cover
Contact Name
Didik Efendi
Contact Email
di2kefendi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
di2kefendi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP)
ISSN : 25283669     EISSN : 2655638     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal ini memuat karya ilmiah pendidik sebagai hasil usaha mengembangkan pembelajaran. Karya ilmiah tersebut berupa artikel sepanjang 5 hingga 10 halaman yang merupakan hasil penelitian atau hasil kajian pustaka yang disusun berdasarkan kaidah artikel ilmiah.Jurnal ini memuat minimal 3 (tiga) artikel dari luar kota Madiun.Terbit 4 (empat) bulan sekali.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019" : 12 Documents clear
Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Proses Perumusan Pancasila Melalui Metode Pembelajaran Discovery Learning Siswa Kelas VI SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Abdul Jadid Mahfudi
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.188 KB)

Abstract

Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa Kelas VI pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan berada pada kategori rendah, utamanya pada kompetensi dasar Mendeskripsikan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Hal ini didukung adanya data hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan hanya mencapai mean skor 58,33 dan siswa yang dinyatakan tuntas belajar sebanyak 14 siswa atau 50,00% dengan standar ketuntasan minimal 75%. Sebagai perwujudan tanggung jawab peneliti yang juga guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas VI, menawarkan penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Ditengarai model pembelajaran Discovery Learning ini mampu memberikan pengalaman belajar aktif yang berpusat pada siswa, membantu siswa menemukan ide-idenya sendiri dan mengambil maknanya sendiri serta memberikan pemahaman bahwa belajar sejati terjadi melalui personal discovery atau penemuan pribadi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui strategi pembelajaran Discovery Learning pada siswa Kelas VI, SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan strategi pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 74,29; siklus II 80,71; dan siklus III 85,00. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 64,29%, siklus II 78,57%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 92,86%.
Pengaruh Motivasi Belajar Pada Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD Negeri Puri 03 Pati Niken Desy Pratiwi; Ferina Agustini; Ari Widyaningrum
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.489 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Puri 03 Pati melalui penerapan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) . Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain penelitian Pre-Ekperimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Puri 03 Pati yang berjumlah 29 siswa. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,053 > 2,045 maka H0 ditolak menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar pretest dan posttest. Dari hasil uji hipotesis yang menyatakan adanya pengaruh motivasi belajar yaitu uji regresi diperoleh hasil sebesar 58,7%. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh motivasi belajar pada penerapan model Team Assisted Individualization (TAI) .
Pengaruh Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Perjuangan Melawan Penjajah Pada Siswa Kelas V SDN Bringinbendo 2 Kabupaten Sidoarjo Christina Dwi Kartika Budi Utami
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.734 KB)

Abstract

Ada kecenderungan dalam dunia pendidikan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan ‘mengetahui’-nya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi ‘mengingat’ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangkan panjang.Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkannya metode belajar aktif model pengajaran terarah.(b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS setelah diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah.Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setian putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalh siswa kelas V SDN Bringinbendo 2 Kabupaten Sidoarjo. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (65,38%), siklus II (80,77%), siklus III (92,31%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode belajar aktif model pengajaran terarah dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa SDN Bringinbendo 2 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS.
Peningkatan Hasil Belajar Membaca Peta Lingkungan Setempat Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Dengan Pembelajaran Model Elaborasi (EB) Siswa Kelas IV SDN Kebonagung 2 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Nuning Setianingsih
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.057 KB)

Abstract

Pengajaran berkompetensi dasar Membaca peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala sederhana yang diharapkan adalah pengajaran yang dapat membuat siswa benar-benar mampu menerapkan, bukan hanya menguasai teori saja. Pada kenyataannya hasil belajar pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran dari segi teorinya saja. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa keterampilan siswa untuk bidang Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada kompetensi dasar Membaca peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala sederhana sangat rendah, yakni hanya 54,55% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 57,73. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Elaborasi dengan harapan minimal 75% dari jumlah siswa memenuhi syarat ketuntasan minimal. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Membaca peta lingkungan setempat dengan menggunakan skala sederhana melalui metode Elaborasi Siswa Kelas IV SDN Kebonagung 2 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan Model Pembelajaran Elaborasi dalam meningkatkan hasil belajar ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 69,09; siklus II 75,91, dan siklus III 81,36. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 72,73%, siklus II meningkat menjadi 81,82%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%
Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Melalui Diskusi Mgmp Di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan Sri Wahyuni Puji Wiyati
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.838 KB)

