cover
Contact Name
Basri La Pabbaja
Contact Email
basri.philosophy@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
aqidah-ta@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Aqidah-Ta: Jurnal Ilmu Aqidah
ISSN : 24775711     EISSN : 26153130     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Aqidah-Ta; Journal of Aqidah is a journal that discusses aqidah, morality, theology and Islamic thought. This journal is published by the Department of Aqidah and Islamic Philosophy Faculty of Ushuluddin and Philosophy UIN Alauddin Makassar. This journal is published twice a year.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2016)" : 5 Documents clear
MANUSIA DAN AMANAHNYA; KAJIAN TEOLOGIS BERWAWASAN LINGKUNGAN Burhanuddin Yusuf
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.881 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.3439

Abstract

Manusia adalah salah satu dari makhluk Allah swt. di samping memiliki sejumlah kekurangan, manusia memiliki suatu kelebihan, berupa potensi berkembang, potensi membangun peradaban dan kebudayaannya, karena padanya ia dianugerahi “akal.” Manusia diciptakan oleh Allah swt. sebagai ‘abid’ dan sebagai khalifah-Nya di atas bumi. Sebagai ‘abid’, manusia diharuskan untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah swt., mengandung arti bahwa keseluruhan jiwa dan aktifitas manusia haruslah sejalan dengan izin dan perintah Allah swt. Sebagai khalifah Allah, manusia memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi kepemimpinan, yaitu Jabatan Formal dan Fungsi Kepribadian Muslim. Bagi yang mendapat amanah Jabatan Formal, ia harus menjalankan amanah Allah dalam wujud merealisasikan hukum-hukum Allah, menerapkan keadilan, kebenaran dan melindungi seluruh masyarakat dan wilayah yang dipimpinnya. Fungsi Kepribadian Muslim mewajibkan seluruh muslim tak terkecuali untuk menjaga melestarikan dan mengembangkan kemakmuran di bumi sebagai hajat hidup bagi semua. Kealpaan menjalankan fungsi-fungsi tersebut berarti kealpaan dalam menunaikan amanah Allah di atas bumi, yang sesungguhnya amanah tersebut adalah amanah terpokok yang seharusnya menjadi perhatian utama dalam hidup manusia.
AL-GHAZALI DAN KRITIKNYA TERHADAP FILOSOF Muliati Muliati
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.476 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.3436

Abstract

Kritikan al-Ghazali terhadap filosof sebagaimana yang dirumuskan dalam Tahafut al Falasifah seringkali dijadikan alasan bagi reinkarnasi pemikiran di dunia Islam, karena meskipun kritikan tersebut terbatas pada teori metafisika (Al-Ilahiyat), akan tetapi sering digeneralisir sebagai kritik terhadap keseluruhan kajian filsafat, sehingga filsafat tercampakkan ke posisi marginal dalam pemikiran Islam. Untuk itu, perlu adanya klarifikasi dan upaya meluruskan kembali persepsi tersebut, khususnya dikalangan akademisi. Ada dua puluh masalah yang disajikan baik kritikan oleh al-Ghazali. Tujuh belas masalah yang dikategorikannya sebagai bid’ah dan tiga lainnya dicap kafir. Ketiga masalah tersebut itu adalah keqadiman alam, ketidaktahuan Tuhan terhadap hal yang kecil (juz’iyat) dan tidak adanya kebangkitan jasmani.
POLITIK PEWARIS NABI SAW.; Sebuah Diskursus Kontestasi Politik Syamsul Asri
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.737 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.2590

