cover
Contact Name
Albertus Rusputranto Ponco Anggoro, S.Sn., M.Hum
Contact Email
acintya@isi-ska.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
acintya@isi-ska.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Acintya
ISSN : 20852444     EISSN : 26555247     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 14, No 1 (2022)" : 10 Documents clear
"CARA JAWI” DALAM MEMBUMIKAN KAGUNAN RUPA DARI LUAR DAN PERSPEKTIF ESTETIKANYA rahmanu widayat
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4341

Abstract

Abstract – Orang Jawa sering mendengar kesenian Jawa (kesenian suku Jawa di Indonesia) itu “adhi luhung” (bernilai tinggi) dan tidak sedikit yang mengagumi kagunan rupa (seni rupa) yang sarat dengan makna sebagai pedoman hidup. Sesungguhnya saat dikaji melalui wujudnya banyak kagunan rupa yang dianggap Jawa ini ternyata berasal dari luar budaya Jawa. Berdasarkan hal ini muncul pertanyaan apa saja wujudnya? Bagaimana kagunan rupa dari luar menjadi Jawa? dan bagaimana makna kagunan rupa tersebut setelah menjadi Jawa? dan Bagaimana Estetikanya? Ada metode yang menarik dari proses pembumian yang datangnya dari luar disebut dengan “cara Jawi” atau cara Jawa (Java style) sebagai tesis dari “cara Walandi” atau cara Belanda (penjajah suku Jawa). Warisan budaya kagunan rupa Jawa itu dapat diamati dalam arti luas di keraton-keraton penerus dinasti Mataram Islam berupa lampu robyong, kereta kuda, selop, topèngan pendhapa, tiang neoklasik dan beberapa ornamen bangunan keraton. Ada dua cara untuk menjadi Jawa yaitu pertama wujud apa adanya, kedua diowahi rupa-nya (dirubah bentuknya), kemudian diberi nama dan dimaknai dalam konteks budaya Jawa. Temuan menarik ketika keindahannya dikaji berdasarkan estetika rupa Jawa (estetika Timur) dan estetika Barat karena hasilnya saling melengkapi. Temuan ini menjadi penting karena orang Jawa saat ini untuk sekedar memberi nama Jawa pada produk rupa yang datangnya dari luar sudah tidak sempat, apalagi “ngowahi rupa cara Jawi” (merubah bentuk dengan cara Jawa). Penulis khawatir “cara Jawi” dalam konteks rupa ini semakin lama semakin pudar tergerus cepatnya kemajuan zaman. Keywords – cara Jawi, kagunan rupa, membumikan, estetika 
PENCIPTAAN GAMBAR ILUSTRASI DARI NILAI NILAI MODERASI BERAGAMA ikhsanudin yusup; Warli Haryana
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4300

Abstract

The Indonesian nation is a rich nation that has a variety of cultures with their plural nature. Diversity includes differences in culture, religion, race, language, ethnicity, tradition and so on. In such a multicultural society, tensions and conflicts often occur between cultural groups and have an impact on the harmony of life. Religious moderation is very much needed in diversity and the role of religious educators in realizing national peace, so that it is hoped that it can create peace and peace for the Indonesian nation. Therefore, the author wants to campaign for the values of religious moderation through the media of illustration images which are expected to educate the importance of religious moderation for the community.Keywords: religious moderation, illustration images, media
TEKNIK POUNDING PADA ECOPRINT SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS ABSTRAKSI WAYANG Muchamad Sofwan Zarkasi; Bening Tri Suwasono
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4327

Abstract

ABSTRAK Penelitian artistik yang mengambil judul Teknik Pounding Pada Ecoprint Sebagai Sumber Inspirasi Dalam Penciptaan Karya Seni Grafis Abstraksi Wayang, tahun 2021 oleh Much. Sofwan Zarkasi dan Bening Tri Suwasono ini, didasari adanya peluang yang ada terkait kreatifitas dan eksperimentasi pada penciptaan karya seni grafis. Teknik Pounding merupakan teknik yang ada pada Ecoprint, yang biasanya dilakukan pada penciptaan karya tekstil. Namun pada penelitian artistik ini proses Pounding pada Ecoprint ini akan dimanfaatkan pada penciptaan karya seni grafis dengan visualisasi berupa abstraksi figur wayang. Metode yang diterapkan dalam penciptaan karya pada penelitian ini adalah metode penciptaan L.H. Chapman yang menjelaskan tahapan penciptaan karya yaitu, pertama; menemukan ide gagasan, ke dua; menyempurnakan, mengembangkan dan memantapkan gagasan awal dan ke tiga; adalah visualisasi pada media.Hasil dari penelitian artistik ini adalah karya seni grafis abstraksi wayang dengan teknikPounding yang ada pada Ecoprint.Diharapkan penciptaan karya seni grafis abstraksi wayang dengan teknik Pounding yang ada pada Ecoprint ini bisa memberi keragaman inovasi baik teknik maupun bentuk pada perkembangan karya seni rupa, khususnya seni grafis. Kata kunci: Pounding, Ecoprint, Wayang, Seni Grafis
PENERAPAN MOTIF UKIR TRADISI PADA BLOK MESIN SEPEDA MOTOR Afrizal Afrizal; Rahayu Adi Prabowo
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4320

