cover
Contact Name
MN LISAN SEDIAWAN
Contact Email
jik.mediahusada@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
sediawan1003@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada
ISSN : 22529101     EISSN : 26554917     DOI : -
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada (JIK Media Husada) menerima publikasi artikel asli dalam bentuk makalah penelitian, makalah tinjauan, laporan kasus dalam bahasa Indonesia atau Inggris. Artikel yang diterbitkan dalam jurnal ini berhubungan dengan berbagai topik seperti Keperawatan, Epidemiologi, Biostatistik dan Kesehatan Reproduksi, Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Kesehatan masyarakat, Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Kesehatan Ibu dan Anak, dan artikel terkait lainnya di depan umum. kesehatan. Jurnal diterbitkan pada bulan Maret, dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 1 (2023): April" : 10 Documents clear
EVALUASI PENERIMAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL Endang Sri Dewi Hastuti Suryandari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.309

Abstract

Puskesmas Morokrembangan telah menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) berbasis web yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Surabaya sejak tahun 2018. Pada implementasinya masih ditemukan beberapa kendala pada SIMPUS dan belum pernah dilakukan evaluasi pada sistem tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penerimaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas menggunakan Technology Acceptance Model di Puskesmas Morokrembangan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif untuk mengukur penerimaan SIMPUS berdasarkan 5 dimensi yaitu Perceived usefulness, Perceived ease of use, Attitude toward using technology, Behavioral intention to use, dan Actual use technology, dengan menggunakan skala sikap dari skala Likert 1 sampai dengan 4. Teknik pengumupulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan terhadap responden. Sampel diambil dari semua anggota populasi yang menggunakan SIMPUS yaitu 25 responden. Hasil evaluasi penerimaan SIMPUS di Puskesmas Morokrembangan berdasarkan dimensi Perceived Usefulness menunjukkan bahwa responden rata-rata setuju dengan skala Likert rata-rata 3,31; dimensi Perceived Ease of Use dengan rata-rata 3,13; dimensi Attitude Toward Using Technology dengan rata-rata 3,42; dimensi Behavioral Intention to Use dengan rata-rata 3,27 dan dimensi Actual Use Technology dengan rata-rata 3,24. Perlu dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap penggunaan SIMPUS.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRALANSIA DI PUSKESMAS BUALEMO Awin Lakoro; Feriana Ira Handian; Nanik Susanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.313

Abstract

Prevalensi hipertensi terus meningkat di prediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% orang. Data Puskesmas Bualemo tahun 2020 kasus hipertensi tertinggi dari sepuluh penyakit terbanyak yaitu 876 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada pralansia di Puskesmas Bualemo. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Populasinya adalah pralansia berjumlah 147 orang dan sampel terdiri dari 60 orang pralansia yang ikut program senam prolanis di wilayah kerja Puskesmas Bualemo yang dilaksanakan dari tanggal 23 Desember 2021 sampai dengan 06 Janurai 2022. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuisioner dan pemeriksaan tekanan darah menggunakan lembar observasi. Pengolahan data dengan sistem komputerisasi menggunakan uji hipotesis korelasi spearman. Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruh responden yaitu sebanyak 54 responden (90%) memiliki gaya hidup yang buruk, sebanyak 27 responden (45.00%) menderita hipertensi tingkat II. Uji statistik korelasi spearman menghasilkan nilai p value = 0,016 lebih kecil dari α = 0,05 artinya ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Nilai r = 0,311 artinya kekuatan hubungannya cukup. Penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada pralansia. Gaya hidup yang buruk menjadi lebih berisiko untuk menderita hipertensi.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DALAM MENERAPKAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Fifin Furroidah; Rahmawati Maulidia; Lilla Maria
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.314

Abstract

Pendokumentasian asuhan keperawatan memegang peranan penting terhadap segala macam tuntutan masyarakat yang semakin kritis dan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan hak-haknya dari suatu unit kesehatan. Kurangnya kepatuhan perawat profesional dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan yang benar dan jelas sesuai standar dapat berdampak pada pertanggung jawaban dalam aspek hukum, kualitas pelayanan dan komunikasi antar tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perawat dengan tingkat kepatuhan dalam menerapkan pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, jumlah populasi 74 orang dan sampel 62 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dokumentasi asuhan keperawatan, dengan metode analisa data uji chi-square dan SPSS 21. Penelitian ini membuktikan ada sebanyak 35 responden (56,5%) patuh pada pendokumentasian asuhan keperawatan dan 27 responden (43,5%) tidak patuh pada pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil uji chi-square tidak ada hubungan antara usia p-value=0,268 (p > 0,05), jenis kelamin p-value= 0,067 (p > 0,05), pendidikan p-value=0,268 (p >0,05) dan masa kerja p-value= 0,172 (p>0,05) dalam menerapkan pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil uji chi - square didapatkan nilai ( p > 0,05) dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan antara karakteristik perawat dengan tingkat kepatuhan dalam menerapkan pendokumentasian asuhan keperawatan. Saran penelitian ini adalah perlu penelitian lebih lanjut lagi tentang kepatuhan dalam penerapan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan menambahkan aspek lain yang belum dikaji dalam penelitian ini.
HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP BEDAH Erna Efsantin; Lilla Maria; Tanti Budhi Hariyanti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.315

