cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JUTEKS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2014)" : 6 Documents clear
PENERAPAN PLC MITSUBISHI FX2N-SERIES SEBAGAI PENGGANTI SELTIME-1000 UNTUK KONTROL TIMER PROSES PRODUKSI BAN PADA MESIN TIRE CURING PRESS Fithri Muliawati, M.T.; Rahmat Wahyudi
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.788 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.742

Abstract

PENERAPAN PLC MITSUBISHI FX2N-SERIES SEBAGAI PENGGANTI SELTIME-1000 UNTUK KONTROL TIMER PROSES PRODUKSI BAN PADA MESIN TIRE CURING PRESS. Sistem monitoring dan pengontrolan proses produksi pada Mesin Tire Curing Press Curex-B di PT. Elangperdana Tyre Industry menjadi bagian yang sangat penting, karena di mesin dan area inilah proses pembentukan ban sesuai dengan desain dihasilkan. Penggunaan timer proses curing tipe SELTIME-1000 untuk pengontrolan timer proses produksi ban di mesin Tire Curing Press Curex-B memiliki beberapa keterbatasan antara lain sulitnya proses input data produksi, dan apabila terjadi kerusakan pada Seltime-1000 sulit untuk diperbaiki sehingga akan berakibat berhentinya proses produksi pada mesin tersebut. Salah satu solusi untuk masalah di atas adalah dengan retrofit sistem kontrol timer proses Seltime-1000 dengan PLC Mitsubishi FX-series dan monitor layar sentuh (Touch Screen Monitor) tipe GOT-F940LWD sebagai alat untuk memonitoring proses curing dan untuk input data proses produksi curing. Pada penelitian ini telah berhasil melakukan perancangan sistem kontrol PLC dan monitor layar sentuh di mesin Tire curing Press Curex-B. Dengan sistem ini mempermudah dalam proses input data produksi dan mempermudah dalam penanganan trouble mesin, maka dapat disimpulkan perancangan sistem PLC dan monitor layar sentuh dapat digunakan untuk menggantikan fungsi dari timer proses curing tipe Seltime-1000 yang sudah tidak diproduksi lagi oleh produsennya.
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN PENGADUK MINUMAN (MIXING DRINK MACHINE) Joki Irawan; Andi Kuswandi
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.557 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.337

Abstract

RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN PENGADUK MINUMAN (MIXING DRINK MACHINE). Telah dilakukan Rancang Bangun prototipe mesin pengaduk minuman (mixing drink machine). Prototipe mixing drink machine adalah salah satu pemanfaatan dari sistem komputerisasi otomatis sebagai contoh berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin meningkat dengan pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia yang semakin besar. Prototipe mixing drink machine ini merupakan system otomatisasi menggunakan PLC Mitsubishi FX1N untuk mengolah data yang telah terprogram pada memory PLC menjadi sebuah proses otomatisasi secara menyeluruh. Rancang bangun prototipe ini bertujuan untuk mengaplikasi sistem otomatisasi menggunakan PLC Mitsubishi Fx1n dengan push buttom, proximity, sebagai input dan motor dc, solenoid valve, lampu, sebagai output. Alat ini terdiri dari motor dc yang berputar disekitar tabung yang berisikan bahan-bahan minuman antara lain kopi, gula, susu dan air. Mixing drink machine di program untuk pembuatan minuman kopi susu, kopi manis, dan susu manis. Dalam merancang alat ini dibutuhkan pendekatan sistematis dengan prosedur: perencanaan sistem kendali, penentuan input/output, perancangan pembuatan alat, pemrograman, dan menjalankan sistem.
APLIKASI PENGGUNAAN KUBIKEL 20 kV PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG Dr. M. Hariansyah, M.T.; Jaenal Awaluddin
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.531 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.743

Abstract

APLIKASI PENGGUNAAN KUBIKEL 20 kV PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) BINARY CYCLE DIENG. Dalam perkembangannya, kebutuhan energi listrik semakin meningkat, sedangkan masyarakat sebagai konsumen energi listrik juga bertambah jumlahnya dan menuntut mutu serta kualitas pelayanan energi listrik yang lebih baik secara kontinyu. PLTP Dieng adalah salah satu pembangkit listrik bertenaga panas bumi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut. Energi yang dibangkitkan akan disalurkan ke konsumen dengan menggunakan peralatan tenaga listrik yang salah satunya adalah kubikel, maka perlu adanya analisa penggunaan kubikel yaitu menentuan kapasitas LBS (Load Break Switch), Current Tranfsormer, Potensial Transformer, Busbar dan untuk ditempatkan di PLTP Binary Cycle Dieng. Hasil analisis didapat kebutuhan kubikel adalah satu masukan (incoming) dan satu keluaran (out going), rate voltage main switch gear 20 kV, rate current 5 A dengan daya 100kW diperoleh luas penampang busbar 7,399 ??
Simulasi Karakteristik Elektron dan Hole pada Daerah Pertemuan Dioda Silikon Iwan Sumirat
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.384 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.339

Abstract

Simulasi Karakteristik Elektron dan Hole pada Daerah Pertemuan Dioda Silikon. Telah dilakukan simulasi mengenai karakteristik elektron dan hole pada daerah pertemuan dioda silikon. Simulasi dilakukan menggunakan metoda finite element. Tiga kuantitas hasil simulasi yakni carrier density, current density, dan maximum electric field dipilih untuk dianalisa. Kurva-kurva hasil simulasi menunjukan tren yang relatif sama dengan kurva-kurva teoritis. Secara kuantitatif terdapat perbedaan antara perhitungan simulasi dengan perhitungan berdasarkan teori. Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan karena nilai-nilai parameter simulasi yang digunakan belum merupakan nilai-nilai optimal. Selain itu, pada proses simulasi, penyelesaian persamaan-persamaan transport semikoniduktor dilakukan secara aproksimasi menggunakan metoda finite element dimana akurasi hasilnya sangat ditentukan oleh ukuran elemen yang digunakan.
KELAYAKAN OPERASI PEMUTUS TENAGA (PMT) TEGANGAN EKSTRA TINGGI BERMEDIA GAS SULPHUR HEXAFLOURITE (SF6) BERDASARKAN KUALITAS GAS, KESEREMPAKAN TITIK TITIK KONTAK, DAN PARAMETER RESISTANS Arief Goeritno, M.T.; Bambang Irawan Syaputra
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.235 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.740

