cover
Contact Name
Majalah Kedokteran Andalas
Contact Email
mka.fk.unand@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
mka.fk.unand@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Majalah Kedokteran Andalas
Published by Universitas Andalas
ISSN : 01262092     EISSN : 24425230     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Kedokteran Andalas (MKA) (p-ISSN: 0126-2092, e-ISSN: 2442-5230) is a peer-reviewed, open access national journal published by Faculty of Medicine, Universitas Andalas and is dedicated to publish and disseminate research articles, literature reviews, and case reports, in the field of medicine and health, and other related disciplines.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016" : 6 Documents clear
AMNION LIOFILISASI EFEKTIF MENYEMBUHKAN REAKSI KULIT AKIBAT RADIOTERAPI PADA PASIEN KANKER Arifianto Arifianto; Menkher Manjas; Benni Raymond; Edison Edison
Majalah Kedokteran Andalas Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.564 KB) | DOI: 10.22338/mka.v39.i2.p42-49.2016

Abstract

Reaksi kulit jaringan sekitar sering terjadi akibat efek samping radioterapi pada tumor. Membran amnion dapat dipakai sebagai pengobatan lokal karena kemampuannya mempercepat penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas amnion liofilisasi dengan salep gentamisin terhadap penyembuhan reaksi kulit akibat radioterapi. Jenis penelitian ini adalah experimental, pada 16 pasien kanker yang mengalami reaksi kulit akibat radioterapi di unit Radioterapi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Pasien dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok diberi terapi amnion liofilisasi dan kelompok yang diberi salep gentamisin. Alat ukur yang digunakan adalah tabel skala RISRAS yang dikembangkan oleh Noble-Adams. Pengukuran dilakukan tiga kali yaitu sebelum perlakuan, setelah 1 minggu dan setelah 2 minggu perlakuan. Analisis statistik menggunakan T-Test dengan nilai p ˂ 0,05.  Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan yang bermakna penurunan Skala RISRAS pada kelompok yang diberi amnion dibandingkan dengan yang diberi salep gentamisin pada penilaian setelah 1 minggu perlakuan (p=0,007). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa amnion liofilisasi memberikan penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan salep gentamisin.
PERAN C-FOS SEBAGAI AGEN PROLIFERASI DAN PRO-APOPTOSIS SEBAGAI STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOBATAN KANKER Aisyah Elliyanti
Majalah Kedokteran Andalas Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.62 KB) | DOI: 10.22338/mka.v39.i2.p73-78.2016

Abstract

Analisis profil molekuler telah memberikan pengertian lebih dalam berkenaan dengan kompleksitas penyakit kanker di tingkat molekuler serta membuka potensi pengunaannya untuk mempelajari jalur onkogenik, hubungan jalur keganasan  dengan sensitivitas terhadap terapi yang memberikan potensi yang besar sebagai petunjuk pengunaan terapi target. C-Fos merupakan proto-onkogen, berikatan dengan Jun membentuk komplek faktor transkripsi  activating protein 1 (AP-1). Sebagai anggota dari AP-1, c-Fos memainkan peran merespon transduksi sinyal proliferasi dan diferensiasi sel yang menyebabkan pertumbuhan sel yang invasif. Sebaliknya laporan penelitian lainnya membuktikan bahwa c-Fos juga memiliki peran sebagai tumor supresor dengan keterlibatannya pada proses apoptosis. Mekanisme molekuler yang jelas tentang keterlibatan c-Fos baik sebagai tumor modulator proliferasi sel maupun supresor  pertumbuhan tumor masih belum jelas. Penelitian lebih lanjut keterlibatan c-Fos di tingkat molekuler sangat penting untuk membuka jalan bagi target baru terapi kanker maupun sebagai marker prognostik penyakit kanker.
HUBUNGAN ANTARA STATUS RESEPTOR ESTROGEN, RESEPTOR PROGESTERON DAN HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 DENGAN DERAJAT KEGANASAN KARSINOMA PAYUDARA INVASIF Muhartono Muhartono; Soraya Ramanisa; Hanna Mutiara; Ria Janita Riduan
Majalah Kedokteran Andalas Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.356 KB) | DOI: 10.22338/mka.v39.i2.p65-72.2016

