cover
Contact Name
Muhammad Anas
Contact Email
magnamedica21@gmail.com
Phone
+62271-716844
Journal Mail Official
magnamedica21@gmail.com
Editorial Address
FK UMS Kampus IV UMS Jl. Ahmad Yani, Gonilan, Kartasura, Gonilan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169. Telepon: (0271) 716844
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
MAGNA MEDICA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
ISSN : 24070505     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.26714/magnamed
Core Subject : Health, Science,
Magna Medica is a medical journal of APKKM contains papers and scientific articles created as a form of realization Tridharma college. The journal is published every six months, April and October of three articles in the form of: - Research article - Case report - Literature review The scope of this journal is all the field of medicine such as: -Internal medicine (including Pulmonary medicine and cardiovascular medicine) -Surgery (including urology, orthopaedic and traumatologic, plastic surgery, neurosurgery) -Anesthesia and Emergency Medicine -Neurology -Dermatology -Obstetric and Gynecologic -Forensic and Medicolegal -Clinical Pathology -Anatomical Pathology -Psychiatric -Ophthalmology -Otolaryngology -Pediatric -Radiology -Microbiology and parasitology -Basic Science of Medicine (including biochemistry, physiology, anatomy and Histology) -Public health and Health Management
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2019): August" : 5 Documents clear
Peranan Latihan Aerobik dan Gerakan Shalat terhadap Kebugaran Jantung dan Paru Lansia Utari Septia Dharma; Elman Boy
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.823 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.6.2.2019.122-129

Abstract

Pendahuluan: Lanjut usia (lansia) adalah suatu proses biologis dimana manusia telah mencapai kematangan dalam ukuran, fungsi organ dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu baik secara fisik, mental, psikososial maupun spiritual. Setelah umur 30 tahun, terjadi penurunan kebugaran jantung paru sebesar 1%. Olahraga yang dianjurkan bagi lansia adalah olahraga dengan gerakan yang melibatkan pelatihan pernafasan dan jantung, melatih kekuatan otot, kekuatan sendi, serta bersifat rekreasi, sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh untuk lansia.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dan gerakan salat terhadap kebugaran jantung dan paru pada lansia.Metode penelitian: Jenis studi literatur yaitu literature review. Strategi pencarian studi berbahasa Inggris yang relevan dengan topik, dilakukan dengan menggunakan database ScienceDirect, Perpustakaan Wiley Online, Perpustakaan Cochrane, PubMed, Google Scholar dan Semantic Scholar dibatasi dari tahun 2010 sampai 2020. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah lanjut usia, latihan aerobik, gerakan salat dan kebugaran jantung paru.Hasil penelitian: Adanya pengaruh latihan aerobik terhadap peningkatan kebugaran jantung paru lansia seperti peningkatan kontraktilitas miokard, peningkatan curah jantung, peningkatan elastisitas pembuluh darah dan peningkatan elastisitas paru. Sedangkan untuk gerakan salat, dapat mengefektifkan aliran darah dan menguatkan otot jantung paru.Kesimpulan: Terdapat pengaruh signifikan latihan aerobik terhadap peningkatan jantung paru lansia. Sedangkan untuk gerakan salat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh baik secara fisik maupun mental-spiritual.
Pengaruh Gerakan Shalat dan Faktor Lain Terhadap Kebugaran Jantung dan Paru pada Lansia Siagian, Fitri Dyana; Boy, Elman
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : APKKM (Muhammadiyah Medical and Health Education Association)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.659 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.6.2.2019.107-112

Abstract

Introduction: Over time, a person's age will increase in line with the decreasing cardiorespiratory fitness condition. Every human being certainly hopes to pass through the old age phase in a healthy and fit condition. For this reason, in order to improve cardiovascular fitness in the elderly, it is necessary to review what affects the decrease in cardiovascular fitness in the elderly so that later it can be modified for the better.Aims : To determine the effect of prayer movement and other factors on heart and lung fitness in the elderly.Method: This type of literature study is a literature review. The search strategy for English studies relevant to the topic was carried out using the ProQuest, SagePub, PubMed, Google Scholar, and Semantic Scholar databases limited from 2015 to 2020. The keywords used in the article search were elderly, influence, fitness, heart lung and prayer.Result: The factors that affect the fitness of the heart lung areheredity, age, gender, nutrition, smoking, physical activity and excessive salt consumption. Apart from that, the prayer movement can also improve blood circulation in the body and increase the supply of oxygen to the brain. Conclusion: There are many factors that affect cardiovascular fitness, some of which can be modified and cannot be modified. Meanwhile, the prayer movement is very beneficial for the health of the body both psychologically and mentally.
Pengaruh Gerakan Shalat Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Muhammad Fikri; Elman Boy
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.201 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.6.2.2019.130-137

