cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
JURNAL FARMASI GALENIKA
ISSN : 24069299     EISSN : 25794469     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Farmasi Galenika merupakan Jurnal ilmiah yang menerbitkan paper hasil penelitian di bidang sains dan teknologi farmasi.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA" : 7 Documents clear
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN BEDAH DI SALAH SATU RUMAH SAKIT KOTA BANDUNG Lisni, Ida
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.801 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang dapat menurunkan angka infeksi pada pembedahan yaitu dengan pemberian antibiotikprofilaksis. Antibiotik profilaksis yang digunakan harus aman, bersifat bakterisid dan efektif melawan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik untuk profil aksis bedah yang meliputi ketepatan diagnosa, ketepatan dosis, ketepatan cara pemberian dan ketepatan waktu pemberian antibiotik. Metode penelitian ini menggunakan data retrospektif meliputi penetapan kriteria obat, penetapan criteria pasien dan penetapan standar penggunaan obat. Data yang di dapat dari rekam medis di evaluasi ketepatannya sesuai dengan kriteria penggunaan obat antibiotik yang dibuat. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah pasien dalam penelitian ini yaitu 84 pasien yang menjalani operasi dengan rincian 30 laki–laki dan 54 perempuan dan antibiotic profilaksis yang paling banyak digunakan adalah golongan sefalosforin generasi ketiga(90,84%) yang memiliki spektrum kerja luas yang efektif terhadap bakteri garm positif maupun gram negatif. Dari data yang di evaluasi terdapat ketidak sesuaian dalam waktu pemberian antibiotik profilaksis yaitu sebesar 4,77 %, namun untuk ketepatan diagnosis, dosis dan cara pemberian antibiotik profilaksis sudah sesuai dengan kriteria penggunaan obat antibiotik profilaksi. Penggunaan antibiotik sebagai profilaksis bedah telah sesuai dengan kriteria penggunaan antibiotik sebagai profilaksis bedah.   
AKTIVITAS ANTIHIPERTRIGLISERIDEMIA EKSTRAK KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN BANGLE (Zingiber cassumunar Roxb.) SERTA KOMBINASINYA PADA HEWAN HIPERTRIGLISERIDEMIA Hasbalah, Patonah
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.5 KB)

Abstract

Hipertrigliseridemia merupakan salah satu faktor resiko penyakit kardiovaskular. Hipertrigliseridemia terjadi karena meningkatnya kadar trigliserida yang dapat memicu akumulasi lipid di dinding pembuluh arteri yang dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antihipertrigliseridemia dari ekstrak kunyit, ekstrak bangle dan kombinasinya menggunakan metode tes toleransi lipid. Metode : Dua puluh delapan ekor tikus Wistar jantan yang dibagi ke dalam 7 kelompok secara acak. Kelompok 1 (suspensi pembawa obat), kelompok 2 (gemfibrozil (Hypofil®) 27 mg/kg bb), kelompok 3 (suspensi pembawa obat), kelompok 4 (ekstrak kunyit 100 mg/kg bb), kelompok 5 (ekstrak bangle 100 mg/kg bb), kelompok 6 (ekstrak kunyit dan bangle 50 : 50 mg/kg bb),  kelompok 7 (ekstrak kunyit dan bangle 100 : 100 mg/kg bb). Semua kelompok kecuali kelompok 1 diberi propiltiourasil (10 mg/kg bb) secara oral selama 5 hari. Pada hari ke-5, dua jam setelah pemberian obat uji dan PTU, hewan diinduksi dengan emulsi lipid secara intravena. Trigliserida serum diukur pada menit ke 0, 10, 20, 30, 40. Hasil : Hasil menunjukkan bahwa ekstrak kunyit, ekstrak bangle, dan kombinasinya serta gemfibrozil (Hypofil®) dapat menurunkan kadar trigliserida selama 40 menit (p<0,05) bila dibandingkan dengan kelompok positif (induksi). Persentase penurunan kadar trigliserida pada menit ke-40 yaitu gemfibrozil (65,01%), ekstrak kunyit (60,21%), ekstrak bangle (61,19%), kombinasi 1 (57,1%), dan kombinasi 2 (64,97%). Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kunyit, ekstrak bangle dan kombinasinya memiliki aktivitas antihipertrigliseridemia.
PENGARUH AKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID YANGTERDAPAT DALAM MADU TERHADAP RESEPTORH4R SEBAGAI ANTIINFLAMASI Dinata, Deden Indra
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.497 KB)

