cover
Contact Name
Angga Kautsar
Contact Email
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
jurnal.farmaka@unpad.ac.id
Editorial Address
Gedung Laboratorium I Fakultas Farmasi, UNPAD Jl. Raya Jatinangor KM 21, Bandung-Sumedang, Indonesia 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Farmaka
ISSN : 16931424     EISSN : 27163075     DOI : https://doi.org/10.24198/
Core Subject : Health, Science,
Farmaka is replacement for Pharmaceutical Bulletin, published since 1991, with a frequency of four times a year. Editors accept scholarly works of research results and literature review which was closely related to the science, pharmaceutical technology and practice.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)" : 17 Documents clear
ARTIKEL TINJAUAN: METODE PENGAMBILAN SAMPEL DALAM VALIDASI PEMBERSIHAN Een herliani; Patihul Husni
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.776 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16784

Abstract

Cleaning Validation is a critical point in the quality assurance of the pharmaceutical industry and must comply with  CPOB / cGMP. Cleaning Validation is a documented process that proves the effectiveness and consistency in cleaning pharmaceutical production equipment (Galatowitsch, 2000). Sampling method is swab method and and rinse method. Library search is done online using Google and Schoolar Google, using keywords related to cleaning validation. This review article contains information on cleaning validation and sampling methods used in cleaning validationKeywords: cleaning validation, swab method,  rinse method, CPOB
Dispersi Padat DANINTYA FAIRUZ TRIANGGANI; Sulistiyaningsih Sulistiyaningsih
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.333 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16703

Abstract

Kelarutan merupakan faktor yang penting dalam penghantaran obat secara oral. Untuk obat dengan kelarutan yang rendah tetapi permeabilitasnya tinggi, tahap penentu absorpsi obat ditentukan oleh proses disolusi. Sehingga, diperlukan suatu usaha untuk meningkatkan disolusi dengan meningkatkan kelarutannya sehingga mempercepat proses absorpsi dan onset kerja obat. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat adalah menggunakan metode dispersi padat yaitu produk solid yang umumnya terdiri dari obat hidrofobik dan matriks hidrofilik. Penggunaan metode dispersi padat yang tepat dapat meningkatkan kelarutan obat sehingga meningkatkan mutu produk. Sehingga, artikel ini berisi ulasan mengenai dispersi padat termasuk klasifikasi, keuntungan, kerugian, mekanisme pelepasan, dan metode pembuatan, serta metode evaluasi dari dispersi padat dengan tujuan agar penggunaan dispersi padat menjadi tepat dan dapat menjamin mutu produk obat tersebut.
Upaya Farmasis dalam Implementasi UU No. 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal MEGA HIJRIAWATI; Norisca Aliza Putriana; Patihul Husni
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.999 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.18185

Abstract

ABSTRAKUU Jaminan produk Halal (UU No.33 Tahun 2014) telah diundangkan pada 17 Oktober 2014, namun implementasinya kurang begitu lancar. Sertifikasi halal bagi produk farmasi dihadapkan dengan beberapa faktor pengambat seperti kurangnya pemasok bahan baku yang memenuhi persyaratan halal dan kendala manajemen halal di Industri Farmasi Indonesia. Namun bagaimanapun, memperoleh dan menggunakan obat halal bagi setiap muslim adalah hak yang dijamin konstitusi. Tulisan ini berupaya untuk memberikan gambaran implementasi UU JPH dalam pemenuhan produk obat halal yang beredar dan diperdagangkan di Indonesi. Metode yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan implementasi UU No. 33 Tahun 2014 dalam perkembangan obat halal di Indoensia dan membuat ringkasan dari literatur-literatur tersebut. Hasil review menunjukkan perlu adanya upaya bersama antara farmasis dan pihak terkait untuk merampungkan kajian sistem manajemen halal dengan pendekatan sistematik dan ilmiah untuk memproduksi obat halal yang sesuai dengan syariat islam.Kata Kunci : Halal, Obat, Farmasi, Implementasi, Jaminan Produk HalalABSTRACTThe Halal Product Warranty (Jaminan Produk Halal/ JPH) regulation (UU No.33 of 2014) has been released on October 17, 2014, but the implementation is not completely fulfilled. Halal certification for pharmaceutical products is confronted with several constraining factors such as the lack of raw material suppliers that meet halal requirements and halal management constraints in the Indonesian Pharmaceutical Industry. However, obtaining and using halal medicine for every Muslim is a guaranteed right of the constitution. This paper aims to provide an overview of the implementation of UU JPH in the recruitment of halal drug products that are circulated and traded in Indonesia. The method used is to collect literature related to the implementation of UU no. 33 of 2014 in the development of halal medicine in Indonesia and make a summary of the literature. The results show that review indicate the pharmacist and related parties participation is needed to finalize the review of halal management system with systematic and scientific approach to produce halal medicine in accordance with Islamic Shari'a.Keyword: Halal, Drugs, Pharmaceuticals, Implementation, Halal Product Warranty
FITOSOM SEBAGAI SISTEM PENGHANTAR OBAT TRANSDERMAL : Formulasi Baru Obat Herbal untuk Perkembangan Farmasetika di Indonesia AKBAR ROZAAQ MUGNI; Aliya Nur Hasanah
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.16 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16854