Abstract

ABSTRAKSeni ukir di Indonesia telah mengalami kemajuan dengan adanya ragam jenisnya, mulai dari pengembangan motif, media, teknik, dan aspek pengembangan lainnya. Dikenal di masyarakat luas bahwa seni ukir adalah sebuah tindakan pengolahan media dengan teknik cukil, gores, coret, dan pahat yang diterapkan pada media kayu, kulit, dan logam. Kekayaan seni ukir logam di Indonesia perlu ada pengembangan-pengembangan yang akan menambah ekspresi seni untuk para pengrajin dan para pegiat seni ukir logam. Pengembangan seni ukir logam diharapkan mampu memberi dampak yang nyata dalam rangka memberikan gambaran tentang alternatif pengembangan dari seni ukir yang berkembang selama ini. Fokus penerapan seni ukir logam pada sajian tulisan ini diaplikasikan pada bentuk benda yang sudah ada yaitu blok mesin sepeda motor. Sajian penelitian ini menggunakan metode aplikasi eksplorasi motif, yaitu memunculkan motif ukir tradisi yang dikemas dalam penerapannya pada blok mesin sepeda motor dengan mengaplikasikan pola motif garapan baru sesuai dengan ranah teknik ukir motif tradisi. Metode ini menuangkan motif tradisi Surakarta dan Mataram dengan gubahan pada pola mengikuti bentuk dari blok mesin sepeda motor. Kata Kunci : Seni Ukir, Logam, Blok Mesin  ABSTRACTThe art of carving in Indonesia has progressed with various types, ranging from the development of motifs, media, techniques, and other aspects of development. It is known in the wider community that the art of carving is an act of media processing with the technique of cutting, scratching, scribbling, and chiseling which is applied to wood, leather, and metal media. The wealth of metal carving in Indonesia needs developments that will add artistic expression to craftsmen and metal carving activists. The development of metal carving is expected to have a real impact in order to provide an overview of the alternative development of carving that has developed so far. The focus of the application of metal carving in the presentation of this paper is applied to the shape of an existing object, namely the motorcycle engine block. This research presentation uses the application method of motif exploration, namely bringing up traditional carving motifs that are packaged in their application to motorcycle engine blocks by applying new patterned motifs in accordance with the realm of traditional motif carving techniques. This method expresses the traditional motifs of Surakarta and Mataram with compositions in a pattern following the shape of the motorcycle engine block. Keywords: Carving, Metal, Machine Block
MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM GERAKAN TARI GANDHONG SEBAGAI BUDAYA KHAS KABUPATEN TRENGGALEK ilma maretiana mawadah; Bagus Wahyu Setyawan
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4335

Abstract

Culture can give a sense of identity to group members. One of the things that is born from culture is art. Art can be used as an icon or identity of a region. Like in Trenggalek which has the art of Gandhong Dance which is a typical culture of the area. Culture, especially art, usually arises because of the background events. From this statement, researchers are interested in examining more deeply the origins and meanings contained in the series of movements in each stage of the Gandhong Dance. The method used is descriptive qualitative with data collection techniques through interviews and documentation studies. From the research that has been done, Gandhong Dance is an art that was born in Bangun Village, Munjungan District, Trenggalek Regency which tells about the activities carried out by farmers. This dance has four acts in the show, each act has its own meaning and is sequential from one act to another so that it resembles a storyline. The series of motions in act one tell the events of clearing land, the series of motions in act two tell the events of cultivating land, planting, weeding, and harvesting. The series of motions in the third act tells the events of the arrival of pests that attack the plants, and the series of motions in the last act tells of the farmers who kill and repel pest. Keyword: Meaning, Movement, Gandhong Dance, Culture, Trenggalek.
POINT OF INTEREST DALAM POSTER PENANGGANAN COVID 19 DI INDONESIA Ana Rosmiati; Endang Retnaningdyah Elis Noviati Mariani
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4321

