cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 20865996     EISSN : 2580961x     DOI : -
Core Subject : Education,
The Jurnal Arkhais is dedicated to all linguistics, literature, and culture Indonesia. The coverage of Jurnal Arkhais includes: experimental research, action research, qualitative research, quantitative research, and development research aimed to improving the quality and building innovation in linguistics, culture, and literature Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 128 Documents
CACAT PELAFALAN KONSONAN PADA PENDERITA TOKSOPLASMA KAJIAN NEUROLINGUISTIK Fairuz Bunga Kurniawan; Achmad HP; Asisda WAP
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 7 No 1 (2016): Arkhais: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.128 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.071.01

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan atau mendeskripsikan konsonan apa sajakah yang mengalami perubahan pada penderita Toksoplasma. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut. Konsonan yang paling banyak mengalami penggantian bunyi adalah konsonan /k/ yaitu sebanyak 5 data, yaitu konsonan /k/ menjadi konsonan /Å‹/. Lalu terdapat 4 data kesalahan pada penambahan bunyi (adisi) yang dilafalkan oleh responden pertama. Konsonan yang paling banyak mengalami penambahan bunyi atau kemunculan bunyi baru adalah bunyi /k/ sebanyak 4 kali. Selebihnya penambahan /Å‹/ satu kali, penambahan /w/ satu kali, penambahan /n/ dua kali, dan penambahan /s/ satu kali. Konsonan yang paling banyak mengalami penghilangan bunyi adalah konsonan /m/, /n/, /r/, yaitu sebanyak masing-masing dua kali.Adapun konsonan yang paling sedikit mengalami penghilangan bunyi adalah /b/, /l/, /t/, /c/, /Å‹/, yaitu masing-masing sebanyak satu kali. Konsonan yang paling banyak berubah adalah menghilangnya konsonan /l/ yaitu sebanyak 5 kali. Selain itu, konsonan yang banyak mengalami penghilangan adalah konsonan /m/, /t/, /r/ masing-masing sebanyak tiga kali. Kata Kunci: Konsonan, Toksoplasma, dan Neurolinguistik
SIMBOL TEATRIKAL PADA NASKAH DRAMA MAAF, MAAF, MAAF: POLITIK CINTA DASAMUKA KARANGAN N. RIANTIARNO: SUATU KAJIAN SEMIOTIKA Andy Dwijayanto
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.29 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.01

Abstract

Abstrak. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada naskah drama Maaf, Maaf, Maaf: Politik Cinta Dasamuka karangan N. Riantiarno berupa tema, fakta cerita, dan sarana cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan tehnik analisis struktural Robert Stanton dan simbol teatrikal Radhar Panca Dahana. Penelitian dilakukan di Jakarta pada tahun 2013-2014. Simbol teatrikal dalam naskah dapat digunakan sebagai penunjang proses kreatif sebuah pementasan drama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) alur cerita pada naskah drama Maaf,Maaf, Maaf: Politik Cinta Dasamuka karangan N. Riantiarno bersifat progresif danberbentuk kronologis. Terdapat satu tokoh utama dengan dua puluh dua tokoh bawahan, dengan latar naskah berada di rumah kediaman keluarga Ario. Tema mayor yang terdapat ialah kekiasaan dengan tema minor yaitu keluarga. (2) Dari hasil ini ditemukan bahwa N. Riantiarno menggunakan simbol teatrikal secara lengkap, yakni ikon spasial, ikon relasional, dan ikon metafora. Hubungan ikon spasial dengan tanda acuannya ialah hubungan yang terjebak di antara ruang realitas dan ruang imajiner, sehingga interaksi dengan tokoh lain harus memunculkan ruang baru. Hal ini ditandai dengan kesadaran ruang tokoh lain selain Ario. Ikon relasional yang terjadi ialah dua jenis hubungan yang terjadi antara Ario dengan tokoh bawahan. Ikon metafora ditandai dengan gaya bahasa metafora yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan secara tidak langsung berdasarkan persamaan dan perbandingan antara Ario dan Tokoh lain. (3) Gambaran untuk mempermudah pementasan drama berkaitan dengan ikon spasial akan mempermudah penciptaan setting panggung, tata lampu, kostum, make up, dan dekorasi panggung. Berkaitan dengan ikon relasional akan mempermudah penghayatan antar tokoh, pendalaman karakter, hubungan emosional, dan motivasi gerak, dan berkaitan dengan ikon metafora akan mempermudah pengucapan dan pelafalan sesuai dengan keadaan emosinal tokoh, memberikan panduan gesture,dan memberikan pedoman laku. Kata Kunci: Simbol Teatrikal, Ikon Spasial, Ikon Relasional, Ikon Metafora,Ikon Metafora, Data Ikonis.
GANGGUAN FONOLOGI KELUARAN WICARA PADA PENDERITA AFASIA BROCA DAN AFASIA WERNICKE: SUATU KAJIAN NEUROLINGUISTIK Nur Arief Sanjaya
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 2 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (742.166 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.062.01

