cover
Contact Name
Marselius Sampe Tondok
Contact Email
marcelius@staff.ubaya.ac.id
Phone
+622178881112
Journal Mail Official
psikologi@gunadarma.ac.id
Editorial Address
Jl. Margonda Raya, No.100, Depok, Jawa Barat. 16424
Location
Kota depok,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Psikologi
Published by Universitas Gunadarma
Jurnal Psikologi (JPUG) accepts manuscripts based on empirical research, both quantitative and qualitative. Priority is given to quantitative research of the multivariate type. Meanwhile, the Jurnal Psikologi also accepts meta-analysis or systematic review manuscripts that have advantages in terms of novelty or unique variables.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2016)" : 11 Documents clear
SUBJECTIVE WELL-BEING MANTAN PEMULUNG YANG MENDAPATKAN BEASISWA MAGISTER Dina Diansari
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menjadi seorang pemulung bukanlah profesi yang diinginkan bagi setiap orang, bahkan profesi tersebut sering dipandang negatif oleh masyarakat pada umumnya. Meskipun sering dipandang negatif,  faktanya diantara para pemulung tersebut ada yang sukses meraih cita-citanya, dengan bermodalkan semangat dan optimisme yang merupakan afek positif dari subjective well-being (SWB) pemulung tersebut bertekad untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran SWB dan faktor-faktor yang mempengaruhi SWB pada mantan pemulung yang mendapatkan beasiswa magister. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus intrinsik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah mantan pemulung yang berusia 24 tahun. Hasil dari penelitian ini menjelaskan subjek memiliki subjective well-being yang baik yaitu subjek dapat menerima kondisi masa lalunya yang pernah bekerja sebagai pemulung, subjek mengevaluasi masa lalunya dengan cara berpikir positif, hal ini sesuai dengan pendekatan top down theories dari subjective well-being. Gambaran subjective well-being yang ada pada subjek adalah subjek memiliki rasa bangga pernah bekerja sebagai pemulung, keyakinan, optimisme dalam memandang masa depannya, subjek juga memiliki harapan untuk bisa membahagiakan keluarga terutama ibu. Selain itu penghasilan, keyakinan religius, pendidikan & semangat kerja mempengaruhi subjective well-being pada diri subjek.       Kata Kunci: Subjective Well-Being, Pemulung, Beasiswa.
PERBEDAAN KEBAHAGIAAN PADA GURU BERSTATUS PNS DAN HONORER Chairani Meiza
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kebahagiaan pada guru berstatus PNS dan honorer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan skala kebahagiaan. Sampel penelitian ini adalah guru PNS dan honorer di Jakarta Timur sebanyak 50 untuk guru PNS dan 50 untuk guru honorer sehingga berjumlah 100 responden dengan teknik puposive sampling. Pengujian hipotesis menggunakan teknik independent sample t-test. Hasil nilai dari independent sample t-test yang diperoleh mean difference sebesar -0,800 dengan taraf nilai signifikansi sebesar 0,692 (p > 0,01), dan t hitung sebesar -0,397 yang artinya hipotesis dalam penelitian ini ditolak, sehingga tidak ada perbedaan kebahagiaan pada guru berstatus PNS dan guru honorer.      Kata Kunci: Kebahagiaan, Status guru PNS, Status guru honorer
KONTRIBUSI OPTIMISME TERHADAP KEBAHAGIAAN PADA KARYAWAN Dwitiya Agsan Nandini
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebahagiaan dalam kehidupan merupakan suatu hal yang menjadi harapan dalam kehidupan banyak individu, maka dalam mencapai kehidupan yang berbahagia tersebut, banyak individu yang mencapainya dengan cara bekerja. Sayangnya, di Indonesia masih banyak karyawan atau pekerja yang tidak bahagia dengan pekerjaannya. Berdasarkan latar belakang yang dicantumkan terdapat alasan karyawan diberhentikan dari pekerjaannya yaitu menghilangnya rasa optimis dari karyawan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kontribusi optimisme terhadap kebahagiaan pada karyawan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitaif dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari dua alat ukur, yaitu skala kebahagiaan dan skala optimisme (LOT-R). Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan tetap dan jabatan setara staff dan berjenis kelamin laki-laki ataupun wanita sebanyak 80 responden. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dua tahap, yang pertama yaitu uji hubungan yang menunjukkan hasil bahwa optimisme memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan kebahagiaan. Dan selanjutnya uji regresi yang menunjukkan hasil bahwa hipotesis diterima dengan nilai F sebesar 216,511 dan signifikasi sebesar 0,000 serta R Square sebesar 0,735. Artinya optimisme memiliki kontribusi yang sangat signifikan terhadap kebahagiaan pada karyawan dengan sumbangan relatif sebesar 73,5% dan sisanya 26,5% merupakan faktor lain diluar penelitian.       Kata Kunci: Optimisme, Kebahagiaan, Karyawan
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI PADA MAHASISWA YANG MENGGUNAKAN HIJAB Claudia Kurnia Erawanti
