cover
Contact Name
Akmaluddin
Contact Email
akmal@uinmataram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
el-tsaqafah@uinmataram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
El-Tsaqafah: Jurnal Jurusan PBA
ISSN : 20873638     EISSN : 26557746     DOI : -
Core Subject : Education,
El-Tsaqafah: Jurnal Jurusan PBA adalah terbitan berkala yang terbit dua kali dalam setahun dengan ISSN (e) 2655-7746, (p) 2087-3638. El-Tsaqâfah: Jurnal Jurusan PBA menjadi salah satu jurnal alternatif untuk mempublikasikan artikel ilmiah hasil kajian, hasil laporan penelitian, seminar dan lain-lain yang berkaitan dengan pendidikan, dan bahasa Arab.
Arjuna Subject : -
Articles 99 Documents
MEMAHAMI BAHASA SUFISTIK KAUM SALIKIN (Studi Kasus Pengamal Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren DarussalamBermi Lombok Barat Nusa Tenggara Barat) Dedy Wahyudin
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.923 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.246

Abstract

Memahami bahasa tasawuf menjadi tantangan tersendiri dalam kajian dan penelitian keislaman. Menjadi tantangan karena sifat dasarnya yang simbolik, misterius dan personal. Diperlukan mekanisme kebahasaan tersendiri untuk memahami makna-makna yang dikandung oleh ungkapan-ungkapan sufistik. Namun dalam perkembangannya, dunia tasawuf mengandung dua aliran besar, yaitu tasawuf ‘amali yang dijelaskan oleh ilmu mu’amalah dan tasawuf falsafi yang dijelaskan oleh ilmu mukasyafah. Yang pertama direpresentasi oleh Imam al-Gazali dan yang kedua oleh Syekh Ibnu ‘Arabi.Pergerakan bahasa atau ungkapan sufistik di wilayah tasawuf ‘amali bersifat menyempit setelah mengalami pembakuan dan pelembagaan pada tarekat-tarekat setelah Imam al-Gazali, seperti Tarekat Qadiriyah, Rifa’iyah, Ahmadiyah, Syadziliyah dan lain-lain. Bahasa sufistik pun dalam konteks ini bersifat pengajaran untuk membimbing perjalanan para salik dalam menempuh maqamat dan menyikapi ahwal yang mereka alami di tarekat yang mereka ikuti. Komunikasi antar sesama pemeluk tarekat kemudian terejawantahkan dalam zikir, shalawat dan doa yang mereka amalkan.Penelitian ini memfokuskan diri untuk melihat Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (TQN) di Pondok Pesantren Darussalam Bermi Gerung Lombok Barat NTB; zikir, wirid dan doa yang diamalkan sebagai manifestasi ungkapan sufistik mereka, interaksi mereka ke dalam (sesama pemeluk Tarekat) dan keluar (dengan masyarakat) untuk melihat pemahaman dan pengamalan para salik terhadap ajaran Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah. Lokasi peneliti dipilih karena pengaruh dan pengikutnya yang cukup banyak, tersebar di Lombok Barat, Kota Mataram dan Lombok Tengah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ungkapan-ungkapan yang biasa beredar di kalangan para salikin pengamal TQN di lokasi penelitian adalah ayat-ayat al-Qur’an, hadits dan ungkapan-ungkapan para pendiri dan mursyid TQN yang bisa berupa zikir, shalawat, doa dan untaian-untaian hikmah sebagai pembimbing mereka dalam menjalani suluk di lingkungan TQN. Sedangkan pemahaman dan pengamalan mereka terhadap ungkapan-ungkapan itu telah ditentukan dalam ritual tarekat secara tertib, rinci dan ketat.Kata Kunci: Bahasa Sufistik, Tarekat Qadiriyah wa NaqsyabandiyahPonpes Darussalam
Manajemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (Studi Kasus Pengembangan Mutu Akademik Mahasiswa Pada Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram) fathul maujud
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.393 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.252