Abstract

Hesperetin, luteolin, kaempferol, isorhamnetin, dan galangin merupakan senyawa aktif yang terkandung dalam madu. Kelima senyawa ini secara in vivo memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Tujuan Penelitian simulasi docking ini dilakukan untuk memvisualisasikan interaksi antara kelima ligan tersebut dengan reseptor histamin H4 dibandingkan dengan senyawa sintesis JNJ7777120 yang terbukti bertindak sebagai antagonis selektif reseptor histamin H4 dengan khasiat antiinflamasi. Hasil simulasi docking menunjukkan bahwa JNJ777120 merupakan senyawa antagonis reseptor histamin H4 terbaik, tetapi senyawa hesperetin, luteolin, kaempferol, isorhamnetin, dan galangin juga diprediksi berpotensi sebagai antagonis reseptor histamin H4. Sifat toksikologi difokuskan pada carcinogenicity dan mutagenicity karena menjadi perhatian penting dalam kesehatan manusia dan berhubungan langsung struktur desain obat. Kesimpulannya adalah senyawa JNJ7777120 dinilai sebagai senyawa antagonis H4R terbaik, tetapi senyawa hesperetin, luteolin, kaempferol, isorhamnetin, dan galangin juga diprediksi berpotensi sebagai antagonis reseptor histamin H4. JNJ7777120, galangin, hesperetin, kaempferol, dan luteolin tidak bersifat carcinogen dan mutagen sedangkan isorhamnetin diprediksi bersifat carcinogen.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI MADU HITAM PAHIT DAN MADU HITAM MANIS TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Fitrianingsih, Sri Peni
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.739 KB)

Abstract

Telah dilakukan pengujian aktivitas antibakteri madu hitam pahit dan madu hitam manis terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri, menentukan konsentrasi hambat minimum, dan menentukan sifat kerja dari madu hitam pahit dan madu hitam manis yang didapat dari Kalimantan. Pengujian aktivitas antibakteri dan penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan cakram kertas. Pengujian sifat kerja antibakteri dilakukan dengan metoda turbidimetri. Hasil pengujian menunjukkan bahwa madu hitam pahit dan madu hitam manis mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dan S.aureus. Kemampuan daya hambat kedua jenis madu terhadap bakteri uji semakin besar dengan meningkatnya konsentrasi. Nilai KHM dari madu hitam pahit terdapat pada konsentrasi antara 3,4%–3,8%. Dan nilai KHM dari madu hitam manis terdapat pada konsentrasi antara 4,4%–4,8%. Aktivitas madu hitam pahit dan madu hitam manis pada konsentrasi 6,25% terhadap bakteri S.aureus yaitu bersifat bakteriostatik.Dilihat dari hasil pengujian aktivitas antibakteri, KHM dan turbidimetri, terlihat bahwa madu hitam pahit memiliki aktivitas antibakteri yang lebih besar dibandingkan madu hitam manis.
IDENTIFIKASI ZAT WARNA RHODAMIN B PADA KOSMETIK PEMERAH PIPI DAN EYE SHADOW DENGAN METODE KLT DAN KCKT Rachmawati, Winasih
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.945 KB)