Abstract

Dari hasil pantauan calon peneliti selaku kepala sekolah, selama ini para guru di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan, sangat jarang dan bahkan tidak pernah memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan diskusi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) terhadap peningkatan kemampuan guru dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Penelitian ini dirancang dalam bentuk Penelitian Tindakan Sekolah yang direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus,dimana setiap siklusnya dilaksanakan dalam dua sampai tiga kali pertemuan. Adapun subyek penelitian ini adalah guru-guru di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan yang terdiri dari 8 orang guru. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dengan menggunakan format observasi,instrumen penilaian skenario pembelajaran dan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya data yang sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh dari sikap guru berdiskusi adalah 79,38 katagori”cukup,sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 84,88, katagori “baik”,nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian skenario pembelajaran pada siklus I yaitu 78,75 katagori “cukup” sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,50, nilai rata-rata yang diperoleh dari penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu 78,33 katagori “cukup”, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh adalah 82,08 katagori “baik”.Melihat nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dari siklus I ke siklus II , terjadi peningkatan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing komponen yang di observasi maupun yang dinilai, yang berarti pembinaan dan bimbingan melalui pendekatan diskusi kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Berdasarkan keberhasilan tersebut di atas disarankan kepada guru-guru di SMP Negeri 1 Punung Kabupaten Pacitan agar lebih mengoptimalkan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dengan memperbanyak variasi metode pembelajaran dalam penyusunan skenario pembelajaran maupun dalam pelaksanaan pembelajaran.
Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Strategi Peer Lessons Siswa Kelas V SDN Kedungboto Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Buasim Buasim
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.813 KB)

Abstract

Pemahaman Konsep merupakan istilah lain dari prestasi yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan guru. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari daftar nilai diketahui bahwa pemahaman konsep siswa dalam mata pelajaran Matematika khususnya pada kompetensi dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan. sangat rendah, yakni hanya 2 siswa dari 5 siswa yang dinyatakan tuntas belajar dan nilai rerata yang dicapai hanya 56,00. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan strategi Peer Lessons. Apabila guru menerapkan model pembelajaran Peer Lessons diharapkan minimal 75% dari jumlah siswa terampil dalam Mengenal satuan jarak dan kecepatan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep Mengenal satuan jarak dan kecepatan melalui metode Peer Lessons pada siswa Kelas V SDN Kedungboto Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Strategi Peer Lessons dalam meningkatkan pemahaman konsep mata pelajaran Matematika materi ajar Mengenal satuan jarak dan kecepatan.ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score) yakni : pada siklus I 73,00; siklus II 75,00, dan siklus III 79,00. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar yaitu pada siklus I hanya 60,00%, siklus II meningkat menjadi 80,00%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100% Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan strategi Peer Lessons dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahaman konsep mata pelajaran Matematika pada materi ajar Mengenal satuan jarak dan kecepatan.
Peningkatan Hasil Belajar Mengenal Satuan Jarak Dan Kecepatan Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Metode Smart Learning Siswa Kelas V-B SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Nyuyanto Nyuyanto
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.313 KB)

Abstract

Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dirancang untuk menyediakan sistem belajar yang fleksibel sesuai dengan kehidupan dan gaya belajar siswa agar pembelajaran berlangsung efektif dan siswa mencapai hasil belajar yang optimal. Telah disadari bahwa hasil belajar mata pelajaran Matematika dipengaruhi oleh banyak faktor. Menyadari akan pentingnya penggunaan model pembelajaran dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional telah membuat berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut diantaranya adalah peningkatan mutu guru melalui berbagai penataran maupun pelatihan, adanya proyek peningkatan mutu melalui droping pendidikan ke setiap jenjang sekolah tentu harus diikuti dengan pengembangan model pembelajaran sesuai dengan karakteristik media. Berdasarkan kenyataan yang ada, hasil belajar siswa Kelas III dalam hal menguasai materi Mengenal satuan jarak dan kecepatan dalam kategori kurang. Hal ini didukung adanya mean skor hanya mencapai 54,55. Sedangkan siswa yang telah mencapai KKM 54,55% atau 12 siswa saja dari KKM yang telah ditetapkan 75. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Matematika kompetensi dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan melalui strategi pembelajaran SMaRT Learning pada siswa Kelas V-B, SDN Kesambi Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peranan model pembelajaran SMaRT Learning dalam meningkatkan hasil belajar Matematika pada kompetensi dasar Mengenal satuan jarak dan kecepatan ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : siklus I 72,04; siklus II 75,30; dan siklus III 83,30. Selain itu juga ditandai adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar, yaitu pada siklus I 69,57%, siklus II 82,61%, siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Peningkatan Semangat Kerja Guru Melalui Supervisi Komunikasi Administrasi Oleh Pengawas Sekolah Di SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Pacitan Supriyono Supriyono
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.721 KB)

