cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
JURNAL PANGAN
ISSN : 08520607     EISSN : 25276239     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
PANGAN merupakan sebuah jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Pusat Riset dan Perencanaan Strategis Perum BULOG, terbit secara berkala tiga kali dalam setahun pada bulan April, Agustus, dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 27, No 1 (2018): PANGAN" : 7 Documents clear
Potensi Pemanfaatan Asparaginase dalam Produksi Keripik Kentang dan Singkong Rendah Akrilamida Budijanto, Slamet
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.349 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.398

Abstract

Akrilamida merupakan senyawa karsinogen yang terbentuk akibat reaksi pengolahan suhu tinggi pada produk pangan tinggi pati. Salah satu contoh produk pangan yang berpotensi mengandung akrilamida karena tingginya kandungan asparagin yang terdapat pada pati adalah produk keripik kentang dan singkong. Pembentukan akrilamida dipelopori oleh keberadaan L-asparagin (L-Asn), beserta adanya gula reduksi atau senyawa karbonil lainnya. Pembentukan akrilamida dapat ditekan melalui penggunaan asparaginase yang dapat memecah L-asparagin menjadi asam aspartat. Kentang dan singkong sebagai bahan baku pembuatan keripik direndam dalam larutan asparaginase sebelum proses penggorengan, sehingga asparagin dapat diminimalkan lebih dulu sebelum masuk dalam proses pemanasan. Asparaginase terbukti efektif dalam menurunkan kadar akrilamida pada produk keripik berbasis pati. Penggunaan asparaginase berlebihan dapat mengganggu kualitas organoleptik pada produk pangan akibat produk samping yang dihasilkan berupa ammonia. Konsistensi penggunaan dan faktor yang mempengaruhi kerja asparaginase juga perlu diteliti lebih lanjut. Asparaginase dapat menjadi jawaban untuk industri pangan agar dapat meminimalkan kadar akrilamida pada produknya sehingga menghasilkan produk yang aman bagi kesehatan.
Pengaruh Penggunaan Hidrokoloid Terhadap Kualitas Mi Non Gandum Ratnawati, Lia
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.386 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.401

Abstract

Mi non gandum adalah mi yang dibuat dari tepung-tepungan selain terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hidrokoloid terhadap kualitas mi non gandum. Tiga jenis hidrokoloid yang digunakan adalah guar gum, CMC dan karagenan. Evaluasi produk mi meliputi kadar air, profil gelatinisasi (pasting temperature, viskositas puncak, breakdown, final dan setback), cooking quality (cooking time, cooking weight dan cooking loss), elongasi, dan tekstur (hardness, adhesiveness, springiness dan cohesiveness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hidrokoloid yang ditambahkan pada proses pembuatan mi non gandum berpengaruh terhadap profil gelatinisasi dan cooking quality mi, namun tidak berpengaruh terhadap tekstur mi. Penambahan guar gum 2 persen menghasilkan mi dengan viskositas puncak dan viskositas breakdown paling tinggi yaitu 4.753 cP dan 1.624 cP yang memberikan mi dengan tekstur paling lunak. Perlakuan ini juga membutuhkan cooking time paling cepat yaitu 10,75 menit dengan cooking loss paling rendah yaitu sebesar 7,49 persen.
Dampak Volatilitas Harga Daging Sapi terhadap Industri Pengolahan Daging Sapi di Indonesia Wati, Komala
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.41 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.402

Abstract

Daging sapi merupakan salah satu komoditi pangan pokok di Indonesia. Volatilitas harga daging sapi yang cenderung meningkat di tingkat konsumen tentunya mengkhawatirkan. Volatilitas harga yang meningkat dapat mempengaruhi industri pengolahan daging sapi, terutama usaha mikro kecil, menurunkan daya beli, menyumbang terhadap inflasi komoditi pangan lainnya, mengganggu stabilitas perekonomian dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji pergerakan harga yang terjadi di Indonesia dan implikasinya terhadap konsumen, terutama pelaku usaha mikro kecil. Penelitian ini menggunakan data harga harian daging sapi di tingkat konsumen tahun 2008-2016 yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Volatilitas harga diukur dengan menggunakan model GARCH dan EGARCH. Hasil estimasi dari model GARCH (2,3) menunjukkan bahwa harga daging sapi memiliki volatilitas dengan persistensi tinggi dalam jangka panjang. Hasil estimasi EGARCH (2,3) menunjukkan bahwa volatilitas harga daging sapi cenderung merespon secara asimetri terhadap informasi yang meningkatkan harga daging sapi atau isu negatif. Harga daging sapi yang cenderung volatil setiap harinya menunjukkan perlunya kebijakan jangka pendek pemerintah yang dapat mengatasi berkurangnya ketersediaan daging sapi. Salah satu kebijakan jangka pendek yang dapat memenuhi ketersediaan daging sapi adalah kebijakan impor daging sapi dengan tetap memperhatikan kontinuitas ketersediaan daging sapi harian dan kebutuhan industri mikro kecil pengolahan daging sapi.
Analisis Permintaan Impor Daging di Indonesia: Pendekatan Error Correction Almost Ideal Demand System Jamil, Ahmad Syariful
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.878 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.403

