cover
Contact Name
Trias Mahmudiono, SKM., MPH (Nutr), GCAS., PhD
Contact Email
amertanutr@fkm.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
amertanutr@fkm.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Amerta Nutrition
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 25801163     EISSN : 25809776     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Amerta Nutrition (p-ISSN:2580-1163; e-ISSN: 2580-9776) is a peer reviewed open access scientific journal published by Universitas Airlangga. The scope for Amerta Nutrition include: public health nutrition, community nutrition, clinical nutrition, dietetics, food science and food service management. Each volume of Amerta Nutrition is counted in each calendar year that consist of 4 issues. Amerta Nutrition is published four times per year every March, June, September, and December.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION" : 9 Documents clear
Status Sosial Ekonomi dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk Atin Nurmayasanti; Trias Mahmudiono
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.685 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.114-121

Abstract

Background: Stunting is a chronic nutritional problem caused by poor nutritional intake and infectious diseases. Other causes are maternal socio-economic and nutritional conditions during pregnancy. Nutritional quality in food is influenced by the diversity of types of food consumed. Food diversity can be determined by prosperity, children's age, and mother's education. Economic conditions have a risk of stunting because they can describe the family's ability to fulfill nutritious food intake.Objective: This study aimed to analyze the relationship between socio-economic and food diversity with the incidence of stunting in children aged 24-59 months.Method: This study was an observational study with case control research design. The population in this study were children aged 24-59 months who were enrolled in Posyandu in the Puskesmas Wilangan working area. The sample size taken by each 28 toddlers was selected through simple random sampling. The food diversity score is obtained from the Individual Dietary Diversity Score (IDDS) score. Descriptive data analysis to describe toddler age, gender, mother's education, and mother's work. While inferential analysis used the chi-square test to determine the relationship between food diversity and income level with the incidence of stunting.Results:The results showed that family income was related to the incidence of stunting in infants (p = 0.048). Low family income is at risk of getting stunting. Scores of food diversity for stunting and non-stunting children are still low. The chi-square results show that there is no relationship between food diversity and the incidence of stunting (p = 1.000) and not a risk factor for stunting toddlers (OR = 1.000).Conclusion: Family income has a significant relationship with the incidence of stunting. Food diversity is not related to stunting.ABSTRAKLatar Belakang: Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dan penyakit infeksi. Penyebab lain adalah kondisi sosial ekonomi dan gizi ibu saat hamil. Kualitas gizi pada makanan dipengaruhi oleh keragaman jenis pangan yang dikonsumsi. Keragaman pangan dapat ditentukan oleh kesejahteraan, usia anak, dan pendidikan ibu. Kondisi ekonomi memiliki risiko terjadinya stunting karena dapat menggambarkan kemampuan keluarga dalam memenuhi asupan makanan yang bergizi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara sosial ekonomi dan keragaman pangan dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional dengan desain penelitian case control.  Populasi pada penelitian ini anak balita usia 24-59 bulan yang terdaftar dalam Posyandu wilayah kerja Puskesmas Wilangan. Besar sampel yang diambil masing-masing 28 balita yang dipilih melalui simple random sampling. Skor keragaman pangan diperoleh dari skor Individual Dietary Diversity Score (IDDS). Analisis data secara deskriptif untuk menggambarkan usia balita, jenis kelamin, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu. Sedangkan analisis inferensial menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan keragaman pangan dan tingkat pendapatan dengan kejadian stunting. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pendapatan keluarga berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p=0,048). Pendapatan keluarga yang rendah berisiko terkena stunting. Skor keragaman pangan pangan balita stunting maupun non-stunting sama-sama masih rendah. Hasil chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara keragaman pangan dengan kejadian stunting (p=1,000) dan bukanlah faktor risiko balita stunting (OR = 1,000).Kesimpulan: Pendapatan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Keragaman pangan tidak berhubungan dengan stunting.
Hubungan Pendapatan dan Status Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Wilayah Pesisir di Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo (Studi Penelitian di Dusun Kalikajang Kelurahan Gebang) Aisyah Fitria Susanti
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.237 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.100-106

