cover
Contact Name
Muhammad Isrul
Contact Email
isrulfar@gmail.com
Phone
+628114053811
Journal Mail Official
jurnalpharmaconmw@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Farmasi, STIKES Mandala Waluya Kendari Jalan A.H Nasution No. G-37, Kendari
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
ISSN : 24426032     EISSN : 25989979     DOI : 10.35311
Core Subject : Health,
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia merupakan jurnal (Open Journal System) untuk informasi bidang ilmu farmasi yang memuat kajian tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bentuk tulisan ilmiah, studi kepustakaan dan studi empirik. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia telah memiliki ISSN cetak : 2442 - 6032 dan ISSN online : 2598-9979 Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia terbit 2 kali setahun (Bulan Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia" : 7 Documents clear
Optimasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Etanol Daun Muda Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Antioksidan Himaniarwati Himaniarwati; Nikeherpianti Lolok; Nur Herlina Nasir; Dzul Chulaifah
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.32

Abstract

Daun Pepaya memiliki kandungan antioksidan yang tinggi seperti senyawa flavonoid, ?-tokoferol, dan asam askorbat yang dapat digunakan untuk mencegah penuaan dini akibat radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji stabilitas dan aktivitas antioksidan sediaan krim ekstrak etanol 96% dengan metode DPPH. Meode penelitin yang dilakukan dalah ekperimental yang dilakukan di Laboratorium, daun muda pepaya 1500 mg di maserasi menggunakan etanol 96% mengjhasilkan ekstrak 500 mg. Ekstrak daun pepaya dibuat dalam bentuk krim kemudian dilakukan evaluasi sediaan krim meliputi evaluasi organoleptic, pH, daya sebar, daya lekat, tipe emulsi, viskositas dan evaluasi pengujian aktivitas antioksidandilakukan dengan metode DPPH konsentrasi 1% 3% dan 5%. Kemudian dilakukan analisis data. Hasil Evaluasi sediaan krim uji organoleptik: bau dan bentuk stabil, warna ada perubahan; uji pH 5, daya sebar 5,15cm, 5,55 cm, 5,85 cm, daya lekat 18,25 detik, 17 detik 15,25 detik, emulsi Homogen, viskositas 162,5 dPas, 170 dPas, 145 dPas dan aktivitas antioksidan 58,23%; 62,73%; 67,83%. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa Sediaan krim ekstrak etanol 95% daun pepaya stabil dan mampu memberikan efek antioksidan dengan menggunakan metode DPPH.
Formulasi Pasta Gigi Herbal Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Wa Ode Yuliastri; mus Ifaya; Mulyadi Prasetyo
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.35

Abstract

Prevalensi karies di Indonesia pada tahun 2013 berkisar 72,3%. Karies gigi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans dapat dihindari dengan bantuan senyawa kimiawi maupun tindakan mekanis. Pengunaan bahan alternatif dari bahan alam dalam sediaan pasta gigi sedang dikemabangkan. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah daun sukun (Artocarpusaltilis). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. Pada pembuatan sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun dibuat 3 formula dengan konsentrasi ekstrak masing-masing 10%, 15% dan 20%. Penelitian ini menggunakan uji ANOVA (Analysis Of Variance) untuk melihat perbedaan signifikan dari masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan hasil pengujian evaluasi fisik yang palik baik adalah formula III. Pada pengujian aktivitas antibakteri diperoleh daya hambat paling baik pada pasta gigi herbal adalah formula 3 dengan rata-rata luas daya hambat sebesar 21,37mm yang dapat dikategorikan memiliki daya hambat yang sangat kuat. Hasil uji ANOVA juga diperoleh nilai p<0,005 yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan dari masing-masing konsentrasi. Sediaan pasta gigi herbal ekstrak daun sukun (Artocarpusaltilis) dapat disimpulkan bahwa pembuatan sediaan pasta gigi herbal stabil pada evaluasi fisik dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
Uji Stabilitas Fisik Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L. ) Dalam Formulasi Sediaan Emulgel AntiInflamasi nurhatidjah awaliyah halid; Ahmad Saleh
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.36

