cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
JUTEKS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Arjuna Subject : -
Articles 93 Documents
PENERAPAN PENGASUTAN ROTOR JENIS CAIRAN PADA MOTOR PEMUTAR MILL 5600 kW 995 RPM Joki Irawan; Wahyudin .
JUTEKS Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.588 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v2i1.336

Abstract

PENERAPAN PENGASUTAN ROTOR JENIS CAIRAN PADA MOTOR PEMUTAR MILL 5600 KW 995 RPM. Kelemahan dari motor asinkron jenis rotor belitan adalah arus mula jalan yang besar (MHD Sulaiman dan magarisawa 1995). Untuk mengatur arus mula yang besar, maka pada rangkaian sekunder (rotor) digunakan suatu resistan awal. Arus induksi pada rotor disalurkan ke resistan melalui sikat-sikat karbon yang menempel pada cincin geser (Soeparno dan Soepatah 1979). Permasalahan yang timbul pada motor asinkron jenis rotor belitan, khususnya pada motor pemutar mill di unit Raw mill Plant 8 adalah kenaikan temperatur rotor diatas nilai normal. Sehingga menimbulkan kerusakan pada slip ring dan sikat karbon. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan analisis terhadap arus dan temperatur rotor motor pemutar mill tersebut. Motor pemutar mill di unit raw mill plant 8 menggunakan pengasut arus rotor jenis cairan. Pada saat motor mulai beroperasi arus pada rangkaian rotor akan disalurkan ke sistem pengasut, sehingga akan mengalami suatu pembesaran hambatan oleh media pengasut, proses ini berlangsung selama beberapa saat. Sampai rangkaian elektrode pada pengasut terhubung singkat. Motor akan berjalan normal setelah proses pengasutan selesai. Dalam penelitian telah diterapkan pengasut rotor menggunakan jenis cairan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap temperatur rotor dan arus mula operasi dari motor pemutar mill di unit raw mill plant 8 yang akan menjadi parameter dalam menentukan kinerja motor pemutar mill tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa dengan penggunaan sistem pengasut rotor jenis cairan, maka diperoleh arus mula jalan 1,5 kali dari arus nominal motor. 2) Jumlah sodium carbonat dalam larutan sistem pengasut jenis cairan dapat mempengaruhi temperatur rotor secara langsung dan temperatur stator sacara tidak langsung. 3) Jumlah sodium carbonat sebesar 6% dalam larutan sistem pengasut akan diperoleh temperatur rotor dan stator normal. Dengan demikian dapat di tentukan bahwa kinerja motor dalam keadaan baik. Sehingga penggunaan sistem pengasut rotor dengan jumlah sodium carbonat tertentu dapat mempengaruhi kinerja motor.
APLIKASI PLC DAN INVERTER UNTUK PENGKONTROLAN MOTOR LISTRIK 5 HP SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 3 kW M. Hariansyah; Syamsudin .
JUTEKS Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.989 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v3i1.327

Abstract

APLIKASI PLC DAN INVERTER UNTUK PENGKONTROLAN MOTOR LISTRIK 5 HP SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 3 kW. Telah dilakukan rancang bangun alat kontrol PLC dan inverter untuk menggerakan motor generator. Kontrol motor generator adalah salah satu pemamfaatan dari sistem komputerisasi melalui PLC sebagai pengembangan dari sistem penggunaan relai pengendali kontrol motor dan pemamfaatan inverter dari sistem pengendali motor yang menggunakan beberapa tipe pengendali tegangan seperti auto trafo, start delta dan soft stater. Kontrol motor generator ini merupakan sistem komputerisasi dengan menggunakan PLC AB Pico 1760-L18AWA-EX untuk mengolah data yang terprogram pada memori PLC menjadi suatu proses program yang diinginkan dan pada inverter merupakan sistem variable speed dengan menggunakan inverter AB Power Flex40 7,5 kW untuk mengolah frekuensi yang akan diberikan kepada motor generator melalui data-data motor yang disimpan didalam parameter inverter. Rancang bangun alat kontrol PLC dan inverter bertujuan untuk mengaplikasikan sistem kontrol motor generator dengan menggunakan PLC AB Pico 1760-L18AWA-EX dan inverter Power Flex40 7,5 kW, motor AC 5 HP, generator 3 kW dengan relai, kontaktor, thermal overload, tombol, , lampu indicator sebagai suatu proses kontrol. Dalam merancang alat ini dibutuhkan suatu proses pendekatan sistematis dengan prosedur: perencanaan sistem kontrol, penentuan komponen, perancangan pembuatan kontrol panel, pemrograman dan menjalankan sistem.
PENERAPAN MOTOR INDUKSI 3 FASA SEBAGAI PENGGERAK TRANSFERRING PADA MESIN BUILDING GREEN TYRE Deni Hendarto, M.Si; Triyana .
JUTEKS Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.08 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i2.745

