cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Arsitektur (ALUR)
ISSN : 26151472     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Arsitektur (ALUR) UNIKA Santo Thomas Sumatera Utara berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi kajian di bidang Teknik khususnya Teknik Arsitektur seperti biidang ilmu perancangan arsitektur dan bidang ilmu lain yang sangat erat kaitannya seperti perencanaan kota dan daerah, desain interior, perancangan lansekap, dan sebagainya , serta penelitian-penelitian lain yang terkait dengan bidang-bidang tersebut.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023" : 7 Documents clear
TIPOLOGI DAN MORFOLOGI KAWASAN KOTA LAMA SEMARANG Mutiawati Mandaka; Ivan Syamsul Huda; Esti Yulitriani
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.1863

Abstract

The purpose of this paper is to determine the typology and morphology of the old city of Semarang. The method used is a literature review with a focus on scoping reviews to explain the typology and morphology of an area. The old city of Semarang was appointed as the research theme by taking into account the history and uniqueness that has a very strong character. The results showed that the old city of Semarang was formed from a square-shaped city framework consisting of roads, plots and buildings where there were urban artifacts in it from a fairly long process based on the formation of the city geographically and if viewed from its history.
PENDEKATAN PRINSIP DESAIN SIR NORMAN FOSTER PADA CONVENTION AND EXHIBITION CENTER DI KOTA MEDAN Irwan Telaumbanua
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.2269

Abstract

Penetapan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20 membuka peluang Indonesia dalam meningkatkan ekonomi disektor industri pariwisata dibidang MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition). MICE merupakan salah satu program prioritas KemenPareKraf berupa upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga diperlukan peningkatan fasilitas penunjang berupa venues stand alone (berdiri sendiri) bagi kegiatan MICE dalam wujud bangunan convention and exhibition center di Indonesia. Kota Medan merupakan kota bisnis, industri, dan perdagangan yang sangat penting, termasuk kota terbesar ke-3 di Indonesia, sehingga Kota Medan memiliki peluang investasi yang tinggi untuk kegiatan MICE tingkat nasional maupun internasional untuk menunjang kegiatan tersebut di atas maka Kota Medan perlu menambah bangunan convention and exhibition center yang memiliki fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan MICE dalam satu gedung dan bersifat venues stand alone (berdiri sendiri).
A DIGITAL TOURIST GAZE DAN VIRTUAL RACE : UPAYA MEMBANGUN KEMAMPUAN BERSAING KOTA DI ERA NEW NORMAL Djudjun Rusmiatmoko; Eko Nursanty; Krismawanti Krismawanti
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.2353

Abstract

Abstract Cities and places have entered a new era because of the emergence of technology 5.0. The ability to compete successfully with other nearby cities is a goal for all cities worldwide. Several applications have made efforts to develop this virtual competitive ability to adapt to the demands of healthcare activities and win the city competition. This study aims to demonstrate that people's satisfaction in capturing the brand of a keta through virtual sports is widespread. In virtual competition applications such as 99 Virtual, Causes, Togoparts, Pacer, and Spacebib, qualitative research based on interviews and social media is utilized. According to the findings of this study, the virtual beauty of a place and city space is no longer the most important factor in winning a city competition. Instead, the narrative of sustainable city authenticity, which is reflected in the relationship between every element of the city, is the thing that will be remembered forever. Keywords: Digital tourist gaze, city competitive advantage Abstrak Kota dan tempat saat ini telah memasuki dimensi yang berbeda sehubungan perkembangan teknologi 5.0 yang menjadikannya tempat yang mampu memenangkan persaingan dibanding kota-kota lain di sekitarnya dan memberikan harapan bagi semua kota di dunia. Menyesuaikan diri dengan tuntutan aktivitas kesehatan sekaligus memenangkan persaingan kota, beberapa aplikasi digital telah melakukan upaya untuk membangun kemampuan bersaing secara virtual. Penelitian ini berupaya mengungkap bagaimana kepuasan masyarakat dalam menangkap “brand” sebuah kota melalui aktivitas olah raga virtual yang sedang marak. Metode penelitian menggunakan riset kualitatif berdasarkan wawancara dan analisa media sosial pada aplikasi lomba virtual yaitu: 99 Virtualrace; Cause; Togoparts, Pacer dan Spacebib. Ppenelitian ini menemukan bahwa keindahan secara virtual pada sebuah tempat dan ruang kota tidak lagi menjadi faktor utama untuk memenangkan persaingan kota, namun narasi otentisitas kota yang berkesinambungan serta tergambar dalam hubungan setiap elemen kota adalah hal terpenting yang akan selalu diingat. Kata-kunci : Digital tourist gaze, kemampuan bersaing kota
ENERGY EFFICIENCY ANALYSIS OF AGAPE BUILDING IN DUTA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY Yordan Dewangga
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.2366

