cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL PANGAN
ISSN : 08520607     EISSN : 25276239     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
PANGAN merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Perum BULOG, terbit secara berkala tiga kali dalam setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 26, No 2 (2017): PANGAN" : 7 Documents clear
Pengembangan Bekatul sebagai Pangan Fungsional: Peluang, Hambatan, dan Tantangan Budijanto, Slamet
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.161 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.354

Abstract

Bekatul, sebagai hasil samping pengolahan padi, memiliki kandungan gizi yang baik dan kaya akan komponen bioaktif. Bekatul telah banyak dilaporkan memiliki manfaat bagi kesehatan, misalnya aktivitas antioksidan, aktivitas kemopreventif kanker, dan aktivitas hipokolesterolemik. Bekatul saat ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sedangkan pemanfaatannya sebagai bahan pangan masih sangat terbatas. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai potensi kesehatan bekatul, tidak terstandarnya kualitas bekatul, serta karakteristik bekatul yang mudah mengalami kerusakan menjadikan bekatul  kurang menarik  untuk mengembangkan bekatul, terutama sebagai pangan fungsional. Tantangan yang perlu dipecahkan guna meningkatkan nilai tambah bekatul antara lain edukasi masyarakat terkait dengan  manfaat kesehatan bekatul, cara stabilisasi dan penyimpanan bekatul, hingga strategi pemasaran bekatul.
KERAGAAN DAN PRODUKTIVITAS BEBERAPA VARITAS UNGGUL BARU INPARA DI LAHAN RAWA PASANG SURUT TIPOLOGI LAHAN SULFAT MASAM DI PROVINSI JAMBI Villa, Jumakir
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.346 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.360

Abstract

Pengkajian ini bertujuan untuk melihat keragaan  dan  produktivitas padi varietas Inpara  di lahan rawa pasang surut tipologi lahan sulfat masam potensial. Pengkajian dilaksanakan di Kelurahan Senyerang Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi pada bulan Juni - September  2016. Lokasi pengkajian termasuk lahan rawa pasang surut dengan tipologi lahan sulfat masam potensial dan tipe luapan air B/C, dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK)  dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari varietas unggul baru padi lahan rawa pasang surut (Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 4, Inpara 5, Inpara 6, Inpara 8, dan Inpara 9, sedangkan varietas Cisokan dan Junjung sebagai varietas pembanding). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam dan uji DMRT pada taraf 5 persen.  Hasil pengkajian menunjukkan bahwa persentase tumbuh tanaman padi di persemaian menunjukkan pertumbuhan yang baik dengan persentase tumbuh 80-90 persen. Keragaan pertumbuhan beberapa varietas Inpara cukup beragam, varietas Inpara 1, 2, 3, 6, 8 dan 9 keragaannya lebih baik dibanding varietas pembanding Cisokan dan Junjung sedangkan varietas Inpara 5 memperlihatkan pertumbuhan cukup baik namun rentan terhadap penyakit blas dan neck blas. Peningkatan produktivitas padi Inpara  sebesar 17,12 persen - 26,08 persen dibanding varietas Cisokan dan 4,73 persen - 9,94 persen dibanding varietas Junjung. Beberapa VUB Inpara yang memiliki potensi hasil tinggi yaitu Inpara 1(6,94 t/ha), Inpara 3 (6,69 t/ha), Inpara 6 (6,75 t/ha) dan Inpara 8 (6,56 t/ha) sedangkan varietas pembanding Cisokan (5,13 t/ha) dan Junjung (6,25 t/ha).
ANALISIS KEBIJAKAN TERHADAP SUPPLY DEMAND JAGUNG NASIONAL DENGAN PENDEKATAN SISTEM DINAMIK Panikkai, Sumarni
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.947 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.350

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian dan perekonomian Indonesia. Jagung dapat dimanfaatkan untuk pangan, pakan, dan bahan baku industri. Kebutuhan akan jagung semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) jagung nasional haruslah senantiasa dapat terjaga agar tidak terjadi kelangkaan disatu sisi dan over-supply disisi yang lain.Sistem dinamik dalam mengestimasi tingkat kebutuhan dan ketersediaan jagung nasional menjadi sangat penting, mengingat sistem dinamik dapat memproyeksi keduanya dimasa yang akan datang. Metode pengumpulan data adalah studi literatur dengan mengumpulkan data sekunder terkait produksi jagung nasional dalam kurun waktu 2010-2015. Metode analisis data menggunakan pendekatan sistem dinamik. Hasil penelitian diperoleh bahwa model skenario yang dikembangkan dengan skenario#1 (ekstensifikasi lahan areal tanaman dari 4% meningkat menjadi 8% per tahun) dan skenario#2 (intensifikasi lahan dengan peningkatan produktivitas lahan rata-rata 2,0 ton/ha), mampu menjawab kebijakan terhadap supply-demand jagung nasional.Skenario#1 akan memberikan implikasi kebijakan berupa program ekstensifikasi atau perluasan areal tanam mulai tahun 2016 dengan peningkatan sebanyak 4% per tahun. Peningkatan luas areal tanam tersebut akan meningkatkan luas areal tanam dari 6.953.067,64 hektar pada tahun 2015 meningkat menjadi 8.803.697,58 ha pada tahun 2016 atau naik sebanyak 1.850 ribu hektar atau sekitar 26,67%. Skenario#2 merupakan skenario kombinasi antara program ekstensifikasi dengan program intensifikasi. Peningkatan produktivitas lahan rata-rata 2,0 ton/hektar akan berimplikasi pada berbagai upaya peningkatan produktivitas lahan seperti; program benih unggul, pemberantasan hama dan penyakit, peningkatan pemupukan dan lain sebagainya.
Formulasi dan Evaluasi Sensori Tepung Bumbu Ayam Goreng Berbasis Tepung Singkong Termodifikasi Rahman, Taufik
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.741 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.357