Abstract

Karsinoma payudara invasif (KPI) merupakan keganasan yang berasal dari epitel saluran kelenjar susu dan menginvasi jaringan sekitarnya. Pemeriksaan patologi anatomi biasanya menyertakan derajat keganasan (DKg) dan dilanjutkan dengan pemeriksaan imunohistokimia estrogen receptor (ER), progesterone receptor (PR) dan human epidermal growth factor receptor 2 (HER2) untuk menentukan terapi dan memperkirakan prognosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status ER, PR, HER–2 dengan DKg pada KPI. Subjek penelitian yang digunakan adalah pasien KPI yang telah diperiksa DKg, status ER, PR dan HER–2 pada tahun 2014–2015 di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan DKg low grade sebanyak 13 pasien (24,1%), high grade sebanyak 41 pasien (75,9%), status ER‒ sebanyak 32 pasien (50,3%), ER+ sebanyak 22 pasien (40,7%), PR‒ sebanyak 32 pasien (59,3%), PR+ sebanyak 22 (40,7%) dan HER2‒ sebanyak 33 pasien (61,1%), HER2+ sebanyak 21 pasien (38,9%). Hasil uji Chi‒Square antara ER dengan DKg nilai p=0,001, antara PR dengan DKg nilai p=0,002, antara HER2 dengan DKg nilai p=0,53. Simpulan, terdapat hubungan antara estrogen receptor dan progesterone receptor dengan derajat keganasan pada karsinoma duktal invasif.
HUBUNGAN NILAI ANKLE BRACHIAL INDEKS DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA Lydia Susanti; Yuliarni Syafrita
Majalah Kedokteran Andalas Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.092 KB) | DOI: 10.22338/mka.v39.i2.p58-64.2016

Abstract

Peningkatan angka harapan hidup menyebabkan pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, serta aterosklerosis. Aterosklerosis pada tahap awal yang dikenal dengan atherosclerosis asimptomatis sering ditandai dengan adanya Peripheral Arterial Disease (PAD). Ankle Brachial Index (ABI) adalah ratio tekanan sistolik ankle dan brachial yang dapat digunakan untuk menilai severitas oklusi arteri perifer yang merupakan gambaran penyumbatan arteri secara umum. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara nilai ABI dengan fungsi kognitif. Penelitian dilakukan pada 75 pasien lanjut usia yang berobat ke poliklinik saraf RS DR M Djamil Padang dengan metode consecutive sampling. Pemeriksaan fungsi kognitif menggunakan Indonesia Montreal Cognitive Assessment (InaMoCA). Data dianalisa dengan uji χ2 dengan nilai p<0,05. Hasil penelitian didapatkan gangguan sebanyak 48 orang (64%). Nilai ABI yang rendah sejumlah 31 orang (41,3%), normal 44 orang (58,7%). Tidak didapatkan hubungan langsung antara nilai ABI dengan fungsi kognitif (p>0,05). Namun setelah sampel dispesifikasikan berdasarkan jenis kelamin, hubungan antara ABI dengan fungsi kognitif pada wanita bermakna secara statistik (p<0,05). Kesimpulannya, tidak terdapat hubungan antara nilai ABI dengan fungsi kognitif pada lanjut usia, namun terdapat hubungan antara nilai ABI dengan fungsi kognitif pada lanjut usia berjenis kelamin wanita.
HUBUNGAN GLASGOW COMA SCALE DENGAN GLASGOW OUTCOME SCALE BERDASARKAN LAMA WAKTU TUNGGU OPERASI PADA PASIEN PERDARAHAN EPIDURAL Ewi Astuti; Syaiful Saanin; Edison Edison
Majalah Kedokteran Andalas Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.293 KB) | DOI: 10.22338/mka.v39.i2.p50-57.2016