Abstract

 Background: Household food security in coastal areas can be seen from indicators of availability, access, food utilization and stability. One of the pillars of house hold food security can be influenced by household income.Objective: This study aimed to analyze the relationship between the level of household income and the status of household food security in isolated coastal areas in Kalikajang Hamlet, Gebang Sub-District, District of Sidoarjo, Sidoarjo Regency.Method: This type of research was observational study with cross sectional design. The population in this study were all households in the area of Kalikajang Hamlet, Sub-District of Gebang. Sample was determined using simple random sampling technique and using formula from Lemeshow, resulted in 52 respondents included in this study. Primary data was collected through interviews with questionnaires. Data analysis using Chi Square statistical test to test the relationship between independent variables and dependent variables, and logistic regression tests to test whether there is a relationship between all independent variables with the dependent variable.Results: The results of the study showed that from the eight of independent variables tested, there was one variable that was positively related to the level of household food security, namely household income (p-value<0.001).Conclusion: There is a significant relationship between the level of income and the status of household food security in coastal areas in the District of Sidoarjo.ABSTRAKLatar Belakang: Ketahanan pangan rumah tangga di wilayah pesisir dapat dilihat dari indikator ketersediaan, akses, pemanfaatan pangan dan stabilitas.  Salah satu pilar yang mempengaruhi adalah pendapatan rumah tangga.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan rumah tangga dengan status ketahanan pangan rumah tangga di wilayah pesisir tambak terisolir di Dusun Kalikajang, Kelurahan Gebang, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.Metode: Jenis penelitian adalah observasional dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh rumah tangga yang berada di wilayah Dusun Kalikajang Kelurahan Gebang. Teknik penentuan sample menggunakan simple random sampling dengan rumus dari Lemeshow dan didapatkan 52 responden. Data Primer dikumpulkan dengan wawancara dengan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square untuk menguji hubungan antar variabel bebas dan variabel dependen, dan uji regresi logistik untuk menguji adakah hubungan seluruh variabel bebas dengan variabel terikat.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan dari delapan variabel independen yang diujikan, terdapat satu variabel yang berhubungan positif dengan tingkat ketahanan pangan rumah tangga, yaitu pendapatan rumah tangga (p-value<0.001).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan dengan status ketahanan pangan rumah tangga  di wilayah pesisir di Kecamatan Sidoarjo.
Hubungan Citra Tubuh dengan Status Gizi pada Siswi di SMA Negeri 9 Surabaya Muhammad Dimas Bimantara; Merryana Adriani; Dewi Retno Suminar
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.081 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.85-88

Abstract

  Background: Teenage age is a period of transition from childhood to adulthood. At this age there will be changes in body shape that can affect teenagers' perceptions of body image, especially adolescent girl. The result of a preliminary study at Senior High School 9 Surabaya showed that 7 out of 10 female students were dissatisfied with their body shape so they made certain efforts, such as managing their diet to exercise for get an ideal body.Objective: The purpose of this study was to analyze whether there was a relationship between body image and nutritional status in female students at Senior High School 9 Surabaya.Methods: The study used a cross-sectional design carried out 76 of 11th and 12th grades in Senior High School 9 Surabaya. The inclusion criteria in this study were the students not undergoing special diet. The sampling technique used was proportional random sampling. Research data collection was conducted by interview method using body image questionnaire (BSQ-34) and anthropometric measurements. Data analysis used spearman correlation test (α=0.05).Results: The results of this study showed that more than half of the respondents have a positive body image (74%) and normal nutritional status (71%). There was significant relationship between body image and nutritional status of female students at Senior High School 9 Surabaya (p<0.001). Conclusion: Female nutritional status is influenced by body image. Students with a positive body image tend to have normal nutritional status.ABSTRAKLatar Belakang: Usia remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada usia ini akan terjadi perubahan bentuk tubuh yang dapat mempengaruhi persepsi remaja mengenai citra tubuh khususnya remaja putri. Hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 9 Surabaya menunjukkan bahwa 7 dari 10 siswi merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya sehingga mereka melakukan upaya tertentu, seperti mengatur pola makan hingga berolahraga demi mendapatkan tubuh yang ideal.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan status gizi pada siswi di SMA Negeri 9 Surabaya.Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dilakukan pada 76 siswi kelas XI dan XII di SMA Negeri 9 Surabaya. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah siswi tidak sedang menjalani diet khusus. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner citra tubuh (BSQ-34) dan pengukuran antropometri. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman (α=0,05).Hasil: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden mempunyai citra tubuh yang positif (74%) dan status gizi yang normal (71%). Ada hubungan antara citra tubuh dengan status gizi pada siswi di SMA Negeri 9 Surabaya (p<0,001).Kesimpulan: Citra tubuh berhubungan dengan status gizi pada siswi di SMA Negeri 9 Surabaya. Siswi dengan citra tubuh positif maka cenderung memiliki status gizi normal.
Hubungan Durasi Tidur dengan Kejadian Overweight dan Obesitas pada Tenaga Kependidikan di Lingkungan Kampus C Universitas Airlangga Rachmania Eka Damayanti; Sri Sumarmi; Luki Mundiastuti
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.544 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.89-93