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi tepung bumbu terbaik dan mengetahui mutu sensori tepung bumbu ayam goreng berbahan baku tepung singkong termodifikasi metode autoclaving-cooling cycles. Tahapan kegiatan dimulai dengan pembuatan dan karakterisasi tepung singkong modifikasi Autoclaving-cooling cycle. Selanjutnya dilakukan pengujian organoleptik dengan menggunakan metode uji hedonik terhadap aplikasi tepung bumbu ayam goreng. formulasi tepung bumbu ayam goreng dilakukan dengan  perlakuan perbandingan tepung singkong modifikasi, tepung sagu dan tepung maizena. Hasil karakterisasi dan fungsional dari tepung singkong modifikasi autoclaving-cooling cycles menunjukan bahwa tepung singkong modifikasi autoclaving-cooling cycles memiliki kadar air sebesar  6,44 persen, kadar abu 1,78 persen, kadar protein 2,76 persen, kadar lemak 0,10 persen, kadar karbohidrat (by difference) 85,34 persen, kadar pati 67,31 persen, kadar amilosa 24,22 persen, kadar amilopektin 43,08 persen, kadar pati resisten 4,45 persen, WHC 28,85 persen ,dan OHC 10,20 persen. Kadar water holding capacity 18,52 persen, dan kadar oil holding capacity 10,20 persen. Hasil uji organoleptik menunjukan bahwa formula tepung ayam bumbu terpilih dengan komposisi tepung singkong modifikasi 40 persen, tepung sagu 30 persen, tepung maizena 18 persen, dan bumbu 22 persen. Tahapan berikutnya dilakukan optimasi formula tepung bumbu ayam goreng. Formulasi optimal yang dilakukan melalui program design expert 7,0 metode d- optimal, selanjutnya dibandingkan dengan analisis laboratorium. Hasilnya nilai desirability (ketepatan) 0,774, menunjukkan  bahwa selisihnya kecil antara hasil analisis yang ditawarkan dari program dengan analisis dari laboratorium.
KARAKTERISTIK TEPUNG TEMPE LARUT AIR Astawan, Made
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.182 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.351

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah menganalisa karakteristik tepung larut air berbasis kedelai, tempe kedelai dan tempe kecambah kedelai. Tepung larut air diperoleh dari tepung rendah lemak yang diekstrak dengan air dalam keadaan basa (pH 9). Rendemen hasil ekstraksi tepung larut air berbasis kedelai (SF), tempe kedelai (STF), dan tempe kecambah kedelai (GTF) masing-masing ialah 30.51±1.19%; 11.51±1.12%; dan 14.89±1.95%.  STF dan GTF menunjukkan protein terlarut dan aktivitas antioksidan yang secara signifikan lebih tinggi (p < 0.05) dari SF, SPI, dan tepung tak larut air. Viskositas kelompok tepung larut air  (SF, STF, GTF) secara signifikan lebih rendah (p < 0.05) dari SPI. Hasil pengamatan terhadap komposisi asam amino menunjukkan bahwa proses pembuatan tepung larut air tidak menghilangkan kandungan asam amino esensial yang ada pada bahan asal. Karakteristik lain berupa aktivitas air, warna, dan densitas kamba tepung larut air turut dianalisa.
Penggunaan Beras Sagu Untuk Penderita Pradiabetes Use of Rice Sagu for Patients of Prediabetes Hariyanto, Bambang
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.982 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.361