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bunyi-bunyi konsonan apa saja yang terjadi kesalahan pengucapan pada penderita afasia Broca dan afasia Wernicke yaitu pada kasus kesalahan kata yang diucapkan pada tipologi tunggal. Selanjutnya menyimpulkan persamaan dan perbedaan kesalahan bunyi konsonan pada kedua penderita afasia tersebut. Penelitian ini dilakukan pada semester akhir bulan Januari 2014 – Mei 2014 di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo. Fokus penelitian ini pada gangguan fonologi pengucapan bunyi konsonan yang diujarkan pasien penderita afasia Broca dan afasia We rnicke, terutama pada penggantian tipologi bunyi-bunyi tunggal. Gangguan fonologi terdiri dari tiga aspek, yaitu penghilangan, penambahan, dan penggantian bunyi konsonan. Objek penelitian yang diteliti adalah tuturan 2 penderita afasia Broca dan 2 penderitan afasia Wernicke yang mengalami kesulitan berbicara disaat pengucapan bunyi konsonan sehingga pasien mengalami gangguan fonologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsi dan menganalisis berdasarkan rangkuman analisis yang diturunkan dari teori fonologi bahasa Indonesia. Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis data, yaitu TADIR untuk mengetahui jenis afasia apa yang diderita pasien dan hasil Tes Pemeriksaan Kemampuan Wicara untuk mengetahui kesalahan fonologi yang telah diderita pasien. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa gangguan fonologi pada penderita afasia Broca sebanyak 151 kata, antara lain: penghilangan bunyi konsonan 50 data dengan rata-rata 44,73, penambahan bunyi konsonan 18 data dengan rata-rata 50,44, penggantian bunyi konsonan 83 data dengan rata-rata 29,55. Pada afasia Wernicke sebanyak 208 kata, antara lain: penghilangan bunyi konsonan 69 data dengan rata-rata 36,49, penambahan bunyi konsonan 22 data dengan rata-rata 29,89, penggantian bunyi konsonan 117 data dengan rata-rata 29,40. Persamaan gangguan fonologi dari dari kedua pasien tersebut sebanyak 32 data dan perbedaan dari gangguan fonologi tersebut sebanyak 13 data yang dihasilkan afasia Broca dan sebanyak 24 data yang dihasilkan afasia Wernicke. Kata Kunci: Neurolinguistik, Afasia Broca, Afasia Wernicke, dan Gangguan Fonologi
IDEOLOGI KAPITALISME DALAM SAMPUL FIKSI ISLAMI INDONESIA Citra Nuraini
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.151 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.02

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ideologi kapitalisme dalam sampul fiksi popular Islam Indonesia. Ideologi kapitalisme dianalisis berdasarkan tiga kriteria: selera pasar, penitraan, dan popularitas. Penelitian ini tidak terkait pada tempat tertentu. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Teknik analisis isi dilakukan dalam dua tahap. Pertama, menganalisis sampul-sampul fiksi dari tahun 2000-2013 secara kuantitatif untuk mengetahui pola-pola umum perkembangan sampul fiksi beserta elemen-elemen sampul yang muncul dalam rentang waktu tersebut. Kedua, menganalisis sampul fiksi berdasarkan elemen-elemen yang ditemukan tersebut dengan pendekatan semiotika dan ideologi. Penelitian ini berfokus melihat bagaimana sampul berperan dalam kapitalisme industri penerbitan. Subfokus penelitian melihat bagaimana mitos-mitos digunakan untuk mengkonstruk sampul fiksi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sampul berperan sebagai iklan dalam fiksi islam indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan, diharapkan ada penelitian lanjutan. Kata kunci: ideologi, kapitalisme, sampul fiksi, fiksi islam, mitos
TRANSITIVITAS DALAM ANTOLOGI CERPEN KAKI YANG TERHORMAT KARYA GUS TF SAKAI Ogi Raditya
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.833 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.03