Abstract

Adanya peningkatan permintaan konsumen, produsen daging diminta untuk meningkatkan produksinya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan konsumsi daging. Sejumlah impor daging yang berasal dari beberapa negara digunakan untuk memenuhi kesenjangan kebutuhan daging domestik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi elastisitas permintaan dan pendapatan daging impor baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu, Error Correction Almost Ideal Demand System digunakan untuk menganalisis pasar impor. Data ekspor tahunan dari tiga negara dengan pangsa ekspor terbesar dari tahun 1967 sampai 2013 didapatkan dari United Nation Commodity Trade (UN Comtrade). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Australia memiliki pangsa tersebesar sebagai eksportir daging terbesar ke Indonesia. Nilai elastisitas harga sendiri menunjukkan bahwa baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang adalah inelastis, hal itu berarti bahwa konsumsi daging impor tidak terpengaruh oleh perubahan harga. Berdasarkan nilai elastisitas pendapatan menunjukkan bahwa daging impor adalah barang normal. Selain itu, New Zealand mempunyai nilai elastisitas tertinggi dalam jangka pendek dan Australia dalam jangka panjang. Elastisitas harga silang menunjukkan bahwa terdapat hubungan kompetisi diantara ketiga negara tersebut.  
Antimikroba Ekstrak Bawang Putih Moulia, Mona Nur
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1455.789 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.399

Abstract

Bawang putih merupakan umbi lapis berwarna putih yang berkhasiat sebagai obat, zat antimikroba yang banyak dipergunakan sebagai bahan penambah cita rasa dan pengawet alami makanan. Artikel ini mengulas tentang umbi bawang putih dari segi tanaman, kandungan gizi umbi bawang putih, senyawa-senyawa organosulfur yang terdapat di dalam bawang putih dan manfaat dari bawang putih sebagai antimikroba. Umbi bawang putih mengandung lebih dari 100 metabolit sekunder yang komponen terbesar terdiri dari senyawa organosulfur allisin sebesar 70-80% dari total tiosulfinat. Proses pengolahan umbi bawang putih dan proses ekstraksi yang berbeda menghasilkan senyawa organosulfur yang berbeda pula. Senyawa organosulfur bawang putih berpotensi sebagai antimikroba dengan menghambat pertumbuhan beberapa mikroba seperti
ANALISIS POTENSI PRODUKSI TEBU DENGAN PENDEKATAN FUNGSI PRODUKSI FRONTIR (Studi Kasus di PT. Perkebunan Nusantara X) Zainuddin, Ahmad
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.143 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.404

Abstract

Salah satu kondisi yang dihadapi industri gula nasional dalam bidang on-farm adalah ketersedian lahan tebu yang terbatas. Pertumbuhan lahan tebu secara nasional mengalami penurunan. Produktivitas tebu nasional hanya berkisar antara 60-70 ton/ha (idealnya lebih dari 100 ton/ha). Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi adanya peluang untuk meningkatkan potensi produktivitas tebu melalui peningkatan efisiensi, besaran nilai efisiensi dan faktor-faktor penentu inefisiensi usahatani tebu. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja PTPN X. Sampel diambil secara purposive dengan memilih 35 orang responden petani tebu. Pendugaan parameter fungsi produksi frontier stokastik (SFPF). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan adalah luas lahan, pupuk anorganik, pestisida dan tenaga kerja. Nilai indeks rata-rata efisiensi teknis, alokatif, dan ekonomi usahatani tebu di wilayah kerja PTPN X berturut-turut adalah sebesar 0,77, 0,60, dan 0,45 yang mengindikasikan bahwa usahatani tebu efisien secara teknis, namun belum efisien secara alokatif dan ekonomi karena biaya produksi yang masih tinggi dengan harga gula yang masih belum memberikan keuntungan kepada petani tebu. Potensi produksi tebu di wilayah kerja PTPN X masih dapat ditingkatkan menjadi 151,40 Ton/Ha bahkan mampu meningkat sampai dengan 156,67 Ton/Ha dengan menggunakan teknologi bud chip, peningkatan kompetensi dan melakukan manajemen produksi yang baik.
Kajian Sistem Tanam Jajar Legowo Untuk Peningkatan Produktivitas Tanaman Padi Sawah Di Sulawesi Tenggara Witjaksono, Julian
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.753 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.400

