cover
Contact Name
Maya Sandra Rosita Dewi
Contact Email
are.me9@gmail.com
Phone
+6282136316001
Journal Mail Official
profetik.jurnalkomunikasi@gmail.com
Editorial Address
Communication Science Departement Faculty of Social Sciences and Humanities UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Profetik
ISSN : 19792522     EISSN : 25490168     DOI : -
Profetik: Jurnal Komunikasi is a peer-reviewed journal, published biannually by Communication Science Department, State Islamic University (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. It is available online as open access sources and printed. The main focus of the journal is researches in communication studies which is integrated with Islamic perspective. PJK focuses on disseminating researches, especially related to issue of strengthening civil society in its various aspects. Besides, PJK also receive an article based on a library research, which aims to develop integrated communication theories, such as a discourse on Social Science, and other perspectives
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 2 (2019)" : 11 Documents clear
EVALUASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PROGRAM BANK SAMPAH DELIMA PADA PT PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU Tri Mega Asri; Fahria Fatma Insari
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1709

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi Program Corporate Social Responsibility, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu dengan program CSR Bank Sampah Delima dalam pemberdayaan masyarakat Desa Banyu Urip Kecamatan Senori Kabupaten Tuban. Jenis penelitian ini ialah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, dokumentasi, observasi, dan triangulasi data. Dari hasil penelitian diketahui bahwa: (1) Perusahaan mengeluarkan laba bersih (Profit) CSR dengan anggaran 2% telah dialokasikan ke Bank Sampah Delima (2) Lingkungan (Planet) sekitar beroperasinya perusahaan juga bersih karena Bank Sampah Delima menjadikan lingkungan bersih dari sampah (3) Pemberdayaan masyarakat (People) Desa menunjukkan perkembangan dan meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi. dan (4) Pada aspek Prosedur (Procedure) pengembangan program dan evaluasi dilakukan oleh pihak Humas dan bekerjasama dengan pemerintah.
KEPALSUAN HIDUP DALAM HIPERREALITAS IKLAN Cosmas Gatot Haryono
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1662

Abstract

Kapitalis (melalui iklan) memanfaatkan kondisi manusia yang terjebak dalam kehidupan yang dipenuhi dengan simulasi untuk mencapai keuntungan  mereka. Di era modern ini, manusia telah terjerembab dalam ruang simulakra dan kehidupan hiperealis untuk kepentingan perluasan penetrasi produk mereka. Situasi ini  dimanfaatkan sebagai sarana untuk memberikan fantasi-fantasi ataupun simulasi-simulasi lain sehingga  menyebabkan manusia tidak bisa lagi membedakan mana yang asli dari yang palsu, yang real dari yang virtual, yang nyata dari fantasi.Peneliti ini didasarkan pada pandangan Jean P. Baudrillard  yang melihat dunia manusia saat ini merupakan suatu dunia simulacra  dipenuhi dengan simulasi dan memmbentuk kehidupan yang hiperrealitas. Media massa (terutama melalui iklan dan film) mempunyai peranan yang sangat besar dalam meciptakan dunia simulacra ini. Faktanya film dan iklan menyuguhkan  begitu banyak kehidupan hiperrealis kepada audiensnya.  Peneliti sangat tertarik untuk mengkaji permasalahan ini dan menggunakan menggunakan analisis naratif Todorovuntuk membongkar iklan komersial Ramayana Departement Store episode #DisneyHakSegalaBangsa yang peneliti pilih sebagai obyek penelitian.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manusia tidak bisa dilepaskan dari lingkaran kepalsuan yang  digambarkan sebagai  “sebuah lingkaran setan kehidupan” karena pada waktunya siapapun korban dari kepalsuan juga akan melakukan hal yang sama kepada yang lainnya.  Melalui iklan ini, Ramayana-lah menggambarkan dirinya sendiri sebagai sumber keaslian yang sebenarnya, dimana kegembiraan dan semua impian akan terwujud. Ramayana hendak menggiring pola konsumsi masyarakat Indonesia agar tetap berada dalam keadaan, dimana mereka terjebak pada komsumsi yang salah kaprah dan menjadi semakin terjerembab dalam pola konsumsi yang kehilangan esensi karena hanya melihat  eksistensi dan citra dirinya.  
COMMUNITY RELATIONS UPT TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN KEMITRAAN MASYARAKAT Rhesa Zuhriya Pratiwi; Yeni Puji Astuti
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1606