Abstract

Background: One of the many nutritional problems experienced by adults is obesity. Obesity can be influenced by various factors including short sleep duration. This often happens to the office worker community.Objectives: This research aim’s to analyze relationship between sleep duration with overweight and obesity among education staff in Campus C of Universitas Airlangga.Method: This study was using case control design. The case group was education staff with BMI ≥23 kg/m2 and the control group was education staff with BMI <23 kg/m2 and not pregnant as inclusion criteria. The sample was 80 people, divided into the case group was 40 people and the control group was 40 people. Samples were taken purposively. Dependent variables were overweight and obesity while the independent variable was sleep duration. Data was tested using logistic regression.Results: In the case group, 50% of participants were included in the Obese I, while in the control group, 92.5% of the participants were included in the normal category.  In the case group that had short sleep duration (<7 hours of 95% while in the control group had enough sleep duration (7-9 hours) of 92.5%. There was significant correlation between short sleep duration with overweight and obesity (p<0.001; OR=7.70).Conclusion: The short sleep duration is related to overweight and obesity among educational staff in the Campus C of Universitas Airlangga. Sleep duration (<7 hours) has a risk of 7.702 times higher for being overweight and obesity than those who have enough sleep (7-9 hours).The shorter of sleep duration, the greater risk occurrence of overweight and obesity.ABSTRAKLatar Belakang: Masalah gizi yang banyak dialami orang dewasa salah satunya adalah obesitas. Obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendeknya durasi tidur. Hal tersebut sering terjadi pada masyarakat pekerja kantor.Tujuan: Penelitian dilakukan untuk menganalisis hubungan antara durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas pada tenaga kependidikan di Lingkungan Kampus C Universitas Airlangga.Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control. Kelompok kasus adalah tendik dengan IMT ≥23 kg/m2 dan kelompok kontrol adalah tendik dengan IMT <23 kg/m2 serta tidak sedang hamil sebagai kriteria inklusi. Besar sampel yaitu 80 orang dibagi menjadi kelompok kasus 40 orang dan kelompok kontrol 40 orang. Sampel diambil secara purposive. Variabel dependent adalah overweight dan obesitas sedangkan variabel independent adalah durasi tidur. Data diuji menggunakan regresi logistik.Hasil: Pada kelompok kasus yang termasuk kategori Obese I sebesar 50% sedangkan pada kelompok kontrol yang termasuk kategori normal sebesar 92,5%. Pada kelompok kasus yang memiliki durasi tidur pendek (< 7 jam) sebesar 95% sedangkan pada kelompok kontrol yang memiliki durasi tidur cukup (7-9 jam) sebesar 92,5%. Adanya hubungan antara pendeknya durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas (p<0,001; OR=7,70).Kesimpulan: Pendeknya durasi tidur berhubungan dengan kejadian overweight dan obesitas pada tenaga kependidikan di lingkungan Kampus C UNAIR Surabaya. Durasi tidur yang kurang (<7 jam) memiliki risiko 7,702 kali lipat lebih tinggi untuk menjadi overweight dan obesitas dibandingkan mereka yang memiliki durasi tidur cukup (7-9 jam). Semakin pendek durasi tidur, maka risiko kejadian overweight dan obesitas semakin besar.
Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan Nur Hadibah Hanum
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.933 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.78-84