Abstract

Penelitian mengenai Point of Interest dalam Poster Penangganan Cofid 19 ditinjau dari sudut Pragmatik ini menarik untuk dilakukan reseach. Hal ini menginggat masih tingginya kasus lonjakan cofid di berbagai negara di dunia. Poster ini sebagai salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam mencegah penularan cofid. Poster yang dibuat pun menggunakan bahasa yang komunikatif sehingga dapat mengedukasi masyarakat dengan baik. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam poster edukasi cofid 19 dari kajian pragmatik dan bagaimana makna point of interest pada poster edukasi penangganan cofid 19 dari kajian pragmatik. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah menemukan prinsip kesantunan berbahasa yang terdapat dalam poster edukasi cofid 19 dari kajian pragmatik dan menemukan makna point of interest pada poster edukasi penangganan cofid 19 dari kajian pragmatik. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini  adalah sumber data primer berupa poster edukasi penangganan cofid 19. Adapun hasil penelitian ini adalah menemukan makna poin of interest pada poster penangganan cofid 19 serta menemukan maksim yang terdapat didalamnya.
Analisis Buku Fabel Cerita Bergambar “ Pajak Kita” Sebagai Media Dalam Menanamkan Moral Kepada Anak Ira Solihah
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4295

Abstract

Analisis Buku Fabel Cerita Bergambar “ Pajak Kita” Sebagai Media Dalam Menanamkan Moral Kepada Anak Ira Solihah1, Warli Haryana M,Pd.2Departemen Pendidikan Seni RupaFakultas Pendidikan Seni dan DesainUniversitas Pendidikan IndonesiaEmail: irasolihah@upi.edu AbstrakTujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis buku cerita bergambar “Pajak kita” terhadap menanamkan nilai-nilai moral pada anak. Pada penelitian ini peneliti memakai metode kualitaif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan analisis documen. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk melihat nilai-nilai moral pada anak usia dini yang terdapat dalam buku cerita bergambar “Pajak Kita” ini yang mana pada buku ini peneliti menganalisis tiga Series buku, yaitu diantaranya series diantaranya yaitu raja lebah dan sesendok Madu, anjing dan kelinci dan semut dan jangkrik. Setiap series buku memiliki nilai-nilai karakter yang bisa ditumbuhkan pada anak. Diantara nilai-nilai karakter yang terbisa pada setiap series buku yaitu, belajar untuk bisa saling tolong menolong, mengajak anak selalu berkata jujur, mengajarkan anak untuk bertanggung jawab, mengajarkan anak untuk patuh, dan mengajarkan anak untuk memiliki sikap keja keras dan mandiri.Kata kunci: buku cerita bergambar, fabel, pajak, moral, anak AbstractThe purpose of this study is to analyze the illustrated storybook "Our taxes" on instilling moral values in children. In this study, researchers used a qualitaves method with a descriptive approach. Data collection techniques carried out by documen analysis. Based on the results of research conducted to see moral values in early childhood contained in this illustrated storybook "Our Taxes" where in this book researchers analyzed three series of books, namely the series including the king of bees and a spoonful of Honey, dogs and rabbits and ants and crickets. Each series of books has character values that can be grown on children. Among the character values that are available in each series of books are learning to be able to help each other, inviting children to always tell honest words, teaching children to be responsible, teaching children to be obedient, and teaching children to have a tough and independent attitude.Keywords: picture storybook, fable, tax, moral, child 
PERTUNJUKAN WAYANG GOLEK MENAK LAKON ADAM MAKNA KAWEDHAR SEBAGAI BENTUK AKULTURASI CERITA LOKAL JAWA Bagong Pujiono; Andi Wicaksono
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4322