Abstract

KELAYAKAN OPERASI PEMUTUS TENAGA (PMT) TEGANGAN EKSTRA TINGGI BERMEDIA GAS SULPHUR HEXAFLOURITE (SF6) BERDASARKAN KUALITAS GAS, KESEREMPAKAN TITIK TITIK KONTAK, DAN PARAMETER RESISTANS. Telah dilakukan penelitian terhadap kelayakan operasi pemutus tenaga tegangan tinggi bermedia gas SF6 didasarkan kepada kualitas gas, keserempakan operasi titik-titik kontak, dan nilai-nilai resistans. Metode Penelitian untuk perolehan tujuan penelitian, yaitu: 1) pengukuran terhadap kualitas gas yang meliputi beberapa parameter, yaitu (i) tekanan gas, (ii) kemurnian gas, (iii) titik kelembaban gas dan kandungan uap air (moisture content), dan (iv) nilai dekomposisi produk; 2) pengukuran terhadap keserempakan operasi kontak-kontak saat pembukaan/penutupan PMT, yaitu saat masing-masing pole membuka atau menutup yang berupa selisih waktu (pertama dan terakhir) menggunakan circuit-breaker analyzer; dan 3) pengukuran yang dilakukan untuk perolehan nilai resistans: (a) terminal atas per fase dan casing (body) atau titik pembumian; (b) terminal bawah per fase dan casing (body) atau titik pembumian; dan (c) terminal fase bagian atas dan bawah (Ra-Rb, Sa-Sb, Ta-Tb). Hasil pengukuran terhadap gas SF6 yang meliputi: (i) tekanan sebesar 7,3 bar, (ii) impuritas berkisar 98,4 sampai 98,9%, (iii) titik humiditas berkisar -41 sampai -45 0C, (iv) kandungan uap air berkisar 80-104, dan (v) produk dekomposisi berkisar 33 sampai 100. Keserempakan operasi titik-titik kontak pemutus tenaga adalah nilai ?t yang berkisar 0,2 sampai 0,4 milidetik. Nilai-nilai resistans berupa (a) resistans isolasi berkisar 97.000 sampai 393.000 M?, (b) resistans kontak berkisar 52 sampai 57 ??, dan (c) resistans pebumian bernilai 0,5 ?. Berdasarkan hasil tersebut, maka disimpulkan berkenaan dengan kualitas gas SF6: (i) tekanan minimum 7,2 bar untuk kondisi trip dan 7,3 untuk kondisi alarm, (ii) impuritas masih dibawah nilai standarnya (97%), (iii) titik humiditas masih lebih baik, karena maksimum -5 0C, (iv) kandungan uap air masih dibawah nilai maksimumnya (840), dan (v) produk dekomposisi masih dibawah nilai maksimumnya (1000). Keserempakan operasi titik-titik kontak pemutus tenaga masih memenuhi syarat,karena nilai ?t yang terukur masih sesuai standarnya yang kurang dari 10 milidetik. Nilai-nilai resistans berupa (a) resistans isolasi masih sesuai standar, dimana standar ANSI diatas 2.000 M? dan PLN pada 2.000 M?, (b) resistans kontak masih sesuai standar, dimana standar ANSI dibawah 90 ?? dan PLN pada 100 ??, dan (c) resistans pebumian masih memenuhi standarnya, dimana nilai maksimum yang ditetapkan adalah 5 ?.
PENERAPAN METODE DEAD BUS UNTUK SINKRONISASI GENSET CADANGAN Deni Hendarto, M.Si; Jarwoko Sarman
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.132 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.741

Abstract

PENERAPAN METODE DEAD BUS UNTUK SINKRONISASI GENSET CADANGAN. Telah dilakukan Penerapan Metode Dead Bus Untuk Sinkronisasi Genset Cadangan. Metode Dead Bus mampu mempercepat proses sinkronisasi dibandingkan metode Live Bus. Pada sistem metode Dead Bus, saat terjadi pemadaman power utama (PLN) maka AMF (Automatic Main Failure) memerintahkan ACB (Air Circuit Breaker) ON dan diwaktu yg bersamaan genset akan bekerja (running) dengan eksitasi dari AVR (Automatic Voltage Regulator) masih belum di aktifkan, setelah Genset mencapai putaran 1450 rpm maka eksitasi generator akan diaktifkan. Pada kondisi putaran nominal (1500 rpm) kondisi kedua genset atau lebih sudah selesai melakukan proses sinkronisasi dan siap untuk didistribusikan sebagai pengganti energi utama (PLN). Data yang didapatkan dari penggunaan metode Dead Bus pada genset cadangan adalah 5 detik untuk mencapai putaran nominal dan 2 detik untuk proses pemberian eksitasi. Waktu total proses sinkronisasi adalah selama 7 detik untuk menggantikan energi utama ke beban listrik yang digunakan. Dengan asumsi proses sinkronisasi menggunakan metode Live Bus membutuhkan waktu 15 detik maka metode Dead Bus mampu mempercepat proses sinkronisasi selama 8 detik.

Page 1 of 1 | Total Record : 6