Nur Hatidjah Awaliyah Halid
Program Studi Farmasi, Fakultas Sains Dan Teknologi , Universitas Mandala Waluya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Clearance profile of radioactive gold nanoparticle (198Au) conjugates-poliamidoamin generation 4-nimotuzumab ; potential radio-pharmaceutical theranostic agent Halid, Nurhatidjah Awaliyah; Mutalib, Abdul; Pujiyanto, Anung; Gunawan, Adang Hardi
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.999 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.6725

Abstract

Theranostic agents are agents that combine diagnostic and therapeutic capabilities into a single agent. The presence of conjugated cancer which is therapeutic agents such as nimotuzumab monoclonal antibodies with radioactive gold nanoparticles stabilized with Polyamidoamine Generation 4 (PAMAM G4) dendrimer can actively interact with specific cancer cells. Radioactive gold (198Au) as a radiation transmitter β (961 keV) capable for killing cancer cells and (412 keV) γ rays that give a golden image in the body, thus acting as a theranostic agent. The purpose of this study was to obtain confident results of conjugate safety by observing the constituent clearance of 198AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab. The result of the conjugate clearance will be the reference for the metabolic state as a new, stable and complete radiofarmaka upon reaching the desired target. This study began with the synthesis of the conjugate of 198AuNp-PAMAM G4-nimotuzumab and then tested the clirens and analyzed the results of urine and mouse feces that had been injected with conjugate. Total clearance was obtained about 47.38% of the 198AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab conjugates that have been excreted through urine (18.26%) and stool (29.11%.). Urine and feces were analyzed with SDS-PAGE giving the spot above the 150 kDa band and showing the conjugate molecular weight. FTIR analysis of urine and feces by showing aldehyde functional groups (C = O), alcoholic groups (O-H), amine groups (C-N), and amine groups (N-H) indicating the presence of AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab conjugates in urine and mouse feces. The results of urine and fecal excretion of the conjugate are still conjugate-shaped supported by SDS PAGE analysis, UV-Vis spectrophotometer absorption analysis and functional group analysis with FTIR that has been conducted.
Clearance profile of radioactive gold nanoparticle (198Au) conjugates-poliamidoamin generation 4-nimotuzumab ; potential radio-pharmaceutical theranostic agent Nurhatidjah Awaliyah Halid; Abdul Mutalib; Anung Pujiyanto; Adang Hardi Gunawan
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.999 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.6725

Abstract

Theranostic agents are agents that combine diagnostic and therapeutic capabilities into a single agent. The presence of conjugated cancer which is therapeutic agents such as nimotuzumab monoclonal antibodies with radioactive gold nanoparticles stabilized with Polyamidoamine Generation 4 (PAMAM G4) dendrimer can actively interact with specific cancer cells. Radioactive gold (198Au) as a radiation transmitter β (961 keV) capable for killing cancer cells and (412 keV) γ rays that give a golden image in the body, thus acting as a theranostic agent. The purpose of this study was to obtain confident results of conjugate safety by observing the constituent clearance of 198AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab. The result of the conjugate clearance will be the reference for the metabolic state as a new, stable and complete radiofarmaka upon reaching the desired target. This study began with the synthesis of the conjugate of 198AuNp-PAMAM G4-nimotuzumab and then tested the clirens and analyzed the results of urine and mouse feces that had been injected with conjugate. Total clearance was obtained about 47.38% of the 198AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab conjugates that have been excreted through urine (18.26%) and stool (29.11%.). Urine and feces were analyzed with SDS-PAGE giving the spot above the 150 kDa band and showing the conjugate molecular weight. FTIR analysis of urine and feces by showing aldehyde functional groups (C = O), alcoholic groups (O-H), amine groups (C-N), and amine groups (N-H) indicating the presence of AuNP-PAMAM G4-Nimotuzumab conjugates in urine and mouse feces. The results of urine and fecal excretion of the conjugate are still conjugate-shaped supported by SDS PAGE analysis, UV-Vis spectrophotometer absorption analysis and functional group analysis with FTIR that has been conducted.
Uji Stabilitas Fisik Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L. ) Dalam Formulasi Sediaan Emulgel AntiInflamasi nurhatidjah awaliyah halid; Ahmad Saleh
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 5 No. 01 (2019): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v5i01.36

Abstract

Jambu mete (Anacardium occidentale L.) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Sulawesi tenggara. Secara tradisional daun Anacardium occidentalis digunakan sebagai antiinflamasi. Daun Anacardium occidentalis mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, asam anakardik, beta-sitosterol, cardol, asam linoleat, asam salisilat serta tannin. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mencanangkan formulasi ekstrak etanol daun Anacardium occidentalis dalam bentuk sediaan emulgel, serta mengevaluasi stabilitas sediaan emulgel tersebut secara fisik. Formulasi emulgel ekstrak etanol daun Anacardium occidentalis menggunakan basis gel yaitu karbopol 940. Formulasi dilakukan dalam 3 konsentrasi ekstrak etanol daun Anacardium occidentalis yaitu 10%, 12%, dan 15%. Basis karbopol 940 yaitu 0,5%, 10%, dan 1,5%, disamping itu juga digunakan basis gel sebagai kontrol negatif. Uji karakteristik sediaan emulgel meliputi pemeriksaan fisik yaitu pemeriksaan warna, homogenitas, konsistens, pH, penentuan viskositas, uji daya sebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) dapat diformulasi menjadi emulgel dengan karakteristik yang baik. Semua basis gel karbopol 940, dapat menghasilkan emulgel dengan karakteristik yang baik. Formula I, VI, VII dan IX merupakan formula mempunyai karakteristik yang paling baik untuk sediaan emulgel Ekstrak Daun Jambu Mete (Anacardium occidentale L.).
Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Sabun Cair Pembersih Kewanitaan Ekstrak Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) Terhadap Jamur Candida albicans Nikeherpianti Lolok; Nurhatidjah Awaliyah; Windi Astuti
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 01 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i01.53

