cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teologi Berita Hidup
ISSN : 26564904     EISSN : 26545691     DOI : https://doi.org/10.38189
Jurnal Teologi Berita Hidup merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Surakarta. Focus dan Scope penelitian Jurnal Teologi Berita Hidup adalah: Teologi Biblikal, Teologi Sistematika, Teologi Pastoral, Etika Pelayanan Kontemporer, Kepemimpinan Kristen, Pendidikan Agama Kristen.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2018): September 2018" : 12 Documents clear
Makna dan Penerapan Frasa Mata Hati yang Diterangi dalam Efesus 1:18-19 Joseph Christ Santo
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1, No 1 (2018): September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v1i1.1

Abstract

The Bible shows that the Ephesians who should have understood the God they worshiped were in fact still prayed by Paul so that they would have an illuminated eye of heart to know God. The focus of this research is to find out what Paul means about the enlightened eyes of the heart, why the reader of this letter needs to have the enlightened eyes of the heart, how the process of the eyes of the heart is enlightened, and what is the reason for the church today. This study used an exegesis method, by analyzing the elements of the word in the original language and in its context, so that found a principle that can be applied in today’s life. Some conclusions of this study are: Firstly, the phrase “enlightened eyes of the heart” means “it has illuminated the innermost part of man to be able to understand”. Secondly, the enlightened eyes of the heart are needed so that the reader of Ephesians grows in three ways: the hope of the call, the richness of the glory of the inheritance of the saints, and the great power of God for believers. Thirdly, to experience the enlightened eyes of the heart, one must first accept the gospel so that the Holy Spirit inhabits his heart; It is this indwelling Holy Spirit that makes the eyes of the person’s heart enlightened. Fourthly, Christians are not enough to stop accepting the gospel and their recognition of Christ, he needs to know God more deeply; for that he needs the Holy Spirit which enables him to understand his relationship with God so that he has an attitude of life in accordance with the available grace.AbstrakAlkitab menunjukkan bahwa jemaat Efesus yang seharusnya sudah mengerti tentang Allah yang mereka sembah, ternyata masih didoakan oleh Paulus agar mereka memiliki mata hati yang diterangi untuk dapat mengenal Allah. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan apa maksud frasa: “mata hati yang diterangi”, mengapa pembaca surat ini perlu memiliki mata hati yang diterangi, bagaimana proses mata hati yang diterangi, dan apa aplikasinya bagi gereja masa kini. Penelitian ini menggunakan metode eksegesis, yaitu dengan menganalisis unsur frasa tersebut dalam bahasa aslinya dan konteks­nya. sehingga ditemukan prinsip yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan masa kini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, frasa “mata hati yang diterangi” memiliki pengertian “telah di­teranginya bagian terdalam dari manusia untuk sanggup mengerti”.  Kedua, mata hati yang diterangi diperlukan agar pembaca surat Efesus bertumbuh dalam tiga hal pengetahuan, yaitu pengharapan akan panggilan, kekayaan kemulia­an warisan bagi orang-orang kudus, dan kebesaran yang luar biasa dari kekuatan kuasa Allah bagi orang-orang yang percaya. Ketiga, untuk mengalami mata hati yang di­terangi, seseorang terlebih dulu harus menerima Injil sehingga Roh Kudus mendiami hatinya; Roh Kudus yang mendiami inilah yang membuat mata hati orang tersebut diterangi. Keempat, orang Kristen tidak cukup berhenti pada penerimaan Injil dan pengakuannya akan Kristus, ia perlu mengenal Allah lebih dalam; untuk itu ia memerlukan Roh Kudus yang me­mampukannya mengerti hubung­an dirinya dengan Allah sehingga memiliki sikap hidup berpadanan dengan anugerah yang tersedia tersebut.
Kepemimpinan Perempuan Dalam Jemaat: Analisis Penerjemahan Polisemi Kata gunh (gune) dalam 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:11-12 Marulak Pasaribu
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 1, No 1 (2018): September 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v1i1.2

Abstract

The purpose of the Bible itself is to enable human to understand God and His will. Therefore, it is vital to be translated to languages so that individuals can read and understand His Word. However, the translation of the Bible to other languages often meets difficulties due to differences in diction between the source language and the target languages. Besides, one word in a language may have different senses which are related and dynamic. The goal of this research is to find the appropriate translation of the word gunh in Paul’s letter, specifically 1 Chorintian 14:34-35 and 1 Timothy 2:11-12 and to find the position of women’s leadership in the church. The research is carried out using descriptive-qualitative method focusing in elaborating the diction found in different translations of the Bible, such as Greek, English and Bahasa Indonesia. The finding shows that the translation of the word gunh  in Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) is not accurate. Instead of translating the word gunh  to wife, the institution translate the word into women in general. The recommend that LAI edit the translation of the Bible and that the church leader allow women to be leader in the congregation.AbstrakPenerjemahan Alkitab ke dalam bahasa lain bukan pekerjaan mudah. Tidak adanya padanan kata yang tepat dan akurat  dari kata aslinya ke dalam bahasa si pembaca dan terdapat banyak kata memiliki variasi makna yang saling terkait dan memunyai makna yang luwes adalah sebagian kendala dalam penerjemahan Alkitab. Tujuan penelitian ini adalah menemukan terjemahan yang tepat istilah gunh (gune) dalam 1 Korintus 14:34-35 dan 1 Timotius 2:11-12 dan bagaimana kedudukan wanita dalam kepemimpinan jemaat. Penelitian ini meneliti data dengan pendekatan deskriptif-kualitatif, yang menekankan pada penjelasan berdasarkan studi kata dengan sumber data yang digunakan adalah Alkitab berbahasa Yunani, Inggris dan Indonesia. Temuan hasil penelitian ini adalah bahwa terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang menerjemahkan istilah gunh  dengan perempuan tidak akurat. Yang benar adalah istri dan bukan “perempuan secara umum”. Rekomendasi hasil penelitian ini ditujukan kepada LAI agar mengoreksi terjemahannya dalam Bahasa Indonesia dan kepada para pemimpin gereja untuk dapat menerima perempuan  ditahbiskan menduduki kepemimpinan dalam jemaat.  

Page 2 of 2 | Total Record : 12