Abstract

Duta Wacana Christian University (UKDW) as one of the tertiary institutions in the city of Yogyakarta is one of the sectors that utilize electrical energy to support daily activities. One of the buildings at UKDW that is used as an office center is the Agape building. Electrical energy is used as an energy source to support office and lecture activities such as artificial lighting (lamps) and artificial ventilation (AC). Based on this dependence, a study is needed to determine the extent to which the level of energy efficiency exists in the Agape building, especially the effect of artificial lighting and ventilation on electrical energy efficiency. The method used in this study is a quantitative method based on primary data and secondary data. Primary data was obtained through direct measurements regarding the amount of energy used in one working day (8 hours), while secondary data was used to determine the dimensions and spaces in the Agape building. Based on the results of the energy efficiency analysis of artificial lighting and ventilation that has been carried out, it is known that the level of electrical energy used for artificial lighting and ventilation in the Agape building is classified as efficient. The results of this study are expected to be used as material for evaluation and consideration for subsequent research in order to achieve energy efficiency.
KAJIAN ASPEK BERKELANJUTAN PADA PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DAN ACTIVITY SUPPORT DI DUSUN 1 DESA PENFUI TIMUR KABUPATEN KUPANG Apridus Kefas Lapenangga; Didakus Pati Kelen; Karbinianus Triatnomaji Mei; Stella Malelak; Jeninha M. F. Branco
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.2552

Abstract

KAJIAN KENYAMANAN VISUAL DALAM RUMAH IBADAH KATOLIK (STUDI KASUS GEREJA KATOLIK SANTA MARIA TAK BERNODA ASAL) Polin DR Naibaho
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.2658

Abstract

Kenyamanan visual merupakan salah satu unsur penting dalam memenuhi aspek keindahan fasad, pencahayaan, warna rumah ibadah, karena fasad, cahaya, dan warna yang baik dapat membawa jemaat lebih khusuk dan sakral dalam mengikuti peribadahan. Pada dasarnya kenyamanan visual diperlukan oleh manusia untuk melihat objek secara visual. Dengan penataan fasad, cahaya dan warna maka kita dapat melihatnya secara jelas bukan hanya kenyamanan dari sudut pandang bahkan didalam ruang pun kita akan menjadi lebih nyaman, Sehingga akan menimbulkan kenyamanan visual jika fasad, pencahaayaan, warna yang didapatkan itu secara cukup. Jika pengolahan fasad, pencahayaan, warna, tersebut kurang ataupun tidak bagus mengolah fasad maupun ruang maka akan menganggu kenyamanan penglihatan. Yang akan berdampak pada kesehatan terutama pada indera penglihatan (mata). Pencahayaan yang diperlukan tiap area-area rumah ibadah berbeda-bedaa, diperlukan penyesuaian agar pengguna di dalamnya dapat melakukan aktivitas dengan lancar dan nyaman. Kenyamanan visual membangkitkan suasana dan membantu pengguna menikmati ruangan tersebut. Dalam rumah ibadah harus bisa memenuhi standar kenyamanan visual serta meningkatkan nilai estetika dari bangunan itu sendiri.
KAJIAN POLA RUANG DAN LITURGI DALAM GEREJA KATOLIK Fransiskus Fonnie Daeli; Shanty Silitonga
ALUR :Jurnal Arsitektur Vol 6 No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : Unika Santo Thomas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54367/alur.v6i1.2659

Abstract

The Catholic Church has certain spatial patterns, these patterns are formed due to several things, one of which is the liturgical process. The liturgical process in Catholicism is divided into five stages, each process will have a need for certain spaces. Apart from that, all of these liturgical processes have their own provisions which influence each other. This research will examine the relationship and pattern of space that is created as a result of the relationship between these two things. The research method used is qualitative with descriptive data processing. There are two Catholic churches used as the object of study, namely Gereja Katolik Santa Maria Tak Bernoda Asal (Katedral) and Gereja Santa Maria Ratu Rosari. This study found that the spatial patterns in the two church samples show a clear relationship with the liturgical process which is a core part of Catholic religious rituals.

Page 1 of 1 | Total Record : 7