cover
Contact Name
hendra
Contact Email
hendra@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah RESPATI
ISSN : 14117126     EISSN : 26229471     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Respati (JIR) dengan e-ISSN : 2622-9471 diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Ilmiah Respati ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI" : 6 Documents clear
PENGARUH APLIKASI Trichoderma sp T ERHADAP SERANGAN PENYAKIT LAYU (Sclerotium rolfsii) PADA KACANG TANAH (Arachis hypogen L) Laurensius .; R. Notarianto .
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.276 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.235

Abstract

Kacang tanah merupakan salah satu si,ber protein nabati yang cukup penting di Indonesia dan memiliki prospek pasar yang luas. Produksi rat-rata kacang tanah  nasional dari tahun 2006 hingga 2011 terus mengalami penurunan. Data BPs, (2011) menyatakan produksi kacang tanah ini tidak sebanding dengan penignkatan jumlah penduduk tiap tahunnya. Salah satu masalah yang paling pokok yang menyebabkan menrurnnya tingkat produksi kacang tanah adalah ancaman dari berbagai macam penyakit.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis cendawan tricoderma sp terhadap intensitas serangan sclerotium rolfsii pada kacang tanah dan mengetahui daya hambat trichoderma sp terhadap pertumbuhan sclerotium rolfsii secara in vitro pada media agar. Metode yang digunakan adalah menanam kacang tanah dengan  menggunakan polybag ukuran diameter 35 cm x 35 cm, dengan berat media tanam 4 kg, menginokulasi trichocderma sp pada media tanam sebelum benih  disemaikan , dan menginfeksi penyakit (sclerotium rofsii) pada tanaman kacang tanah pada umur 2 minggu setelah tanaman tumbuh. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan . penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2012 di kelompok tani Jaya Cipayung Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyatan penggunaan dosis trichoderma sp  sebanyak 10 gram, 20 gram, dan 30 gram dalam menekan intensitas serangan penyakit layu (sclerotium rolfsii) pada kacang tanah. Dosis 10 gram trichoderma sp dapat menekan intensitas  penyakit sclerotium rolfsii pada tanaman kacang tanah. Kata kunci: intensitas serangan, kacang tanah, trichoderma sp dan sclerotium rolfsii 
PENGARUH PADAT PENEBARAN YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN BENIH GURAME PADANG (Oshpronemus goramy Lac.) Utris Sutrisno; Sudarto .
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.924 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.236

Abstract

Benih gurame padang (oshpronemus goramy Lac.) merupakan salah satu ikan konsumsi ekonomis  tinggi, karena lambat pertumbuhan ikan gurame padang ini banyak pemulia ikan menjadikannya sebagai  ikan hias. Keberhasiln suatu budidaya dipengaruhi pakan, kepadatan dan kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat penebaranyang berbeda terhadap laju pertumbuhan benih gurame padang (O. Goramy Lac.). penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juni, menggunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan  dan 4 ulangan, yaitu 2 ekor / liter, 3 ekor/ liter, 4 ekor / liter, dan 5 ekor/ liter. Analisis data menggunakan uji ANOVA pada α= 0,05 dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Different) pada α = 0,05 dan 0,01. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan harian, pertumbuhan mutlak, (bobot total), pertambahan panjang total dan sintasan  benih gurame pada (O.goramy Lac.). pada penebaran 2 ekor/ liter menunjukkan nilai yang paling baik terhadap laju pertumbuhan harian yaitu 3,99%, pada pertumbuhan mutlak yaitu 5,561 gram, pada panjang total 3,33 cm dan untuk sintasannya juga  menunjukkan  nilai yang baik yitu 95,5% . hnilai parameter lingkungan secara umum masih dalam kisaran optimal yang mendukung pertumbuhan  benih gurame padang (O guramy Lac.). Kata kunci: padat penebaran, pertumbuhan benih, gurame padang
ANALISIS INPUT OUTPUT DAN KARAKTERISASI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI BUAH BELIMBING DI DKI JAKARTA Waryat .; Syarifah Aminah; Muflihani Yanis; Arustiarso .
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.757 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.237

Abstract

Pengembangan usaha pengolahan di wilayah perkotaan khususnya DKI Jakarta mempunyai prospek yang cukup baik. Beberapa produk hasil pertanian  dapat dikembangkan sebagai produk olahan dalam mendukung diversivikasi pangan di DKI Jakarta adalah buah-buahan. Produksi buah-buahan mencapai 12.619 ton. Beberapa produk olahan pangan yang  diproduksi oleh industri rumah tangga antara lain sari buah belimbing. Tujuan dari kajian ini adalah menganalisis input-output dan mendapatkan karaktersitik produk sari buah belimbing yang dihasilkan oleh industri rumah tangga di DKI Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta dengan menggunakan metode survey dengan jumlah responden sebanyak 20.  Analisis data yang digunakan meliputi : analisis input-output untuk mengetahui tingkat pendapatan petani pengolah dan analisis deskriptif untuk menggambarkan karakteristik produk sari buah belimbing. Kebutuhan biaya tetap produksi sari belimbing adalah Rp 9.349.520/tahun dan biaya tidak tetapnya adalah Rp 182.304.000/tahun. Pendapatan sekitar Rp 210..672.000. Karakteristik sari buah belimbing menunjukkan kadar air berkisar 83%,; kadar abu 0,03-0,04%; protein 0,07%; lemak 0,06-0,09 dan kadar gula 15-16%.Kata kunci : input-output, karakteristik, sari buah belimbing.
Deteksi Penyakit WSSV (White Spot Syndrome Virus) pada Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dengan Metode PCR Konvensional dan Real Time PCR (qPCR) Menggunakan Hydrolisis Probe Heppi Maryati; Sudarto .; Reni Nurjasmi
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.194 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.233

