cover
Contact Name
Dani Saepuloh
Contact Email
danie_saepuloh@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
lydiadesmaniarirwan@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan Nasional
ISSN : 1907767X     EISSN : 26154579     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Kelautan Nasional (JKN) ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579 adalah jurnal yang diterbitkan oleh Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pusat Riset Kelautan (Pusriskel) adalah nomenklatur baru, sejak tahun 2017, untuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP). Jurnal Kelautan Nasional, sebelum dikelola oleh Pusriskel maupun P3SDLP, adalah dikelola oleh Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP). Pada tahun 2016, P3TKP kemudian merger ke P3SDLP.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER" : 5 Documents clear
DAMPAK PENGANGKATAN ARTEFAK BAWAH LAUT TERHADAP KERUSAKAN TERUMBU KARANG BERDASARKAN INDIKATOR TUTUPAN SUBSTRAT DAN PARAMETER LINGKUNGAN Ofri Johan; Ira Dillenia; Rainer Arif Troa
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (903.868 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i2.6247

Abstract

Artefak bawah laut yang merupakan bagian dari situs arkeologi maritimyang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan sering ditemukan pada kawasan ekosistem terumbu karang. Keberadaannya mungkin dapat memberikan dampak positif dibidang pariwisata, namun bagaimana dampaknya terhadap lingkungan belum dikaji jika dilakukan pengangkatan apabila artefaknya memiliki nilai lebih tinggi yang perlu diselamatkan. Penelitian ini telah dilakukan pada Situs Kelarik Dalam, Perairan Karang Semapi, Natuna pada tiga waktu berbeda yaitu tanggal 11 – 22 April 2016, 6 – 11 Mei 2017 dan  7-11 September 2017. Penelitian bertujuan untuk melihat dampak pengangkatan artefak terhadap kondisi terumbu karang disekitarnya sebagai dasar informasi untuk mengantisipasi rencana pengangkatan artefak secara resmi nanti oleh pemerintah. Penelitian menggunakan metode transek foto bawah air dengan ukuran 58x44 cm. Garis transek dibentangkan dari titik nol di lokasi pusat artefak ditemukan dengan membentangkan 4 rol meteran sepanjang 30 m ke semua arah mata angin yaitu utara, selatan, timur dan barat. Pengambilan foto dilakukan setiap 1 meter kemudian dianalisa dengna program CPCe dengan menetapkan 30 titik sampel setiap fotonya. Masing-masing transek dibagi 3 zona sesuai jarak dari pusat artefak yaitu 0-10 m (Zona 1), 10-20 m (Zona 2) dan 20-30 m (Zona 3), berturut-turut mewakili lokasi terdekat, sedang dan terjauh. Data yang dikumpulkan adalah tutupan karang hidup dan tutupan substrat kategori lain danjenis karang. Hasil penelitian diperoleh terdapat perbedaan tutupan karang hidup antara lokasi yang dekat 0-10m  (6,9%), sedang 10-20m (20,3%) dan terjauh 20-30m (18,5%). Lokasi terdekat terdampak oleh aktifitas pengangkatan artefak akibat sering terpapar sedimen dan kekeruhan perairan dengan lebih jelas lagi ditandai oleh tingginya rubble (26,4%) dan rock (50,4%). Jarak sedang dan terjauh memiliki tutupan karang yang lebih tinggi dibandingkan lokasi terdekat. Perlu pertimbangan yang bijak untuk pengangkatan artefak yang ada di kawasan ekosistem terumbu karang dengan memperhatikan dampak kematian terhadap biota yang ada di sekitarnya termasuk terumbu karang.
PENDUGAAN LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN TELUK BENOA - BALI BERDASARKAN CITRA SATELIT Try Al Tanto; Aprizon Putra; Gunardi Kusumah; A. Riza Farhan; Widodo S. Pranowo; Semeidi Husrin; Ilham .
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.997 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i3.4212

Abstract

Perairan Teluk Benoa Bali memiliki 6 sungai (tukad) yang bermuara pada perairannya. Tukad Mati dan Tukad Badung adalah 2 sungai terbesar pemberi pasokan sedimen. Pembangunan reklamasi di pelabuhan Benoa dan pembangunan Jalan Tol melintasi Teluk Benoa diduga meningkatkan sedimentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian sedimentasi di perairan Teluk Benoa, dan memperoleh kisaran sedimentasi secara spasial yang terjadi dalam rentang 9 tahun terakhir. Analisis pendugaan sedimentasi dilakukan secara spasial berupa sebaran pengendapan sedimentasi di dasar perairan dengan menggunakan citra satelit Spot – 6 dan Landsat 7. Hasil yang diperoleh adalah luasan sedimentasi pada tahun 1997 sebesar 1640,78 ha mengalami penurunan luasan menjadi 1480,57 ha (tahun 2006) dengan laju perubahan sebesar positif -160,21 ha (-20,03 ha/tahun). Namun, luasan sedimentasi kembali bertambah menjadi 1531,93 ha pada tahun 2012 (laju perubahan negatif +8,56 ha/tahun), bahkan menjadi 1966,14 ha pada tahun 2015 (laju perubahan negatif +144,74 ha/tahun).
ASSESSING GROUNDWATER VULNERABILITY USING GALDIT METHOD (CASE STUDY: PADEMAWU SALT POND AREA, MADURA-INDONESIA) Wisnu Arya Gemilang; Gunardi Kusumah; Ulung Jantama Wisha
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.687 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i3.6358

