi stroke terus mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara sindrom metabolik dan kejadian stroke di Indonesia. Desain studi ini adalah cross-sectional dan menggunakan data survei skala nasional. Responden berusia ≥15 tahun yang mengalami stroke dengan data lengkap terkait pengukuran lingkar perut, tekanan darah, kadar glukosa darah, trigliserida, dan kadar high-density lipoprotein akan masuk dalam studi ini. Model regresi logistik digunakan dalam analisis kami. Dari 24.451 responden, studi kami menunjukkan mayoritas berusia <55 tahun (73,9%), perempuan (62,2%), dengan proporsi penderita stroke serta proporsi sindrom metabolik adalah 1,2%, dan 24,4%. Studi ini memperlihatkan adanya hubungan antara sindrom metabolik dan kejadian stroke (aPOR: 2,4; 95% CI: 1,9-3,1). Dengan menangani sindrom metabolik pada penduduk ≥ 15 tahun di Indonesia, diharapkan pengendalian stroke dapat optimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 8