cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. tulungagung,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan
Published by STKIP PGRI Tulungagung
ISSN : 24770523     EISSN : 26139820     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan, e-issn; 2613-9820, issn cetak; 2477-0523 mengundang para ilmuwan untuk mempublikasikan karya ilmiah berupa penelitian atau makalah yang dibuat dalam bentuk artikel berkaitan dengan isu-isu politik, sosial, hukum, kebudayaan dan perekonomian warga negara berdasarkan pancasila. Kewarganegaraan diperlakukan sebagai konsep strategis dalam analisis Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Jurnal Rontal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan diterbitkan setiap bulan April dan November.
Arjuna Subject : -
Articles 181 Documents
Sinergi Antara Lembaga Pendidikan dan Lembaga Keluarga Untuk Mencegah Terjadinya Kenakalan Remaja di Desa Bago Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung Murti, Kristin Ari
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jr.v1i1.1038

Abstract

Murti, Kristin Ari. 2014. Sinergi antara Lembaga Pendidikan dan Lembaga Keluarga untuk Mencegah Terjadinya Kenakalan Remaja di Desa Bago. Kata Kunci : Sinergi, Pencegahan Kenakalan Remaja, Lembaga Keluarga, Lembaga Sekolah Kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya. Ada beberapa faktor lain yang dapat mendorong anak-anak remaja menjadi nakal dan kurang bertanggung jawab, diantaranya yang  paling  dominan  adalah  faktor  lingkungan  keluarga. Tujuan dari Penelitian ini adalah : 1.) Mendeskripsikan upaya yang dilakukan lembaga keluarga untuk mencegah kenakalan remaja, 2.) Mendeskripsikan upaya yang dilakukan lembaga sekolah untuk mencegah kenakaln remaja, 3.) Mendeskripsikan sinergi lembaga keluarga dan lembaga sekolah untuk mencegah kenakalan remaja.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang  berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup seseorang yang mengalaminya. Penelitian dilakukan di Lingkungan RT 02 RW 03, RT 01 RW 01 Desa Bago. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena di lingkungan tersebut subyek penelitian tinggal. SMK SORE Tulungagung. Sekolah merupakan tempat kedua yang paling dekat dengan subyek. Dalam mengumpulkan atau memperoleh data, peneliti menggunakan metode observasi dan wawancara.Hasil wawancara dan observasi adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga keluarga diantaranya adalah : 1.) Melakukan kontrol dalam pergaulan. Kontrol yang baik terjadi ketika orang tua dan anak memiliki komunikasi yang baik. 2.) Orang tua mencarikan kesibukan anak. 3.) Memberikan dukungan positif kepada anak.Upaya yang dilakukan lembaga sekolah dalam mencegah kenakalan remaja adalah :1.)Menghimbau pada siswa untuk mengikuti ekstrakulikuler.2.) Pelaksanaan program-program BK. Program yang dilalankan seperti adanya program pembentukan karakter. 3.)Sinergi lembaga sekolah dan lembaga keluarga dalam mencegah kenakalan remaja adalah sebagai berikut: 1.) Diadakan home visit bagi siswa yang sering tidak masuk atau melakukan kenakalan remaja terlalu sering maka pihak wali kelas dan guru BK akan melakukan home visit atau kunjungan ke rumah siswa tersebut. 2.) menjalin komunikasi yang baik antara guru wali kelas dan wali murid. Komunikasi antara kedua pihak tersebut sangat penting, karena dnegan terjalinnya komunikasi yang baik bisa menjadi sarana pengontrol perilaku siswa dan di sekolah. Penelitian selanjutnya diharapkan melanjutkan penelitian tentang kenakalan remaja dengan metode dan variabel yang berbeda.
PENGGUNAAN MODEL BELAJAR MURDER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PKn KERJA SAMA NEGARA ASIA TENGGARA SISWA KELAS IX UPTD SMAN 1 KEDUNGWARU SEMESTER II TAHUN 2014/2015 Djatmiko, Andreas Andrie
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i1.329