Abstract

Groundwater quality pollution in the Pademawu coastal area is very alarming. The major problem is landuse overlapping between salt pond and settlement area which influences environment degradation enhancement. One of negative impacts is groundwater vulnerability in the salt pond area. The salt content enhancement affects some wells become saline around the settlement area which proves the environment degradation has occurred. This study has aim to determine the groundwater vulnerability level in Pademawu coastal area. We employed GALDIT method to assess the groundwater vulnerability level by which calculates the six GALDIT parameters such as groundwater occurrence aquifer type, hydraulic conductivity, level above mean sea level, distance from coast, impact of existing intrusion and aquifer thickness. We divided the groundwater vulnerability into 3 classes, which are high, moderate, and low vulnerability. The sensitivity analysis result shows that the distance between groundwater source and the coast (D) has reached 74 % which tremendously influences the groundwater vulnerability level. The high level of vulnerability is found in the area near the coast and salt pond which deteriorated towards north. The limitation of groundwater utilization and salt pond area in Pademawu coastal area is one of the precise ways declining the intrusion of sea water to the groundwater quality condition.
ANALISA HIDRO OSEANOGRAFI PULAU LIWUNGAN UNTUK STUDI KELAYAKAN STRUKTUR DERMAGA APUNG Agus Sufyan; Rudhy Akhwady; Johan Risandi; Nurfitri Syadiah
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1436.024 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i3.6261

Abstract

Kajian hidro oseanografi digunakan untuk menentukan lokasi penempatan dermaga apung yang sesuai di Pulau Liwungan Kabupaten Pandeglang-Jawa Barat.  Dermaga apung di pulau tersebut nantinya akan digunakan sebagai pendukung kegiatan wisata bahari. Penggunaan dermaga apung dipilih karena mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan dermaga konvensional, utamanya dari segi biaya dan kemudahan pemasangan. Akan tetapi, dermaga jenis ini mememerlukan kondisi fisik perairan yang spesifik. Pada studi ini, dilakukan analisa terhadap faktor fisik perairan yang berpengaruh, yaitu kondisi gelombang dan pasang surut, melalui pengamatan lapangan dan pemodelan numerik dengan MIKE 21. Gelombang signifikan pada perairan Liwungan berkisar 1,1- 2 meter dengan rata-rata 1,8 m. Pasang surut mempunyai tinggi tunggang 1,66 meter, dengan  tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Hasil analisa menunjukkan letak perairan yang sesuai untuk penempatan dermaga apung berada di bagian tenggara pulau Liwungan dengan dasar perairan yang relatif lebih curam dengan kemiringan 8,5°. Lokasi tersebut relatif terlindung dari serangan gelombang  dengan tinggi gelombang maksimum pada titik pemasangan dermaga apung hanya 1,35 meter (periode ulang 25 tahun).
PENGEMBANGAN INSTRUMEN LAGRANGIAN GPS DRIFTER COMBINED (GERNED) UNTUK OBSERVASI LAUT Noir Primadona Purba; Syawaludin A. Harahap; Donny J. Prihadi; Ibnu Faizal; Putri G. Mulyani; Candra A. Fitriadi; Isnan F. Pangestu; Prio D. Atmoko; Adam Alfath; Joshua T. Sitio
Jurnal Kelautan Nasional Vol 12, No 3 (2017): DESEMBER
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.257 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v12i3.6323

Abstract

Instrumen Lagrangian telah banyak digunakan untuk pengumpulan data arus laut dan observasi di perairan Indonesia membutuhkan data yang langsung dapat diketahui (real time). Kajian ini menekankan pada pengembangan GPS Drifter Combined (GERNED) dari sisi desain dan sistem pengukuran. Hasil pengujian menunjukkan bahwa GERNED dapat digunakan di danau, perairan dangkal, dan laut terbuka. Konstruksi terdiri dari bahan akrilik, Polyethylene, dan aluminium. Desain konstruksi terdiri dari bagian atas sebagai penutup dan juga tempat sensor udara dan lampu indikator, bagian tengah yang merupakan pusat mikro-kontroller, catu daya, sensor-sensor, penyimpanan data manual dan pengiriman data via satelit. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat ini sekitar 15.000.000 (lima belas juta rupiah) dengan biaya terbesar adalah kontrol pengiriman data. Pada bagian bawah merupakan baling-baling statik. Pengujian yang dilakukan di laboratorium untuk melihat posisi lokasi sudah menunjukkan data yang sama dengan data lapangan sedangkan untuk pengujian lapangan yang dilakukan di pulau Untung Jawa menunjukkan bahwa arah dan pergerakan GERNED sama dengan pergerakan float tracking umumnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 5