Abstract

Setiap korporasi pada dasarnya memiliki tanggung jawab sosial yang wajib dilakukan, salah satunya melalui program kemitraan dan pemberdayaan yang ditujukan bagi masyarakat. Penelitian ini berupaya mendeskripsikan bagaimana tanggung jawab UPT Kawasan Wisata Dinas Pariwisata Taman Balekambang Surakarta dalam Program Pengembangan Kemitraan Masyarakat melalui community relation. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Selanjutnya, pemilihan informan dilakukan secara purposif dan berdasarkan pertimbangan atas ketercukupan data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukkan community relations diimplementasikan melalui kerjasama dan koordinasi dari pengelola Taman Balekambang sebagai publik internal, dengan pihak sanggar dan sejumlah komunitas seni sebagai publik eksternalnya. Program ini dapat dilihat melalui beragam kegiatan kesenian yang diselenggarakan, antara lain seperti: pementasan ketoprak, sendratari, pasar seni, dan event lainnya. Namun demikian, program community relations secara khusus bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kemitraan pariwisata sehingga mampu menjadi bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap publiknya. Mengenai implementasi community relations, program ini dilakukan melalui tiga tahap, yakni: 1) pra-program yang meliputi perencanaan serta analisis permasalahan program; 2) implementasi pelaksanaan yang berupa penyelenggarakaan program kegiatan; serta 3) pasca program yang diarahkan pada proses evaluasi program dan pelaksanaannya guna menentukan rekomendasi baru atas program kegiatan yang telah serta akan dijalankan selanjutnya.
HYPER REALITAS SIMULAKRA TAGAR #2019GANTIPRESIDEN DALAM PEMILIHAN PRESIDEN INDONESIA 2019 Dani Fadillah
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1669

Abstract

This paper is aim to describe how a hashtag appearing in the dynamics of communication on social media is capable of creating a very massive mass movement in the real world. As well as troublesome rulers and authorities to set it up Because it considered a political charge that is in the hashtag could potentially provide a surge of turmoil that is great for the holder of the status quo of the political power of the homeland. By the election of the President of the Republic of Indonesia 2019 was presented with a viral hashtag on social media, the hashtags that were first administered twitted by prosperous Justice Party (Partai Keadilan Sejahtera) politician Mardani Ali Sera, raised the spirit of the masses The number is not minimal not to elect the general election which took place in April 2019. Even until the polls have done, the hashtag still has strong political magic to unite the opposition forces because the reunited was elected to become President of the Republic of Indonesia until 2022. This paper contains the results of qualitative research by making the idea of Jean Baudrillad about Simulacra, simulation, and artificial Phenomenon as his analysis knife. Here the author collects various literary sources in the different news media coverage of the hashtag #2019GantiPresiden then conduct a study of the messages that have a variety of information given to the hashtag Using the turbulent analytical knife of Jean Baudrillad above. Finally, the conclusion of this paper is necessary to fight massive efforts to resist the enormous surge of hashtags #2019GantiPresiden in the homeland in a variety of ways so that the focus is not more significant and to discuss the interests of Political authorities.
Cyberspace : Ruang Publik Baru bagi Aktivitas Politik Muhammadiyah Ahmad Sholikin
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1585

Abstract

The presence of various political movements lately indicates a new appearance in the Indonesian middle class. Muhammadiyah in various previous studies has always been associated with the sociological class of the Indonesian middle class. Analysis of the middle class is always placed as "relaxed class" or "spoiled class". However, in recent cases, the class has transformed itself into a strong actor from the extra-parliamentary political arena that is able to influence political succession. The use of social media then becomes important in encouraging middle class political awareness to be an effective partisan class. This article uses the perspective of cyberactivism to elaborate more deeply on the potential of Muhammadiyah's political activism in the 2019 political year.
CDA OF GUS IPUL’S POLITICAL ADVERTISING IN 2018-EAST-JAVA-REGIONAL ELECTION Moh Khoirul Anam; nurhayati nurhayati
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1693