Abstract

Wafatnya Rasulullah Saw. meninggalkan lubang besar trauma dalam tubuh politik ummat Islam menyangkut apa karakter kekuasaan yang dimiliki oleh Rasulullah Saw., siapa yang berhak diterima sebagai pewaris kuasa Rasulullah Saw., bagaimana modus operandi kuasa pewaris Rasulullah Saw. Pertanyaan-pertanyaan ini bermuara pada pelacakan tiga posisi subjek epistemologis cum historis yang hadir dalam realitas sosial ummat Islam.  Tiga posisi ini adalah a). Imam Syiah, b). Ahli Fikih (Faqih jamak Fukaha), c). Sufi & Pelaku `irfan (Arif jamak `Urafa) yang lazim dikenal sebagai wali jamak awliya. Tiga posisi ini mesti dibaca sebagai relasi kontestatif power-knowledge cum biopolitics yang menyarankan bahwa relasi dan produksi kuasa-pengetahuan senantiasa bermuara pada hirarki subjek dalam masyarakat dengan tujuan mereproduksi kepatuhan sehingga tatanan social Islami bisa terwujud.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PAHAM TEOLOGI M Basir Syam
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.373 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.3437

Abstract

Karya ilmiah ini adalah suatu studi tentang perkembangan pemahaman teologi Islam. Perkembangan tersebut mengalami perubahan yang bersifat fluktuatif dari paham tradisional ke paham rasional. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor pendidikan. Dalam tulisan ini juga dikemukakan beberapa variabel yang diprediksi berpengaruh terhadap kecenderungan pemahaman teologi seseorang, yakni variabel: umur, jenis kelamin, etnis, organisasi sosial, tingkat pendidikan, jenis pendidikan, intensitas penerimaan informasi aktual dan kegiatan ilmiah. Penulis berasumsi bahwa tingkat pendidikan, jenis pendidikan, intensitas penerimaan informasi aktual dan kegiatan ilmiah secara signifikan dapat mempengaruhi kecenderungan paham teologi. Adapun umur, jenis kelamin, etnis dan organisasi sosial hanya bersifat random. Tulisan ini diharapkan menjadi motivasi untuk melakukan survei di lapangan.
PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER (Studi Kritis terhadap Pemikiran Harun Nasution) Ibrahim Ibrahim
Aqidah-ta: Jurnal Ilmu Aqidah Vol 2 No 2 (2016)
Publisher : Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.628 KB) | DOI: 10.24252/aqidahta.v2i2.3438

Abstract

Pemikiran Harun Nasution pada garis besarnya dapat disimpulkan dalam dua hal: 1. Harun Nasution adalah pemikir kontenporer yang berusaha mensinergikan antara nilai-nilai ajaran Islam dengan pemikiran-pemikiran rasional, khususnya pandangan para filosof muslim yang memandang bahwa akal mempunyai peranan penting dalam mengaktualisasikan ajaran Islam yang terkandung di dalam Al Qur’an.  2. Pemikiran Harun Nasution tentang ajaran Islam dalam makalah ini secara garis besarnya dapat dipilah dalam dua hal: a. Ajaran dasar Islam (qath’i) yang terdiri atas qath’i al-wurud, qath’i al-tanfizh, perlu dibedakan dengan ajaran non-dasar (zhanni) yang terdiri atas dhanni al-wurud, dhanni al-dalalah, dan dhanni al-tanfizh. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembaharuan pemikiran dalam Islam, karena yang dapat diadakan pembaharuan hanya ajaran non-dasar sedangkan ajaran dasar tidak dapat diadakan pembaharuan karena mutlak kebenarannya. b. Harun Nasution memandang bahwa akal dan wahyu tidak perlu dipertentangkan, karena cukup banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menganjurkan manusia untuk berfilsafat. Sehingga filsafat merupakan suatu keharusan dalam Islam.        Akal dan wahyu keduanya bersumber dari Tuhan. Jadi, akal dan wahyu bagaikan saudara kembar  yang saling membutuhkan. Wahyu  membutuhkan akal untuk memahami kebenaran yang terkandung di dalamnya. Demikian pula, akal membutuhkan wahyu sebagai kendali dari kesesatan berpikir.

Page 1 of 1 | Total Record : 5