cover
Contact Name
Ade Indra Saputra
Contact Email
admin@literasikitaindonesia.com
Phone
+6285227281672
Journal Mail Official
admin@literasikitaindonesia.com
Editorial Address
-
Location
Kab. muaro jambi,
Jambi
INDONESIA
Jurnal Literasiologi
ISSN : 27455440     EISSN : 26563320     DOI : https://doi.org/10.47783/literasiologi
Core Subject : Education, Social,
Mempublikasikan hasil diskusi literasi, penelitian literasi tentang ke-Indonesian; pendidikan, sosial dan budaya yang ada di Indonesia, atau pendidikan, sosial budaya Indonesia yang ada di dunia Internasional, suatu hal yang sangat menarik untuk memperkenalkan Indonesia ke seluruh dunia, dengan tradisi dan kehidupan pendidikan, sosial yang ramah dan damai walaupun hidup dengan keberagaman, kemajemukan semua dibingkai dengan persatuan dan kesatuan “bhineka tunggal ika” yang tertulis dan terpublish.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi" : 13 Documents clear
Strategi Pengembangan Mutu Guru Dalam Meningkatkan Kinerja Guru PAI Nazpi Nazpi
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.422

Abstract

Kebutuhan akan guru yang berkualitas yang semakin tinggi saat ini harus disikapi secara positif oleh para pengelola pendidikan guru. Respon positif ini haruslah ditunjukkan dengan senantiasa meningkatkan mutu program pendidikan yang ditawarkannya. Perbaikan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi ini jelas akan membawa dampak positif bagi penciptaan guru yang berkualitas kelak di kemudian hari. Pembangunan guru yang berkualitas guna menunjang pembentukan pendidikan bermutu Bila melihat dunia pendidikan secara umum saat ini, dimana mutu pendidikan di Indonesia bisa dikatakan rendah. Namun bila kita telaah lebih jauh mengenai penyebab dari kurangnya mutu pendidikan adalah kurangnya kualitas guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru (kurang profesional) dan juga kurangnya penghargaan terhadap guru. Mewujudkan guru yang bermutu pada dasarnya adalah usaha untuk meningkatkan profesionalisme guru sepajang karirnya. Guru dapat mengembangkan pengetahuan professional sehingga diharapkan guru akan mampu membangun pengetahuannya secara mandiri. Akhirnya diharapkan guru di sekolah akan menjadi kaya dan beragam dengan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan.
Kompetensi Guru Dalam Pembelajaran PAI Era Milenial Bungatan Bungatan
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.423

Abstract

Dua dampak ini menjadi ciri khas kondisi zaman milenial. Posisi pendidikan agama kadang menempati posisi terakhir. Dengan perkataan lain, pendidikan agama mulai kehilangan identitasnya dari pikiran generasi muda. Jika generasi muda meninggalkan agamanya maka akan menjadi petaka yang mengerikan. Penyebab utama kerusakan moral para remaja adalah masalah-masalah pengangguran, pergaulan bebas, kerapuhan kepribadian, dan mental yang tak mampu memikul tanggung jawab. Penguasaan bahan pelajaran ini merupakan suatu keharusan bagi guru agama dan merupakan salah satu kompetensi guru agama. Dalam buku metodologi pengajaran agama Islam dinyatakan bahwa“Diantara kompetensi yang harus dimiliki oleh guru itu adalah penguasaan bidang studi yang diajarkankannya, Mampu Mengelola Program Belajar Mengajar Dalam rangka untuk mencapai tujuan instruksional yang dikehendaki, maka guru agama harus mempunyai kompetensi dalam mengelola proses belajar mengajar. Tanpa kompetensi seperti ini penulis lebih cenderung mengatakan guru agama tersebut mengalami kesulitan dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan instruksionalnya. Oleh karenanya guru agama harus cerdas dan mempunyai fleksibilitas dalam mengelola program belajar mengajar dengan melihat siswa sebagai subyek anak didik, baik secara psikologis maupun intelektual.
Manajemen Kepala Madrasah; Studi Evaluatif Di Sekolah MAN 3 Kabupaten Bungo Haidir Haidir
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.424

Abstract

Berpijak dari latar belakang diatas pembahasan ini mengungkapkan dua permasalahan, yaitu pertama secara umum manajemen Madrasah Aliyah Negeri 3 Bungo sudah sesuai standar manajemen sekolah menengah pertama. Kedua, secara khusus manajemen Madrasah Aliyah Negeri 3 Bungo dengan standar kesiswaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana tentang manajemen kesiswaan yang ada di Madrasah Aliyah Negeri 3 Bungo dalam rangka meningkatkan keaktipan siswa. Penelitian ini merupakan tindakan observasi pengamatan yang dilakukan selama tujuh kali observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kesiswaan terhadap keaktifan siswa kurang berminat tetapi dengan model kekeluargaan dengan bersama-sama ada peningkatan terbukti kegiatan kesiswaan berjalan dengan baik. Subjek yang akan dilakukan berkaitan dengan kegiatan kesiswaan dalam memenuhi manajemen kesiswaan kemudian jenis penelitian menggunakan kuisioner serta wawancara. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan dari hasil analisa pengamatan, wawancara maupun dari hasil pemeriksaan dokumentasi kemudian dideskrifsikan untuk mendapat keadaan nyata tentang hasil penelitian dalam kegiataan kesiswaan.
Efektifitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Materi Pola Makanan Sehat, Bergizi Dan Seimbang Siswa Kelas VII-D MTs. Negeri 1 Kerinci Nazirwan S.Pd.I
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.425