Abstract

Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Sulawesi tenggara. Secara tradisional daun Anacardium occidentalis digunakan sebagai antiinflamasi. Daun Anacardium occidentalis mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, asam anakardik, beta-sitosterol, cardol, asam linoleat, asam salisilat serta tannin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mencanangkan formulasi ekstrak etanol daun Anacardium occidentalis dalam bentuk sediaan emulgel, serta mengevaluasi stabilitas sediaan emulgel tersebut secara fisik. Formulasi emulgel ekstrak etanol daun Anacardium occidentalis menggunakan basis gel yaitu karbopol 940. Formulasi dilakukan dalam 3 konsentrasi ekstrak etanol daun Anacardium occidentalis yaitu 10%, 12%, dan 15%. Basis karbopol 940 yaitu 0,5%, 10%, dan 1,5%, disamping itu juga digunakan basis gel sebagai kontrol negatif. Uji karakteristik sediaan emulgel meliputi pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan warna, homogenitas, konsistens, pH, penentuan viskositas, uji daya sebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) dapat diformulasi menjadi emulgel dengan karakteristik yang baik. Semua basis gel karbopol 940, dapat menghasilkan emulgel dengan karakteristik yang baik. Formula I, VI, VII dan IX merupakan formula mempunyai karakteristik yang paling baik untuk sediaan emulgel Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.).
Efek Imunomodulator Ekstrak Etanol Spons Xestospongia Sp. Terhadap Aktivitas Fagositosis Makrofag Pada Mencit Jantan Galur Balb/C Adryan Fristiohady; Wahyuni Wahyuni; Fadhliyah Malik; Mesi Leorita; Muhammad Ilyas Yusuf; Hendra Febriansyah; Sahidin Sahidin
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.38

Abstract

Imunomodulator merupakan bahan yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun. Spons Xestospongia Sp. diduga mengandung senyawa-senyawa aktif yang berperan sebagai agen imunomodulator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. terhadap aktivitas fagositosis makrofag. Sebanyak dua puluh empat ekor mencit jantan galur Balb/C umur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 gram dibagi ke dalam 6 kelompok. Kelompok pertama mendapat pemberian ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. 100 mg/kgBB, kelompok kedua mendapat pemberian ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. 200 mg/kgBB, kelompok ketiga mendapat pemberian ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. 300 mg/kgBB dan kelompok keempat mendapat pemberian ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. 400 mg/kgBB. Kelompok kontrol positif mendapat ekstrak Phyllanthus niruri Linn. (Stimuno®) 0,13 mg/gBB dan kelompok kontrol negatif mendapatkan Na-CMC 0,5%. Ekstrak diberikan secara peroral sejak hari pertama hingga ketujuh. Pada hari kedelapan masing-masing mencit diinjeksikan bakteri Staphylococcus aureus (SA) 0,5 mL secara intra peritoneal. Aktivitas sel makrofag dihitung dari apusan cairan peritoneum mencit. Peningkatan dosis ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. meningkatkan jumlah aktivitas fagositosis makrofag dari 24,25 % (Na-CMC), 34,25% (100 mg/kgBB), 47,00% (200 mg/kgBB), 59,50 % (300 mg/kgBB) dan 62,75% (400 mg/kgBB). Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol Spons Xestospongia Sp. memiliki potensi sebagai imunomodulator pada dosis 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB dengan efektivitas yang tidak berbeda bermakna dengan kontrol positif (Stimuno®) dalam meningkatkan aktivitas fagositosis sel makrofag berdasarkan hasil uji statistik post hoc TUKEY (sig. > 0,05).
Pengaruh Pola Makan Terhadap Potensi Resiko Penyakit Diabetes Melitus Arikha Ayu Susilowati; Kuncara Nata Waskita
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.43