Abstract

ABSTRAK Keputihan merupakan suatu gejala gangguan organ reproduksi yang dialami oleh wanita yang disebabkan oleh jamur yang ditandai dengan keluarnya cairan berlebih dari vagina sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Daun waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antijamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan sabun cair pembersih kewanitaan ekstrak daun waru serta untuk mengetahui konsentrasi paling baik dalam menghambat aktivitaas terhadap jamur Candida albicans. Penelitian dilakukan secara laboratorium eksperimental, sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan diperoleh ekstrak kental sebanyak 99,94 gram. Ekstrak kental digunakan sebagai antijamur dalam pembuatan sabun cair pembersih kewanitaan pada konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Selanjutnya dilakukan skrining fitokimia, formulasi sediaan serta evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, tinggi busa dan uji iritasi. Selanjutnya uji aktivitas antijamur dilakukan dengan menggunakan metode cakram disk. Analisis data dilakukan dengan menggunakan One-Way ANNOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun waru positif mengandung senyawa flavanoid, saponin, triterpenoid dan sterol, tanin dan polifenol. Ekstrak dalam formulasi sediaan sabun cair pembersih kewanitaan ekstrak daun waru memenuhi syarat evaluasi fisik dimana sabun cair pembersih kewanitaan tersebut tetap berwarna hijau pekat, bau khas mawar serta bentuknya cair. Sabun cair pembersih kewanitaan ekstrak daun waru dengan konsentrasi 5% memiliki daya hambat 21,10 mm, konsentrasi 10% memiliki daya hambat 21,77 mm dan konsentrasi 15% memiliki daya hambat 20,55 mm terhadap jamur Candida albicans dengan diperoleh hasil analisis anova yang signifikan 0,01 (p<0,05).
Formulasi Hydrogel Eye Mask Berbasis Ekstrak Limbah Kepala Udang Putih (Litopenaeus vannamei) Sebagai Suplemen dan Relaksasi Mata Lelah Yustian Okwani; Nurhatidjah Awaliyah Halid; Silviana Hasanuddin; Djunaidin Djunaidin; Deo Julian Hikmat
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v6i2.63

Abstract

Kepala udang merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan namun mengandung Astaksantin yang dapat dimanfaatkan sebagai pengatasan terhadap mata lelah. Meningkatnya pengunaan komputer menyebabkan gangguan terhadap penglihatan yang dinamakan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu suatu gejala yang dapat menyebabkan berbagai keluhan antara lain mata lelah dan kering, hal tersebut menjadi tujuan penelitian ini yaitu memformulasi kedalam bentuk sediaan dari ekstrak etanol kepala udang putih (Litopenaeus vannamei). Salah satu sediaan mata yang dapat digunakan dengan nyaman bagi pengguna yaitu Hydrogel EyeMask. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Preparasi penelitian dilakukan dengan penyiapan ekstrak etanol kepala udang putih (Litopenaeus vannamei) dengan metode maserasi. Formulasi hydrogel Eye Mask dengan menggunakan Na-alginat dan xanthan gum sebagai basis. Sediaan dievaluasi kestabilan dan karakteristik fisik hydrogel Eye Mask dievaluasi melalui pengamatan organoleptis, daya mengembang, dan nilai pH. Hasil evaluasi menunjukkan hydrogel Eye Mask tidak mengalami perubahan organoleptis selama 12 minggu dan memiliki kemampuan menahan air yang baik. Selain itu, pengukuran daya mengembang menunjukkan pada pengukuran minggu pertama yaitu pada jam ke-1 dan jam ke-2 hingga pada jam ke-3 berturut-turut 42,10%, 48,56%, 72,11% dengan nilai pH 6,15±0,04. Hydrogel yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai sediaan suplemen dan relaksasi mata.
Formulasi Gel Hand Sanitizer Dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus lanatus) Deo Julian Hikmat; Filmaharani Filmaharani; Yaya Yaya; Nur Hatidjah Awaliyah Halid; Jastria Pusmarani
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v8i1.128

Abstract

Hand sanitizer merupakan sediaan yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan, serta penggunaannya lebih praktis. Sebagian besar hand sanitizer tersedia dalam bentuk cair atau gel. Umumnya gel hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Namun penggunaan secara terus-menerus alkohol dapat mengiritasi kulit. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan alam yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya iritasi kulit. Salah satu bahan alam yang terbukti sebagai antibakteri adalah kulit semangka (Citrullus lanatus). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat potensi gel hand sanitizer ekstrak metanol kulit semangka terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan riset empirik dengan platform luring dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi  Covid-19.  Ekstrak   metanol   kulit   semangka dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan tiga konsentrasi yaitu 15%, 17,5% dan 20%. Formulasi dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol yaitu konsentrasi 1%, 1,5% dan konsentrasi 2%, kemudian dilakukan evaluasi sifat fisik dari sediaan gel. Ekstrak metanol kulit semangka 15% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan rata-rata zona hambat 5,03±1,98 mm (kategori daya hambat cukup) dan pada bakteri S. aureus 2,53±2,40 mm (kategori daya hambat lemah). Formula 1 (karbopol 1%) dan formula 2 (karbopol 1,5%) memenuhi syarat evaluasi sifat fisik sediaan gel yaitu pada uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, dan daya sebar. Sedangkan untuk formula 3 (karbopol 2%) tidak memenuhi pada uji fisik yaitu uji daya sebar.