Abstract

Recent campaign models tend to change from the traditional model which commonly happened in the past. If in the past the campaign was identical to speeches, flags, marches, etc., nowadays the campaign can be done by utilizing the digital world as a media, even though the old model is still used today in a fewer portion. Therefore, this study aims to analyze the digital campaign advertisement of Gus Ipul in East Java Election 2018. Using the Systemic Functional Grammar (SFG) theory and Critical Discourse Analysis (CDA) approach of Fairclough three-dimensional model, researchers want to reveal what message is behind the advertisements. The data in this study are five political campaign videos obtained from online video service providers, www.youtube.com. The videos are downloaded, then transcribed so that the textual data is obtained. These data are analyzed using the SFG theory. From the analysis, the results of the present study show that Gus Ipul’s political advertising is included in advocacy and contrasting advertising. Also, there are two objectives of Gus Ipul's political advertising. The first is to satire political opponents, and the second is to provide information. The information conveyed is by providing positive information, namely by using the lexicon like pengalaman - experience, paham - understanding and amanah -trustworthiness. From the political advertisement model, it can also be obtained that there are four strategies used in advertising viz emphasizing our good things, emphasizing their bad things, de-emphasizing our bad things, and de-emphasizing their good things.
PENGEMBANGAN MODEL E–DEMOKRASI LOKAL MELALUI RADIO (Studi Pada Program Lang-lang Kota Radio Mayangkara FM) Anam Miftakhul Huda
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1651

Abstract

The new model of developing electronic democracy through e-democracy makes local democracy very dynamic. The level of public trust in radio is very high with an indicator of the number of community members who voluntarily inform all incidents in Blitar City and Regency. This new concept in the framework of radio journalism is referred to as citizen journalism. This study intends to develop a tripartite model of local democracy between the information giver (complainant), the handling agency (the agency complained) and the media (radio) as a bridge in solving the problem. So far the research method used is using qualitative methods with emphasis on participatory aspects. Radio owners, program directors, reporters and listeners who complain are the core informants in this study. The sampling technique used was purposive sampling using data or source triangulation and theory triangulation as a test tool. The results of this study are in the form of the city langlang program as a forum for public discussion on air in the form of complainants reporting their problems to the radio through sms, telephone, e-mail and social media. The model developed is not only on air but also off water, so that complainants can communicate with related parties via the Mayangkara FM radio bridge.
QAULAN SADIDAN PRINCIPLES AND FACTUALITY IN PUBLIC BROADCASTING INSTITUTION NEWS Rachmat Kriyantono
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1680

Abstract

Abstract. This study aims to test the hypothesis that, as a public broadcasting institution that serves the public interest, non-commercial, and the majority of audiences are Muslim, the principle of qaulan sadidan has been widely adopted in TVRI news. Islam has provided a grand-theory for the study of communication and journalistic, namely qaulan sadidan. This principle was later recognized in the Western academic world as factuality, which is part of the news objectivity. By using the content analysis method on 146 news items from September 23, 2018 to March 29, 2019, this study found that the principle of qaulan sadidan has dominated the TVRI news although there are still news that do not yet contain elements of factuality. Many TVRI news articles are written containing 5W and 1H. This study also used interviews with senior journalist to confirm the data from the content analysis. The interviews found that management had not periodically socialized the relevance of Islamic values to journalistic practices, the element of the "when" was often not delivered in the news because of the editorial oversupply of news, not because of the lack of understanding on journalistic theory. This study offers some propositions that TVRI news includes factual and non-factual news, although it is dominated by factual news, experience as a journalist helps the adoption of qaulan sadidan values, and the completeness of the news is also determined by the news availability. This research is expected to contribute to the development of communication studies in an Islamic perspective.Abstrak. Penelitian ini bertujuan menguji hipotesis bahwa sebagai lembaga penyiaran public yang melayani kepentingan public, bersifat tidak komersial, dan mayoritas audience beragama Islam maka prinsip qaulan sadidan telah banyak diadopsi dalam berita TVRI. Islam telah memberikan grand-theory bagi kajian ilmu komunikasi dan jurnalistik, yakni qaulan sadidan. Prinsip ini yang kemudian dikenal di dunia akademik Barat sebagai faktualitas, yang merupakan bagian objektivitas berita. Dengan menggunakan metode analisis isi terhadap  146 berita selama 23 September 2018 hingga 29 Maret 2019, penelitian ini menemukan bahwa prinsip qaulan sadidan telah mendominasi berita TVRI meski masih terdapat berita yang belum mengandung unsur faktualitas. Berita TVRI juga banyak yang ditulis dengan mengandung 5H dan 1H. Penelitian ini juga menggunakan wawancara terhadap jurnalis senior untuk melakukan konfirmasi data hasil analisis isi. Hasil wawancara menemukan bahwa manajemen belum secara berkala mensosialisasikan keterkaitan nilai-nilai Islam dan praktek jurnalistik, unsur berita “when” sering tidak disampaikan dalam berita karena redaksi kelebihan persediaan berita, bukan karena ketidakpahaman jurnalis pada teori jurnalistik. Pada akhirnya, penelitian ini menawarkan proposisi bahwa berita TVRI mencakup berita yang factual dan yang tidak factual, meskipun didominasi berita yang factual; pengalaman sebagai jurnalis membantu adopsi nilai-nilai qaulan sadidan; dan kelengkapan berita juga ditentukan banyak tidaknya ketersediaan berita di ruang redaksi. Penelitian ini diharapkan berkontribusi untuk pengembangan kajian komunikasi dalam perspektif Islam.
NARATIVE ANALYSIS OF CAMPAIGN OF PERSIJA PLAYERS ON THE VIDEO #JAGAGBK Aprilianti Pratiwi; Retor A.W. Kaligis; Fardihian Anshari
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1696

