cover
Contact Name
hendra
Contact Email
hendra@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah RESPATI
ISSN : 14117126     EISSN : 26229471     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Respati (JIR) dengan e-ISSN : 2622-9471 diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Ilmiah Respati ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati" : 10 Documents clear
Respon Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) terhadap Pupuk Pelengkap Cair pada Sistem Vertikultur Dedi Sudarmaji; Ruswadi Muchtar; Ayu Vandira Candra Kusumah
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1134

Abstract

Kebutuhan tanaman sayuran pakcoy di perkotaan cukup tinggi, namun sayuran ini harus dipasok dari luar kota atau daerah pinggiran. Sempitnya lahan yang tersedia menjadi salah satu penyebab masyarakat perkotaan tidak bisa memproduksi sayuran sendiri. Urban farming merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan keterbatasan lahan. Salah satu teknkologi urban farming yang dapat diterapkan adalah budidaya tanaman secara vertikultur. Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan membudidayakan tanaman sayuran secara vertikultur adalah pupuk yang digunakan. Pupuk pelengkap cair yaitu hasil olahan bahan yang mengandung banyak unsur nutrisi untuk tanaman baik unsur makro maupun mikro yang sangat bagus untuk memperbaiki struktur tanah, menetralkan pH tanah, memacu pertumbuhan tanaman dimulai pada akar, batang dan daun serta pembuahan guna memaksimalkan hasil produksi tanaman dan mengurangi kerusakan akibat dari serangan hama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon tanaman pakcoy terhadap pupuk pelengkap cair pada sistem vertikultur. Bahan-bahan yang digunakan ialah benih green fortune pakcoy hijau, pupuk pelengkap cair, kompos, arang sekam, dan pupuk NPK sedangkan alat-alat yang digunakan adalah polibag, dan rak bambu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan jumlah perlakuan 6 dan ulangan 3 (tiga). Dengan jenis perlakuan adalah P1= 0  cc/liter air (kontrol); P2= 1,5 cc/liter konsentrasi; P3= 2,0 ccl/liter konsentrasi rekomendasi; P4= 2,5 cc/liter konsentrasi rekomendasi; P5 = 3,0  cc/liter konsentrasi rekomendasi; P6= 3,5 cc/liter konsentrasi. Pengamatan dilakukan terhadap data-data yang diuji secara statistik. Variabel penelitian yang diamati adalah jumlah daun, lebar daun, tinggi tanaman, berat segar tanaman, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun dan jumlah daun tampak setelah tanaman ber umur 21 HST. Perlakuan P4 dengan konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair (PPC) 2,5cc/liter air menghasilkan tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, bobot segar dan bobot kering tanaman pakcoy terbaik. Kata kunci: Urban Farming, Vertikultur, Pakcoy, Pupuk Pelengkap Cair
Isolasi Dan Identifikasi Morfologi Mikrobia Indigenous Pada Limbah Kulit Singkong Esna Dilli Novianto; Candarisma Dhanes Noor Viana; Mita Nur Jannah; Dita Widyastuti
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1088

Abstract

Industri olahan makanan berbahan dasar singkong di Kota Magelang tidak hanya memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan, tetapi juga dampak negatif yang perlu mendapat perhatian khusus salah satunya mengenai limbah. Selain kulit singkong, penggunaan plastik sebagai pembungkus gethuk menambah cemaran di lingkungan sekitar. Penelitian ini mengusung ide biokonversi limbah organik padat kulit singkong menjadi bioplastik dengan memanfaatkan mikrobia indigenous sebagai agensia pengkonversi. Pada tahap awal, mikrobia indigenous yang mampu hidup pada limbah kulit singkong di isolasi dan diidentifiaksi secara morfologi terlebih dahulu. Kulit singkong dari berbagai kawasan industri gethuk dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi media NB selama 2x24 jam. Isolasi mikrobia menggunakan media NA sampai mendapatkan kurtur murni dan diidentifikasi morfologi. Hasil penelitian menunjukkan ada 7 isolat mikrobia yang mampu hidup pada limbah kulit singkong yaitu KSSK 01, KSSK 02, KSSK 03, KSSK 05, KSSK 06, KSDM 01, dan KSDM 04. Semua mikrobia ini perlu diuji lanjut kemampuannya sebagai agen pengkonversi limbah kulit singkong.
Review: Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah dan Ampas Kelapa sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Beberapa Tanaman Sayuran Luluk Syahr Banu
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1125

