cover
Contact Name
Joseph Christ Santo
Contact Email
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal@sttberitahidup.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teologi Berita Hidup
ISSN : 26564904     EISSN : 26545691     DOI : https://doi.org/10.38189
Jurnal Teologi Berita Hidup merupakan wadah publikasi hasil penelitian teologi yang berkaitan dengan kepemimpinan dan pelayanan Kristiani, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup Surakarta. Focus dan Scope penelitian Jurnal Teologi Berita Hidup adalah: Teologi Biblikal, Teologi Sistematika, Teologi Pastoral, Etika Pelayanan Kontemporer, Kepemimpinan Kristen, Pendidikan Agama Kristen.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020" : 13 Documents clear
Memahami Tugas Utama Hamba Tuhan Berdasarkan Surat II Timotius 4:1-5 Dan Aplikasinya Pada Masa Kini Kejar Hidup Laia
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v2i2.35

Abstract

Abstract: The passages 2 Timothy 4: 1-5 describes the task of a servant of God. The intended form of duty and calling  included the task and call to always preach the gospel, in all situation good or not. Reprimand and advise the wrong and provide healthy teaching. The task of preaching the gospel is the task of calling for service for all believers. This task must be carried out seriously and with patience. God's servant must have courage to reveal the truth to anyone, including the rulers. But before carrying out that task, the Servant of God must equipted himself first with the Word of God and always give a place to the Holy Spirit to dwell in him because by the Holy Spirit  a person can able to control himself, suffer patiently and carry out his ministry to the end. Being a Servant of God has qualifications in 1 Tim. 3: 2 Paul says that as a servant of God it must be "blameless." The blameless nature comes from the word anepilhmpton  (anepilemton) which implies the fact that a servant should be someone who is no doubt about the character and sound knowledge of the Bible.Abstrak: Nas 2 Timotius 4: 1-5 menjelaskan tugas seorang hamba Tuhan. Bentuk tugas dan panggilan yang dimaksudkan adalah meliputi tugas dan panggilan untuk selalu memberitakan Injil, baik atau tidak baik waktunya, menegur dan menasihati yang sala,h serta memberikan pengajaran yang sehat. Tugas pemberitaan Injil merupakan tugas panggilan pelayanan bagi semua orang percaya. Tugas ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dengan penuh kesabaran.  Hamba Tuhan harus berani menyatakan kebenaran kepada siapapun termasuk kepada para penguasa.  Tetapi sebelum melaksanakan tugas itu hamba Tuhan harus terlebih dahulu membekali diri dengan Firman Tuhan dan senantiasa memberi tempat kepada Roh Kudus untuk berdiam dalam dirinya sebab oleh Roh Kuduslah seseorang mampu menguasai diri, sabar menderita dan  dapat menunaikan tugas pelayanan sampai akhir. Menjadi hamba Tuhan memiliki kualifikasi dalam  1 Tim. 3:2 Paulus mengatakan bahwa sebagai pelayan Tuhan itu harus “tidak bercacat.” Sifat yang tak bercacat berasal dari kata anepilhmpton (anepilemton) yang menyiratkan fakta bahwa seorang pelayan seharusnya adalah seorang yang tidak lagi diragukan karakter serta pengetahuan Alkitab yang sehat.
Aplikasi Prinsip Mazmur 2:11-12 dalam Peribadahan Kristen Wisnu Prabowo
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v2i2.34