Abstract

Background: Stunting is a short body condition that occurs due to a lack of intake of various nutrients. Maternal body size may be one of the factors causing stunting in children.Objective: The purpose of this study was to analyze the relationship between maternal height and complementary feeding history with The Incidence of Stunting on Age 24-59 months.Methods: The cross-sectional study was carried out in Maron District, Probolinggo Regency.The sampling was carried out by multistage random sampling method with a sample of 97 pairs of mothers and under five years old children. Independent variables observed were maternal stature and complementary feeding history which consists of the age of first given food, complementary feeding texture, frequency, and amount of complementary food given. The dependent variable was the occurrence of stunting. Data analysis used in this study was chi-square test.Results: This study shows the results of a significant association between complementary feeding at the age of first given food at the age of first given food that is before, during, or after a 6 month old with the incidence of stunting p=0.012. On the other hand, there was no correlation between complementary feeding texture p=0.788, frequency p=0.208, amount of complementary food given p=0.107, and maternal height p=0.704 with the incidence of stunting.Conclusion: In conclusion, complementary feeding history was related to the incidence of stunting in infants, whereas complementary feeding texture, frequency, amount of complementary food and maternal height had no impact on the incidence of stunting in infants.ABSTRAKLatar Belakang: Stunting merupakan keadaan tubuh pendek akibat dari kekurangan asupan berbagai macam zat gizi. Ukuran tubuh ibu mungkin menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya stunting pada anak.  Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara tinggi badan ibu dan riwayat pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.Metode: Menggunakan cross sectional dilakukan di Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Pengambilan sampel dilakukan secara multistage random sampling dengan besar sampel 97 ibu-balita. Variabel bebas yang diamati antara lain tinggi badan ibu dan riwayat pemberian MP-ASI yang terdiri dari usia pertama kali diberikan makanan, bentuk, frekuensi, dan jumlah MP-ASI sedangkan variabel tergantung adalah kejadian stunting. Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian makanan pendamping ASI pada usia pertama kali diberikan makanan yaitu sebelum, saat, atau sesudah bayi berusia 6 bulan dengan kejadian stunting p=0,012 sebaliknya tidak ada hubungan antara bentuk p=0,788, frekuensi p=0,208, jumlah p=0,107 dan tinggi badan ibu p=0,704, dengan kejadian stunting.Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah riwayat pemberian MP-ASI pada faktor usia balita pertama kali diberikan MP-ASI berhubungan dengan kejadian stunting pada balita, sedangkan bentuk, frekuensi, jumlah makanan yang diberikan serta tinggi badan ibu balita tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting.
Hubungan Keaktifan Kader dan Partisipasi Ibu pada Kegiatan Posyandu dengan Cakupan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Waru Sidoarjo Nisa Agestazhar Rhapsodia; Sri Andari; Sri Sumarmi
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.602 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.94-99