Abstract

Cedera kepala merupakan penyebab kematian terbanyak dari keseluruhan angka kematian yang diakibatkan trauma. Epidural Hematoma (EDH) merupakan jenis yang paling banyak menjadi perhatian para klinisi dan peneliti karena frekwensi kejadiannya yang tinggi. Operasi EDH dianjurkan dilakukan sesegera mungkin setelah diagnosis ditegakkan. Operasi yang dilakukan sebelum waktu 4 jam, memberikan hasil perbaikan yang bermakna. Glasgow Coma Scale (GCS) dan waktu prehospital merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi prognosa penderita EDH. Penilaian outcome suatu tindakan operasi dapat dinilai dengan Glassgow outcome scale (GOS). Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan GSC dengan GOS berdasarkan lama waktu tunggu operasi pada pasien EDH di Instalasi Gawat Darurat RSUP Dr.M.Djamil Padang. Pada sampel dilakukan penilaian GCS dan GOS. Dari 10 sampel penelitian didapatkan penderita dengan jenis kelamin terbanyak laki-laki (60%), usia tertinggi 35-45 tahun (60%), GCS awal 9-12 (70 %), lama waktu tunggu terbanyak > 4 jam (80 %), skor GOS terbanyak adalah 4 (80%). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara GCS saat awal masuk dengan nilai GOS (p>0,05), tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara lama waktu tunggu setelah cedera kepala sampai dilakukan operasi dengan GOS (p<0,05).
Preface and ToC - Vol 39, No 2 (2016) Redaksi MKA
Majalah Kedokteran Andalas Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.278 KB)

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 6


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 46, No 5 (2023): Supplementary July 2023 Vol 46, No 4 (2023): Online Juli 2023 Vol 46, No 3 (2023): Supplementary May 2023 Vol 46, No 2 (2023): Online April 2023 Vol 46, No 1 (2023): Online Januari 2023 Vol 46, No 6 (2023): Online Oktober Vol 45, No 4 (2022): Online October 2022 Vol 45, No 3 (2022): Online July 2022 Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022 Vol 45, No 1 (2022): Online Januari 2022 Vol 44, No 7 (2021): Online Desember 2021 Vol 44, No 6 (2021): Online November 2021 Vol 44, No 5 (2021): Online Oktober 2021 Vol 44, No 4 (2021): Online September 2021 Vol 44, No 3 (2021): Online August 2021 Vol 44, No 2 (2021): Online July 2021 Vol 44, No 1 (2021) Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020 Vol 43, No 1 (2020): Published in January 2020 Vol 42, No 3 (2019): Published in September 2019 Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019 Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019 Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019 Vol 41, No 3 (2018): Published in September 2018 Vol 41, No 2 (2018): Published in May 2018 Vol 41, No 1 (2018): Published in January 2018 Vol 40, No 2 (2017): Published in September 2017 Vol 40, No 1 (2017): Published in May 2017 Vol 39, No 2 (2016): Published in August 2016 Vol 39, No 1 (2016): Published in April 2016 Vol 38, No 3 (2015): Published in December 2015 Vol 38, No 2 (2015): Published in September 2015 Vol 38 (2015): Supplement 1 | Published in September 2015 Vol 38, No 1 (2015): Published in May 2015 Vol 37, No 3 (2014): Published in December 2014 Vol 37, No 2 (2014): Published in September 2014 Vol 37 (2014): Supplement 2 | Published in December 2014 Vol 37 (2014): Supplement 1 | Published in March 2014 Vol 37, No 1 (2014): Published in May 2014 Vol 36, No 2 (2012): Published in August 2012 Vol 36, No 1 (2012): Published in April 2012 Vol 35, No 2 (2011): Published in August 2011 Vol 35, No 1 (2011): Published in April 2011 Vol 34, No 2 (2010): Published in August 2010 Vol 34, No 1 (2010): Published in April 2010 Vol 33, No 2: Agustus 2009 Vol 33, No 1: April 2009 Vol 32, No 2: Agustus 2008 Vol 32, No 1: April 2008 More Issue