Abstract

Pengembangan mutu akademik mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) merupakan suatu sistem yang terintegrasi dengan sejumlah kompetensi utama mata kuliah dan kebijakan lembaga. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya harus dilakukan dengan saling bergantung (bersinergi) satu sama lain, ia bukan merupakan aktivitas yang berjalan sendiri-sendiri. Aktivitas yang bersinergi tersebut merupakan pelaksanaan dari setiap keputusan yang diambil, dengan demikian manajemen pengembangan sumber daya mahasiswa merupakan kebijakan dan keputusan yang tepat untuk mengembangkan mutu akademik lulusan. Atas dasar itulah, maka diperlukan manajemen pengembangan sumber daya mahasiswa yang berorientasi pada pengembangan mutu akademik bagi mahasiswa Jurusan PBA.Perencanaan pengembangan sumber daya mahasiswa dalam mengembangkan mutu akademik dilakukan dengan perencanaan yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Rekonstruksi kurikulum berbasis KKNI dilakukan melalui FGD dan Workshop Kurikulum. Perencanaan program perkuliahan reguler dilakukan secara integratif, dengan prosedur identifikasi ketersediaan dosen dengan bidang keilmuan yang diajarnya, penyusunan draf jadwal kuliah, opering mata kuliah, penyusunan jadwal kuliah tetap, sosialisasi jadwal kuliah, dan pelaksanaan kuliah reguler. Sedangkan perencanaan program praktikum Jurusan PBA berbasis produk dengan tahapan; persiapan, sosialisasi, pelaksanaan, monitoring, editing, dan pelaporan.Implementasi pengembangan sumber daya mahasiswa dalam mengembangkan mutu akademik dilakukan dengan diterapkannya kurikulum berbasis KKNI untuk mahasiswa semester satu TA. 2016/2017. Mengoptimalkan perkuliahan reguler dengan mendistribusikan mata kuliah kepada dosen pengampu yang sesuai dengan bidangnya, menyiapkan fasilitas pendukung, dan mengadakan kuliah umum/tamu dengan mendatangkan pakar dari pihak luar. Sedangkan program praktikum dilakukan berbasis produk dengan tiga tahapan yaitu praktik kalam 1, praktik kitabah 1, dan praktik qira’ah 2. Manajemennya ditangani oleh jurusan dan seluruh dosen dijadikan sebagai dosen pembimbing lapangan (DPL).Evaluasi pengembangan sumber daya mahasiswa dalam mengembangkan mutu akademik di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Mataram dilakukan dengan rapat rutin tiap semester, rapat yang bersifat tentatif, dan FGD untuk berbagai tahapan kegiatan.
EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN: “PEDEKATAN EVALUASI PROGRAM BERORIENTASI TUJUAN (GOAL-ORIENTED EVALUATION APPROACH: RALPH W. TYLER)” Muhammad Nurman
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.253 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.254

Abstract

Dari awal perkembangan evaluasi pendidikan sekitar tahun 1960-an sampai sekarang, tokoh-tokoh evaluasi telah mengembangkan sekitar puluhan model-model evaluasi. Berbagai model ini pula didasarkan pada pendekatan, bentuk-bentuk dan tujuan evaluasi. Model-model ini digunakan untuk mengevaluasi program atau kegiatan dalam berbagai aspek, baik itu dalam bidang politik, ekonomi, hukum, budaya dan pendidikan. Evaluasi program pendidikan merupakan proses deskripsi, pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau dilanjutkan. Diantara sekian banyak tokoh dalam berbagai model dan dan pendekatannya, salah satu tokoh evaluasi pendidikan yang terkenal adalah Ralp W Tyler. Ia berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses menentukan apakah tujuan telah terealisasi atau belum. Penentuan pencapaian terhadap tujuan telah terealisasi atau belum, dirumuskan dengan 7 (tujuh) langkah evaluasi berorientasi tujuan Tyler. Tulisan ini bertujuan untuk menerangkan konsep, langkah dan tujuan dari model evaluasi yang dipelopori oleh Ralph W Tyler.
AKULTURASI BUDAYA DALAM MIMBAR MASJID-MASJID KUNO LOMBOK (STUDI ARKEOLOGI) H. L. Ahmad Busyairy
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (612.711 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.289