Abstract

PENERAPAN MOTOR INDUKSI 3 FASA SEBAGAI PENGGERAK TRANSFERRING PADA MESIN BUILDING GREEN TYRE.Pada komponen transferring, cylinder pneumatic (aktuator) traverse yang digunakan sebagai pengangkut paket B&T sering mengalami gangguan berupa ketidaksimetrisan atau Tread Off Center (TOC) disebabkan kebocoran pada cylinder pnumatic, conector, tubing dan pada solenoide valve, sering terjadi TOC atau tidak pada posisi simetrisnya tread atau tapak ban pada saat pembuatan green tyre, yang juga dikarenakan macet atau lolosnya lock cylinder pneumatic traverse. Hal ini terjadi akibat ausnya komponen Cylinder Pneumatic traverse yang berupa seal yang terbuat dari karet dan lock berupa logam yang terus bergesekan dikarenakan komponen ini selalu bergerak saat proses produksi, dan oiler yang berfungsi sebagai pelumas sistem pneumatic tidak berfungsi dengan baik, sehingga proses produksi menjadi terhambat yaitu terjadinya gangguan pada komponen ini yang terjadi berulang-ulang atau bahkan hingga terjadi stop produksi yang lama.Untuk itu perlu dilakukan penggantian komponen pengangkutan paket B&T pada tahap proses transferring, yang semula menggunakan Cylinder pneumatic yang digerakkan oleh Solenoide valve menjadi menggunakan motor induksi 3 fasa yang kecepatannya diatur oleh Variable Speed Drive (VSD) dan dikontrol oleh PLC (Programmable Logic Controller).Tujuan penelitian ini adalah melakukan penggantian sistem penggerak transferring yang semula menggunakan sistem pneumatic menjadi menggunakan motor induksi 3 fase yang kecepatannya dikontrol oleh PLC melalui VSD. Untuk penempatan dan tata letak motor induksi dibutuhkan ruangan yang luas dan mudah saat dilakukan perbaikan.Untuk menggerakkan transferring dibutuhkan motor induksi sebesar 0,55 kW, daya motor ini dihitung berdasarkan beban transferring dan muatannya. Pengaturan kecepatan motor penggerak transferring yang dihubung bintang menggunakan VSD yang diatur berdasarkan parameter frekuensi yang besarnya 15 Hz untuk low speed dan 45 Hz untuk high speed.
DESAIN DAN UJI KINERJA GENERATOR AC FLUKS RADIAL MENGGUNAKAN 12 BUAH MAGNET PERMANEN TIPE NEODYMIUM (NdFeB) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Gatot Eka Pramono; Fithri Muliawati; Nur Fajri Kurniawan
JUTEKS Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.374 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v4i1.703

Abstract

RANCANG BANGUN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) KAPASITAS 66 KVA Deni Hendarto; Rozali .
JUTEKS Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1043.117 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v2i1.344

Abstract

RANCANG BANGUN PANEL AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) DAN AUTOMATIC MAIN FAILURE (AMF) KAPASITAS 66 KVA.Telah dilakukan penelitian tentang rancang bangun Automatic Transfer Switch (ATS) - Automatic Main Failure (AMF)untuk gedung dengan kapasitas daya listrik terpasang 66 kVA. Untuk memfasilitasi peralihan beban listrik dari PLN ke Genset dan sebaliknya diperlukan panel ATS-AMF. Panel ini berfungsi mengalihkan daya listrik secara otomatis dari PLN ke Genset ketika sumber listrik dari PLN mengalami pemadaman. Tahapan dalam rancang bangun panel ini meliputi pabrikasi panel ATS/AMF, penentuan komponen-komponen untuk panel, proses perakitan komponen, dan perakitan box panel. Kesimpulan yang diperoleh adalah diperoleh hasil rancang bangun box panel ATS/AMF berkapasitas 66 kVA, 380 V, 50 Hz berbasis modul Modul Datakom DKG 207 yang didukung dengan sistem operasi secara manual dan otomatis.Untuk pengoperasian Modul Datakom DKG 207, disetting 2 detik genset akan nyala sesaat setelah pasokan dari PLN padam dan akan langsung mensuplai energi listrik setelah 6 detik setelah genset running. Genset akan lepas dari sistem sesaat setelah PLN kembali normal, genset akan standbye selama 3 menit, cooling down, lalu genset berhenti (mati/stop.).
Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB) Fithri Muliawati; Taufiq Ramadhan
JUTEKS Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.7 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v3i2.334