Abstract

Rhodamin B merupakan zat warna sintesis berwarna merah yang sering digunakan pada industri cat dan tekstil, termasuk zat karsinogen bila digunakan dan terakumulasi pada tubuh. Kosmetik pemerah pipi dan eye shadow merupakan jenis kosmetik dekoratif yang memiliki warna merah di dalam sediaannya. Identifikasi rhodamin B pada kosmetik pemerah pipi dan eye shadow dilakukan dengan metode KLT dan metode KCKT. Fase gerak yang digunakan pada metode KLT adalah etil asetat  n-butanol  amoniak 25% (20:55:25, v/v/v) dengan nilai Rf 0,86. Kemudian dilanjutkan dengan metode KCKT menggunakan kolom C18Phenomenex (3,90  x 150 mm, 10µm), detektor ultravioletvisible pada 554 nm dan fase gerak asetonitril  metanol  air (47:47:6, v/v/v) dengan laju alir 1,4 mL/menit. Batas deteksi dan batas kuantisasi yang diperoleh berturut-turut adalah 0,45 dan 1,49μg/mL. Sebanyak tigadari enam sampel kosmetik pemerah pipi mengandung rhodamin B dan semua sampel kosmetik eye shadow mengandung rhodamin B.
SKRINING POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH NANGKA MUDA (ARTOCARPUS HETEROPHYLLUS LAMK.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB DIARE Yuniarni, Umi
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.589 KB)

Abstract

Secara empiris buah nangka muda dapat mengobati diare akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri eksrak etanol buah nangka muda terhadap bakteri Escherichia coli dan Shigella dysentriae yang menyebabkan diare. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar pada konsentrasi 50, 75, 100 dan 125 mg/mL dan tetrasiklin digunakan sebagai standar. Kromatografi lapis tipis dilakukan untuk mengetahui senyawa marker dari buah nangka muda. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol buah nangka muda terhadap E. Coli yaitu 1,25 mg/mL dan 2,5 mg/mL terhadap S. dysentriae. Ekstrak etanol buah nangka muda pada konsentrasi 50 mg/mL sebanding dengan tetrasiklin pada konsentrasi 36,30 µg/mL terhadap E. coli dan 35,48 µg/mL terhadap S. dysentriae. Ekstrak etanol buah nangka muda memberikan hasil positif terhadap senyawa golongan fenolat yang berflouresensi merah muda dibawah sinar UV 366 nm dan memberikan warna hitam dengan penampak bercak FeCl3 dengan nilai Rf 0,77. Ekstrak etanol buah nangka muda mempunyai aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan Shigella dysentriaeserta menunjukkan kandungan senyawa fenolat dengan nilai Rf 0,77.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN SENYAWA FENOLAT BIJI JAMBLANG (Syzygium cumini (L.) Skeels) Marliani, Lia
JURNAL FARMASI GALENIKA Vol 1 No 02 (2014): JURNAL FARMASI GALENIKA
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.724 KB)

Abstract

Jamblang (Syzygium cumini (L.)Skeels) merupakan salah satu tanaman lokal Indonesia yang kurang dibudidayakan. Beberapa senyawa yang terkandung dalam tanaman Jamblang berpotensi memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kandungan senyawa fenolat dari biji jamblang. Ekstraksi dilakukan dengan metode refluks menggunakan pelarut air dan dikeringkan dengan metode freeze drying. Uji aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan metode peredaman radikal bebas 1-1-difenil-2 pikrilhidrazil (DPPH). Uji kualitatif antioksidan dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5) dan penampak bercak DPPH 0,2% dalam metanol. Aktivitas antioksidan secara kuantitatif diukur dengan spektrofotometri UVsinar tampak pada λ 516 nm dan ditentukan dengan nilai IC50. Vitamin C digunakan sebagai pembanding. Analisis kandungan senyawa fenolat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Uji kualitatif dilakukan dengan KLT menggunakan pengembang butanol-asam asetat-air (4:1:5) dan penampak bercak FeCl3 10%. Penetapan kadar fenol total menggunakan reagen Folin Ciocalteu yang diukur dengan spektrofotometri UV-sinar tampak pada λ 765 nm. Nilai IC50  ekstrak biji jamblang dan vitamin C secara berturut-turut adalah  67,10 dan 6,98 bpj. Senyawa fenolat diduga sebagai senyawa aktif antioksidan. Kadar fenol total ekstrak biji adalah 119,251±2,494 mg /g.  

Page 1 of 1 | Total Record : 7