cover
Contact Name
Yulianti
Contact Email
yuliatibora@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
teknologihasilpertanianug@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Gorontalo Agriculture Technology Journal
Published by Universitas Gorontalo
ISSN : 26141140     EISSN : 26142848     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Gorontalo Agriculture Technology Journal (GATJ) adalah media aplikasi bagi akademisi, peneliti dan praktisi untuk menerbitkan hasil-hasil penelitian dan artikel penelitian yang berhubungan dengan teknologi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue " Volume 1 Nomor 2 October 2018" : 5 Documents clear
Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Pembuatan Selai Kelapa Muda (Cocos nucifera L) Arsyad, Muh
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 1 Nomor 2 October 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.871 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v1i2.424

Abstract

Selai merupakan produk makanan semi basah yang berbentuk setengah padat dan dibuat dari campuran gula, buah, dan pektin. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula yang tepat pada pembuatan selai kelapa muda  dan tingkat penerimaan panelis terhadap selai kelapa muda dengan penambahan konsentrasi gula. Percobaan meliputi 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah penambahan gula yaitu 300 g, 330 g, 360 g, 390 g. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar protein, kadar gula, dan uji organoleptik terhadap rasa, aroma, tekstur, dan warna selai kelapa muda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan gula memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar protein, dan kadar gula selai kelapa muda. Penambahan gula 300 g menghasilkan selai kelapa muda dengan rasa manis yang cukup. Rasa khas dari buah kelapa muda masih terasa dan aroma tidak hilang serta tekstur yang lembut. Sedangkan warna selai kelapa muda panelis lebih menyukai penambahan gula 390 g dikarenakan warna yang kecoklatan sehingga menarik perhatian panelis. Untuk segi rasa, tekstur, dan aroma panelis lebih menyukai selai dengan penambahan gula 300 g, sedangkan dari segi warna panelis lebih menyukai selai dengan penambahan gula 390 g. 
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Tepung Talas Beneng sebagai Biodiversitas Pangan Lokal Kabupaten Pandeglang Rostianti, Tuti; Hakiki, Dini; Ariska, Ani; Sumantri, Sumantri
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 1 Nomor 2 October 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.492 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v1i2.417

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi sifat fisiko-kimia Talas Beneng yang berasal dari Pandeglang, Banten. Analisis proksimat, keputihan, pati total, dan karakteristik pasta ditentukan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik Pertanian, IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air, abu, lemak, protein, dan karbohidrat masing-masing 10,46%, 4,85%, 0,28%, 3,4%, 82,56%. Rendemen berkisar antara 20-30% dengan derajat putih 84,96%. Tepung talas beneng ditandai dengan gelatinisasi awal pada 83.35o. Kemunduran tepung talas beneng sebesar 582 cP, ini berarti kecenderungan retrogradasi yang tinggi. Tepung talas beneng dapat dibuat produk yang membutuhkan tepung protein rendah dan memiliki karakteristik tidak tahan panas
Pengaruh Penambahan Tepung Ikan Cakalang Pada Mie Kering Yang Bersubtitusi Tepung Ubi Jalar Yulianti, Yulianti
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 1 Nomor 2 October 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.385 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v1i2.418

Abstract

Ubi jalar salah satu jenis umbi-umbian yang mengandung karbohidrat yang tinggi. Pengolahan ubi jalar menjadi mie kering sudah dilakukan namun mie kering yang dihasilkan mengandung protein yang rendah sehingga perlu ditambahkan alternatif sumber protein dari bahan lain seperti tepung ikan cakalang. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan (A1: tepung ubi jalar 20%, tepung ikan cakalang 50%, tepung terigu 30%, A2 : tepung ubi jalar 50%, tepung ikan cakalang 30%, tepung terigu 20%, dan A3: tepung ubi jalar 70%, tepung ikan cakalang 20%, tepung terigu 10%,) dengan tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein mie kering yang dihasilkan berkisar antara 10-11,93% dan kadar karbohidrat 31-35%. Sedangkan uji organoleptik menunjukkan panelis agak suka pada perlakuan A1 dan A2 sedangkan perlakuan A3 disukai oleh panelis baik dari segi warna, aroma, rasa, dan tekstur.
Hubungan Input Dengan Hasil Produksi Gula Merah Pada Pengrajin Di Desa Cammilo Kecamatan Kahu Kabupaten Bone Sardianti, Andi Lelanovita
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 1 Nomor 2 October 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.725 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v1i2.419