Abstract

Mata pelajaran PKn mempunyai tujuan untuk menghadapi hubungan antara manusia yang semakin lama semakin kompleks dan intensif, akibatnya segala aspek yang menyangkut kehidupan manusia akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui peningkatan pemahaman Pkn kerja sama negara Asia Tenggara siswa setelah diterapkannya model belajar murder pada Siswa Kelas IX UPTD SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung; (2) mengetahui pengaruh metode pembelajaran metode pembelajaran penemuan terbimbing bagi prestasi belajar siswa. Sedangkan hipotesis dalam penelitian ini jika model belajar murder diterapkan dalam proses pembelajaran maka pemahaman pkn kerja sama negara Asia Tenggara Siswa Kelas IX UPTD SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung akan meningkat. Beberapa Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, angket, wawancara dan tes. Observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara untuk mengetahui pengetahuan peran siswa serta untuk mengetahui interaksi siswa dan guru selama pembelajaran. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran. Dari tes diperoleh nilai belajar siswa yang selanjutnya digunakan pengujian hipotesis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, angket dan tes. Dari hasil tersebut diperoleh nilai ketuntasan tes awal 55,56 %, tes siklus I 74,07 %, dan tes Siklus II 92,59 %. Terjadi peningkatan nilai dari tes awal, Siklus I dan Siklus II. Aktivitas guru dalam pembelajaran dari awal 70,00%, siklus I 73,33%, dan siklus II 81,48% menunjukkan peningkatan aktivitas guru. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dari awal 53,75%, siklus I 73,75%, dan siklus II 96,25% menunjukkan peningkatan. Sehingga aktivitas guru dan siswa pada akhirnya tergolong sangat baik. Angket respon siswa dari awal 1,20, siklus I 1,28, dan siklus II 1,77 menunjukkan peningkatan. Pada akhirnya respon siswa tergolong sangat positif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model belajar Murder dapat meningkatkan pemahaman PKn kerja sama negara Asia Tenggara bagi Siswa Kelas IX UPTD SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK IDENTITAS BANGSA MULTIKULTUR Djatmiko, Andreas Andrie
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i2.338

Abstract

Di berbagai bangsa di belahan dunia manapun, persoalan identitas bangsa sedang dilandai berbagai persoalan. Hal itu dipicu oleh adanya kemajuan teknologi informasi yang pada akhirnya mempengaruhi berbagai sendi kehidupan manusia. Berbagai kebijakan dilakukan oleh masing-masing negara dengan tujuan membendung dampak negative dari penetrasi budaya asing ke berbagai budaya lokal yang mereka miliki. Indonesia sebagai bagian dari  masyarakat global dunia juga terpengaruh oleh arus budaya negatif  yang jika dibiarkan akan meniadakan berbagai budaya lokal yang selama ini menjadi identitas budaya setempat. Pemerintah Indonesia dengan berbagai program baik di bidang pendidikan, kebudayaan, teknologi dll mencoba membendung atau meminimalisir pengaruh negatif budaya asing agar tidak mempengaruhi generasi muda mendatang menjadi generasi yang tidak memiliki akar budaya. Kurikulum pendidikan yang berbasis pada  pendidikan karakter  diharapkan menjadi salah satu instrumen yang mampu memfilter pengaruh buruk yang datang dari budaya asing. Sebagai bangsa yang beragam budaya (multikultur) maka pengembangan kurikulum ditekankan pada pengembangan muatan lokal yang berbasis pada budaya setempat tanpa meninggalkan modernisasi terutama dalam teknik dan media pembelajaran dengan menitik beratkan pada penguasaan teknologi informasi. Perubahan gaya hidup yang melanda generasi muda di berbagai belahan negara tidak harus dihadapi secara emosional dengan menutup segala pintu masuk ke berbagai budaya lokal , akan tetapi disikapi dengan membentengi generasi muda Indonesia dengan karakter yang berbasis pada jati diri manusia Indonesia yang mengedepankan ramah tamah, murah senyum,religious,gotong royong sekaligus memiliki integritas moral dan penguasaan
PERAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVOLUSI MENTAL UNTUK MEMBANGUN GENERASI BANGSA Asrori, Mohamad Abdul Roziq
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v2i2.343

