cover
Contact Name
Dr. Dewa Gede Sudika Mangku, S.H., LL.M
Contact Email
dewamangku.undiksha@gmail.com
Phone
+6282242137685
Journal Mail Official
dewamangku.undiksha@gmail.com
Editorial Address
Jl. Udayana, Kampus Tengah, Singaraja-Bali Kode Pos 81116 Telp. 0362-22928 Homepage: jurnalcandrasangkala@gmail.com Email: https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JCS/index
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Candra Sangkala
ISSN : 08545790     EISSN : 27457990     DOI : http://dx.doi.org/10.23887/jcs.v2i2
urnal Candra Sangkala adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Universitas Pendidikan Ganesha. Jurnal ini bertujuan untuk mewadahi artikel-artikel hasil penelitian dan hasil pengabdian masyarakat dibidang pendidikan dan pembelajaran sejarah. Pada akhirnya Jurnal ini dapat memberikan deskripsi tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan sejarah bagi masyarakat akademik.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2021)" : 5 Documents clear
Amalgamasi Dan Restrukturisasi Hindu-Buddha Dalam Kekawin Sutasoma Dharmana, I Wayan Suarsana
Candra Sangkala Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i1.33921

Abstract

Kekawin Sutasoma menceritakan perjalanan Sang Sutasoma yang digubah oleh Rakawi Mpu Tantular pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Artikel ini mengkaji tentang struktur teks kekawin Sutasoma, sinopsis kekawin Sutasoma, amalgamasi dan restrukturisai Hindu (Siwa) Buddha pada kekawin Sutasoma.  Nilai terpenting yang terdapat dalam Sutasoma adalah ajaran untuk mencari intisari dari sebuah ajaran agama, dan menganggap agama Siwa dan Buddha yang kurun waktu itu berkembang di Majapahit memiliki intisari yang sama, sehingga dapat dijadikan acuan dalam memandang sebuah perbedaan agama hanya pada kulitnya saja, sedangkan intinya sama (persamaan dalam perbedaan). Sehingga pada masa Majapahit toleransi antarumat beragama terjaga dengan baik dan berpuncak pada masa keemasan Majapahit. Sutasoma melahirkan sesanti Bhinneka Tunggal Ika, sebuah mahakarya filosofi adiluhung dari Jawa Kuno yang masih sangat relevan dijadikan acuan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Mengkontekstualisasi Kajian Pascakolonial dalam Bali Kontemporer Suryawan, I Ngurah
Candra Sangkala Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i1.33922

Abstract

Artikel ini mengkaji tentang usaha untuk mengontekstualisasikan teori-teori pasca kolonial ke dalam fenomena Bali kontemporer. Meskipun Bali tidak lagi berada di dalam era penjajahan, namun warisan kebudayaan mental masih dapat disaksikan di dalam praktik kebudayaan, yang kemudian dikomodifikasi untuk kepentingan industri pariwisata. Pada titik ini, kajian pasca kolonial yang dirintis oleh Gayatri Spivak, Edward Said hingga Homi Babha bisa dipakai sebagai pisau bedah untuk melihat sejauh mana jejak superioritas penjajah terhadap inferioritas terjajah pada konteks Bali kontemporer. Di dalam struktur masyarakat Bali kontemporer yang terbentuk aibat persinggungan dengan globalisasi yakni kelas menegah, turut  mengadopsi perspektif eksotis kolonialistik untuk meromantisir kebudayaan Bali demi kepentingan ekonomi-politik neo-liberal yang difasilitasi oleh pariwisata budaya.
Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kontekstual Melalui Pendekatan Regresif Model Problem Based Learning Sanjaya, Putu Adi
Candra Sangkala Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i1.33918

