cover
Contact Name
Akmaluddin
Contact Email
akmal@uinmataram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
el-tsaqafah@uinmataram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
El-Tsaqafah: Jurnal Jurusan PBA
ISSN : 20873638     EISSN : 26557746     DOI : -
Core Subject : Education,
El-Tsaqafah: Jurnal Jurusan PBA adalah terbitan berkala yang terbit dua kali dalam setahun dengan ISSN (e) 2655-7746, (p) 2087-3638. El-Tsaqâfah: Jurnal Jurusan PBA menjadi salah satu jurnal alternatif untuk mempublikasikan artikel ilmiah hasil kajian, hasil laporan penelitian, seminar dan lain-lain yang berkaitan dengan pendidikan, dan bahasa Arab.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017" : 7 Documents clear
PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU BAHASA ARAB MELALUI PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI MTs. NURUL YAQIN DESA TENIGA KECAMATAN TANJUNG LOMBOK UTARA Abdul Karim
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.675 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.426

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ProfesionalismeGuru Bahasa Arab melalui Pengembangan Buku Panduan PemanfaatanMedia Pembelajaran di MTs Nurul Yaqin Desa Teniga Kecamatan TanjungLombok Utara. Buku panduan yang dikembangkan ditinjau dari aspekisi, bahasa dan gambar,penyajian, dan kegrafisan, dan untuk mengetahuikeefektifannya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan Research andDevelopment (R&D). Pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model4-D dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Penelitian inihanya sampai pada Develop, Tahap Disseminate tidak dilaksanakan. Subjekuji coba pada penelitian ini adalah guru di MTs Nurul Yaqin Desa TenigaKecamatan Tanjung Lombok Utara. Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan kuesioner, dan lembar observasi. Masukan terhadap bukupanduan hasil pengembangan pada tahap uji coba tertentu digunakan untukdasar perbaikan buku panduan bahasa Arab pada uji coba tahap berikutnya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku panduan bahasa Arab adalahsebagai berikut. (1) Prosedur pengembangan yang digunakan, yaitu tahappendefinisian meliputi analisis situasi, review literatur, dan analisis kebutuhan.Tahap perancangan meliputi pemilihan format produk dan penyusunanproduk. Tahap pengembangan meliputi review produk, revisi produk, ujicoba produk, revisi produk dan produk akhir (2) Kualitas buku panduanberdasarkan hasil penilaian ditinjau dari aspek kelayakan isi, aspek bahasa dangambar, aspek penyajian, dan aspek kegrafisan secara keseluruhan berkualitas“baik”. Berdasarkan penilaian dari para ahli, guru, dan teman sejawat dapatdikatakan bahwa modul pembelajaran hasil pengembangan tersebut layakdigunakan. (3) Respon guru terhadap modul pembelajaranbahasa Arabtermasuk dalam kategori “baik”.
PEMBINAAN KETERAMPILAN MENULIS AL-QUR’AN BAGI ANAK USIA SEKOLAH DI DESA PAKUAN KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT Fathul Maujud
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.296 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.427