Abstract

Pengolahan gula aren merupakan bentuk usaha kecil yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Gula aren diolah dari nira, nira terkandung dalam beberapa tumbuhan dari suku Arecaceae, salah satunya adalah terdapat pada pohon aren (Arenga pinnata). Gula aren merupakan produk yang berpotensi menghasilkan pendapatan yang cukup besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan input dengan hasil produksi gula merah pada pengrajin di Desa Cammilo Kecamatan Kahu Kabupaten Bone. Metode pengolahan data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode sensus dengan jumlah populasi sebanyak 30 produsen gula merah yang dijadikan sebagai responden penelitian di Desa Cammilo Kecamatan Kahu Kabupaten Bone.Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa input produksi seperti nira aren, modal, tenaga kerja, bahan tambahan, dan jumlah pohon yang dimiliki ternyata memiliki hubungan input produksi yang sangat kuat pada pengrajin, sedangkan input alat-alat yang dimiliki, pengalaman dan umur pengrajin memiliki hubungan input dengan produksi pengrajin yang cukup rendah. Lain dari pada itu input lama pendidikan tidak memiliki hubungan dengan hasil produksi pengrajin.
Pengaruh Kemasan Dan Pelilinan Terhadap Mutu Jeruk Pamelo Pangkep Merah Setelah Pengangkutan Dewayani, Wanti; Syamsuri, Riswita; Nurjanani, Nurjanani; Halil, Warda
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 1 Nomor 2 October 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.135 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v1i2.420

Abstract

Pengkajian ini dilaksanakan di lahan petani, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Kemudian buah diangkut ke laboratorium BPTP untuk perlakuan dan pengamatan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terpisah dengan 3 ulangan. Induk petak adalah perlakuan kemasan  terdiri dari 2 faktor yaitu a) dos karton dan b) karung plastik (cara petani). Anak petak terdiri dari 2 faktor yaitu disekat dan tidak disekat dan anak-anak petak adalah pelilinan terdiri dari 2 faktor yaitu dililin dan tidak dililin. Pengamatan dilakukan pada saat sebelum dikirim di makassar dan setelah diangkut di Bogor. Pengamatan dilakukan terhadap berat buah, lingkar buah, kadar gula, kadar asam dan vitamin C. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik pada buah jeruk Pamelo setelah pengangkutan dari Makassar ke Bogor adalah kemasan dos karton yang disekat dan  dililin dengan susut bobot terkecil (1,76 – 1,95%), lebar buah normal (14,5 – 19,3 cm), kandungan vitamin C  paling tinggi (24,02 – 34,36%), kadar asam (65,00  – 68,74%)  dan kadar gula tinggi  (8,85 – 11,79 Brixo). Perlakuan yang masih disukai rasanya oleh panelis setelah pengangkutan adalah jeruk pamelo yang dikemas dalam dos, disekat tanpa pelilinan, karung disekat baik dililin maupun tanpa dililin dengan tingkat kesukaan 55%. Sedangkan aroma jeruk masih tetap baik setelah pengangkutan dan tidak berbeda nyata untuk semua perlakuan dengan tingkat kesukaan 67,5 % - 85,00 %. Penampilan yang paling disukai panelis setelah pengangkutan adalah perlakuan pelilinan yang dikemas dalam dos baik disekat maupun tidak disekat

Page 1 of 1 | Total Record : 5