Abstract

Beras sagu dibuat dengan campuran pati sagu dan tepung kacang merah dengan komposisi 90 persen dan 10 persen.  Selanjutnya beras sagu diberikan pada relawan penderita pradiabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui pengaruh konsumsi beras sagu terhadap kadar glukosa penderita pradiabetes. Jumlah relawan sebanyak 20 orang dan waktu intervensi 4 minggu. Pemberian makan beras sagu sebanyak 120 gram setiap hari dan menu lainnya bebas kecuali lauk yang mengandung karbohidrat seperti kerupuk, perkedel, mi dan sebagainya. Parameter yang dianalisa adalah kadar glukosa darah relawan dan kadar kolesterol dan trigleserida pada awal dan akhir intervensi.  Hasil  penelitian menunjukkan bahwa intervensi beras sagu dan kacang merah pada relawan prediabetes selama 4 minggu dapat menurunkan glukosa, total kolesterol dan trigliserida post prandial secara signifikan. Dengan demikian beras sagu sebagai pangan lokal  memiliki kelebihan  yaitu dapat menjaga gula darah penderita pradiabetes. Penggunaan beras sagu dapat diperluas sebagai pangan kesehatan.
Produksi Tepung Gadung (Dioscorea hispida Dennst) Kaya Pati Resisten Melalui Fermentasi Bakteri Asam Laktat dan Pemanasan Bertekanan-Pendinginan Setiarto, Haryo Bimo
JURNAL PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.962 KB) | DOI: 10.33964/jp.v26i2.352

Abstract

Pati resisten adalah pati yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim pencernaan dan tidak dapat diserap di dalam usus halus, akan tetapi dapat mengalami proses fermentasi secara lambat oleh bakteri di usus besar sehingga bisa memperbaiki kesehatan saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kadar pati resisten tepung gadung melalui fermentasi bakteri asam laktat (BAL) dan pemanasan bertekanan – pendinginan. Irisan gadung difermentasi dengan kultur campuran bakteri asam laktat selama 18 jam pada suhu 37oC. Irisan gadung hasil fermentasi selanjutnya diautoklaf (121oC, 15 menit) dan didinginkan (4oC, 24 jam), perlakuan dilakukan untuk satu dan dua siklus. Irisan gadung kemudian dikeringkan (70oC, 16 jam), digiling dan diayak (80 mesh) untuk mendapatkan tepung gadung modifikasi. Perlakuan dua siklus pemanasan bertekanan-pendinginan mampu meningkatkan kadar pati resisten pada tepung gadung modifikasi, dibandingkan satu siklus pemanasan bertekanan-pendinginan. Kadar pati resisten tertinggi dicapai pada perlakukan dua siklus pemanasan bertekanan-pendinginan (Autoclaving Cooling-2 Siklus/AC-2S) tanpa fermentasi sebesar 6,86 persen bobot kering (bk),  merupakan peningkatan 3,2 kali lipat jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol  (2,14 persen bk). Kandungan amilosa tinggi yang dihasilkan perlakuan pemanasan bertekanan-pendinginan berasosiasi dengan tingginya kadar pati resisten tepung gadung modifikasi. Peningkatan kadar pati resisten pada tepung gadung modifikasi menyebabkan penurunan daya cerna pati gadung.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 32 No. 1 (2023): PANGAN Vol. 31 No. 3 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 2 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 1 (2022): PANGAN Vol. 30 No. 3 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 1 (2021): PANGAN Vol. 29 No. 3 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 2 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 1 (2020): PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN Vol. 28 No. 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 2 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 2 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 1 (2019): PANGAN Vol 27, No 3 (2018): Vol 27, No 3 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN Vol 27, No 2 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 2 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN Vol 26, No 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 2 (2017): PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 1 (2017): PANGAN Vol 26, No 1 (2017): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 2 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 2 (2016): PANGAN Vol 25, No 1 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 1 (2016): PANGAN Vol 24, No 3 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 3 (2015): PANGAN Vol 24, No 2 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 2 (2015): PANGAN Vol 24, No 1 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 1 (2015): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 2 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 2 (2014): PANGAN Vol 23, No 1 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 1 (2014): PANGAN Vol. 22 No. 4 (2013): PANGAN Vol 22, No 4 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 1 (2013): PANGAN Vol 22, No 1 (2013): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 3 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 3 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 2 (2012): PANGAN Vol 21, No 2 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 1 (2012): PANGAN Vol 21, No 1 (2012): PANGAN Vol 20, No 4 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 4 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 3 (2011): PANGAN Vol 20, No 3 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 2 (2011): PANGAN Vol 20, No 2 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 1 (2011): PANGAN Vol 20, No 1 (2011): PANGAN Vol. 19 No. 4 (2010): PANGAN Vol 19, No 4 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 3 (2010): PANGAN Vol 19, No 3 (2010): PANGAN Vol 19, No 2 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 2 (2010): PANGAN Vol 19, No 1 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 1 (2010): PANGAN Vol. 18 No. 4 (2009): PANGAN Vol 18, No 4 (2009): PANGAN Vol 18, No 3 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 3 (2009): PANGAN Vol 18, No 2 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 2 (2009): PANGAN Vol 18, No 1 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 1 (2009): PANGAN Vol 17, No 3 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 3 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 1 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 1 (2008): PANGAN Vol. 16 No. 1 (2007): PANGAN Vol 16, No 1 (2007): PANGAN Vol. 15 No. 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN Vol. 15 No. 1 (2006): PANGAN More Issue