Abstract

Indonesia memiliki tiga perempat spesies tanaman di bumi sehingga menjadi mega-center keanekaragaman hayati dunia. Keragaman budaya, suku dan etnis yang  memiliki warisan pengetahuan masing-masing dibidang pengobatan membuat Indonesia berpotensi menguasai pengembangan obat herbal. Namun, hal tersebut dibatasi oleh kurangnya pemanfaatan sumber daya alam serta penerimaan praktisi kesehatan terhadap pengobatan herbal. Disisi lain, perkembangan industri kefarmasian Indonesia mengalami masalah terkait bahan baku obat. Terobosan terkait pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku obat herbal dengan formulasi yang lebih mutakhir diperlukan untuk mengatasi dilemma tersebut. Peluang tersebut didapat melalui aplikasi fitosom sebagai sistem penghantar obat transdermal yang baru dikembangkan dunia kefarmasian. Dalam review artikel ini akan dibahas berbagai aspek dan aplikasi dari fitosom pada formulasi sediaan obat herbal transdermal serta peluang Indonesia dalam mengembangkan teknologi tersebut sebagai inovasi pengembangan farmasetika di Indonesia.
Review: Penggunaan Obat Off-label pada Anak-Anak FEBBY VALENTINE PURWADI; Rano K. Sinuraya
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.412 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16843

Abstract

Hingga saat ini pengujian klinis pada populasi pediatrik masih terbilang sedikit dibandingkan dengan pengujian klinis pada populasi dewasa. Hal ini berdampak pada ketersediaan informasi mengenai efikasi dan keamanan obat untuk populasi pediatrik. Alhasil, dokter dengan terpaksa harus mengambil keputusan untuk memberikan obat secara off-label. Penggunaan obat off-label dapat meningkatkan insiden terjadinya Medication error dan Adverse drug reaction (ADR), sehingga penggunaannya memunculkan kekhawatiran sebagaimana risiko tersebut dapat terjadi. Review ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai pengguanaan obat off-label dan keamanan penggunaan obat off-label pada populasi pediatrik.
ARTIKEL TINJAUAN : PRODUCT QUALITY REVIEW SEBAGAI EVALUASI MUTU PRODUK Astri Sherly Inggriani; Patihul Husni
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.564 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16776

Abstract

Industri farmasi harus membuat obat yang sesuai dengan tujuan pengunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin edar, dan tidak menimbulkan risiko. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan berupaya untuk mewujudkan penyediaan obat yang bermutu, aman dan berkhasiat melalui penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bagi seluruh industri farmasi. Salah satu cara untuk mengevaluasi mutu suatu produk dapat dilakukan Product Quality Review (Pengkajian Mutu Produk). Product Quality Review (PQR) merupakan evaluasi yang dilakukan setiap tahun untuk menilai standar kualitas masing-masing produk obat dengan maksud untuk memverifikasi konsistensi proses yang ada dan untuk memeriksa kelayakan spesifikasi saat ini. Artikel ini ditulis dengan tujuan memberikan gambaran Product Quality Review sebagai metode untuk mengevaluasi mutu produk.Kata Kunci : Product Quality Review, PQR, mutu produk
Pharmacovigilance Dalam Aspek Penanganan Reaksi Obat Yang Tidak Diinginkan: Sebuah Artikel Review. DEVI MEILANI; Rano Kurnia Sinuraya
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.314 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.17037

Abstract

Pharmacovigilance adalah ilmu dan kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan, deteksi, pemantauan, penilaian, dan pencegahan efek samping dengan produk farmasi. Untuk meminimalkan risiko efek samping obat yang tidak diingiinkan, sistem Pharmacovigilance telah dibentuk untuk terus memantau dari segi keselamatan. Ada tiga metode utama pelaporan adverse drug reaction ADR dan informasi keamanan obat, spontaneous, pelaporan target spontan atau Targeted Spontaneous reporting (TSR) dan pemantauan secara kohort atau Cohort event monitoring (CEM). Untuk meminimalkan risiko efek samping obat yang tidak diingiinkan, sistem Pharmacovigilance telah dibentuk untuk terus memantau dari segi keselamatan. Walaupun masih memiliki keterbatasan dalam pelaporan tingkat kejadian yang tidak dapat ditentukan tapi  pharmacovigilance telah berkembang secara signifikan dan akan terus berkembang seiring tantangan baru yang dihadapinya
WEWENANG DAN ALUR PEMERIKSAAN OLEH BALAI BESAR PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN BANDUNG TERHADAP KASUS TEMUAN PARASIT CACING PADA PRODUK MAKEREL YOVIA RIZKI ARRAHMAN; Resmi Mustarichie
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.177 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16736

