cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur (ALUR)
ISSN : 26151472     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Arsitektur (ALUR) UNIKA Santo Thomas Sumatera Utara berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi kajian di bidang Teknik khususnya Teknik Arsitektur seperti biidang ilmu perancangan arsitektur dan bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya , serta penelitian-penelitian lain yang terkait dengan bidang-bidang tersebut.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021" : 5 Documents clear
MORFOLOGI KAWASAN KAMPUNG PEKOJAN SEMARANG Anityas Dian Susanti
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v4i2.1167

Abstract

Kampung kota adalah bentuk permukiman yang khas di Indonesia. Kampung Pekojan merupakan kampung multietnis, yang terdiri dari etnis Jawa, Koja dan Cina, walaupun asal mula kampung Pekojan dihuni oleh orang-orang Koja atau Moor. Kampung Pekojan merupakan salah satu kampung besar di Semarang dan mempunyai ciri khas yang berbeda dengan kampung kota lainnya. Kampung Pekojan berbatasan dengan Kota Lama, Kampung Pecinan dan Kampung Kauman Kota Semarang. Morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang permukiman dan proses pembentukannya. Maka dalam makalah ini dibahas mengenai proses pembentukan kampung Pekojan dalam periode waktu 100 tahun.  Tujuan penelitian adalah mengetahui bentuk dan proses pembentukan ruang di dalam kampung Pekojan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan analisis morfologi, yang antara lain mengidentifikasi pola jalan, plot dan bangunan. Pembentukan morfologi kampung Pekojan adanya pengaruh perkembangan agama Islam, kedekatan ruang dengan Pecinan serta aktivitas perdagangan.
KAJIAN ARSITEKTUR TROPIS PADA BANGUNAN RUMAH SAKIT KELUARGA KUDUS ENDE Petrus Jhon Alfred
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v4i2.1200

Abstract

Rumah Sakit Keluarga Kudus adalah Rumah Sakit Bersalin yang ada di Ende, Flores, NTT. Rumah Sakit ini merupakan bangunan lama yang masih bertahan dan menyerupai ciri arsitektur kolonial yang tanpa disadari keberadaannya beradaptasi dengan iklim tropis. Iklim tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan pada hampir keseluruhan waktu. Kondisi iklim tropis memerlukan syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan, mengingat ada beberapa faktor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus pada iklim tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai sejauh mana bangunan Rumah Sakit Keluarga Kudus ini memenuhi prinsip-prinsip arsitektur tropis yang meliputi elemen desain rancangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikan elemen desain rancangan bangunan Rumah Sakit Keluarga Kudus yang berkaitan erat dengan iklim tropis. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan literatur kepustakaan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan orientasi bangunan arah timur-barat belum optimal karena menerima panas sehingga suhu ruangan rata-rata tinggi. Penempatan massa bangunan menghasilkan sirkulasi udara dan pola pergerakan aliran udara lebih dinamis. Ventilasi yang ada menciptakan nafas untuk sirkulasi udara dan suhu ruangan terasa sejuk. Penerapan ventilasi bawah mengurangi kelembaban pada permukaan lantai dan tanah. Kanopi belum optimal menghalau sinar matahari karena ukurannya tidak sesuai dengan sudut datang sinar matahari. Bentuk atap dengan kemiringan 45Ëš dan tinggi 3 - 4 meter mampu mengalirkan air hujan dengan baik dan membantu mengurangi pemanasan ruang di dalam bangunan.
PERANCANGAN RUMAH TINGGAL DUA LANTAI DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Ulinata Ulinata Ulinata
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v4i2.1219

Abstract

Rumah tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Saat ini, banyak rumah tinggal dibangun tanpa memperhatikan aspek lingkungan dan tidak mempertimbangkan iklim tropis yang ada di Indonesia khususnya di Kota Medan. Diperlukan sebuah solusi dalam merancang rumah tinggal yang mempertimbangkan iklim tropis. Salah satunya yaitu dengan merancang rumah tinggal melalui pendekatan arsitektur tropis dengan konsep hemat energi. Penelitian yang berjudul Rumah Tinggal Dua Lantai dengan Konsep Hemat Energi melalui Pendekatan Arsitektur Tropis ini bertujuan untuk merancang rumah tinggal dua lantai dengan konsep hemat energi melalui pendekatan arsitektur tropis dengan memperhatikan kondisi eksisting, orientasi bangunan, arah angin, pencahayaan alami, penghawaan alami. Penelitian ini menggunakan metode  research and development dengan cara mengumpulkan data artikel dari jurnal nasional yang diperoleh dari internet, kemudian menentukan lokasi dan mendeskripsikan dokumentasi foto serta gambar kerja. Hasilnya diharapkan dapat menjadi contoh atau rekomendasi rumah tinggal yang hemat energi dengan pendekatan arsitektur tropis.
KAJIAN MAKNA HUNIAN PASKA BENCANA DALAM SUDUT PANDANG FILOSOFIS Stephanus Evert Indrawan
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v4i2.1333