Abstract

Abstract: Worship and service are things that are very well known to Christians. In conducting worship and service there are several things that should be used as a basis for guidance. In Psalm 2: 11-12, written instructions for Christians in worship. This article examines the meaning of the sentence in Psalm 2: 11-12, which is, "Serve the Lord with fear, and rejoice with trembling. Kiss the Son, lest he be angry. And ye perish from the way, when his wrath is kindled but a little. Blessed are all they that put their trust in him. " This study is a qualitative study using descriptive methods of literature and text analysis. The study results obtained are: First, worship must be performed with an attitude of fear and respect for the holiness and glory of God. Worship must also be performed with joy, but the attitude of that joy must also be done with fear and respect for the holiness and glory of God. Second, happiness will be found for every Christian who takes refuge in God. Christians take refuge in God as proof that they believe and surrender completely to God.Abstrak: Ibadah dan melayani adalah hal yang sangat dikenal oleh orang Kristen. Di dalam melakukan ibadah dan pelayanan tersebut ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar panduan. Di dalam Mazmur 2:11-12, tertulis tentang petunjuk bagi orang Kristen di dalam melakukan ibadah. Artikel ini mengkaji arti dari kalimat yang ada di dalam Mazmur 2:11-12 tersebut yaitu, “Beribadahlah kepada Tuhan dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar, supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!”. Kajian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif literatur dan analisis teks. Hasil kajian yang diperoleh adalah: Pertama,  ibadah harus dilakukan dengan sikap takut dan hormat akan kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Ibadah juga harus dilakukan dengan sukacita, tetapi sikap sukacita itupun harus dilakukan dengan rasa takut dan hormat akan kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Kedua, kebahagiaan akan di dapatkan bagi setiap orang Kristen yang berlindung kepada Tuhan. Orang Kristen berlindung kepada Tuhan sebagai bukti bahwa mereka percaya dan berserah sepenuhnya kepada Tuhan.
Keteladanan Kepemimpinan Rasul Paulus sebagai Role Model dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Berdasarkan Efesus 4:1-16 di Gereja Bahagian Bahasa Melayu di Negara Brunei Darussalam Render Luwis
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 2, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v2i2.36

Abstract

Abstract: The leader is the person who carries out the process, behavior or relationship. In this case the leader must have leadership qualities that are based on the based on the universal characteristics of a leader, for example, having this research is a literature study or literature review using reference books that contain a discussion about the leadership of the Apostle Paul as a role model in human resources development based on Ephesian 4:1-16 by applying descriptive methods. The leadership model of the Apostal Paul based on Ephesians 4:1-16 as the Role of the Gereja Bahagian Bahasa Melayu Human Resource Development Model in the State of Brunei Darussalam as follows: First the character of Christ-likeness. Second, the unity of believers because God is one which is the doctrinal expected by God to be the basis of theology of believers is that the believer must be able to maintain the unity of the Spirit by the bond of peace, not letting or even confounding. Third, unity of service by sharing gifts is God’s gift to believers to serve Him. Forth, the unity of being the perfect body or Christ is a process of believers throughout life continuously tirelessly focused to grow to be perfect.Abstrak: Pemimpin adalah orang yang melaksanakan proses, perilaku atau hubungan. Dalam hal ini pemimpin harus mempunyai kualitas kepemimpinan yang berbasiskan ciri universal seorang pemimpin, misalnya mempunyai Penelitian ini merupakan kajian literatur atau kajian pustaka dengan menggunakan buku-buku referensi yang memuat bahasan mengenai kepemimpinan Rasul Paulus sebagai role model dalam pengembangan Sumber Daya Manusia berdasarkan Efesus 4:1-16 dengan menerapkan metode deskriptif. Kesimpulan: Keteladanan Kepemimpinan Rasul Paulus berdasarkan Efesus 4: 1-16  sebagai Role  Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Gereja Bahagian Bahasa Melayu di Negara  Brunei Darussalam sebagai berikut berikut: Pertama, karakter seperti Kristus. Kedua, kesatuan orang percaya karena Allah adalah satu adalah doctrinal yang diharapkan oleh Tuhan menjadi dasar teologi orang percaya adalah bahwa orang percaya wajib mampu memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera, bukan membiarkan atau bahkan mengacaukan. Ketiga, kesatuan melayani dengan berbagai karunia  merupakan  pemberian Allah  kepada orang percaya agar mereka melayani-Nya. Keempat,  kesatuan menjadi tubuh Kristus yang sempurna merpakan proses orang percaya sepanjang hidup terus-menerus tanpa mengenal lelah  fokus untuk bertumbuh menjadi sempurna

Page 2 of 2 | Total Record : 13