Abstract

Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SISPOM) terdiri dari tiga lapis, antara lain sub-sistem pengawasan pelaku usaha (produsen), sub-sistem pengawasan pemerintah/BPOM, dan sub-sistem pengawasan konsumen. Kegiatan pengawasan obat dan makanan dilakukan melalui pengawasan ­pre-market dan post-market. Salah satu bentuk pengawasan post-market yang dilakukan yaitu sampling yang dilakukan oleh BPOM adalah terhadap sampel kasus makerel Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan wewenang dan alur pemeriksaan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) terhadap kasus temuan parasit cacing pada produk makerel di Bandung, Jawa Barat. makerel termasuk kedalam pangan olahan yang wajib teregistrasi dan diproduksi skala industri sehingga menjadi kewenangan BPOM untuk melaksanakan pengawasan terhadap produk yang telah dihasilkan. Alur pemeriksaan oleh BBPOM Bandung dimulai dari sampling pada sarana distribusi secara acak sampai dibuatnya laporan hasil uji atau (LHU) untuk dilaporkan kepada Badan POM.Kata Kunci: pengawasan, ­post-market, sampling, makerel. parasit cacing, obat dan makanan.
ARTIKEL KUPASAN : Out-Of-Trend Analysis pada Industri Farmasi Dinda Arditta; Ida Musfiroh; Rismiatin -
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.342 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.16850

Abstract

Out of trend analysis sebagai salah satu inovasi dan perbaikan berkelanjutandalam melaksanakan pharmaceutical quality system pada Industri Farmasi. Out oftrend itu sendiri merupakan hasil observasi data yang tidak sesuai dengan tren yangdiharapkan, antara satu bets dengan yang lain atau dibandingkan dengan bets sebelumnya.Out-of-trend dapat dijadikan sebagai pertimbangan jangka panjang dalammelakukan validasi proses ataupun monitoring manajemen siklus produksi. Sehinggadapat meminimalisir adanya kegagalan dalam memproduksi suatu bets yangberurutan. Hal ini merupakan langkah proaktif dalam mengidentifikasi adanyapenyimpangan dalam siklus produksi. Food and Drug Administration (FDA) telahmempublikasikan panduan untuk industri farmasi dalam mengendalikan out-ofspesification,dan dikatakan pula perlu adanya out-of-trend analysis untuk memprediksikemungkinan terjadinya out-of-spesification di kemudian hari. Namun, belumadanya regulasi secara tertulis bagaimana mendeteksi dan mengendalikan outof-trend. Artikel ini ditulis dengan tujuan memberikan gambaran melakukan outof-trend analysis menggunakan software Statistical process control pada parametertertentu beserta aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan out-of-trend analysis.Out-of-trend yang digunakan berdasarkan batas action menggunakan 3 sigmadan batas alert menggunakan 2 sigma.
Efektivitas Beberapa Jenis Tanaman Sebagai Antivirus Flu Burung (Avian Influenza) NUR ALFI KUSUMAH DEWI; ANAS SUBARNAS
Farmaka Vol 16, No 1 (2018): Farmaka (Juni)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.923 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i1.11077

Abstract

AbstrakArtikel ini mengulas tentang efektivitas senyawa obat yang diambil dari beberapa jenis tanaman sebagai obat antivirus Flu Burung yaitu Tapak Liman (Elephantopus scaber L), Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe), The sea grass (T. Ciliatum), Fortunella margarita Lour, Eugenia jambolana Lam dan Capparis sinaica Veill. Metode yang digunakan umumnya menggunakan ekstraksi tanaman kemudian mengisolasi senyawa aktifnya. Target dari senyawa aktif yang diisolasi adalah menghambat proses replikasi virus Flu Burung ( Avian influenza ). Dalam artikel ini data – data mengenai senyawa aktif dikumpulkan untuk mengetahui keefektifannya dalam menghambat proses replikasi virus Flu Burung.Kata kunci: Flu Burung, Elephantopus scaber L, Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe), T. Ciliatum, Fortunella margarita L. , Eugenia jambolana L. dan Capparis sinaica VeillAbstractThis article reviews the effectiveness of drug compounds derived from several types of plants as Avian Influenza antiviral drugs are Tapak Liman (Elephantopus scaber L), Red Ginger (Zingiber officinale Roscoe), The sea grass (T. ciliatum), Fortunella margarita Lour, Eugenia jambolana Lam and Capparis sinaica Veill. The methods generally used extraction plant and then isolating the active compound. The target of the active compound isolated is to inhibit viral replication Avian Influenza process. In this article the collected data on the active compound to determine its effectiveness in inhibiting the replication of avian influenza virus.Keywords : Avian influenza, Elephantopus scaber L, Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe), T. Ciliatum, Fortunella margarita L. , Eugenia jambolana L. dan Capparis sinaica Veill

Page 1 of 2 | Total Record : 17