Abstract

Secara demografi, sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak,sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagianbesar memeluk agama Islam. Selain suku sasak penduduk di pulau Lombok adalahorang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.Berdasarkan cerita lokal dalam babad atau ”sejarah-sejarah” yang di tulisdalam pohon palma, Sunan Prapen putra Sunan Giri dari wali sembilan (wali songo)dinyatakan sebagai yang memperkenalkan Islam ke pulau Lombok pada tahun 1545M. Dikisahkan bahwa pada mulanya, perkenalan Islam di Lombok tidak begituberhasil. Dan ketika wali tersebut kembali kesana untuk membenarkan praktekpraktekagama yang tidk benar, baru agama Islam kemudian dikenal luas dikalangan masyarakat. Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganutagama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu,yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dariseluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapatdijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnisyang bermukim di pulau ini.Yang menarik adalah adanya dua golongan pemelukIslam yang disebut Islam Waktu-Lima dan Islam Waktu-Telu. Di Lombok bagianutara Bayan dan Sembalun, dan Lombok bagian selatan seperti Pujud Penarukandan sekiarnya, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, masih dapatdijumpai para penganut aliran Islam Waktu Telu (waktu tiga). Tidak sepertiumumnya penganut ajaran Islam yang melakukan shalat lima kali dalam sehari,para penganut ajaran ini mempraktikan shalat wajib hanya pada tiga waktu sajaitupun dilakukan hanya oleh kiyainya saja. Konon hal ini terjadi karena penyebarIslam saat itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidaksempat menyempurnakan dakwahnya.
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DAN MORAL DALAM ISLAM Erma Suriani
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.114 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.290

Abstract

Pendidikan karakter upaya menanamkan cara berfikir dan berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Moral adalah kondisi, pikiran, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk. Moral dalam Islam identik dengan akhlak (budi pekerti) ialah satu kondisi atau sifat yang sudah meresap dalam jiwa dan telah menjadi kepribadian dan dari sanalh timbul berbagai macam perbuatan yang dilakukan secara spontan tanpa dibua dan tanpa melalui pemikiran. Karakter dan moral menjadi landasan, pataokan serta modal sosial manusia dalam kehidupan sehari-hari di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan, kebangsaan dan keagamaan. Karakter dan moral menjadi tautan yang tidak terpisahkan dalam upaya pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia , serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara dengan cara pembelajaran, bimbingan, pelatihan dan semuanya berlangsung seumur hidup.
NON-VERBAL IS A PART COMMUNICATION Najamuddin Najamuddin
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.786 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.291

Abstract

Nonverbal communication express meaning or feeling without words. Universal emotions, such as happiness, fear, and sadness, are expressed in a similar nonverbal way throught the world. There are, however, nonverbal differences across cultures that may be a source of confusion for foreigners.Culture does not always determine the messages that our body movements convey. Contexts, personalities, and relationships also influence them. Therefore, no two people in any one society have the same nonverbal behavior. However, like verbal language, nonverbal communication cannot be completely separated from culture
PELAKSANAAN UU NO. 23 TAHUN 2011 DAN OPTIMALISASI PENGELOLAAN ZIS DI BAZNAS NTB H. Salimul Jihad
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.291 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.292