Abstract

RANCANG BANGUN GENERATOR PORTABLE FLUKS AKSIAL MAGNET PERMANEN JENIS NEODYMIUM (NdFeB). Telah dibuat sebuah generator yang bersifat portable, jenis generator yang dirancang yaitu generator fluks aksial, cakram ganda dengan 10 magnet permanen jenis Neodymium (NdFeB) pada masing-masing cakramnya, cakram rotor dan frame generator terbuat dari alumunium dan menggunakan jenis stator tanpa inti besi. Tegangan keluaran AC satu fasa, kumparan stator hubung seri non overlapping, putaran generator maksimum 600 rpm. Agar energi listrik yang dihasilkan bisa disimpan pada baterai maka tegangan AC generator dirubah ke tegangan DC dengan penyearah tegangan (rectifier). Tegangan induksi tanpa beban yang dihasilkan dari delapan variasi pengujian rpm yang dilakukan pada putaran 10 rpm sampai dengan putaran 600 rpm adalah 0,7 V sampai 6,4 V untuk tegangan AC dan 0 V sampai 5,7 V untuk tegangan DC. Sedangkan tegangan induksi dengan beban yang dihasilkan pada putaran 100 rpm sampai dengan putaran 600 rpm adalah 0,3 V sampai dengan 6,2 V untuk tegangan AC dan 0 V samapai 5,5 V untuk tegangan DC. Deviasi dari generator portable yang dibuat sebesar 76,38% terjadi pada putaran 200 rpm. Pada keadaan berbeban digunakan rangkaian baterai li-ion sebanyak 4 buah yang dipasang paralel dengan kapasitas masing-masing baterai yaitu 2900 mAh dan tegangan 3,6 volt beserta rangkaian pengisian baterai. Hasil pengujian generator portable diketahui bahwa rangkaian pengisian baterai baru bekerja pada saat kecepatan putaran 400 rpm dan tegangan DC sebesar 4,2 volt sehingga kecepatan putaran ideal untuk pengisian daya baterai yaitu dari 400 rpm sampai 600 rpm atau saat tegangan DC mencapai 4,2 volt sampai 5,5 volt
RANCANG BANGUN PENGENDALI MOTOR AC 1 FASA SEBAGAI PENGGERAK JEMURAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO Saeful Anwar; Fithri Muliawati; Suratun .
JUTEKS Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.874 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v4i2.1397

Abstract

Telah dilakukan pembuatan rancang bangun pengendali motor ac 1 fasa sebagai penggerak jemuran otomatis, melalui pemahaman sistem kendali saat ini, pembuatan rangkaian, pemilihan dan perakitan sensor, pembuatan dan pengintegrasian sistem, pembuatan program, pengujian sistem, pengukuran kinerja motor ac 1 fasa, analisis hasil pengukuran dan kesimpulan. Penggunaan sensor untuk diaplikasikan dalam pekerjaan manusia sehari-hari semakin memudahkan dan efisien. Salah satunya penggunaan sensor LDR yang di aplikasikan pada rancang bangun jemuran otomatis. Sensor LDR membaca keadaan cuaca dan memberikan sinyal ke mikrokontroler arduino dan ditampilkan pada layar lcd sesuai dengan perintah yang telah di buat, lalu memberikan sinyal output ke relay SSR untuk memberikan tegangan output yang menggerakkan motor ac bergerak ke kiri dan kekanan. Jemuran dapat bergerak sejauh 2 meter supaya motor dapat menggulung tali rel jemuran agar jemuran yang didalam ataupun diluar bisa keluar masuk seuai dengan perintah yang telah dibuat
PENERAPAN PLC MITSUBISHI FX2N-SERIES SEBAGAI PENGGANTI SELTIME-1000 UNTUK KONTROL TIMER PROSES PRODUKSI BAN PADA MESIN TIRE CURING PRESS Fithri Muliawati, M.T.; Rahmat Wahyudi
JUTEKS Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.788 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v1i1.742