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transitivitas dalam antologi cerpen "Kaki yang Terhormat". Penelitian ini dilakukan pada semester genap, yaitu dari Februari hingga Juni 2014 di Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini difokuskan pada transitivitas, yang mencakup pada unsur proses, partisipan dan sirkumstan yang ada dalam antologi cerpen "Kaki yang Terhormat", yang merupakan realisasi fungsi ideasional. Objek penelitian ini adalah antologi cerpen "Kaki yang Terhormat" Karya Gus tf Sakai yang dianalisis sebanyak empat cerpen terpilih. Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis kerja, yaitu tabel unsur-unsur transitivitas beserta masing-masing subkategorinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa transitivitas dalam antologi cerpen "Kaki yang Terhormat" proses dan partisipan yang terkait di dalamnya, menunjukkan persentase yang cukup sebanding. Selanjutnya, data transitivitas didominasi proses material serta partisipan yang terlibat di dalamnya, yang mencakup aktor, sasaran, hasil, dan pemanfaat, yaitu berturut-turut sebesar 69% dan 68%. Hal ini menunjukkan bahwa pengarang menggambarkan ceritanya dengan nyata, aktif, dan dinamis, terkait dengan tema sosial dan karakteristik cerpen realis yang dikarangnya. Selanjutnya, kemunculan sirkumstan didominasi oleh sirkumstan lokasi, yaitu sebesar 64%. Hal ini menunjukkan bahwa latar tempat dan waktu cukup jelas tergambar. Selain itu, dominasi sirkumstan lokasi juga terkait dengan latar belakang pengarang yang kuat. Dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa pola kemunculan suatu proses terkait dengan partisipan yang ada di dalamnya, di antaranya proses material 9 pola, proses mental 3 pola, dan proses verbal 4 pola. Kata Kunci: Transitivitas, Fungsi Ideasional
METAFORA PADA RUBRIK OPINI HARIAN KOMPAS Ananda Nurahmi Berkah Nastiti
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.254 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.04

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan metaforadalam rubrik opini harian kompas ditinjau dari jenis berdasarkan pilihan citra dan jenis berdasarkan bentuk metafora yang muncul dalam rubrik opini Harian Kompas tersebut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2014. Objek penelitian ini adalah rubrik opini harian Kompas yang terbit dari bulan Januari sampai Maret 2014 dengan pengambilan secara reduksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisis isi. Adapun fokus penelitian ini adalah penggunaan metafora ditinjau berdasarkan pilihan citra dan bentuk metafora yang muncul meliputi 8 (delapan) kriteria analisis, yaitu 1) metafora bercitra antropomorfik, 2) metafora bercitra hewan, 3) metafora bercitra abstrak ke konkret, 4) metafora bercitra sinestesia. Selain itu jenis metafora berdasarkan bentuk meliputi 1) nominatif subjektif, 2) nominatif objektif, 3) predikatif, 4) kalimat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam rubrik opini Harian Kompas ditemukan metafora sebanyak 121 metafora. Dari seluruh data metafora tersebut, terdapat 117 metafora yang mengandung citra antropomorfik, citra hewan, citra abstrak ke konkret, citra sinestesia dan menempati bentuk yang meliputi nominatif subjektif, nominatif objektif, predikatif, kalimat. Metafora bercitra antropomorfik sebanyak 39 buah (33,4%), metafora bercitra hewan ditemukan sebanyak 25 buah (21,4%), metafora bercitra abstrak ke konkret ditemukan sebanyak 37 buah (31,6%), metafora bercitra sinestesia ditemukan sebanyak 16 buah (13,6%). Data tersebut menunjukkan kemunculan metafora bercitra antropomorfik dengan bentuk predikatif di dalamnya lebih banyak dibandingkan dengan pilihan citra lainnya, karena metafora dengan kemiripan pengalaman anggota tubuh (antropomorfik) dan bentuk predikatif merupakan metafora yang lebih sering digunakan oleh penulis dari artikel rubrik opini. Kata kunci: Metafora, pilihan citra dan bentuk, rubrik opini harian Kompas.
CACAT SINTAKSIS KELUARAN WICARA PADA ANAK PENYANDANG AUTIS DI SD LAB PGSD SETIA BUDI DAN SDIT AL-MUBARAK RAWASARI (SUATU KAJIAN NEUROLINGUISTIK) Oktiani Endarwati
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (655.85 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.05