Abstract

Pendidikan budi pekerti (akhlak) merupakan bagian penting darikomponen pendidikan yang terus dituntut peningkatan intensitas dankualitasnya oleh sebagian besar masyarakat dari lembaga pendidikan formal.Tuntutan tersebut muncul karena dilatarbelakangi oleh dua kondisi, yaitu:pertama, bangsa Indonesia saat ini sepertinya telah kehilangan karakter yangtelah dibangun berabad-abad. Keramahan, tenggang rasa, kesopanan, rendahhati, tolong menolong, solidaritas sosial dan sebagainya yang merupakan jatidiri bangsa seolah-olah hilang begitu saja. Kedua, kondisi lingkungan sosialyang belakangan ini banyak diwarnai oleh tindakan anarkis, perkelahian,hilangnya keteladanan pemimpin dan sebagainya. Program desa binaanini difokuskan pada pembinaan keterampilan menulis Al-Qur’an (Imla’)bagi anak-anak usia sekolah. Keterampilan menulis Al-Qur’an ini dirahakanpada bagaimana menulis surat-surat pendek dalam Al-Qur’an sesuai dengankaidah penulisan Bahasa Arab yang baik dan benar. Program ini memilikikeberlanjutan dengan program-program TPQ yang terdapat di desa PakuanNarmada. Desa Pakuan Kecamatan Narmada secara geografis merupakansalah satu desa yang terletak di bawah hutan Sesaot, hutan Sesaot dijadikansumber mata pencaharian oleh masyarakat setempat, sehingga sebagianbesar masyarakatnya bekerja sebagai tukang kebun (hutan). Realitasmasyarakat seperti ini (disamping tidak adanya madrasah di desa tersebut)yang menuntut untuk dibukanya TPQ bagi calon generasi mereka.Berdasarkan fakta empiris dan evaluasi yang telah dilaksanakan menunjukkanbahwa keterampilan menulis Al-Quran bagi anak didik di Desa PakuanKecamatan Narmada masih berada pada kategori cukup. Kategori cukup inidiberikan dengan berbagai pertimbangan di antaranya dari hasil evaluasi baiktulisan maupun pelafalan, di samping itu juga kategori tersebut didasarkanatas berbagai hasil observasi dalam proses-proses pembinaan. Anak didiktelah memiliki kemampuan secara teknis tentang bagaimana menulis hurufhurufhijaiyah yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penulisannyasecara mandiri. Namun anak didik masih merasa kesulitan dalam menulishuruf-huruf tersebut dalam bentuk sambung, karena huruf-huruf arab akanmengalami perubahan bentuk penulisan tatkala berada pada posisi yangberbeda. Problem tersebut dialami ketika anak didik diminta untuk menulisberdasarkan apa yang didengar (imla), namun ketika anak didik menulis dengan cara menyalin (menukil) mereka tidak mengalami hambatan yangberarti kendati mereka belum terbiasa dengan menulis Arab.
INTERNALISASI NILAI-NLLAI AL-QUR’AN UNTUK MEMBENTUK PEMIMPIN YANG QUR’ANI Syamsu Syauqani
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.53 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.428

Abstract

Kepemimpinan di Inonesia selama ini jauh dari konsepkepemimpinan yang diinginkan dan diajarkan oleh Al-qur’an. Terlebih lagiIndonesia adalah Negara dengan jumlah mayoritas muslim terbesar di dunia.Kenyataan ini, membuat kalangan kelompok-kelompok garis kanan yangmenginginkan terbentuknya khilfah Islamiyah. Mereka memprokalmirkandan mengusung terbentuknya Indonesia menjadi sebuah Negara yangberada di bawah naungan khilafah. Dengan kurang puasnya terhadapkepemimpinan yang ada saat ini maka apakah harus diberlakukan systemkhilafah di Indonesia untuk membuat Negara ini aman dan tidak akan adalagi berbagai macam bentuk teror, ataukah kepemimpinan yang ada diIndonesia ini perlu diperbaiki. Penulis mencoba memberikan solusi terhadapbagaimana sebenarnya pemimpin yang diinginkan oleh al-qur’an gunamembentuk Negara yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur. Pemimpinyang diidamkan adalah peimpin yang mampu menjadikan al-qur’an sebagailandasannya. Artinya bahwa seorang pemimpin yang selalu menyandarkanhatinya kepada al-qur’an maka kesehariannya akan selalu dihiasi oleh nuansaqur’ani. Sehingga masyarakat yang dipimpinnya mampu untuk menjadikanpemimpinnya sebagai seorang tauladan.
AVOID THE ERROR IN THE USE CONJUNCTION IN SENTENCES Najamuddin N
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.478 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.430

Abstract

Sometimes too many conjunctions because we do not rememberexactly how many clauses we have written. Therefore before make sure thatwe have the correct number of clauses. This part contains the necessaryconjunction In grammar, a conjunction (abbreviated CONJ or CNJ) is a partof speech that connects words, phrases, or clauses that are called the conjunctsof the conjoining construction. The term discourse marker is mostly usedfor conjunctions joining sentences. This definition may overlap with that ofother parts of speech, so what constitutes a “conjunction” must be definedfor each language. In general, a conjunction is an invariable grammaticalparticle and it may or may not stand between the items in a conjunction.Conjunction is used to make a sentence which having the cohesion andcoherence in text. The absence of the right conjunction will result in havingillogical meaning, and the message. Because of the important role ofconjunctions in the writing process, this study aims to reveal the students’common errors on the use of conjunction in their writing, and investigatetypes of errors that occur most frequently in students’ writing
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM RUMAH TAHFIZH AN-NAWAWI PADA MASYARAKAT DUSUN KAPEK KECAMATAN GUNUNGSARI Sahrah S
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1984.536 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.431