Abstract

Revolusi Mental adalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Revolusi digerakkan secara menyelurh dan bersama-sama oleh suatu konsorium yang terdiri dari para tokoh nasional (birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi, seniman, budayawan, dan masih banyak lagi). Gerakan ini diharapkan akan terus menyebar menjadi gerakan-gerakan masyarakat di tingkat lokal dan komunitas di seluruh Indonesia. Penggerak Revolusi Mental adalah kita, seluruh bangsa Indonesia utamanya dunia pendidikan. Pembentukan karakter diyakini perlu dan penting untuk dilakukan semua stakeholders pada lapisan bangsa ini, karena dengan pendidikan karakter yang mampu menjadikan anak bangsa ini menjadi maju dengan bermartabat. enam karakter utama sebagai pilar-pilar karakter manusia yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai watak manusia dan perilakunya dalam hal-hal khusus yakni 1) Respect (penghormatan), 2) Responsibility (tanggung jawab), 3) Citizenship Civic Duty (kesadaran berwarga negara), (4) Fairness (keadilan dan kejujuran), 5) Caring (kepedulian dan kemauan berbagi), dan 6) Citizenship (Kewarganegaraan). Sementara mengimplemtasikan pendidikan karaakter diperlukan tindakan positif sebagaimana yang ada pada sifat rosululloh SAW yakni sidiq (benar, jujur), amanah (terpercaya), tabligh (komunikator), dan fathanah(cerdas)
Penerapan Pendidikan Moral Dalam Membentuk Perilaku Siswa (Studi Kasus Smk Sore Tulungagung) Mufidah, Lalilatul
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jr.v3i1.981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui bentuk pendidikan moral dalam membentuk perilaku siswa di SMK Sore Tulungagung, (2) untuk mengetahui sikap dan partisipasi guru dalam pembentukan moral membentuk perilaku siswa di SMK Sore Tulungagung, (3) untuk mengetahui bagaimana penerapan pendidikan moral dalam membentuk perilaku siswa di SMK Sore Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara, dokumentasi. Data yang digunakan berasal dari para informan,hasil observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian membawa perolehan kesimpulan bahwa (1) Bentuk pendidikan moral dalam membentuk perilaku siswa di SMK Sore Tulungagung terdiri dari berbagi bentuk kegiatan yang dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu: dalam belajar mengajar guru menyisipkan untuk mebentuk sikap atau perilaku yang baik seperti siswa diajak untuk disiplin, tanggung jawab, bekerja keras, tolong-menolong dan sebagainya, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan pada mata pelajaran pkn saja tetapi untuk semua mata pelajaran. Kegitan-kegiatan non formal seperti OSIS, PKS, hari-hari besar keagamaan, rutinan istighosah pada hari jumat. Hal tersebut dapat membentuk perilaku siswa yang baik. (2) Sikap dan partisipasi siswa sangat antusias hal ini dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang sangat mendapat dukungan oleh para guru untuk menerapkan pendidikan moral SMK Sore Tulungagung, antara lain upacara bendera, kegiatan osis, pks, dan pada setiap mata pelajaranya siswa selalu disisipkan karakter yang membangun sikap dan nilai karakter minimal harus baik (3) Penerapan dalam Membentuk Perilaku Siswa di SMK Sore Tulungagung dilakukan berbagai macam kegiatan baik secara formal dan non formal.
Peningkatan Kemampuan Menghargai Nilai-Nilai Juang Dalam Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara Melalui Pendekatan Nyata Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Suharjono, Suharjono
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jr.v3i2.986