Abstract

Dari pengalaman mengajar pada mata pelajaran Penjasorkes kelas VII D di MTsN 1 Kerinci ternyata masih banyak menemukan permasalahan, antara lain: 1) Hasil belajar mata pelajaran Penjasorkes sangat rendah, 2) siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran, dan 3) guru dalam proses pembelajaran masih bersifat konvensional/ ceramah saja/ tidak menggunakan metode yang bervariasi. Berdasarkan hasil ulangan terdapat 13 Orang siswa mendapatkan nilai rata-rata dibawah standar dari nilai rata-rata yang telah ditetapkan sekolah yakni 60, serta Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53%. Standar minimum ketuntasan belajar penjasorkes Kelas VII C MTs Negeri 1 Kerinci belum mencapai standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%. Berdasarkan hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 untuk ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 secara klasikal sebesar 23,53% belum mengalami kenaikan masih tetap pada 23,53% dari setelah diterapkannya Model Pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 1 meningkat akan tetapi belum memenuhi standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%. Berdasarkan hasil belajar setelah diberikan tindakan pada siklus 2 Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53% atau mengalami kenaikan sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 2 meningkat dibandingkan dengan siklus 1. Jadi, melalui Model Pembelajaran Kooperatif Team Game Tournament dapat meningkatkan hasil belajar materi pola makanan sehat, bergizi dan seimbang siswa Kelas VII D MTs Negeri 1 Kerinci.
Peningkatan Hasil Belajar Materi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Siswa Kelas IXE MTs. Negeri 1 Kerinci Melalui Metode Pembelajaran Index Card Matc Sukardi S.PdI
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.426

Abstract

Dari pengalaman mengajar pada mata pelajaran Penjasorkes masih banyak menemukan permasalahan, antara lain : (1) Hasil belajar mata pelajaran Penjasorkes sangat rendah; (2) siswa tidak memperhatikan guru saat menjelaskan materi pembelajaran; (3) guru dalam proses pembelajaran masih bersifat konvensional/ ceramah saja/ tidak menggunakan metode yang bervariasi. pemecahan masalah yang peneliti terapkan yaitu melaksanakan pembelajaran dengan mengunakan metode pembelajaran Index Card Match, Berdasarkan hasil ulangan siswa terdapat 13 Orang siswa mendapatkan nilai rata-rata dibawah standar dari nilai rata-rata yang telah ditetapkan sekolah yakni 60, serta Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53%. Hal ini menunjukkan bahwa belum mencapai standar minimum ketuntasan belajar yaitu ?73%, sehingga perlu adanya tindakan untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 23,53% belum mengalami kenaikan dan belum memenuhi standar minimum ketuntasan belajar, sehingga perlu adanya tindakan selanjutnya pada siklus 2. Pada siklus 2 mengalami kenaikan sebesar 100% dari setelah diterapkannya Metode Pembelajaran tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus 2 meningkat dibandingkan dengan siklus 1 setelah Metode Pembelajaran tersebut diterapkan, sehingga dapat disimpulkan melalui Metode Pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar materi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) siswa Kelas IX E MTs Negeri 1 Kerinci.
Implementasi Hidden Curriculum Pada Proses Pembelajaran di RA Tunas Literasi Qur’ani betahana khoiriah; Deriwanto Deriwanto
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.427

Abstract

The problem that often arises in learning is the teacher's lack of understanding about the hidden curriculum so that the teacher does not know the positive impact of the hidden curriculum activity itself, even though in reality hidden curriculum activities are often carried out unintentionally in the learning process. This study aims to describe the strategy for implementing the hidden curriculum in the learning process at RA Tunas Literasi Qur'ani, Rejang Lebong Regency. The method used in this research is descriptive qualitative through data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results showed that the implementation of the hidden curriculum in the learning process at RA Tunas Literasi Qur'ani, Rejang Lebong Regency was good at providing positive habits to students during learning by using expository and inquiry strategies in order to achieve school goals and the school's vision and mission that had been set, namely the formation of an Islamic generation, knowledgeable, noble, and cultured.
Internalisasi Pendidikan Karakter Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam Di MIN 1 Lebong Nurhayani Nurhayani; Deri Wanto
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.428