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan UU No. 23 tahun 2011 dalam upaya optimalisai pengelolaan zakat di Baznas NTB. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan normative yuridis dalam rangka meneliti pelaksanaan sebuah peraturan dalam hal ini PP No 14 tahun 2014 tentang pelaksanaan UU No. 23 tahun 2011 di Baznas NTB. Sumber data primer adalah pengurus Baznas NTB YANG meliputi unsur pimpinan dan pelaksana BAZNAS NTB. Sumber sekunder para steakholders seperti Muzakki, penerima bantuan dan pihak-pihak lain, dan juga sumber berupa dokumen-dokumen pendukung tentang pelaksanaan pengelolaan zakat di BAZNAS NTB. Dalam penelitian ini data-data tentang pelaksanaan keamilan baik yang berhubungan dengan tugas pengumpulan, pendistribusian, pengelolaan akan diperoleh dengan melakukan wawancara secara mendalam dengan pengurus Baznas baik dari unsure pimpinan maupun pelaksana, serta juga pihak-pihak lain yang memiliki hubungan dengan Baznas secara langsung maupun tidak. Di samping itu juga data-data menyangkut SOP, pedoman pendistribusian zakat, hasil pengumpulan dan lain-lain, peneliti melakukan pengumpulan data dengan: observasi, wawancara, dokumentasi. Penelitian ini bersifaat deskriptik-analitik, yaitu penelitian yang mencoba menggambarkan suatu penomena dengan menganalisis datanya dengan analisis yuridis normative.Hasil penelitian ini adalah pengelolaan zakat yang dilakukan oleh Baznas NTB berjalan dengan efektif, hal ini dibuktikan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan yang dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan. Pengumpulan zakat dikatakan efektif karena dana zakat yang terkumpul dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan yaitu untuk tahun 2012 sebesar Rp. 2.254.000.000, tahun 2013 sebesar 3.474.606.887, tahun 2014 sebesar Rp. 5.036.159.041 dan tahun 2015 sebesar Rp. 5.057.000.000. Pendistribusian dana zakat oleh Baznas juga dikatakan efektif, karena Baznas NTB memberikan zakat sesuai dengan yang ditentukan dalam undang-undang atau peraturan pemerintah nomor 14 tahun 2014 yaitu Fakir, Miskin, Amil, Mualaf, Gharimin, Fisabilillah dan Ibnu Sabil. Baznas NTB telah efektif dalam mendayagunakan zakat, karena dana pinjaman yang diberikan kepada mustahik digunakan untuk berusaha dan dana tersebut telah dikembalikan oleh mustahik yang selanjutnya digulirkan kembali kepada mustahik yang lainnya, disamping itu juga banyak ditemukan mustahik yang menerima bantuan modal telah sukses mengembangkan usahanya
IMPROVING STUDENTS’ UNDERSTANDING IN ENGLISH TEACHING AND LEARNING PROCESS BY USING CODE-SWITCHING Syukriati Syukriati
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.436 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.293

Abstract

Sociolinguistics phenomenon such as code-mixing and code-switching commonly found in the bilingual and multilingual society, including in school and classroom area. Psychologically and naturally, bilingual and multilingual people tend to mix and switch their code or language in order to have intended messages and effective purposes of communication. Code-switching is mostly found in the English teaching and learning activities in Indonesia at almost every level. Teacher and students need to switch their codes into their mother tongues or their second languages in order that the “difficult” English features could be learnt and comprehended well. Therefore, instead of avoiding code-switching and the use of the learners’ mother tongues as the instuctional language, the teachers are recommended to use and organize as effectively as possible the L1 and code-switching in deliberating English material to establish and improve students’ understanding in English. It is believed that code-switching may have psycological and pedagogical effects to motivate students to have linguistic competence.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM RUMAH TAHFIZH AN-NAWAWI PADA MASYARAKAT DUSUN KAPEK KECAMATAN GUNUNGSARI H. Sahrah H. Sahrah
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 15 No. 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.815 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v15i2.294