Abstract

Background: Exclusive breastfeeding program is important because breastfeeding is an important stage for baby's growth. However, exclusive breastfeeding coverage is still low. The role of posyandu cadres is important to increase the coverage of exclusive breastfeeding by giving education to posyandu participants about exclusive breastfeeding.Objective: To study the relationship between cadre activeness and mother’s participation with the coverage of exclusive breastfeeding at the posyandu located in the work area of Waru Public Health Center, Sidoarjo.Methods: Analytic research with cross sectional design was carried out in July-September 2018. The sample size of 51 posyandu was randomly selected using the stratified random sampling method. The research variables were exclusive breastfeeding coverage, the implementation of posyandu activities, the level of activity of cadres and the participation of mother of children under five were obtained from secondary data posyandu. The location was in the Waru region. To strengthen the results, FGD (Focus Group Discussion) was conducted with mothers of children under five in 5 randomly selected posyandu. Analysis used the Spearmen test.Results:Out of 51 posyandu there was no exclusive breastfeeding coverage that meets the target of 80%. The target D / S coverage was 87%, 44 posyandu (86.27%) did not meet the target while 7 posyandu (13.73%) had met the target. All cadres belong to the category of active cadres. Posyandu activities that run routinely were 83.31% while 15.69% were not routine. No relationship was found between mother’s participation in infants (p = 0.077) and cadre activeness (p = 0.691) with exclusive breastfeeding coverage at posyandu activities. There was a relationship between Posyandu activities and exclusive breastfeeding coverage (p = 0.004). From the FGD, the results that affect the coverage of exclusive breastfeeding were knowledge, formula feeding and working mothers.Conclusion: Mother’s participation and activeness of posyandu cadres are not related to exclusive breastfeeding coverage, but posyandu activities are connected with exclusive breastfeeding coverage. From the FGD results, it is found that the factors that influenced the exclusive breastfeeding coverage are knowledge, formula feeding and working mothers. It needs to increase the implementation of posyandu activities and socialization for posyandu participants.ABSTRAKLatar Belakang: Program ASI eksklusif penting dikarenakan pemberian ASI merupakan tahap penting bagi tumbuh kembang bayi, akan tetapi cakupan ASI eksklusif masih rendah. Peran kader posyandu penting untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif dengan memberikan edukasi kepada peserta posyandu mengenai ASI eksklusif.Tujuan: Mempelajari hubungan antara keaktifan kader dan partisipasi ibu dengan cakupan ASI eksklusif pada posyandu yang berada pada wilayah kerja puskesmas Waru Sidoarjo.Metode: Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional dilaksanakan pada bulan Juli-September 2018. Besar sampel 51 posyandu dipilih secara acak dengan metode stratified random sampling. Variabel penelitian adalah cakupan ASI eksklusif, pelaksanaan kegiatan posyandu, tingkat keaktifan kader dan partisipasi ibu balita diperoleh dari data sekunder posyandu yang berada di wilayah Waru. Untuk memperkuat hasil dilakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan ibu balita di 5 posyandu yang dipilih secara acak. Analisis menggunakan Spearmen test.Hasil: Dari 51 posyandu tidak ada cakupan ASI eksklusif yang memenuhi target sebesar 80%. Target cakupan D/S adalah 87%, sebesar 44 posyandu (86,27%) tidak memenuhi target sedangkan 7 posyandu (13,73%) telah memenuhi target.  Semua kader termasuk kategori kader aktif. Kegiatan posyandu yang berjalan secara rutin sebesar 83,31% sedangkan sebesar 15,69% tidak rutin. Tidak ditemukan hubungan antara partisipasi ibu balita (p=0,077) dan keaktifan kader (p=0,691) dengan cakupan ASI eksklusif pada kegiatan posyandu. Ada hubungan kegiatan posyandu dengan cakupan ASI eksklusif (p= 0,004). Dari FGD didapatkan hasil yang mempengaruhi cakupan ASI eksklusif adalah pengetahuan, pemberian susu formula dan ibu yang bekerja.Kesimpulan: Partisipasi ibu dan keaktifan kader posyandu tidak berhubungan dengan cakupan ASI eksklusif, namun kegiatan posyandu berhubungan dengan cakupan ASI eksklusif. Hasil FGD didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi cakupan ASI eksklusif adalah pengetahuan, pemberian susu formula dan ibu yang bekerja. Perlu ditingkatkan pelaksanaan kegiatan posyandu dan sosialisasi pada peserta posyandu.
Indeks Glikemik, Kandungan Gizi, dan Daya Terima Puding Ubi Jalar Putih (Ipomoea batatas) dengan Penambahan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Ruly Dwi Arysanti; Sulistiyani Sulistiyani; Ninna Rohmawati
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.251 KB) | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.107-113