Abstract

The purpose of this study is to analyze the campaign narrative delivered by Persija players on the #JagaGBK video in an effort to compile the position of Jakmania in order to maintain SUGBK. The method used in this study is qualitative analysis with narrative analysis. The theory is the Narrative Paradigm theory. The results showed that the #JagaGBK video was in accordance with the three basic concepts of the Narrative Paradigm theory: coherence, truth and good reason. Persuasive campaigns carried out are relevant to the target audience because the message was conveyed by Persija players who were very familiar with Jakmania. It takes synergy between the elements of communicators, messages, communicants and the media used to conduct persuasive campaigns. If one element does not synergize with other elements, then the campaign carried out is ineffective and far from expectations. Based on the elements of the persuasive campaign, #JagaGBK video communicators are on two levels, namely the level of ideas or initiators and messengers. As the initiator of the idea was Persija management and Jakmania Chairman, while the courier was seven Persija players. The target audience for this campaign is Jakmania. The message to be conveyed is #JagaGBK. The message is packaged in videos that are spread through the Persija player's Instagram account. Through the #JagaGBK video narrative, it is expected that Jakmania can always keep GBK while watching the Persija match.
MODEL KOMUNIKASI ANTAR UMAT BERAGAMA DI ERA DIGITAL DALAM MENCIPTAKAN KERUKUNAN BANGSA (Studi Pada Masyarakat Muslim Mayoritas – Minoritas di daerah Sleman-DIY dan Sintang-KalBar) Niken Puspitasari; Rika Lusri Virga
Profetik: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/pjk.v12i2.1664

Abstract

Abstrak - Perkembangan Teknologi komunikasi yang pesat saat ini tak ayal berimbas juga pada isu-isu nasional yang marak melalui media sosial. Penyebutan era digital yang saat ini terdengar biasa merupakan era dimana sudah tidak ada lagi sekat maupun batasan geografis di masyarakat dalam mengakses informasi. Berangkat dari berita yang terjadi di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat terkait penolakan warga dayak terhadap kehadiran Sekjen MUI untuk datang kedaerah tersebut serta penolakan yang terjadi di Bandung saat Acara Kebaktian Natal Umat Kristen yang menghadirkan Pdt.Dr.Stephen Tong pada sesi kedua yang sedianya dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB di Gedung Sabuga dibubarkan oleh sekelompok organisasi massa Islam, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam bagaimana model komunikasi antar umat beragama di era digital dalam menciptakan kerukunan bangsa. Menggunakan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui Partisipatori Observation, dokumentasi, dan indepth interview sebagai panduan dalam mencari informasi, peneliti berharap penelitian ini bisa menjadi Role Model untuk daerah-daerah lain di Indonesia dalam menciptakan kerukunan beragama. Teknik analisis yang digunakan berupa pemaparan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian keabsahan data diuji melalui triangulasi data serta kecukupan referensi. 

Page 1 of 2 | Total Record : 11