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penampilan bagi kaum wanita adalah segalanya, fashion merupakan hal penting untuk mendukung penampilan mereka, salah satunya yg sedang berkembang pesat di Indonesia adalah fashion hijab.Namun, pada saat ini penggunaan hijab bukan lagi semata-mata hanya karena menaati kewajiban agama, melainkan sudah menjadi trend yang dapat merubah penampilan seseorang agar lebih menarik sehingga dapat meningkatkan harga dirinya.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan dilakukan untuk melihat hubungan antara konformitas dan harga diri pada mahasiswi yang menggunakan hijab.Untuk mengetahui hubungan di antara kedua variabel tersebut, maka perlu dilakukan uji hubungan.Subjek dalam penelitian ini adalah 100 mahasiswi yang menggunakan hijab. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan menggunakan teknik korelasi product moment (2-tailed), diketahui bahwa hipotesis dalam penelitian ini ditolak dengan nilai koefisiensi korelasi sebesar r = -0,040, dan nilai signifikansi sebesar 0,696 (p>0,05). Berdasarkan uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konformitas dengan harga diri.Hal ini dikarenakan dari hasil penelitian terlihat partisipan menjawab dengan alasan kewajiban bukan konformitas seperti yang telah diasumsikan oleh peneliti.       Kata Kunci: Konformitas, Harga Diri, Mahasiswi, Hijab 
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA PENDERITA TALASEMIA Khalish Nadhilah Thirafi
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Psychological well-being adalah suatu kondisi di mana individu memiliki perasaan puas, bahagia, dapat menerima segala aspek baik positif dan negatif dalam dirinya. Psychological well-being dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan. Talasemia adalah kelainan bawaan yang dapat menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggu. Selain memerlukan transfusi darah, pasien juga memerlukan pemberian obat yang dapat mengeluarkan zat besi yang berlebih akibat transfusi. Baik transfusi darah maupun pemberian obat tersebut merupakan keadaan yang tidak nyaman bagi penderita,  sehingga dapat menyebabkan psychological well-being yang pada umumnya rendah. Penelitian ini menggunakan subjek seorang wanita penderita talasemia beta mayor yang berusia 42 tahun dan memerlukan transfusi darah secara rutin. Dilakukan penelitian psychological well-being dengan metode penelitian kualitatif  menggunakan studi kasus intrinstik. Penelitian kualitatif dilakukan berdasarkan observasi dan wawancara baik terhadap subjek maupun significant other. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa walaupun mengidap talasemia yang cukup berat, subjek tetap mempunyai psychological well-being yang tinggi. Hal ini dibuktikkan dengan kemampuan subjek yang mempunyai prestasi selama masa pendidikan SMA dan universitas selain itu subjek mampu bekerja dan nyaman dengan lingkungan kerja. Di bidang sosial subjek mempunyai aktivitas di organisasi Yayasan Talasemia dengan memberikan dukungan positif bagi penderita talasemia lainnya. Kesimpulannya tidak semua penderita talasemia yang berat menunjukkan psychological well-being yang rendah. Subjek justru memperlihatkan psychological well-being yang tinggi. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan keluarga, maupun lingkungan kerja. Contoh kasus ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan psychological well-being penderita talasemia lainnya.       Kata Kunci: Psychological Well-Being, Talasemia
HUBUNGAN SUBJECTIVE WELL BEING DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN HOTEL ARYADUTA JAKARTA Anggi Effry Liqwiyanti; Joseph Jangkung
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara subjective well being dan organizational citizenship behavior pada karyawan hotel Aryaduta Jakarta. Dalam hal ini, subjective well being diukur berdasarkan tiga komponen, yaitu: positive affect, negative affect dan life satisfaction. Sedangkan organizational citizenship behavior diukur berdasarkan lima dimensi, yaitu altruism, conscientiousness, sportmanship, courtesy dan civic virtue. Partisipan penelitian ini sebanyak 100 karyawan hotel Aryaduta Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan pemberian angket yang meliputi skala organizational citizenship behavior, PANAS dan SWLS. Berdasarkan hasil analisis diketahui ada hubungan positif yang sangat signifikan antara positive affect dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= 0,423 dan nilai p= 0,000 , terdapat hubungan negatif antara negative affect dengan  organizational citizenship behavior dengan nilai r= -0,168 dan nilai p= 0,048, serta ada hubungan positif yang sangat signifikan antara life satisfaction dengan organizational citizenship behavior dengan nilai r= 0,266 dan nilai p= 0,004. Selain itu, didapat juga hasil bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara subjective well being dan organizational citizenship behavior pada karyawan hotel Aryaduta Jakarta dengan nilai r= 0,345 dan nilai p= 0,000. Kata Kunci: Subjective well being, organizational citizenship behavior, karyawan hotel Aryaduta Jakarta.