Abstract

ABSTRAKProduksi bawang merah dan kelapa berlebih dalam beberapa tahun terakhir dan berdampak banyaknya limbah dari kedua produk pertanian tersebut. Limbah dari olahan kedua produk tersebut juga menjadi masalah jika tidak ditangani dengan bijak. Tujuan dari penyusunan review ini ialah memberikan pengetahuan dan informasi tentang pemanfaatan limbah kulit bawang merah dan ampas kelapa sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan beberapa tanaman sayuran. Pemanfaatan limbah pertanian seperti kulit bawang merah dan ampas kelapa untuk bahan baku pupuk organik masih sangat potensial. Zat dan senyawa yang terdapat pada kulit bawang merah maupun ampas kelapa dapat memberikan kesuburan bagi tanah dan bermanfaat bagi tanaman. Penggunaan kompos dari kulit bawang merah dan ampas kelapa  ini dapat menjadi alternatif pengurangan penggunaan pupuk kimia. Aplikasi pupuk organik atau kompos berbahan baku limbah kulit bawang merah dan ampas kelapa ini juga berdampak baik terhadap pertumbuhan tanaman sayuran seperti cabai rawit, okra, sawi, bayam ataupun tomat. Kata kunci: pupuk organik, limbah kulit bawang merah, ampas kelapa, sayuran
Pengaruh Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil Wheatgrass (Triticum Aestivum L.) Sidik Arifiansyah; Reni Nurjasmi; Ruswadi Ruswadi
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1099

Abstract

Wheatgrass  dikenal  sebagai  bahan  baku  untuk  minuman  kesehatan  karena  mengandung  beberapa  zat gizi  penting, vitamin, zat  gizi  lainnya  dan  antioksidan. Penelitian  budidaya  wheatgrass  masih  belum  banyak  dilakukan, sehingga perlu adanya  penelitian di bidang teknik budidaya. Penelitian  ini betujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai macam media tanam  organik  bagi  pertumbuhan  dan kandungan klorofil   tanaman wheatgrass. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, pada bulan Februari sampai dengan bulan September 2020. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yang terdiri atas lima perlakuan media semai yaitu A (media pasir), B (media kompos kulit bawang merah), C  (media kompos kotoran kelinci), D (media pasir + kompos kulit bawang merah), dan E (media pasir + kompos kotoran kelinci) diulang 4 kali. Variabel penelitian meliputi persentase tumbuh tanaman, tinggi tanaman, berat basah tanaman dan kandungan klorofil tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kandungan klorofil tanaman wheatgrass. Persentase tumbuh, tinggi tanaman dan berat basah tanaman wheatgrass paling tinggi dihasilkan oleh perlakuan dengan menggunakan media pasir dan kompos kulit bawang merah. Kandungan klorofil paling tinggi dihasilkan oleh perlakuan media kompos kotoran kelinci.Kata Kunci: Microgreen, Wheatgrass, Kompos Kulit Bawang Merah, Kompos Kotoran Kelinci
Pertambahan Bobot Badan Larva Ulat Hongkong (Tenebrio Molitor L.) dengan Penambahan Styrofoam Di Dalam Pakan Iding Iding; Bachtar Bakrie; Maria Aditia Wahyuningrum
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1105

Abstract

Taman Margasatwa Ragunan salah satu tempat rekreasi di Jakarta yang ramai dikunjungi. Permasalahan sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung seperti styrofoam dikarenakan pengelolaan sampah yang belum optimal. Larva ulat Hongkong diketahui dapat mengurai sampah anorganik seperti Styrofoam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertambahan bobot badan larva ulat Hongkong (Tenebrio molitor L.) dengan penambahan styrofoam secara ad libitum di dalam pakan. Larva ulat Hongkong yang digunakan berumur 35 hari setelah menetas sebanyak 2.000 ekor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor (pakan dan styrofoam), terdiri atas 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga berjumlah 20 wadah pemeliharaan dengan masing-masing wadah pemeliharaan berisi 100 ekor. Pakan perlakuan terdiri dari 4 level terdiri dari P1 (100 % pakan ayam komersil bentuk pellet) tanpa pemberian styrofoam, P2 (75% pakan ayam komersil bentuk pellet + styrofoam), P3 (50% pakan ayam komersil bentuk pellet + styrofoam), P4 (25% pakan ayam komersil bentuk pellet + styrofoam). Variabel penelitian yaitu pertambahan  bobot badan dan konversi pakan. Pengamatan jumlah konsumsi dan sisa pakan dilakukan per 10 hari dari awal penelitian dan 10 hari terakhir dilakukan setiap hari sampai akhir penelitian, pengamatan konsumsi dan sisa styrofoam dilakukan pada 10 hari terakhir, sedangkan pengamatan pertambahan bobot badan larva ulat Hongkong dilakukan per 10 hari dari awal sampai dengan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan styrofoam di dalam pakan berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan. Perlakuan 2 dengan persentase pemberian pakan 75 % dari kebutuhan pokoknya, memberikan hasil terbesar pada pertambahan bobot badan larva ulat Hongkong yaitu 0,82  gram/100 ekor/hari atau 0,0082 gram/ekor/hari dan konsumsi pakan 3,25
Pemanfaatan Lahan Sempit Perkotaan Untuk Kemandirian Pangan Keluarga Suryani Suryani; Reni Nurjasmi; Rini Fitri
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1102