Abstract

Pembelajaran sejarah selama ini belum melatih kemampuan berpikir kritis-analitis, kemadirian dan kemampuan menyelesaikan permasalahan kontekstual yang ada di sekitar siswa. Cukup banyak kelemahan dan kekurangan pelajaran dan pembelajaran sejarah yang dilakukan dan disajikan selama ini. Diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang mampu mengintegrasikan kemampuan berpikir kritis-analitis dalam penyelesaian masalah yang bersifat kontekstual. Pembelajaran sejarah yang biasanya dilakukan secara progresif kini dapat dilakukan dengan pendekatan regresif. Pendekatan regresif yang diterapkan dengan model Problem Based Learning secara ideal dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan kontekstualitas peristiwa. Perancangan desain pembelajaran sejarah dengan pendekatan regresif dengan model PBL diawali dengan penyusunan rencana pembelajaran, penyusunan materi ajar, dilanjutkan dengan perancangan kegiatan pembelajaran berbasis masalah (PBL), dan diakhiri dengan penilaian otentik. Pada dasarnya guru dituntut harus lebih kreatif dan adaptif dalam menyajikan pembelajaran agar pembelajaran sejarah.
Melawat Ke Dunia Virtual Transformasi Guru Sejarah Biasa Menjadi Guru Memesona Abad 21 Di Masa Pembelajaran Jarak Jauh Pratama, I Gede Indra; Cahyaningsih, I Gusti Ayu
Candra Sangkala Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i1.33919

Abstract

Abad 21 ditandai dengan keterbukaan teknologi komunikasi dan informasi. Setiap lapisan tidak terkecuali guru, harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, guna menunjang pembelajaran yang efektif dan efesian namun tetap bermakna. Dalam situasi luring, pembelajaran bermakna dapat dilakukan secara maksimal. Namun pada situasi pandemi Covid 19 yang mengharuskan pembelajaran menggunakan sistem jarak jauh diperlukan sistem pengajaran yang menarik dan bermakna khusunya mata pelajaran sejarah. Agar pembelajaran menarik dan bermakna berjalan maksimal di masa pembelajaran jarak jauh, dibutuhkan sosok guru memesona yang memiliki kompetensi abad 21 yang dapat merangkul generasi Z. Kehadiran guru memesona abad 21 setidaknya dapat mengimbangi peserta didik yang “gandrung” serta menjadikan dunia maya sebagai pengganti kelas nyata mereka.
Cross-Indigenous Pembelajara Sejarah Dalam Mengajarkan Nilai-Nilai Multikulturalisme Pada Peserta Didik Arta, Ketut Sedana
Candra Sangkala Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jcs.v3i1.33920

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis pendidikan sejarah mengalami perkembangan dewasa ini yang dapat dilihat dari aspek konten maupun pedagogiknya, salah satunya dapat ditelaah dalam pembelajaran sejarah. Pendekatan cross-indigeneus mempunya focus kajian masyarakat mendasatkan pada lingkungan native culture, yang pada tulisan ini berusaha mengaplikasikan cross-indigeneus sebagai pendekatan pembelajaran sejarah dalam penanaman pemahaman budaya. bagaimana memahami kurikulum sejarah dalam Pendidikan multicultural sehingga siswa memiliki pemahaman universalitas lintas budaya. Metode yang digunakan adalah kajian Pustaka yang menggunakan beberapa referensi tentang pembelajaran sejarah berbasis cross-indigeneus. Hasil kajian mengungkapkan bahwa Pendidikan sejarah bisa ikut berperan dalam rangka mendukung tujuan yang ingin dicapai dalam Pendidikan multicultural tersebut, mengingat relevansi pendidikan sejarah dengan berbagai apek kehidupan berbangsapengembangan komponen-komponen kurikulum sejarah itu sendiri.Pembelajaran sejarah dengan pendekatan cross-indigeneus bisa memberikan wawasan baru. Ilustrasi sederhana dari konsep ini, misalnya suatu tema sejarah lokal bisa dikaji dengan bantuan ilmu-ilmu sosial misalnya dikaji dari aspek ekonomi, sosiologi, antropologi, geografi, psikologi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5