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan kewarganegaraan melalui pendekatan pembelajaran nyata pada standar kompetensi  menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara siswa kelas VI SDN Joresan Mlarak Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian tindakan. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat maka data yang telah terkumpul dianalisis secara statistik yaitu mengunakan rumus mean atau rata-rata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran nyata dapat meningkatkan aspek psikomotor dan aspek kognitif siswa dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan pokok bahasan menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara siswa kelas VI SDN Joresan Mlarak Ponorogo tahun pelajaran 2017/2018.
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung Iskandar, Mohamad Yusuf
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jr.v3i2.991

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung. metode yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah observasi,wawancara, dan penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung adalah sebesar 94,09%, selain itu juga dipengaruhi faktor lain diluar penelitian sebesar 5,91%.  Permasalahan : (1) Kurangnya sikap saling menghargai antar pegawai dalam melakukan pekerjaan (2) Waktu pulang tidak tepat.  Saran : (1) Lebih meningkatkan sikap dan etika kerja agar terjalin hubungan kerja yang baik dan menunjang kedisiplinan dan kinerja pegawai (2) Pemimpin harus lebih tegas dalam mengambil tindakan dan berani menghukum setiap pegawai yang indisipliner.
Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Menumbuhkan Karakter Dan Nasionalisme Pada Siswa Kelas X TKR SMKN 1 Rejotangan Kabupaten Tulungagung Kurnia, Ricky
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jr.v4i1.996

Abstract

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran yang mendidik siswa agar menjadi individu atau warga negara yang baik berkarater dan nasionalisme sesuai nila pancasila. Rumusan masalah dalam penelitian adalah  1) Bagaimanakah proses menumbuhkan karakter dan nasionalisme siswa kelas X TKR ? 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan karakter dan nasionalisme siswa di kelas X TKR? Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah 1) Bagaimanakah proses menumbuhkan karakter dan nasionalisme siswa di kelas X TKR yaitu a) Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan  di SMKN 1 Rejotangan sudah menghasilkan  karakter dan nasionalsime siswa dengan baik, walaupun belum semua siswa di kelas X TKR telah menumbukan karakter dan nasionalsimenya. b) pada sila ke satu siswa telah menumbuhkan karakter religiusnya. c) Pada sila ke dua siswa telah menumbuhkan karakter toleransi. d) pada sila ke tiga siswa telah menumbuhkan nasionalsime e) pada sila ke empat siswa kelas X TKR sudah menumbuhkan karater toleransi. f)  pada sila ke lima siswa kelas X TKR sudah dapat menumbuhkan sikap yang adil dalam  sekolah. 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam menumbuhkan karakter dan nasionalisme siswa di kelas X TKR yaitu a) meningkatkan kwalias guru yang baik. b) sarana dan prasarana dalam pembelajaran harus memadai c) siswa yang akitf dalam mengikuti pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. Faktor penghambat pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan untuk menumbuhkan karakter dan nasionalisme pada siswa. a) kurangnya  waktu dalam pembelajaran. b) guru sedikit kesulitan dalam mendidik berbagai perbedaan individu siswa. c) lingkungan sekitar kelas. d) kondisi cuaca disiang hari. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan  bagi SMKN 1 Rejotangan Kabupaten Tulungagung untuk lebih memperhatikan hal-hal yang dapat mendorong siswan untuk mewujudkan nilai-nilai pancasila pada pembelajran Pendidikan Kewarganegaran agara menumbuhkan Karakter dan Nasioanalisme.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Kerjasama Negara-Negara Asean Dengan Media Jaring Laba-Laba Menggunakan Model Jigsaw Pada Siswa Kelas VI-B SDN Pepelegi I Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo Guridno, Bambang
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jr.v4i2.1001