Abstract

The Effect of Prayer Movements on Blood Pressure in the ElderlyBackground: Hypertension is a disease characterized by an increase in blood pressure that increases from normal limits. This is caused by several factors, namely an unhealthy lifestyle, stress, and age. Judging from the age factor, the elderly (elderly) are the age group with the greatest risk of developing hypertension. This is caused by a decrease in the function of the human body when entering the age of the elderly.Objective: The purpose of this literature review is to determine the impact of prayer movements on reducing blood pressure in the elderly.Method: This literature study uses a systematic literature review method by identifying, assessing, and interpreting all findings on a research topic. The research topic chosen was the impact of prayer on blood pressure in the elderly. By collecting journals taken from Google Scholar. Journals included in this systematic literature review are journals that discuss the prevalence of heart and blood vessel disease in the elderly and the effect of prayer on blood pressure in the elderly.Results: prayer movements have a significant impact on reducing blood pressure in the elderly.Conclusion: From several studies that have been collected, it can be concluded that prayer movements can reduce blood pressure because prayer movements can provide relaxation and coping mechanisms in dealing with stress. Prayer movements are also similar to gymnastic movements that have been studied to reduce blood pressure in the elderly with hypertension. This is obtained from blood vessels experiencing dilation so that peripheral vascular resistance decreases.Pendahuluan: Hipertensi adalah penyakit yang ditandai dengan kenaikan tekanan darah yang meningkat dari batas normal. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu gaya hidup tidak sehat, stress, dan usia. Dilihat dari faktor usia, lanjut usia (lansia) merupakan kelompok umur yang paling beresiko besar untuk terkena hipertensi.  Hal ini disebabkan oleh penurunan kerja fungsi tubuh manusia saat memasuki umur lansia. Tujuan: Tujuan dari literature review ini adalah mengetahui dampak gerakan sholat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.Metoda: Studi literatur ini ini menggunakan metode Systematic literature review  dengan mengidentifikasi, menilai, dan mengiterpretasi seluruh  temuan-temuan pada suatu topik penelitian. Topik penelitian yang dipilih adalah dampak sholat terhadap tekanan  darah pada lansia. Dengan mengumpulkan jurnal yang diambil dari google scholar. Jurnal yang termasuk kedalam Systematic literature review ini adalah jurnal yang membahas tentang prevalensi penyakit jantung dan pembuluh darah pada lansia serta pengaruh sholat terhadap tekanan darah pada lansia. Hasil: gerakan sholat memberikan dampak yang signifikan pada penurunan tekanan darah pada lansia.Kesimpulan: Dari beberapa penelitian yang telah dikumpulkan,dapat diambil kesimpulan bahwa gerakan sholat bisa menurunkan tekanan darah karena gerakan sholat bisa memberikan relaksasi dan mekanisme coping dalam mengatasi stres. Gerakan sholat juga serupa dengan gerakan senam yang telah diteliti bisa menurunkan tekanan darah pada lansia yang hipertensi. Hal ini diperoleh dari pembuluh darah mengalami pelebaran sehingga resistensi pembuluh darah perifer menurun. 
Prevalensi Nyeri Pada Lansia Muhammad Pany A.A; Elman Boy
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.916 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.6.2.2019.138-145

Abstract

Pendahuluan : Lansia merupakan salah satu kelompok  berisiko (population at risk) yang semakin meningkat jumlahnya. Allender, Rector, dan Warner (2014) mengatakan bahwa populasi berisiko (population at risk) adalah kumpulan orang-orang yang masalah kesehatannya memiliki kemungkinan akan berkembang lebih buruk karena adanya faktor faktor yang mempengaruhi. Penuaan menyebabkan penurunan cadangan fungsional dalam organ dan sistem, serta sindrom geriatri yang muncul dengan parameter multifaktorial, inkontinensia, gangguan tidur, malnutrisi, delirium, luka tekan, nyeri dan jatuh, yang berhubungan dengan kematian. Salah satu sindrom yang paling umum dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika individu melebihi usia 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan meningkat setiap sepuluh tahun.Tujuan penelitian: Untuk mengetahui prevalensi nyeri terhadap lansia.Metode penelitian: Jenis studi literatur yaitu literatur review. Strategi pencarian studi berbahasa inggris yang relevan dengan topik, dilakukan dengan menggunakan database PubMed, Google Scholar dan Semantic Scholar. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian artikel adalah lanjut usia dan nyeri.Hasil penelitian: Adanya prevalensi nyeri pada orang dengan lanjut usia dan tingkat keparahan nyeri bisa dilihat dari umurnya.Kesimpulan: Lansia adalah seseorang yang berusia lebih dari 65 tahun dan lansia bukan suatu penyakit melainkan suatu proses lanjutan yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh. Salah satu sindrom yang paling sering dijumpai pada lansia adalah nyeri. Ketika usia sudah 60 tahun, maka kejadian nyeri bisa berlipat ganda dan akan semakin meningkat setiap 10 tahun.
The Impact of Physical Activity in Elderly Adinda Nadira Larasati; Elman Boy
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.683 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.6.2.2019.113-121

Abstract

Physical activity has been identified as a protective factor for non-communicable diseases such as cardiovascular disease, stroke, diabetes, some types of cancer and has been linked to slowing the onset of dementia, improved mental health, and improved quality of life and well-being. The increase in the number of the elderly population causes the need for special attention to the elderly, so that in addition to having a long life, the elderly can also enjoy their old age happily. Special attention is needed on promotional measures to support the elderly to participate in physical activity to help overcome the decline in functional capacity associated with aging. This literature review aims to provide an understanding of the impact of physical activity on the elderly. Elderly who do physical activity will get many positive effects, ranging from increasing bone density, reducing fat accumulation, increasing body mass index, reducing the risk of damage to the musculoskeletal system, reducing the risk for the development of cardiovascular disease, cancer, other chronic diseases, as hypertension management because it can lower blood pressure. Physical activity also greatly affects the increase in dopamine levels and changes in neutrophic factors that have neuroprotective functions so that they can inhibit cognitive decline and dementia, and BDNF as a neutrophic factor can help the elderly prevent symptoms of depression or anxiety.

Page 1 of 1 | Total Record : 5