Abstract

PENERAPAN PLC MITSUBISHI FX2N-SERIES SEBAGAI PENGGANTI SELTIME-1000 UNTUK KONTROL TIMER PROSES PRODUKSI BAN PADA MESIN TIRE CURING PRESS. Sistem monitoring dan pengontrolan proses produksi pada Mesin Tire Curing Press Curex-B di PT. Elangperdana Tyre Industry menjadi bagian yang sangat penting, karena di mesin dan area inilah proses pembentukan ban sesuai dengan desain dihasilkan. Penggunaan timer proses curing tipe SELTIME-1000 untuk pengontrolan timer proses produksi ban di mesin Tire Curing Press Curex-B memiliki beberapa keterbatasan antara lain sulitnya proses input data produksi, dan apabila terjadi kerusakan pada Seltime-1000 sulit untuk diperbaiki sehingga akan berakibat berhentinya proses produksi pada mesin tersebut. Salah satu solusi untuk masalah di atas adalah dengan retrofit sistem kontrol timer proses Seltime-1000 dengan PLC Mitsubishi FX-series dan monitor layar sentuh (Touch Screen Monitor) tipe GOT-F940LWD sebagai alat untuk memonitoring proses curing dan untuk input data proses produksi curing. Pada penelitian ini telah berhasil melakukan perancangan sistem kontrol PLC dan monitor layar sentuh di mesin Tire curing Press Curex-B. Dengan sistem ini mempermudah dalam proses input data produksi dan mempermudah dalam penanganan trouble mesin, maka dapat disimpulkan perancangan sistem PLC dan monitor layar sentuh dapat digunakan untuk menggantikan fungsi dari timer proses curing tipe Seltime-1000 yang sudah tidak diproduksi lagi oleh produsennya.
PROTOTYPE SISTEM TRAFFIC LIGHT SIMPANG EMPAT DENGAN KONTROL JARAK ANTRIAN KENDARAAN BERBASIS PLC Deni Hendarto; Imam Sofwan Hidayat
JUTEKS Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1117.989 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v3i1.324

Abstract

PROTOTIPE SISTEM TRAFFIC LIGHT SIMPANG EMPAT DENGAN CONTROL JARAK ANTRIAN KENDARAAN BERBASIS PLC. Telah dilakukan rancang bangun prototype sistem traffic light simpang empat dengan kontrol jarak antrian kendaraan berbasis plc omron adalah salah satu pemanfaatan dari sistem komputerisasi otomatis sebagai contoh berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin meningkat dengan pesat seiring dengan meningkatnya kepemilikan kendaraan mengakibatkan menumpuknya jumlah kendaraan di jalan terutama pada simpang empat. Lampu lalu lintas merupakan suatu sistem yang dibuat sebagai pengatur arus lalu lintas. Namun pada saat ini lampu lalu lintas yang ada sering terjadinya kerusakan (error) dan padam dikarenakan sistem pengaturnya yang tidak handal, sehingga masih mengakibatkan terjadinya kemacetan di simpang empat. Selain itu sistem operasionalnya hanya menggunakan waktu (timer) yang tidak memperhatikan tingkat jarak antrian kendaraan. Prototypetraffic light ini menggunakan PLC Omron CPM1A-40CDR-A-VI untuk mengolah data yang telah terprogram pada memory PLC menjadi sebuah proses kontrol jarak antrian kendaraan pada simpang empat. Prototype ini bertujuan untuk mengaplikasi sistem traffic light dengan kontrol jatak antrian kendaraandengan menggunakan PLC Omron CPM1A-40CDR-A-VI, Push Buttom, sensor photoelektrik, sebagai input dan lampu, sebagai output. Alat ini terdiri dari push bottomuntuk mengoperasikan alat, sensor photoelektrik sebagai pendeteksi jarak antrian kendaraan dan lampu sebagai indikator lampu traffic light, waktupada alat prototype traffic light di atur oleh sensor photoelektik yang terpasang pada setiap persimpangan. Dalam merancang alat ini dibutuhkan pendekatan sistematis dengan prosedur: perencanaan sistem kontrol, penentuan input dan output, perancangan pembuatan alat, pemrograman (programing), dan menjalankan sistem (run the sistem).
THE APPLICATION OF TRANSMITTER AND RECEIVER TO DETECT THE PLOUGHING DEPTH M. Hariansyah; Setiawan R. P.A; Desrial .; Made D.S; Asep SApei
JUTEKS Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : Department of Elektro Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.557 KB) | DOI: 10.32832/juteks.v2i2.397

Abstract

Transmitter and receiver were applied in this research to detect the mole plough. Transmitter was placed outside the farm while receiver was attached on the mole plough construction and then pulled by tractor. Mole plough was used to create drainage channel. However, creating drainage channel at slope of 0,02% is a difficult task as mole ploughing depth is strongly affected by the contour of soil surface. The objective of this research was to design a device which had ability to control mole ploughing depth. Transmitter used a modified green laser beam which used to measure the profile of soil surface. Receiver was used to receive signal. Light receiver sensor used photodiode which formed into matrix sized of (1x8), every row consisted of 40 sensor of photodiode with 8 levels of depth. When transmitter was activated, green laser beam transmitted 1.206 Hz frequency and can be transmitted for maximum 50 m. When photodiode sensor received green laser beam at allowable detection range, the light beam was transmitted to Arduino microcontroller. There were two microcontrollers used to control two units of relay. The first microcontroller was used to detect the contour level of soil surfaceand second microcontroller was used to measure the mole ploughing depth. The research found that there was deviation of mole ploughing depth between setpoint and field testing result.

Page 1 of 10 | Total Record : 93