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui salah satu gangguan bahasa dan komunikasi pada anak autis khususnya konstruksi sintaksis yang diujarkan oleh anak autis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ke-2 tahun akademik 2013/2014 yaitu pada bulan April-Mei di SD Lab. PGSD, Setia Budi dan SDIT Al-Mubarak, Jakarta. Objek dalam penelitian ini adalah tuturan anak penyandang autis sebanyak 4 orang dan difokuskan pada cacat sintaksis keluaran wicara. Cacat sintaksis keluaran wicara dapat ditandai dengan adanya kesalahan dalam proses produksi bunyi wicara pada tataran alat dan satuan sintaksis. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu dengan gambar-gambar. Berdasarkan analisis data, diperoleh informasi bahwa cacat sintaksis keluaran wicara pada anak autis terjadi pada urutan kata dan frasa. Jumlah kalimat ujaran dalam komunikasi diperoleh sebanyak 67 kalimat ujaran dalam satu konteks ujaran. Hasil cacat alat sintaksis keseluruhan terdiri dari cacat urutan kata berjumlah 17 sebesar 89,47%; cacat bentuk kata berjumlah 1 sebesar 5,26%; kesalahan intonasi tidak ditemukan; kesalahan partikel atau kata tugas berjumlah 2 sebesar 5,26%. Hasil cacat satuan sintaksis keseluruhan terdiri dari kesalahan frasa berjumlah 11 sebesar 73,33%, kesalahan klausa berjumlah 4 sebesar 26,67%; dan tidak ada kesalahan dalam tataran kalimat. Kata kunci: Cacat Sintaksis,Anak Autis.
VERBA PREDIKAT BAHASA REMAJA DALAM MAJALAH REMAJA Renadini Nurfitri
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.49 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.06

Abstract

Abstrak Bahasa remaja dapat dteliti berdasarkan aspek kebahasaannya, salah satunya adalah mengenai verba. Verba sangat identik dengan predikat. sebagaimana tugas predikat, yaitu menandai apa yang dinyatakan pembicara tentang subjek. Oleh karena itu, hampir sebagian besar predikat diisi oleh verba meski predikat juga dapat diisi oleh kelas kata lain, seperti nomina, adjektiva atau frasa preposisi. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada bahasa remaja dalam majalah remaja, diperoleh hasil penelitian: (1) Sembilan bentuk verba predikat, yaitu (a) verba dasar, (b) verba berprefiks, (c) verba bersufiks -an, (d) verba bersufiks -kan. (e) verba bersufiks -i, (f) verba bersufiks -in, (g) verba bereduplikasi, (h) verba berproses gabung, dan (i) verba majemuk. Berdasarkan kesembilan bentuk verba predikat tersebut, kemunculan terbanyak ialah verba berprefiks 100 data atau 28,17%. (2) Enam tipe verba predikat berdasarkan ketransitifannya, yaitu (a) dwitransitif, (b) transitif, (c) dwi-intransitif, (d) intransitif, (e) dwi-ekuatif, dan (f) ekuatif. Dari keenam tipe verba predikat itu kemunculan paling banyak adalah verba transitif, yakni sebanyak 197 data atau sebesar 55,49%. Banyaknya kemunculan ini menunjukan bahwa karakteristik verba predikat dalam bahasa remaja memiliki kecenderungan terhadap verba aktivitas yang memiliki sasaran. Kata Kunci: Verba, Verba Predikat, Ketransitifan, Remaja.
RESPONS TOKOH PEREMPUAN TERHADAP IDEOLOGI PATRIARKI DALAM NOVEL ENTROK KARYA OKKY MADASARI: SUATU KAJIAN FEMINIS Sherly Yunityas
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.463 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.07