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan bencana terutama dalam beberapa tahun terakhir ini Dalam penyelesaian kondisi paska bencana dibutuhkan rumah-rumah tanggap bencana untuk menampung dan memulihkan kondisi korban. Sebelum melangkah ketahap perancangan akan didefinisikan makna rumah atau hunian dalam sudut filosofis dan sudut padang arsitektur vernakular serta nusantara. Adapun tulisan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman akan konsep dasar rumah maupun hunian sebagai materi untuk memperkaya pengetahuan perencana dalam mengembangkan maupun merancang rumah paska bencana yang tidak semata-mata berpusat pada teknologi namun mempertimbangakan nilai lokal, aspek sosial budaya yang berfungsi sebagai media untuk mempercepat proses pemulihan korban agar tidak terasing dalam lingkungan yang baru. Sedangkan manfaat dari penerapan pemahaman ini adalah sebagai acuan untuk mengolah konsep perancangan hunian dalam merespon kebutuhan korban dalam masa pemulihan.Metode penulisan ini adalah studi pustaka mengenai filosofi bencana, filosofi rumah atau hunian dari sudut pandang filsafati, arsitektur vernakular dan arsitektur nusantara.  Konsep pemahaman akan “rumah” cenderung abstrak dan sering digunakan dalam makna perumpamaan oleh sebab itu dalam tulisan ini juga akan dibahas mengenai makna “hunian”. Dalam tulisan ini akan dibahas makna hunian melalui sudut pandang filsuf dan arsitek. Para filsuf akan diwakili melalui tulisan Heidegger, Bollnow, Bachelard dan Levinas sedangkan sudut pandang arsitek vernacular akan diwakili oleh Amos Rapoport dan arsitektur vernacular akan diwakili dengan tulisan dari Maria Hidayatuh, Josef Prijotomo dan Galih Widjil Pangasa Melalui penulisan ini dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat kebutuhan non fisik maupun fisik calon penghuni dalam masa pemulihan. Adapun yang dimaksud fisik adalah teknologi bangunan dan aspek non fisik adalah sosial budaya dan psikologi. Kata-kunci : bencana alam, rumah, hunian, paska bencana, arsitektur vernakular, arsitektur nusantara
KAJIAN PERSEPSI OWNER TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT KINERJA TUKANG PADA PROSES PEMBANGUNAN RUMAH DI KOTA MEDAN Polin DR Naibaho
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 4 No 2 (2021): SEPTEMBER 2021
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v4i2.1423

Abstract

Pekerja bangunan atau tukang dalam proyek membangun rumah merupakan pendukung penting dalam membangun rumah ataupun merenovasi rumah.Kenyataan dilapangan, banyak pemilik rumah yang  membangun rumah ataupun renovasi, mengeluhkan kinerja dari pekerja bangunan yang lalai dalam pekerjaannya sehingga menyebabkan kerugian material yang tidak sedikit.  Penelitian ini diadakan untuk mencari faktor-faktor yang menjadi penghambat bagi pekerja bangunan dalam proses pekerjaan mereka dilapangan. Metode penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian berada di kota Medan di 3 (tiga) kecamatan yaitu Medan Selayang, Medan Tuntungan dan Medan Johor. Responden terbagi atas mandor, kepala tukang, tukang kayu, tukang batu dan kernet. Hasil dari penelitian ini didapat bahwa faktor penghambat dalam kelompok faktor internal hubungan kerja adalah:  faktor pemilik rumah yang banyak permintaan. Kemudian faktor penghambat dalam kelompok faktor eksternal di lapangan adalah: bahan bangunan yang kurang. Sedangkan untuk faktor penghambat bagi kelompok faktor eksternal lingkungan adalah: faktor cuaca buruk.

Page 1 of 1 | Total Record : 5