Abstract

ABSTRAKTujuan utama penelitian ini, yaitu menciptakan dan mempergelarkan wayang golek lakon Menak lakon Adam makna Kawedhar sebagai bentuk akulturasi cerita lokal masyarakat Jawa. Cerita kepahlawan Amir Hamzah, paman Nami Muhammad SAW disisipi dengan cerita asal-usul kitab Betal Jemur Adam Makna. Dalam kehidupan nyata, kitab ini oleh orang Jawa digunakan untuk menamai sebuah buku primbon. Target penelitian, yaitu: (1) terciptakannya struktur pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas; (2) terciptakannya naskah pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas; (3) tersediakannya vokabuler catur, sabet, dan iringan pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas yang mudah dimengerti generasi muda; (4) tersajikannya pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas garap padat secara online di channel youtube); (5) terbit artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi; (6) terdokumentasikannya satu bentuk pertunjukan wayang golek lakon Menak Sarehas; dan (7) diperoleh 1 sertifikat HKI. Metode penciptaan dan penyajian meliputi: (1) observasi untuk menentukan struktur pertunjukan; (2) eksplorasi menyusun naskah lakon; (3) menyusun vokabuler gerak, catur, dan iringan; (4) merancang struktur pertunjukan, sabet, catur, dan iringan; (5) penyajian wayang golek lakon Menak Sarehas; dan (6) evaluasi hasil penciptaan. Hasil penelitian berupa naskahwayang golek lakon Adam Makna Kawedhar yang dipergelarkan pada event Hari Wayang Dunia VII ISI Surakarta yang disiarkan melalui ISI TV channel. Kata Kunci: wayang golek, Menak Sarehas, akulturasi, primbon.
ILUSTRASI KONSEP ASTABRATA DALAM NASKAH PAKUALAMAN Sri Marwati
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4324

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan ilustrasi dalam naskah pakualaman yang memuat konsep Astabrata. Penelitian ini merupakan kajian pustaka, data diperoleh dari naskah dan buku yang berkaitan dengan subyek penelitian. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara analisis dekriptif dan hermeneutik. Hasil studi bahwa ilustrasi konsep Astabrata dalam naskah Pakualaman dalam Sestra Ageng Adidarma menggunakan tokoh-tokoh dalam pewayangan dalam mengilustrasikannya. Bentuk dan karakter ilustrasi yang disajikan memiliki ikonografi dalam pewayangan. Setradisuhul mengulas konsep Astabrata dalam bentuk teks terutama karakter dan sifat tokoh-tokoh dalam konsep Astabrata. Sehingga kedua naskah tersebut saling terkait, saling mendukung dalam memperkokoh ilustrasi konsep Astabrata khas Pakualaman.
LIMBAH KERTAS DALAM PENCIPTAAN KARYA PATUNG POTRET DIRI : SIGNIFIKASI MATERIAL DALAM SENI RUPA M. Hendra Himawan
Acintya Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v14i1.4323

Abstract

Abstrak : Signifikasi material membawa implikasi yang mendalam terhadap makna simbolik, konseptual, material dan empirik sebuah karya. Sebagai konsep estetika, materialitas mendudukkan posisi penting dalam formalisme khususnya pada aspek visual murni dan minat strukturalisme perihal konteks dan komunikasi seni. Mengikuti perkembangan wacana teori kritis yang mengakui relativias kebenaran, gagasan materialitas memberikan pendekatan teori seni yang berbasis pada waktu dan situasi. Gagasan terkait materialitas karya seni telah melampaui fakta materi fisiknya. Sebentuk akumulasi informasi yang relevan terkait keberadaan fisik karya, sejarah material, pengalaman personal seniman, benturan sosial, dinamika kerja studio, kecenderungan praktik dalam arus wacana sejarah seni, yang semuanya relevan dengan pengalaman estetis. Fisik karya seni, aspek-aspek yang dapat dirasakan dan diverifikasi oleh pemirsa menjadi pertimbangan pertama seniman. Selanjutnya, fisik karya yang diwujudkan akan berdampak pada konten, lebih lanjut lagi : makna. Makalah ini menguji sejauhmana pemanfaatan limbah kertas sebagai material penciptaan karya seni bersinggungan langsung dengan praktik penciptaan artistic dan dinamika internal subjek seniman.Keywords : Limbah kertas, material, patung potret The significance of the material brings a deep meaning to the symbolic, conceptual, material and empirical meaning of a work. As an aesthetic concept, materiality occupies an important position in formalism, especially in purely visual aspects and structuralism interests date context and art communication. Following the development of critical theory discourse that recognizes the relativity of truth, the notion of materiality provides a theoretical approach based on time and situation. Plants regarding the materiality of works of art have transcended the facts of their physical material. A form of accumulation of relevant information related to the physical existence of the work, historical material, the artist's personal experience, social, studio dynamics, practice trends in art history discourse, all of which are relevant to the aesthetic experience. The physicality of the work of art, aspects that can be enjoyed and enjoyed by the viewer are the first considerations of the artist. Furthermore, the physical work that is realized will have an impact on the content, furthermore: meaning. This paper examines the extent to which the use of paper waste as an art creation material is in direct contact with the practice of creating art and the dynamics of the artist's internal subject.Keywords : paper, material, portrait sculpture

Page 1 of 1 | Total Record : 10