Abstract

Diagnosa WSSV yang menyerang udang vannamei dapat dilakukan secara dini menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) baik secara konvensional maupun real time PCR (qPCR), sehingga dapat diambil tindakan pencegahan khususnya pada benur udang yang akan ditebar. Kedua metode tersebut mampu mendeteksi virus melalui keberadaan DNA virus namun memiliki efektivitas yang berbeda, namun belum diketahui sejauh mana efektivitas kedua metode tersebut mampu mendeteksi virus khususnya penyebab WSSV. Tujuan penelitian adalah mengetahui efektivitas metode PCR konvensional dan Metode real time PCR (qPCR) menggunakan hydrolisis probe mendeteksi penyakit pada udang Vannamei (Litopnaeus vannamei).Metode penelitian menggunakan metode eksperimen bersifat kualitatif dilaksanakan di Laboratorium Biomolekuler di Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM). Sampel udang vannamei diambil dari tambak udang di Kecamatan Blanakan Subang Jawa Barat yang terdiri atas masing-masing 6 ekor udang berumur 20 hari atau udang yang belum mengalami gejala klinis dan udang berumur 45 atau udang yang sudah mengalami gejala klinis, kemudian dilakukan ekstraksi DNA sampel udang. DNA udang diamplifikasi menggunakan metode konvensional PCR dan real time PCR. Data hasil amplifikasi dianalisis menggunakan metode deskriptif komparatif yaitu metode pembahasan yang memaparkan atau menggambarkan kegiatan yang dilakukan serta membandingkan dengan literatur. Analisis data sesuai dengan software real-time PCR yang digunakan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode konvensional PCR memberikan hasil negatif pada sampel udang berumur 20 hari dan positif pada udang berumur 45 hari sedangkan metode real time PCR memberikan hasil positif pada sampel udang berumur 20 hari dan 45 hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode real time PCR (qPCR) lebih efektif mendeteksi penyakit WSSV pada udang vannamei dibandingkan metode PCR konvensional. Kata kunci:  udang vannamei, penyakit WSSV, PCR konvensional, real time PCR
PENGARUH CARA PENANAMAN PADI SYSTEM of RICE INTENSIFICATION TERHADAP PERKEMBANGAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN DAN MUSUH ALAMI Hasan .; Ruswadi Muchtar
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.085 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.238

Abstract

Tanaman padi merupakan  komoditas utama penghasil beras yang digunakan sebagai makanan pokok penduduk di Indonesia. Permasalahan pangan yang sering terjadi mengakibatkan negara mereformuladikan ketahanan pangan melalui pengaturan, pembinaan, pengendalian dan penawasan dalam pelaksanaan program intensifikasi dan ekstensifikasi maupun divesifikasi dalam perodukasi bahan pangan, guna dapat mencapai ketahanan pangan yang optimal. Sampai saat ini beras masih banyak disukai bangsa Indonesia. Kebutuhan beras di Indonesia  sesalu meningkat dari tahun ke tahun seiring peningkatan penduduk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cara penanaman system of rice intensification (SRI) terhadap perkembangan organisme pengganggu tanaman dan musuh  alami. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 (dua) perlakuan  yaitu system  of rice intensification (sri) dan konvensional yang diulang 16 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa perkembangan werang batang coklat tampak lebih tinggi populasinya sejak umur tanaman 14 – 35 hari setelah tanam.  Serangan kerdil rumput tampak mulai tanaman  umur 28 hari setelah tanam s/d 42 hari setelah tanam. Intensitas kerusakannya berbeda nyata. Populasi musuh alami adalah laba-laba tampak lebih tinggi  dan berbeda nyata sejak umur tanaman 7 – 49 hari setelah tanam. Kepadatan populasi Pit Fall Trap terdiri dari golongan hama dan musuh alami sejak umur 7 – 49 hari setelah tanam kepadatan populasi hama. Seperti ordo hemiptera family delphacidae menunjukkan perbedaan yang nyata lebih rendah populasinya yaitu 0.9 ekor/m2 dibandingkan dengan perlakuan konvensional  populasinya  1.8 ekor/ m2  sedangkan perkembangan populasi ordo  Aracnidae family lycosidae pada perlakuan SRI menunjukkan perbedaaan yang nyata  dengna populasi 0.9 ekor/m2   sedangkan di petak konvensional  populasinya0.4 ekor/m2  .Kata kunci: cara penanaman SRI, Wereng Baang coklat, Penyakit Kerdil,  rumput musuh alami dan Pit fall trap.
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) Lazuardi .; H. Sudarto .
JURNAL PERTANIAN Vol 8, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah RESPATI
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.394 KB) | DOI: 10.52643/jir.v8i1.234

Abstract

Ikan lele sangkuriang adalah ikan yang termasuk dalamjenis ikan air tawar. Dalam usaha budidaya ikan, pakan merupakan salah satu faktor penting, oleh sebab itu pakan harus berkualitas dan kuantitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan ikan untuk pertumbuhannya , pemeliharan tubuh dan reproduksi.Pakan uji yang digunakan dlam penelitian ini adalah pakan buatan berupa pelet yang mengandung protein 40% dengan dosis pakan yang diuji : 5%, 7,5%, 10% dan bobot biomassa .Hasil penelitian meunjukkan laju pertumbuhan tertinggi yang dicapai pada dosis pakan 10%. Laju konversi pakan mingguan benih ikan lele selaras penelitian, berkisar antara 5,6-11.8 (g), dan tingkat kelangsungan hidup di akhir penelitian mencapai 70-76%. Kata kunci: ikan, dosis pakan, pertumbuhan, konversi pakan, hasil

Page 1 of 1 | Total Record : 6