Abstract

Background: Diabetes mellitus is one of the degenerative diseases that have increased prevalence every year. Diet arrangement by the selection of type and amount which a low glycemic index are methods that can applied by diabetic in diet implementation. Researchers want to modify the white sweet potato pudding with addition of red dragon fruit to obtain low glycemic index, low carbohydrate, and high fiber food products.Objective: The purpose of this study was to analyze the glycemic index, nutrient content, and the acceptance capability of white sweet potato pudding with addition of red dragon fruit by 25%, 50%, and 75%. Method: The research method used is true experimental with post-test only control design. The researcher subject were 10 student for index glicemyc test and 25 diabetics patient for acceptance capability.Result: The pudding glycemic index with 4 treatment (K, P1, P2, and P3) were 37.75; 33.81; 32.81; and 29.54. The higher addition of red dragon fruit can pudding low carbohydrate and fiber level. Pudding with addition of 75% red dragon fruit was the the most preferred pudding by panelists. Conclusion: In conclusion, there was no significant difference in the addition of red dragon fruit to white sweet potato pudding. The addition of red dragon fruit had a significant difference in carbohydrate levels, and fiber content. The pudding was well received by the panelists in terms of taste, texture, aroma, and color, but based on the statistical results only the taste received had a significant difference.ABSTRAKLatar Belakang: Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan prevalensi setiap tahunnya. Pengaturan diet dengan pemilihan jenis dan jumlah makanan berindeks glikemik rendah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh diabetisi dalam penatalaksanaan diet. Peneliti ingin memodifikasi puding ubi jalar putih dengan penambahan buah naga merah untuk mendapatkan produk pangan dengan indeks glikemik dan kadar karbohidrat rendah serta kadar serat tinggi.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks glikemik, kandungan gizi (kadar karbohidrat dan kadar serat) serta daya terima puding ubi jalar putih dengan penambahan buah naga merah sebesar 25%, 50%, dan 75%.Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah true eksperimental dengan post-test only control design. Subjek penelitian sebanyak 10 orang mahasiswa untuk uji indeks glikemik dan 25 orang penderita diabetes melitus untuk uji daya terima.Hasil: Indeks glikemik puding dengan 4 taraf perlakuan (K, P1, P2, dan P3) adalah 37,75; 33,81; 32,81; dan 29,54. Semakin tinggi penambahan buah naga merah dapat menurunkan kadar karbohidrat dan kadar serat puding. Puding dengan penambahan buah naga merah 75% adalah puding yang paling disukai oleh panelis.Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap penambahan buah naga merah pada puding ubi jalar putih. Penambahan buah naga merah memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kadar karbohidrat, dan kadar serat. Puding tersebut diterima oleh panelis dari segi rasa, tekstur, aroma, dan warna, tetapi berdasarkan hasil statistik hanya daya terima rasa yang memiliki perbedaan yang signifikan.
Back Matter Vol 3 No 2, 2019 Back Matter
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.%p

Abstract

Front Matter Vol 3 No 2, 2019 Front Matter
Amerta Nutrition Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v3i2.2019.%p

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 9


Filter by Year

2019 2019


Filter By Issues
All Issue Vol. 8 No. 1 (2024): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 2SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 3rd Amerta Nutrition Conferenc Vol. 7 No. 4 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 3 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 3SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 7 No. 2 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 1 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition) Vol. 7 No. 1SP (2023): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Big Data Seminar Vol. 6 No. 1SP (2022): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Special 2nd Amerta Nutrition Conferenc Vol. 6 No. 4 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 3 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 2 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 6 No. 1 (2022): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 4 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 3 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 2 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 5 No. 2SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 5 No. 1SP (2021): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 5 No. 1 (2021): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 4 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 3 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 2 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 4 No. 1SP (2020): AMERTA NUTRITION SUPPLEMENTARY EDITION Vol. 4 No. 1 (2020): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 4 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 3 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 2 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 3 No. 1 (2019): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 4 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 3 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 2 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 2 No. 1 (2018): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 4 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 3 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 2 (2017): AMERTA NUTRITION Vol. 1 No. 1 (2017): AMERTA NUTRITION More Issue