Abstract

Pemanfaatan teknologi berpeluang untuk menjadi daya ungkit utama peningkatan produksi dan produktivitas. Seiring dengan perkembangan teknologi maka Badan Litbang Pertanian menghasilkan teknologi dengan sistem tanam jajar legowo. Sistem ini diyakini dapat meningkatkan produksi 1-1,5 t/ha dari sistem tegel. Hal ini disebabkan karena populasi tanaman dapat ditingkatkan sampai 30%. Hasil kajian Badan Litbang Pertanian dihasilkan dengan sistem jajar legowo super produktifitas dapat mencapai 8-9 t/ha GKP. Seiring dengan kemajuan teknologi maka Badan Litbang Pertanian pada tahun 2016 mengembangkan Inovasi Teknologi Jajar Legowo Super. Kajian ini telah dilaksanakan di Desa Lambangi Kecamatan Wonggeduku Kabupaten Konawe dengan luasan lahan 4 hektar yang terdiri dari VUB Inpari 30 seluas 2 hektar dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1 dan VUB Inpari 15 seluas 2 hektar dengan sistem tanam jajar legowo 2:1 dan 4:1. Hasil kajian menunjukan bahwa tingkat produktivitas vub inpari 30 dan inpari 15 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas lokal mekongga. Sistem jajar legowo menunjukan mampu meningkatkan produksi padi bila dibandingkan dengan sistem non jajar legowo sebesar 16,44%. Sistem tanam benih langsung mampu meningkatkan pendapatan petani sebesar 37,82% melalui pengurangan biaya produksi.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 32 No. 1 (2023): PANGAN Vol. 31 No. 3 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 2 (2022): PANGAN Vol. 31 No. 1 (2022): PANGAN Vol. 30 No. 3 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 2 (2021): PANGAN Vol. 30 No. 1 (2021): PANGAN Vol. 29 No. 3 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 2 (2020): PANGAN Vol. 29 No. 1 (2020): PANGAN Vol 29, No 1 (2020): PANGAN Vol. 28 No. 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 3 (2019): PANGAN Vol 28, No 2 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 2 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol. 28 No. 1 (2019): PANGAN Vol 28, No 1 (2019): PANGAN Vol 27, No 3 (2018): Vol 27, No 3 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 3 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 2 (2018): PANGAN Vol 27, No 2 (2018): PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN Vol 26, No 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 3 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 2 (2017): PANGAN Vol 26, No 2 (2017): PANGAN Vol. 26 No. 1 (2017): PANGAN Vol 26, No 1 (2017): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 3 (2016): PANGAN Vol 25, No 2 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 2 (2016): PANGAN Vol 25, No 1 (2016): PANGAN Vol. 25 No. 1 (2016): PANGAN Vol 24, No 3 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 3 (2015): PANGAN Vol 24, No 2 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 2 (2015): PANGAN Vol 24, No 1 (2015): PANGAN Vol. 24 No. 1 (2015): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 3 (2014): PANGAN Vol 23, No 2 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 2 (2014): PANGAN Vol 23, No 1 (2014): PANGAN Vol. 23 No. 1 (2014): PANGAN Vol. 22 No. 4 (2013): PANGAN Vol 22, No 4 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 3 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol 22, No 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 2 (2013): PANGAN Vol. 22 No. 1 (2013): PANGAN Vol 22, No 1 (2013): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 4 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 4 (2012): PANGAN Vol 21, No 3 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 3 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 2 (2012): PANGAN Vol 21, No 2 (2012): PANGAN Vol. 21 No. 1 (2012): PANGAN Vol 21, No 1 (2012): PANGAN Vol 20, No 4 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 4 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 3 (2011): PANGAN Vol 20, No 3 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 2 (2011): PANGAN Vol 20, No 2 (2011): PANGAN Vol. 20 No. 1 (2011): PANGAN Vol 20, No 1 (2011): PANGAN Vol. 19 No. 4 (2010): PANGAN Vol 19, No 4 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 3 (2010): PANGAN Vol 19, No 3 (2010): PANGAN Vol 19, No 2 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 2 (2010): PANGAN Vol 19, No 1 (2010): PANGAN Vol. 19 No. 1 (2010): PANGAN Vol. 18 No. 4 (2009): PANGAN Vol 18, No 4 (2009): PANGAN Vol 18, No 3 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 3 (2009): PANGAN Vol 18, No 2 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 2 (2009): PANGAN Vol 18, No 1 (2009): PANGAN Vol. 18 No. 1 (2009): PANGAN Vol 17, No 3 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 3 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 2 (2008): PANGAN Vol 17, No 1 (2008): PANGAN Vol. 17 No. 1 (2008): PANGAN Vol. 16 No. 1 (2007): PANGAN Vol 16, No 1 (2007): PANGAN Vol. 15 No. 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 2 (2006): PANGAN Vol 15, No 1 (2006): PANGAN Vol. 15 No. 1 (2006): PANGAN More Issue