Abstract

ABSTRAK Efsantin, Erna. 2022. Hubungan Antara Kecerdasan Spiritual Dengan Perilaku Caring Perawat Di Ruang Rawat Inap Bedah (Kerinci dan Rinjani) RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Skripsi, Program Studi SarjanaKeperawatan, Stikes Maharani. (1) Ns. Lilla Maria, M. Kep. (2) Tanti Budhi Hariyanti, SST., M. Si.Kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan yang harus dimiliki oleh seorang perawat, karena kecerdasan spiritual sangat penting dalam menumbuhkan perilaku caring perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat di ruang Rawat Inap Bedah (Kerinci dan Rinjani) RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan metode analitik korelatif dengan jumlah sampel perawat yang bertugas di ruang rinjani dan kerinci sebanyak 30 orangdengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara total sampling, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner pada masingmasing variabel. Hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman menunjukkan keeratan hubungan kecerdasan spiritual dengan perilaku caring perawat sebesar 55% (r=0.55) yaitu bersifat positif dengan kekuatan moderat dengan p value sebesar 0.001<(=0.05) yang artinya H0 ditolakKesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual dan perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Bedah (Kerinci dan Rinjani) RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Oleh karena ituperawat perlu meningkatkan kecerdasan spiritualnya sehingga mampu meningkatkan perilaku caring perawat.Kata Kunci: kecerdasan spiritual, perilaku caring, perawat.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ISPA PADA BALITA Roslin E. M. Sormin; Matilda Bupu Ria; Muhammad Saleh Nuwa
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.316

Abstract

Acute respiratory tract infection (ARI) is still one of the diseases with the highest number of sufferers/patients, this is due to the high mortality rate caused by ARI, especially in toddlers. The impact of this disease on toddlers is a decrease in the immune system, late growth development, and they are vulnerable to suffer from malnutrition and others. The purpose of this study is to identify the knowledge level of mothers about ARI on infants in the work area ofOesapa Community Health Center. This type of descriptive research with a cross sectional sample approach in this study as many as 98 of the population of 134 toddlers with sample techniques using simple random sampling.The instruments used in the questionnaire have been tested for validity and rehabilitation Based on the research results in the work area of Oesapa Community Health Center and the discussion that has been described previously, the following conclusions can be drawn, the mother's knowledge about ARI in infants are in the poor category of 47 respondents (48, 0%), ARI prevention behavior in children or toddlers shows that the majority of respondents have good behavior that is as many as 40 respondents (40.8%), there is a relationship between the level of knowledge with ARI prevention behavior in toddlers. Chi squar statistical test results (ρ) = 0.017 <0.005. is expected to provide useful information and can be used as a material in order to improve health programs for toddlers, especially those related to ARI in Oesapa Community Health Center.
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI Wahyu Puji Astutik; Sih Ageng Lumadi; Rahmawati Maulidia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.317

Abstract

Pasien yang cemas saat menjalani kemoterapi kemungkinan akan mengalami efek yang kurang menyenangkan akibat lamanya waktu pelaksanaan sehingga menimbulkan rasa cemas, takut, dan gelisah terhadap tindakan kemoterapi. Untuk itu diperlukan pendekatan yang sesuai salah satunya dengan perilaku caring. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang Rawat Inap 1 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 41 orang. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar yaitu sebanyak 21 responden (51.22%) memiliki perilaku caring yang cukup dan lebih dari separuh responden yaitu sebanyak 28 responden (68.29%) memiliki tingkat kecemasan ringan. Keeratan hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan pasien kanker bersifat berbanding terbalik dan kekuatan lemah dengan nilai (r= -0.340) yang artinya semakin tinggi perilaku caring perawat semakin rendah tingkat kecemasan pasien kanker yang menjalani kemoterapi (p<0.05). Diharapkan perawat dapat memberikan perhatian yang lebih intensif, sehingga mengurangi kecemasan pasien yang menjalani kemoterapi.
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT Irma Dian Arsita; Rahmawati Maulidia; Nining Loura Sari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.318

Abstract

Motivasi kerja merupakan suatu kekuatan, dorongan yang menggerakkan manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Locus of control merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi kerja perawat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara locus of control dengan motivasi kerja perawat. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan jumlah populasi 50 orang dan sampel 50 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner locus of control dan kuesioner motivasi kerja, dengan metode analisa data uji Spearman Rank dengan SPSS 25. Penelitian ini membuktikan sebanyak 18 responden (36%) memiliki locus of control tinggi dengan motivasi kerja tinggi dan 32 responden (64%) memiliki locus of control tinggi dengan motivasi kerja sedang. Pada penelitian ini mayoritas responden memiliki motivasi kerja yang sedang, hal ini dapat terjadi jika seseorang cenderung memiliki locus of control eksternal lebih tinggi daripada locus of control internal. Locus of control yang tinggi dan seimbang akan berkaitan dengan sikap seorang perawat dalam meningkatkan motivasi kerja, sehingga jika seseorang memiliki locus of control (Kendali diri) yang baik, maka individu tersebut mampu mengendalikan dirinya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hasil uji Spearman rank didapatkan nilai p = (0,00) < (0,05) dapat diartikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara locus of control dengan motivasi kerja perawat. Dalam penelitian ini makna koefisien korelasi yang sedang (0,576) dan positif yaitu semakin tinggi locus of control maka motivasi kerja perawat semakin meningkat.
HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY Tenri Diah T.A
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.326