Abstract

Tercapainya tujuan organisasi merupakan suatu hal yang penting bagi pimpinan. Begitu juga dalam lembaga pendidikan, tercapainya tujuan lembaga pendidikan menjadi tolok ukur bagi peneliti dalam menilai keberhasilan pimpinan yakni guru di dalam memimpin para guru. Namun demikian sering dijumpai adanya guru yang kurang bersemangat dalam bekerja meskipun kebutuhan hidupnya, yang berupa gaji yang tinggi sudah dipenuhi. Hal ini disebabkan karena pihak sekolah kurang memperhatikan kebutuhan sosial psikologis para guru. Kebutuhan sosial psikologis ini bisa berupa komunikasi yang baik antara peneliti dengan kepala guru, guru dengan kepala sekolah selaku pimpinan lembaga pendidikan. Sebagai upaya membantu memecahkan masalah tersebut, maka peneliti menawarkan suatu bentuk supervisi komunikasi administrasi. Hasil dari pelaksanaan supervisi komunikasi administrasi ini ditengarai menjadikan situasi sekolah menjadi lebih kondusif apalagi jika didukung adanya lingkungan kerja yang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Tiap siklus melalui pentahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan Semangat Kerja Guru SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Pacitan melalui Supervisi Komunikasi Administrasi pada Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Kenyataan membuktikan bahwa penggunaan komunikasi administrasi dapat meningkatkan Semangat Kerja Guru, karena komunikasi administrasi mampu memperjelas tugas guru dalam melaksanakan manajemen sekolah yang akan selalu dikembangkan guru dalam melaksanakan tugas profesinya.
Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tentang Tokoh-Tokoh Sejarah Pada Masa Hindu-Budha Dan Islam Di Indonesia Melalui Strategi Pembelajaran Gallery Of Learning Siswa Kelas V SDN Candipari 2 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Siti Kholifah
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.879 KB)

Abstract

Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diharapkan adalah pengajaran yang dapat membuat siswa benar-benar mampu menerapkan, bukan hanya menguasai teori saja. Pada kenyataannya pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada saat ini tidak seperti yang diharapkan. Siswa belum dapat menerapkan secara maksimal, hal ini terjadi karena guru seringkali hanya mengevaluasi pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dari segi teorinya saja. Terbukti dari daftar nilai diketahui bahwa kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya pada kompetensi dasar hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan sumber daya alam sangat rendah, yakni 37,93% dari jumlah siswa memiliki nilai di bawah standar ketuntasan dengan nilai rerata yang dicapai 60,19. Hal semacam ini jika dibiarkan, maka akan membawa dampak yang fatal. Peneliti menganggap masalah tersebut merupakan sesuatu yang urgen. Pada kesempatan ini peneliti menawarkan model pembelajaran Gallery of Learning, dengan harapan minimal 75% dari jumlah siswa memahami konsep pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, terdiri atas 6 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri atas 2 x 35 menit. Tiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Data diambil dengan menggunakan instrument tes, wawancara, angket dan jurnal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode Gallery of Learning pada siswa Kelas V SDN Candipari 2 Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo Semester I Tahun Pelajaran 2017/2018. Peranan Model Pembelajaran Gallery of Learning dalam meningkatkan kemampuan Ilmu Pengetahuan Sosial materi ajar Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia ini ditandai adanya peningkatan nilai rerata (Mean Score), yakni : pada siklus I 72,41; siklus II 77,78; dan siklus III 81,11. Selain ditandai adanya peningkatan mean skor juga ditandai adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar dari siklus pertama hingga siklus terakhir, yaitu pada siklus I hanya 70,37%, siklus II meningkat menjadi 85,19%, pada siklus III terjadi peningkatan mencapai 100%.
Kegiatan Best Practices Pengawas Sekolah Pembimbingan Guru Dalam Mengupayakan Joyful Learning Melalui “Workshop Model Supermonev” Truko Tiyanto, S.Pd., M.Pd.
Jurnal Refleksi Pembelajaran (JRP) Vol 4 No 1 (2019): Volume 4 No.1 Tahun 2019
Publisher : PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI) KOTA MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.963 KB)

Abstract

“Pembimbingan Guru dalam Mengupayakan Joyful Learning melalui Workshop Model Supermonev” bertujuan untuk (1) memberikan gambaran yang jelas tentang joyful learning (pembelajaran menyenangkan), (2) meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun RPP joyful learning, dan (3) mendorong guru untuk mengupayakan joyful learning. Best Practice ini dilaksanakan melalui kegiatan (1) workshop, (2) pemberian model atau contoh pembelajaran yang menyenangkan, (3) penugasan dan pembimbingan menyusun rancangan pembelajaran menyenangkan, serta (4) supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap implementasi pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun. Hasil pembimbingan guru dalam mengupayakan joyful learning melalui “Workshop Model Supermonev” adalah (1) guru memperoleh gambaran yang jelas tentang pembelajaran menyenangkan, (2) kompetensi guru dalam menyusun rancangan pembelajaran menyenangkan meningkat, dan (3) pembelajaran menyenangkan dapat terlaksana di kelas-kelas. Dari hasil supervisi terhadap 17 guru, 6 guru memperoleh kualifikasi amat baik, 10 guru baik, 1 guru cukup, dan tidak ada guru yang memperoleh nilai dengan kualifikasi kurang.

Page 1 of 2 | Total Record : 12