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan  hasil belajar PKn materi  Kerjasama negara-negara di Asia Tenggara melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning model Jigsaw dengan bantuan alat peraga jaring laba-laba pada siswa  kelas VI-B  SDN Pepelegi I  Kecamatan Waru  Kabupaten Sidoarjo . Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI-B  SDN Pepelegi I  Kecamatan Waru  Kabupaten Sidoarjo . Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2017. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VI-B  yang berjumlah 21 orang peserta didik terdiri dari 9 laki-laki dan 12 orang perempuan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yang masing-masing siklus meliputi : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi penggunaan pembelajaran model Jigsaw dengan media jaring laba-laba Materi  Kerjasama Negara-negara Asean dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa. Dari nilai rata-rata 74,2 pada siklus I, menjadi 82,4 pada siklus II, sedangkan aktivitas belajar siswa pada siklus I 76,2% menjadi 95,2% pada siklus II. Prestasi belajar siswa juga dapat meningkat dengan penggunaan media jaring laba-laba yang memmberikan gambaran lebih nyata terhadap subjek pembelajaran
Peningkatan haasil Belajar IPA Materi Pertumbuhan Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Media Kongkrit Siswa Kelas VI SD negeri 2 Kepatihan Kecamatan Tulungagung Kabupaten Tulungagung Semester 1 tahun 2013/2014 Pd, miatun s.
RONTAL: Jurnal Keilmuan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Sekolah Tingi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/ppkn.v1i1.38

Abstract

ABSTRAK MIATUN.S.Pd ,2012;PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERTUMBUHAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA KONGKRIT SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 KEPATIHAN KECAMATAN TULUNGAGUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG SEMESTER 1 TAHUN 2013/2014” Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Media Kongkrit, Hasil Belajar, IPAIPA merupakan ilmu yang berhubungan konsep-konsep alam yang nyata tidak hanya pengetahuan verbalisme saja sehingga sulit dipahami siswa. Indikasi yang paling mudah ditemukan adalah hasil belajar siswa yang cenderung kurang memuaskan. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru kelas VISD Negeri 2 KepatihanKecamatan .Tulungagung Kabupaten Tulungagung Semester 1 Tahun 2013/2014 proses kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran IPA belum menggunakan pembelajaran dan media yang menarik. Minat siswa untuk belajar IPA sangat kurang yang dapat ditunjukkan dari persentase siswa yang mempunyai nilai diatas KKM hanya 50%. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan media kongkrit dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VISD Negeri 2 Kepatihan kecamatan .Tulungagung Kabupaten Tulungagung Semester 1 Tahun 2013/2014?.Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 KepatihanKecamatan .Tulungagung Kabupaten Tulungagung Semester 1 Tahun 2013/2014. Penelitian ini termasuk jenis penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 2 KepatihanKecamatan .Tulungagung Kabupaten Tulungagung Semester 1 Tahun 2013/2014 yang berjumlah 32 siswa. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), implementasi/tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Siklus I dilaksanakan pada bulan November 2013. Hasil belajar pada siklus I diperoleh dari tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan siklus I dengan ketuntasan klasikal 75% atau 24 siswa yang tuntas, meningkat pada siklus 2 yaitu ketuntasan klasikal belajar siswa mencapai 93.75% atau 30 siswa tuntas.Setelah melaksanakan penelitian tindakan kelas ini dapat diambil saran bahwa akan mendapatkan pengetahuan tentang peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas VI melalui penggunaan media Kongkrit dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. Siswa merasa tertarik dan mudah memahami materi pelajaran IPA dengan menggunakan media kongkrit dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD. Menemukan dan menjadi pengalaman menggunakan media kongkrit dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI. Dapat digunakan untuk memotivasi guru, agar dapat memanfaatkan media pembelajaran yang ada di sekolah yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan pembelajaraan kooperatif tipe STAD.

Page 1 of 19 | Total Record : 181