Abstract

Pengelolaan lahan adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia, keuangan, fisik dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dalam pengelolaan lahan. Perubahan penggunaan lahan di perkotaan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan wilayah perkotaan. Pertumbuhan ekonomi dan populasi serta preferensi masyarakat sebagai pendorong perubahan penggunaan lahan tercermin dalam pola penggunaan lahan di perkotaan. Kawasan perkotaan membutuhkan kebijakan untuk mengendalikan perubahan penggunaan lahan untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga dan pembangunan kota yang berkelanjutan. Praktik pertanian di perkotaan yang berkembang saat ini mengikuti karakteristik zona dan sesuai dengan ketersediaan lahan. Kegiatan pertanian perkotaan terbatas pada sayuran, hortikultura, tanaman hias dan tanaman obat. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemanfaatan lahan terbatas perkotaan untuk pertanian dan kemandirian pangan keluarga. Kata Kunci: Keterbatasan Lahan, Pertanian Perkotaan, Pangan, Keluarga
Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Tanaman Terong (Solanum melongena L.) Dengan Sistem Hidroponik Ali Al Fandi; Ruswadi Muchtar; Notarianto Notarianto
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1108

Abstract

Tanaman terong (Solanum melongena L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kebutuhan akan terong terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya kebutuhan pangan, namun luas lahan yang cenderung menurun oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil produksi tanaman terong. Salah satu penyebabnya adalah adanya alih fungsi lahan dari pertanian menjadi non pertanian. Karena menurunya luas lahan mengakibatkan jumlah produksi ikut menurun. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya meningkatkan produksi terong tersebut diarea yang memiliki lahan terbatas. Salah satu cara meningkatkan produksi dilahan terbatas adalah dengan menggunakan hidroponik yang menggunakan beberapa jenis media tanam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman terong dengan sistem sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia, pada bulan Februari sampai dengan bulan Juli 2020. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu media tanam yang terdiri atas 4 perlakuan yaitu Serbuk Kayu, B Zeolit, C Arang Sekam, dan  Cocopeat. Masing-masing dengan 5 ulangan. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah bunga.  Hasil pengamatan pada tanaman berumur 49, 63, 77, 91, 105 dan 133 hst menunjukkan bahwa media tanam serbuk kayu menunjukkan pengaruh yang lebih baik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah bunga dibandingkan dengan perlakuan media tanam lainnya. Namun, pembentukkan buah pada semua tanaman perlakuan tidak ada akibat adanya serangan penyakit Virus Mozaik Tobacco pada seluruh bagian bunga dengan intensitas sedang. Kata Kunci: Pertanian Perkotaan, Hidroponik, Media Tanam, Tanaman Terong
Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) terhadap Pupuk Organik Kotoran Kelinci Junaid Kelderak; Siti M. Sholihah; Ruswadi Muchtar
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1116

Abstract

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.)  merupakan salah satu tanaman pangan komoditi dan mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya. Ubi jalar merupakan bahan subsitusi selain beras dan jagung. Di samping itu ubi jalar merupakan salah satu tanaman bergizi tinggi. Salah satu upaya penigkatan produktivitas budidaya ubi jalar adalah dengan pemupukan. Penggunaan kotoran kelinci sebagi pupuk organik pada budidaya ubi jalar, berperan untuk memperbaiki sifat fisik tanah, meningkatkan nutrisi tanaman, dan aman untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon pertumbuhan dan produksi beberapa varietas ubi jalar terhadap pupuk organik kotoran kelinci dan respon pertumbuhan dan produksi terbaik dari beberapa varietas ubi jalar terhadap pupuk organik kotoran kelinci. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia pada Februari sampai dengan Agustus 2020. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor (varietas ubi jalar), yang perdiri atas tiga perlakuan yaitu U1 (ubi jalar putih varietas shi royutaka), U2 (ubi jalar ungu varietas antin 2), dan U3 (ubi jalar oranye varietas mendut) diulang  8 kali. Variabel penelitian meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah tunas, diameter umbi, jumlah umbi, dan berat segar umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya respon pertumbuhan dan produksi beberapa varietas ubi jalar terhadap pupuk organik kotoran kelinci   pada parameter jumlah daun, jumlah tunas, diameter umbi, dan berat segar umbi. Ubi jalar oranye varietas mendut menghasilkan pertumbuhan dan produksi lebih baik dibanding dengan ubi jalar putih varietas Shi Royutaka dan ubi jalar ungu varietas Antin 2.Kata Kunci : Pupuk organik, Kotoran Kelinci, Ubi Jalar
Pengaruh Pemberian Ekstrak Herba Ciplukan (Physalis Angulata L) Terstandar Fisalin Terhadap Perubahan Berat Badan Tikus (Sprague Dawley) Hiperglikemia Maria Rosa Da lima Eno; Yeny Sulistyowati; Idi Setyobroto
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1133