Abstract

Gaya hidup masyarakat saat ini mengalami banyak perubahan, baik yang dilakukan oleh remaja maupun dewasa. Makanan cepat saji dan instan merupakan jenis makanan yang paling banyak digemari, Konsumsi banyak makanan yang mengandung gula akan menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya diabetes melitus. Untuk menjaga kadar gula darah, jadwal makan dan porsi makan perlu di atur. Mengurangi porsi makan dapat membantu mengontrol gula darah, sedangkan menambah porsi makan dapat menimbulkan komplikasi Diabetes Melitus. Oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh pola makan remaja terhadap apotensi resiko penyakit diabetes mellitus. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelatif dan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menganalisis hubungan antara makanan dengan kadar gula darah pasien DM. Pendekatan cross sectional mengumpulkan variabel dependent dan variabel independent dalam waktu yang bersamaan dan secara langsung. Data dianalisis menggunakan uji one way annova. Deskripsi responden yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan dan olahraga juga dihubungkan dengan resiko penyakit diabetes mellitus.
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit Dan Apotek Rahmawati Raising
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.44

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dimana paya pelayanan kesehatan dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan, yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini dilaksanakan sebagai bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan (preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif). Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang menimbulkan kepuasan pada pasien. Kepuasan menjadi bagian penting dalam pelayanan kesehatan karena dapat mengukur kualitas pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Ponorogo dan di Apotek Armina Syifa serta analisis perbandingan tingkat kepuasan. Pada dimensi kualitas jasa untuk melihat kepuasan pasien dardapat lima dimensi, yaitu meliputi Kehandalan (reliability), Ketanggapan (responsiveness), Jaminan (assurance), Empati (empathy) dan Bukti Langsung (tangible), sehingga masalah yang mendasari penelitian ini adalah seberapa besar perbandingan tingkat kepuasan di RS dan Apotek berdasarkan kelima dimensi ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada subjek peneliti dengan tujuan untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Ponorogo dan di Apotek kab. Madiun, Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan Non Probability Sampling, menggunakan metode accidental sampling. Hasil analisis tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian di RS Ponorogo dan Apotek di Kab. Madiun dari 5 Dimensi termasuk dalam kategori puas, dan hasil perbandingan analisis tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di RS dan Apotek adalah tidak terdapat perbedaan yang bermakna dimana dari kelima dimensi.
Pengaruh Tomat (Solanum lycopersicum) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague dawley yang Diinduksi Gentamisin Fahmi Ikhtiar
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.45

Abstract

Gentamisin adalah salah satu antibiotik golongan aminoglikosida yang efektif melawan bakteri gram negatif. Gentamisin memiliki efek samping terhadap testis. Gentamisin dapat meningkatkan jumlah Reactive Oxygen Species (ROS) yaitu suatu radikal bebas yang dapat memicu stres oksidatif dalam testis. Hal ini berbahaya bagi kesuburan pria dan meningkatkan risiko infertilitas. Kadar ROS yang tinggi dapat dinetralkan menggunakan antioksidan. Salah satu antioksidan tersebut adalah likopen yang banyak terkandung didalam tomat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tomat terhadap diameter tubulus seminiferus tikus putih Rattus norvegicus yang diinduksi gentamisin. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain post test only control group design. Penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih yang dibagi dalam 5 kelompok dengan lima kali pengulangan. Kelompok terdiri dari kelompok K(-) yang tidak diberikan apapun, kelompok K(+) yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB, dan kelompok P1, P2, P3 yang diberikan gentamisin 20 mg/kgBB dan jus tomat masing-masing persentasi 25%, 50%, dan 100%. Penelitian dilakukan selama 24 hari. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan diameter tubulus seminiferus setelah diberikan jus tomat selama 24 hari.

Page 1 of 1 | Total Record : 7