Abstract

Rumah Tahfizh An-Nawawi merupakan salah satu lembagapendidikan masyarakat di Dusun Kapek Kecamatan Gunungsari yangmembuka program Tahsin dan Tahfizh al Quran. Program ini pada dasarnyamerupakan bagian dari program Rumah Tahfizh Center (RTC) yangdiprakarsai oleh Yusuf Mansyur. Program ini terbuka bagi siapa saja yangingin belajar al Quran, tidak terbatas usia baik anak-anak, remaja, maupundewasa.Rumah Tahfizh An-Nawawi menjadi magnet yang cukup kuat menarik minatmasyarakat untuk mempelajari dan menghafal al Quran, bahkan programini sudah menjadi semacam gerakan untuk membudayakan al Quran dimasyarakat Kapek. Ketertarikan untuk melakukan penelitian ini setidaknyadidasarkan pada dua hal yaitu: 1) Kajian tentang pendidikan karakter padaumumnya hanya terfokus pada sekolah dan cenderung mengabaikanpendidikan di lingkungan masyarakat; 2) program Rumah Tahfizh An-Nawawi menarik minat masyarakat usia dewasa untuk mengikuti programpembelajaran al Quran, sehingga fenomena ini perlu analisis dan kajian yanglebih mendalam.Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodekualitatif yang berupaya mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknyamelalui dokumentasi, wawancara, dan observasi untuk selanjutnya dikajiserta dianalisis dan menarik hasil akhir berupa kesimpulan.Selanjutnya kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil dari penelitian iniadalah (1) Nilai-nilai karakter yang diinternalisasikan kepada masyarakatDusun Kapek melalui Program Rumah Tahfizh An-Nawawi meliputi empatnilai yaitu: nilai religius, nilai rasa ingin tahu, nilai gemar membaca dan nilaitanggung jawab; (2) Implementasikan pendidikan karakter bagi masyarakatmelalui program Rumah Tahfizh An-Nawawi terintegrasi melalui programkegiatan yang meliputi: a) Proses Pembelajaran; b) Kegiatan Mabit(Karantina); c) Latihan menjadi Imam; dan d) Program Musabaqah HifzhilQuran
PEMBERANTASAN BUTA HURUF ARAB (HURUF HIJAIYAH) PADA IBU-IBU RUMAH TANGGA DI DESA BAYAN KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA Muhammad Nurman
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1512.864 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.432

Abstract

Permasalahan dalam kegiatan desa binaan ini adalah bagaimakahpemberantasan buta huruf Arab (Huruf Hijaiyah) pada ibu-ibu rumahtangga di Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Tujuandari pogram ini adalah mengatasi buta huruf Arab (Huruf Hijaiyah)yang dialami oleh ibu-ibu rumah tangga di Desa Bayan Kecamatan BayanKabupaten Lombok Utara. Sasaran pemberantasan buta aksara al-qur’anini adalah ibu-ibu rumah tangga yang selanjutnya disebut warga belajar.Tutor adalah yang mempunyai potensi dan kecakapan hidup yang dimiliki,latar belakang pendidikan, domisili dan berpengalaman dalam pendidikanorang dewasa, dalam hal ini yang menjadi tutor adalah mahasiswa KKP diDesa Bayan. Tempat pelatihan direncanakan di posko KKP atau tempat lainyang representatif. Pelaksanaan proses belajar dilakukan selama empat kalipertemuan. Peserta dikatakan tuntas secara individual apabila memperolehnilai 70 ? dan ketuntasan klasikal apabila memperoleh 80 % ?. Berdasarkanhasil kegiatan desa binaan ini, dapat disimpulan bahwa kemampuan wargabelajar menunjukan peningkatan dalam menulis dan membaca hurufhijaiyah, hal ini dilihat dari hasil evaluasi di tiap-tiap pertemuan.
MEMAKMURKAN MASJID MELALUI GERAKAN SHALAT BERJAMA’AH DI DESA PARAMPUAN KECAMATAN LABUAPI KABUPATEN LOMBOK BARAT Moh. Nasikin
El-Tsaqafah : Jurnal Jurusan PBA Vol. 16 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (618.489 KB) | DOI: 10.20414/tsaqafah.v16i1.433