Abstract

Rumah Tahfizh An-Nawawi merupakan salah satu lembaga pendidikan masyarakat di Dusun Kapek Kecamatan Gunungsari yang membuka program Tahsin dan Tahfizh al Quran. Program ini pada dasarnya merupakan bagian dari program Rumah Tahfizh Center (RTC) yang diprakarsai oleh Yusuf Mansyur. Program ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar al Quran, tidak terbatas usia baik anak-anak, remaja, maupun dewasa.Rumah Tahfizh An-Nawawi menjadi magnet yang cukup kuat menarik minat masyarakat untuk mempelajari dan menghafal al Quran, bahkan program ini sudah menjadi semacam gerakan untuk membudayakan al Quran di masyarakat Kapek. Ketertarikan untuk melakukan penelitian ini setidaknya didasarkan pada dua hal yaitu: 1) Kajian tentang pendidikan karakter pada umumnya hanya terfokus pada sekolah dan cenderung mengabaikan pendidikan di lingkungan masyarakat; 2) program Rumah Tahfizh An-Nawawi menarik minat masyarakat usia dewasa untuk mengikuti program pembelajaran al Quran, sehingga fenomena ini perlu analisis dan kajian yang lebih mendalam.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berupaya mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya melalui dokumentasi, wawancara, dan observasi untuk selanjutnya dikaji serta dianalisis dan menarik hasil akhir berupa kesimpulan.Selanjutnya kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil dari penelitian ini adalah (1) Nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan kepada masyarakat Dusun Kapek melalui Program Rumah Tahfizh An-Nawawi meliputi empat nilai yaitu: nilai religius, nilai rasa ingin tahu, nilai gemar membaca dan nilai tanggung jawab; (2) Implementasikan pendidikan karakter bagi masyarakat melalui program Rumah Tahfizh An-Nawawi terintegrasi melalui program kegiatan yang meliputi: a) Proses Pembelajaran; b) Kegiatan Mabit (Karantina); c) Latihan menjadi Imam; dan d) Program Musabaqah Hifzhil Quran
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ARAB MELALUI PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI MTs. NURUL YAQIN DESA TENIGA KECAMATAN TANJUNG LOMBOK UTARA Abdul Karim
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.675 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ProfesionalismeGuru Bahasa Arab melalui Pengembangan Buku Panduan PemanfaatanMedia Pembelajaran di MTs Nurul Yaqin Desa Teniga Kecamatan TanjungLombok Utara. Buku panduan yang dikembangkan ditinjau dari aspekisi, bahasa dan gambar,penyajian, dan kegrafisan, dan untuk mengetahuikeefektifannya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan Research andDevelopment (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model4-D dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Penelitian inihanya sampai pada Develop, Tahap Disseminate tidak dilaksanakan. Subjekuji coba pada penelitian ini adalah guru di MTs Nurul Yaqin Desa TenigaKecamatan Tanjung Lombok Utara. Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan kuesioner, dan lembar observasi. Masukan terhadap bukupanduan hasil pengembangan pada tahap uji coba tertentu digunakan untukdasar perbaikan buku panduan bahasa Arab pada uji coba tahap berikutnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku panduan bahasa Arab adalahsebagai berikut. (1) Prosedur pengembangan yang digunakan, yaitu tahappendefinisian meliputi analisis situasi, review literatur, dan analisis kebutuhan.Tahap perancangan meliputi pemilihan format produk dan penyusunanproduk. Tahap pengembangan meliputi review produk, revisi produk, ujicoba produk, revisi produk dan produk akhir (2) Kualitas buku panduanberdasarkan hasil penilaian ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek bahasa dangambar, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan secara keseluruhan berkualitas“baik”. Berdasarkan penilaian dari para ahli, guru, dan teman sejawat dapatdikatakan bahwa modul pembelajaran hasil pengembangan tersebut layakdigunakan. (3) Respon guru terhadap modul pembelajaranbahasa Arabtermasuk dalam kategori “baik”.

Page 1 of 10 | Total Record : 99