Abstract

ABSTRAK       Diabetes Mellitus (DM) telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia yang diperkirakan melebihi 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang dan membutuhkan biaya perawatan yang sangat mahal. Masyarakat perlu mengetahui gejala-gejala  timbulnya kasus DM seperti penurunan berat badan. Dengan adanya pencegahan penurunan berat badan menggunakan ekstrak herbal ciplukan terstandar fisalin dengan variasi dosis yang tepat diharapkan dapat mencegah terjadinya penurunan berat badan. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak herba ciplukan terstandar fisalin (Physalin angulata L.) terhadap perubahan berat badan tikus (Sprague dawley) yang di induksi Nicotinamide dan Streptozotocin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pre test-post test design menggunakan kelompok tikus SD kontrol dan perlakuan dengan rancangan sederhana dengan berat badan 180-220 gr dengan pemberian ekstrak herba terstandar fisalin fisalin 20 mg/kg BB selama 21 hari yang di lakukan uji beda data menggunakan independent T-Test. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh pemberian ekstrak herba ciplukan terstandar fisalin terhadap perubahan berat badan berdasarkan hasil uji statistik Independen T-Test yang mendapatkan nilai yang tidak signifikan p = 0,47 dan asupan makan pada tikus hasil uji Independent T-Test menunjukkan hasil yang signifikan yaitu p= 0,002. Pemberian ekstrak herba ciplukan terstandar fisalin terhadap perubahan dengan dosis 20 mg/kg BB belum efektif untuk meningkatkan perubahan berat badan pada tikus DM.     Kata Kunci : Diabetes Mellitus, herba ciplukan, perubahan berat badan.
Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Organik (POC) Bonggol Pisang Terhadap Produksi Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) Sistem Wick Zul Fahmi; Suryani Suryani; Siti M. Sholihah
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1117

Abstract

Caisim (Brassica juncea L.) merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah tumbuh di Indonesia dan biasa dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok masyarakat. Pengembangan budidaya caisim mempunyai prospek baik untuk mendukung upaya peningkatan pendapatan petani dan peningkatan gizi masyarakat. Pemanfaatan bonggol pisang dan limbah air beras sebagai pupuk organik cair merupakan alternatif yang dapat dilakukan sebagai pemanfaatan dan pengolahan limbah pertanian agar dapat menciptakan pertanian berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman Caisim pada berbagai konsentrasi nutrisi ABmix dan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang dengan sistem wick. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan kampus B Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia pada Juli sampai dengan Agustus 2020. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial dengan 4 taraf konsentrasi paket nutrisi ABmix dan Pupuk Organik Cair (POC) Bonggol Pisang yaitu: P1 = ABmix 4,5 ml/L air + POC 100 ml/L air, P2 = ABmix 6,5 ml/L air + POC 70 ml/L air, P3 = ABmix 8,5 ml/L air + POC 40 ml/L air dan P4 = ABmix 10,5 ml/L air. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot segar tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh berbeda antara perlakuan berbagai konsentrasi nutrisi ABmix dan POC Bonggol Pisang dengan perlakuan yang lainnya terhadap pertumbuhan tanaman Caisim (Brassica juncea L.) dengan sistem wick. Penggunaan konsentrasi nutrisi ABmix dan POC Bonggol Pisang yang paling baik pada umur 35 HST adalah dosis ABmix 8,5 ml/L air + POC 40 ml/L air dengan hasil tinggi tanaman (21,3 cm), jumlah daun (9 helai), luas daun (3,14 cm2), bobot segar tanaman  (22,14 gr).Kata kunci: Hidroponik, Sistem Wick, POC Bonggol Pisang, ABmix, Caisim

Page 1 of 1 | Total Record : 10