Abstract

Moral degradation has occurred and has become a serious threat to world civilization, so it is a challenge that Islamic religious education must be able to solve. One of the efforts being made is strengthening and internalizing character education in the Islamic education curriculum. Character education is an inseparable part of the implementation of Islamic religious education. Thus character education can be internalized in the PAI curriculum and learning. This study aims to determine the efforts made by MIN 1 Lebong to improve the morals of the nation's children by internalizing character education in the PAI curriculum. This study uses a qualitative method with a field research approach. The result of the research is the design of the RPP design that includes the values of the nation's character and in the process always instills character education values such as religious, honest, tolerance, discipline, hard work, creative, independent, democratic, curiosity, enthusiasm. nationality, love for the homeland, appreciate achievements, friendly/communicative, love peace, love to read, care for the environment, care about social and responsibility. Apart from intra-curricular activities, character education is also applied to co-curricular and extra-curricular activities such as tahsin, khatil and muhadharah as well as PHBI, activities tahfizh and scouts.
Implementasi Kurikulum PAI: Kurikulum Ideal, Aktual dan Kurikulum Tersembunyi di SMKs 6 Pertiwi Curup rasmini rasmini; Deriwanto Deriwanto
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.429

Abstract

Research Objectives To find out the Implementation of Islamic Education Curriculum: Ideal Curriculum, Actual and Hidden Curriculum (Hidden Curiculum) in Schools. SMKs 6 PERTIWI CUUP Field research (Field Research) conducted by the author, using a descriptive qualitative research method that describes and clearly describes things that happen in the field. The ideal curriculum is clearly visible in its form, such as the Learning Objectives Module and Flow (ATP), the implementation of the PAI curriculum is intended to make the curriculum an important part of the development of students. The actual curriculum is a curriculum that is made in accordance with events in the field, the hidden curriculum plays an important role in instilling the values of patriotism, honesty, courtesy and politeness to students. This curriculum is guided by the PANCASILA profile. 1. have faith and fear God Almighty and have good character, 2. critical reasoning, 3 independent, 4. gotong royong, global diversity and 6. creative. because the students themselves are makers of actions, so that children will remember and understand what they have learned better.
Implikasi Budaya Literasi Pada Pembentukan Kompetensi dan Kualitas Karakter Mahasiswa IAIN Ponorogo Husnul Khotimah; Muh Wasith Achadi; Kharisul Wathoni; Novia Eka Pratiwi
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.430

Abstract

Perguruan Tinggi memiliki tugas pokok yang dikenal dengan Tridarma. Guna menciptakan budaya akademik yang puncaknya dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan dari perguruan tinggi salah satu tugasnya yakni untuk mewujudkan sebagai manusia yang progresif, kreatif, efektif, kritis, intelek dan bermoral. Hal ini berarti akan lahir calon generasi pendidik yang memiliki tugas besar di masa mendatang tentang cara meningkatkan budaya literasi.Maka perlu adanya persiapan agar menjadi pendidik di masa mendatang yang cakap dalam berkompetensi dan berkarakter. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui implementasi dan implikasi dari budaya literasi pada pembentukan kompetensi dan kualitas karakter mahasiswa IAIN Ponorogo. Adapun Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi Sedangkan teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini yakni : Implementasi gerakan literasi yang dilaksanakan pada Mata Kuliah yang diampu Kaprodi IAIN Ponorogo sesuai dengan model Empowering 8 yang mencangkup unsur literasi melalui 8 tahapan Pada implikasi budaya literasi pada pembentukan kompetensi yakni terbentuknya kompetensi dalam diri mahasiswa 1) kemampuan berpikir kritis, 2) Pengembangkan keterampilan literasi berbasis digital, dan 3) kemampuan public speaking. Sedangkan implikasi budaya literasi pada pembentukan karakter yakni: 1) Percaya diri, 2) Toleransi, 3) Tanggung Jawab, dan 4) Mandiri.
Inovasi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam SD Negeri 10 Ujan Mas lia oktavia; Deriwanto Deriwanto
Jurnal Literasiologi Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v9i1.440

Abstract

Hakekatnya pengembangan kurikulum bukan hanya pengembangan komponen-komponen yang ada dalam kurikulum saja, namun juga harus mengacu kepada landasan atau yang menjadi kerangka dasar pengembangan kurikulum. SD Negeri 10 Ujan Mas merupakan lembaga pendidikan di Kabupaten Kepahiang yang berkomitmen untuk memberikan bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan peserta didik yang memiliki sikap spiritual dan pemahaman agama Islam yang baik. Untuk itu, Tentunya kurikulum harus dikembangkan agar kegiatan pembelajaran akan terlaksana dan tujuan pendidikan akan tercapai, terkhusus pada pengembangan kurikulum PAI. Penelitian ini adalah sebagai jenis penelitian kualitatif untuk mengetahui bagaimana inovasi pengembangan kurikulum PAI di SD Negeri 10 Ujan Mas. Berdasarkan hasil observasi langsung dan wawancara mencdalam dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam yang dilakukan oleh SD Negeri 10 Ujan Mas ialah memaksimalkan metode dan strategi pembelajaran yang inkonvensional dan kekinian yang bertajuk teknologi pendidikan. Pihak sekolah pun memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kurikulum PAI sehingga mampu menciptakan output peserta didik yang bertakwa, berakhlak mulia dan memiliki keterampilan berbasis keagamaan yang mumpuni serta memiliki daya saing dengan lulusan sekolah dasar lainnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 13