Abstract

Nurses' knowledge about patient safety is very important because nurses must show a positive attitude in supporting patient safety programs so that they carry out nursing practices safely. Patient Safety is a top priority in health services and is the first step to improve service quality and is related to hospital quality and image. In Indonesia alone, new incident reports were recorded at the Hospital Patient Safety Committee (KKPRS) of incidents from September 2013 to August 2014 as many as 145 incidents due to medical error cases. RSUD Haji Makassar has one of the programs in infection prevention and control related to health services but it has not been fully realized. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge of nurses in the class 3 treatment room at the Haji Makassar Hospital with efforts to implement patient safety. The type of research used is cross sectional using a descriptive approach. Based on the results of the analysis, there is a relationship between the level of knowledge and the application of patient safety with a p-value of 0.006 <0.05. It is recommended to the hospital to organize education, training, and socialization to all health workers regarding efforts to implement patient safety, especially to nurses in order to increase nurses' knowledge regarding the application of patient safety
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK Adhinda Putri Pratiwi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.328

Abstract

Dermatitis is a skin disorder that usually causes itching and is characterized objectively by patches, rashes or inflammation. Symptoms that are often felt include redness of the skin that occurs due to loading on the blood vessels, can cause swelling/bruising due to fluid buildup in the tissue, thickening of the skin and scratching. The factors that cause contact dermatitis are generally divided into two groups, namely direct and indirect factors. Direct factors include solubility properties, substances, formulas (solid, gas, and liquid), concentration factors and contact time, while indirect factors include age, gender, personal hygiene, race, temperature, humidity and use of Personal Protective Equipment (PPE). This study aims to determine the relationship between personal hygiene and the use of Personal Protective Equipment (PPE) with the incidence of contact dermatitis. The type of research used is cross sectional using a descriptive approach. Based on the results of the analysis test that has been carried out using the chi-square test, the results show that there is a relationship between personal hygiene (0.022) and the use of PPE (0.014) with the incidence of contact dermatitis. It is recommended that workers are expected to increase awareness in preventing occupational diseases, one of which is by paying more attention to personal hygiene and compliance in using preventing occupational diseases.
HUBUNGAN STATUS PENGETAHUAN DAN FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI DENGAN STATUS VAKSINASI HEPATITIS B PADA MASYARAKAT AWAM Indra Kasman
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 12 No 1 (2023): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v12i1.343

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan laporan organisasi kesehatan dunia (WHO), diperkirakan bahwa sepertiga populasi dunia pernah terpajan virus hepatitis B dan 350-400 juta diantaranya merupakan pengidap hepatitis B. Prevalensi yang lebih tinggi didapatkan di negara berkembang, termasuk Indonesia dengan angka pengidap hepatitis B pada populasi sehat diperkirakan mencapai 4-20.3%. Imunisasi dengan vaksin hepatitis B adalah pencegahan paling efektif dari infeksi HBV. Namun didapatkan tingkat vaksinasi hepatitis B di negara berkembang yang tergolong rendah, termasuk Indonesia. Beberapa faktor diketahui mempengaruhi cakupan vaksinasi hepatitis B pada masyarakat awam. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terkait hepatitis B di antara masyarakat awam dan faktor terkait (faktor sosio-demografi) dengan status vaksinasi hepatitis B. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah semua masyarakat awam yang tidak menderita infeksi Hepatitis B dan hepatitis C yang ada di kota Malang. Setiap responden dipilih dengan teknik sampling konsekutif dan bersedia mengikuti penelitian dengan mengisi kuesioner yang diberikan. Hasil: Data karakteristik sampel penelitian menunjukan sebagian besar sampel berusia < 40 tahun (55,3 %), berjenis kelamin wanita (76,3 %), proporsi yang sudah menikah (85,5%), bekerja sebagai IRT atau swasta (46,1 %), berpendidikan SMA (52,6 %), bergaji < 3 Juta (88,2%), memiliki pengetahuan tentang hepatitis B yang sedang (44,7%) dan tidak pernah vaksinasi hepatitis B (75%). Status pengetahuan tentang hepatitis B merupakan faktor yang secara signifikan berhubungan dengan status vaksinasi HBV. Kesimpulan: Status pengetahuan tentang hepatitis B merupakan faktor yang secara signifikan berhubungan dengan status vaksinasi HBV

Page 1 of 1 | Total Record : 10