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan adanya respons tokoh perempuan terhadap ideologi patriarki dalam novel Entrok karya Okky Madasari. Penelitian dilakukan dengan mencari ideologi patriarki pada lembaga-lembaga yang terdapat di dalam novel Entrok. Untuk menunjukkan adanya respons tokoh perempuan, peneliti menggunakan teori respon Stuart Hall sebagai pisau analisis yang utama. Stuart Hall membagi posisi masyarakat dalam merespons acara televisi ke dalam tiga bentuk, yakni: The Dominanthegemonic Position (Posisi Terhegemoni Secara Dominan), The Negotiated Position (Posisi Negosiasi), dan The Oppositional Code (Posisi Oposisional). Posisi masyarakat yang demikian menimbulkan respon yang berbeda-beda. Respons yang timbul, yakni respons mengalah, bekerja sama, dan melawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh perempuan pada novel Entrok mampu untuk menyuarakan perlawanannya, tetapi tidak sanggup untuk menghindar dari penindasan ideologi patriarki yang ada pada lembaga. Meskipun tokoh perempuan telah melakukan ketiga jenis respon menurut Stuart Hall, ideologi patriarki tetap tidak terkalahkan. Tokoh perempuan dalam novel ini tetap mengalami kekalahan dalam dominasi ideologi patriarki. Tokoh perempuan merespons ideologi patriarki dengan mengalah dan menyerah. Kata kunci: respons,ideologi patriarki, dan novel Entrok.
KEKERABATAN BAHASA BATAK TOBA DAN BAHASA BATAK ANGKOLA SUATU KAJIAN LINGUISTIK HISTORIS KOMPARATIF Gokma Mualita
Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 6 No 1 (2015): Arkhais - Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.384 KB) | DOI: 10.21009/ARKHAIS.061.08

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Angkola, dengan melakukan perbandingan antara Bahasa Batak Angkola dan Bahasa Batak Toba berdasarkan 200 kata Morris Swadesh. Penelitian ini juga meneliti bagaimana penggunaan bahasa, kegiatan berbahasa, dan sikap berbahasa oleh beberapa masyarakat yang ada di desa asal kedua bahasa tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Sumatera Utara pada bulan Februari 2015. Objek penelitian merupakan enam informan yang memenuhi kriteria, masing-masing bahasa baik itu Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Angkola mengambil sampel tiga informan. Fokus penelitian adalah kedua bahasa itu sendiri yaitu Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Angkola. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis kerja daftar 200 kata Leksikostatistik Morris Swadesh dan tabel angket pemakaian bahasa, sikap bahasa, dan kegiatan berbahasa informan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bahasa Batak Toba dan Bahasa Batak Angkola memiliki hubungan kekerabatan dilihat dari 200 kosakata dasar Morris Swadesh yang telah dibandingkan, melalui hasil perbandingan terdapat 114 kata yang berkerabat yang terdiri dari 89 kata yang berkerabat identik dan 25 kata yang berkerabat namun mengalami perubahan bunyi baik bunyi vokal maupun bunyi konsonan. Tingkat hubungan kekerabatan antara Bahasa Batak Toba dengan Bahasa Batak Angkola ini dikategorikan sedang karena dari hasil presentase yang dihitung terdapat 57% dari 200 glos yang diperoleh. Tahun pisah kedua bahasa tersebut dari sebuah bahasa induk terjadi pada tahun 681 M. Hasil Angketpun membuktikan informan sangat menjunjung tinggi bahasa daerah mereka. Kata Kunci: Kekerabatan Bahasa, Bahasa Batak Toba, Bahasa Batak Angkola, Penggunaan Bahasa, Kegiatan Berbahasa, Sikap Berbahas

Page 1 of 13 | Total Record : 128