PENERIMAAN DIRI PADA PENDERITA HIV Fitri Sunaryo
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya hidup modern yang berkembang di kota-kota besar telah membawa remaja   dan   orang-orang   dewasa   menuju   kehidupan   yang   konsumtif   dan memasuki pergaulan bebas. Dalam pergaulan bebas banyak remaja yang mengekspresikannya dengan bebas pula, salah satunya perilaku seks bebas yang semula di anggap tabu dan tidak bermoral, sekarang dianggap biasa dan wajar. Hal ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya perilaku seks bebas dari tahun ke tahun terutama pada remaja, salah satu penyakit yang disebabkan oleh seks bebas adalah terkenanya virus HIV (Djoerban, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerimanaan diri pada penderita HIV. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kuantitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode kuesioner. Untuk mengukur penerimaan diri berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri yang dikemukakan oleh Supraktiknya (1995). Sampel dalam penelitian ini adalah penderita HIV sebanyak 50 orang. Hasil uji diskriminasi aitem untuk skala penerimaan diri dalam penelitian ini dengan rentang angka korelasi 0,306 – 0,633 dengan reliabilitas sebesar 0,908       Kata Kunci:Penerimaan Diri
KONTRIBUSI IDENTITAS SOSIAL TERHADAP KONFORMITAS PADA PENGGEMAR K-POP Desiyani Arum Rengganis
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identitas sosial adalah pandangan individu tentang siapa dirinya selama orang tersebut berada dalam kelompok sosial tertentu. Bagian dari konsep diri yang berasal dari keanggotaan dalam satu atau lebih kelompok sosial, dan dari evaluasi yang diasosiakan dengannya. Konformitas adalah suatu keadaan dimana individu mengubah perilakunya agar selaras dengan orang lain. Individu merubah perilakunya sebagai hasil dari tekanan kelompok yang nyata atau hanya berdasarkan imajinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi identitas sosial terhadap konformitas pada pengemar K-pop. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis regresi sederhana. Sampel penelitian sebanyak 71 responden penggemar K-pop. Pengambilan data dengan menggunakan skala identitas sosial dan skala konformitas. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh identitas sosial mempengaruhi konformitas sebesar17.9%. Kata Kunci: Identitas social, konformitas, pengemar K-pop
HUBUNGAN PENERIMAAN DIRI DAN KEBAHAGIAAN PADA KARYAWAN Ine Lestiani
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karyawan adalah aset utama bagi setiap perusahaan. Kebahagiaan karyawan sangat berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Namun kenyataannya banyak karyawan yang tidak bahagia, maka diperlukan penerimaan diri untuk meningkatkan kebahagiaan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan penerimaan diri dan kebahagiaan pada karyawan. Subjek dalam penelitian ini adalah 80 orang karyawan berstatus sebagai karyawan tetap, mempunyai jabatan sebagai staff, dan berjenis kelamin laki-laki dan wanita. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penerimaan diri adaptasi dan modifikasi milik Dina dan skala kebahagiaan adaptasi dan modifikasi milik Rani. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan secara keseluruhan diperoleh korelasi 0,686 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,01). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara penerimaan diri dan kebahagiaan pada karyawan. Dari hasil deskripsi subjek diketahui juga dalam penelitian ini karyawan memiliki penerimaan diri yang tergolong dalam kategori tinggi dan kebahagiaan juga termasuk dalam kategori tinggi.      Kata Kunci: Karyawan, Kebahagiaan,Penerimaan Diri.
MEMAAFKAN (FORGIVENESS) DALAM KONFLIK HUBUNGAN PERSAHABATAN Catya Alentina
Jurnal Psikologi Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku memaafkan merupakan suatu bentuk manifestasi tindakan dan aset pribadi yang berharga untuk menyelesaikan konflik atau permasalahan di kalangan hubungan persahabatan. Mengembangkan perilaku memaafkan dapat mendatangkan banyak keuntungan bagi manusia, yaitu memberikan kesehatan baik psikis maupun fisik, memperbaiki hubungan dengan orang lain, memberikan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain serta merupakan suatu bentuk tindakan moralitas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimanakah gambaran tentang memaafkan (forgiveness) terhadap konflik pertemanan dan faktor alasan seseorang melakukan forgiveness terhadap konflik dalam pertemanan, serta bagaimana proses memaafkan (forgiveness) terhadap konflik pertemanan. Penelitian ini menggunakan salah satu bentuk metode kualitatif yaitu studi kasus, yang menggunakan wawancara dan observasi. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang pria yang merupakan pelaku forgiveness dan satu significant other. Hasil penelitian menunjukkan subjek memiliki gambaran forgiveness yaitu memiliki hati yang besar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku memaafkan adalah subjek memberikan maaf pada seseorang karena ingin membangun hubungan sosial yang baik setelah adanya konflik. Untuk proses forgiveness  subjek memiliki sikap diam dan menjaga jarak dengan sahabatnya agar tidak terjadi konflik karena subjek membutuhkan waktu untuk melakukan forgiveness       Kata Kunci: Forgiveness, Konflik, Persahabatan.

Page 1 of 2 | Total Record : 11