Abstract

Masjid merupakan tempat yang suci yang tidak asing lagikedudukannya bagi umat Islam. Masjid selain sebagai pusat ibadah umatIslam, ia pun sebagai lambang kebesaran syiar dakwah Islam. Kaum musliminpun terpanggil untuk bahu – membahu membangun masjid-masjid di setiapdaerahnya masing-masing.Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yangmayoritasnya kaum muslimin kosong dari masjid. Tidak ada lagi keluhan darikaum muslimin untuk menunaikan shalat lima waktu secara berjama’ah dimasjid. Bahkan terlihat renovasi pembangunan masjid semakin semarak danmencolok.Masjid semakin diperlebar dan diperindah serta dilengkapi denganberbagai fasilitas, agar dapat menarik dan membuat nyaman jamaah.Jika kita mau menengok kondisi masjid-masjid yang ada, baik di kampongmaupun di kota maka semakin sepi dari jama’ah. Bahkan ada beberapamasjid yang tidak menegak-kan shalat jama’ah lima waktu secara penuh.Kebanyakan masjid ramai dikunjungi jama’ah ketika shalat maghrib danisya’.Walaupun tak jarang juga didapati masjid yang berukuran megah danmewah Cuma berisi beberapa shof jama’ah saja.Bahkan tidak jarang juga yangmenjadi imam dan makmum ialah sekaligus dirangkap oleh muadzin sendiri.Demikianlah kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Bolehjadi ada yang menyangkal bahwa hukum menegakkan shalat berjama’ah dimasjid bukanlah wajib, namun sebatas sunnah saja. Sehingga tidak mengapashalat berjama’ah di rumah bersama sanak keluarga. Demikianlah kondisinyata yang tampak di tengah masyarakat pada umumnya sehingga menariksimpati untuk mengadakan pembinaan. persimpangan antara Labuapi danParempuan.Untuk itu, institusi pendidikan tinggi Islam sepert UIN Mataram melaluilembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) ikut andil dalam mensosialisasikandan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya memak-murkan masjidmelalui gerakan shalat berjama’ah, khususnya di dusun Parampuan Timurkec Labuapi Kab Lombok Barat.Metode pemecahan masalah yang digunakan dalam kegiatan pengabdianpada masyarakat ini adalah dengan menggunakan metode: ceramah,diskusi dan halaqoh. Agar program ini berjalan maksimal, maka diperlukanperencanaan atau persiapan, diantaranya: (a) Survei tempat pelaksanaankegiatan, (b) Pembuatan proposal dan penyelesaian administrasi perijinantempat atau lokasi pengabdian masyarakat, (c) Mengadakan pengajianterkait sholat berjama’ah, (d) Mengadakan halaqoh dan, e) Penentuan narasumber.Hasil pelaksanaan kegiatan: Masjid sesuai dengan namanya adalahtempat sujud, maka fungsi utamanya adalah sebagi tempat ibadah shalat.Sebagaimana diketahui bahwa makna ibadah di da-lam Islam adalah luasmenyangkut segala aktivitas kehidupan yang ditujukan untuk memperolehridho Allah, maka fungsi masjid di samping sebagai tempat shalat juga sebagaitempat beribadah secara luas sesuai dengan ajaran Islam.Masjid Ar-RoufAr-Rohim dusun Perampuan Timur Desa Karang Bongkot kondisi kegiatanshalat berjama’-ah masih rendah, hanya beberapa shof (baris), masih belumsebanding dengan luas dan megahnya bangunan masjid.Sedangkan kegiatanibadah secara luas di masjid ini belum berkembang.Upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka menyadarkan masyarakatMuslim untuk berjama’ah shalat di masjid, yaitu dengan mengadakanpengajian-pengajian yang di selengarakan baik di masjid Ar-Rouf Ar-Rohimmaupun di mushollah-mushol-lah sekitar masjid, seperti di masjid Ar-RoufAr-Rohim ada pengajian Ahad subuh.Kendala-kendala yang dihadapi dalam memakmurkan masjid antara lain,pengelo-laan yang kurang terorganisir dan konflik intern pengurus, kurangberkembangnya orga-nisasi remaja masjid, sumber daya manusia (SDM)masjid yang masih lemah, dana masjid yang minim.

Page 1 of 1 | Total Record : 7