cover
Contact Name
Lia Cundari
Contact Email
liacundari@ft.unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_tekim@unsri.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Kimia
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 08530963     EISSN : 27214885     DOI : -
Jurnal Teknik Kimia merupakan publikasi tulisan ilmiah hasil riset dan pengalaman lapangan di bidang Teknik Kimia, mulai dari prinsip dasar atau fundamental sampai pada penerapan/aplikasinya di industri. Jurnal Teknik Kimia dalam versi cetak telah diterbitkan sejak tahun 1996. Jurnal Teknik Kimia juga diterbitkan dalam versi on line mulai tahun 2013. Pada versi on line dapat diakses publikasi di Jurnal Teknik Kimia sejak tahun 2008 sampai sekarang.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia" : 15 Documents clear
Pengaruh komposisi pembuatan biobriket dari campuran serbuk gergaji, kulit singkong dan batubara terhadap nilai pembakaran Rosdiana Moeksin; Adi Kunchoro; Rengga Ulil Ambri Zecy
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk Indonesia setiap tahun mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan meningkatnya pertumbuhan tersebut, maka semakin banyak pula sumber energi yang digunakan. Oleh karena itu, perlu ditemukannya energi alternatif baru untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan campuran limbah kulit singkong dan serbuk untuk membuat biobriket.Pada penelitian ini, biobriket dibuat dengan pencampuran bahan baku antara Kulit Ubi Kayu dan Serbuk Gergaji dengan komposisi : 90 KUK : 10 SG ; 85 KUK : 15 SG ; 80 KUK : 20 SG ; 75 KUK : 25 SG ; 70 KUK : 30 SG ; 30 KUK : 70 SG ; 25 KUK : 75 SG ; 20 KUK : 80 SG ; 15 KUK : 85 SG ; 10 KUK : 90 SG.Pencampuran biobriket menggunakan perekat tepung tapioka sebanyak 10% dari berat biobriket dengan temperatur karbonisasi untuk kulit ubi kayu sebesar 300oC dan untuk serbuk gergaji sebesar 500oC. Berdasarkan hasil analisa biobriket didapatkan semakin banyak komposisi bahan baku serbuk gergaji maka akan menghasilkan nilai kalor yang tinggi. Kondisi optimum didapatkan pada sampel dengan komposisi 10 KUK : 90 SG dengan nilai kalor sebesar 5775 cal/gr.
Pembuatan briket bioarang dari campuran batubara dan biomassa sekam padi dan eceng gondok M. Faizal; Muhamad Saputra; Fernando Ario Zainal
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu sumber energi alternatif yang dapat bersaing dengan energi konvensional adalah biomassa yang mana dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan briket bioarang. Biomassa yang memiliki kadar selulosa tinggi dan dapat ditemukan dalam jumlah besar diantaranya adalah sekam padi dan eceng gondok. Sekam padi merupakan limbah atau hasil samping dari proses penggilingan padi yang masih belum dimanfaatkan dengan optimal. Sedangkan eceng gondok merupakan gulma yang tumbuh di seluruh permukaan air dengan sangat cepat. Biomassa memiliki nilai kalori yang tidak terlalu tinggi, sehingga dalam pemanfaatannya dapat dicampurkan dengan batubara untuk meningkatkan kualitas biomassa tersebut. Metode pembuatan briket bioarang dari campuran batubara dan biomassa sekam padi dan eceng gondok secara garis besar melalui tahapan pembersihan, pengeringan, karbonisasi, pencampuran dan pencetakan. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah temperatur karbonisasi dan komposisi campuran sekam padi, eceng gondok dan batubara. Temperatur karbonisasi yang digunakan yaitu 300 oC, 350 oC, 400 oC, 450 oC dan 500 oC. Dari penelitian yang dilakukan, kondisi optimal dari temperatur karbonisasi sekam padi dan eceng gondok pada 300 oC dan batubara pada 500 oC. Sedangkan komposisi campuran bahan baku yang paling optimal sehingga dihasilkan briket bioarang kualitas terbaik yaitu dengan komposisi 10% sekam padi : 50% eceng gondok : 40% batubara, dimana nilai kalor sebesar 5100 kal/gr, kadar air lembab 7,71%, kadar abu 15,28 %, kadar zat terbang 33,45%, kadar karbon terkandung 43,56 % dan waktu penyalaan selama 8,1 menit.
Pengaruh konsentrasi asam dan waktu hidrolisis pada pembentukan bioetanol dari daun nanas Nina Haryani; Novia Novia; Viesta Listuyeri Syarif
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan energi yang kian meningkat tidak diimbangi dengan cadangan bahan bakar fosil yang semakin menipis. Krisis energi ini menuntut adanya pengembanganenergi alternatif pengganti bahan bakar fosil. Salah satunya ialah pemanfaatan biomassa menjadi bioenergi. Daun nanas merupakan biomassa yang mengandung selulosa yang cukup tinggisehingga dapat dijadikan bahan baku alternatif pembuatan bioetanol. Penelitian ini bertujuan untukmemproduksi bioetanol dari daun nanas melalui alkaline pretreatment, kemudian dihidrolisis dengan asam sulfat, dan difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae. Jangkauan variabel yang digunakan ialah konsentrasi asam sulfat 1, 2, 3, 4, dan 5% dengan waktu hidrolisis 30, 60, 90, dan 120 menit. Diperoleh bioetanol tertinggi pada konsentrasi asam sulfat 2% dengan waktu 120 menit sebesar 6,244%.
Pengaruh temperatur dan waktu tinggal pada perlakuan awal bagas sorgum dengan metode steam explosion Yanni Sudiyani; Joko Waluyo; Andika Putra Riandy; Prasetyo Primandaru; Novia Novia
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagas sorgum merupakan salah satu sumber biomassa lignoselulosa yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Pada proses pembuatan bioetanol, tahap perlakuan awal bahan baku merupakan salah satu tahapan penting yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan waktu tinggalpada perlakuan awal bagas sorgum denganmetode steam explosion. Pada penelitian ini, rasio bagas sorgum dan larutan NaOH 10% yang dimasukkan ke dalam reaktor Steam Explosionyaitu 1:5 (m:v),tekanan 4 bar, variasi temperatur110oC, 130oC, 150oC dan variasi waktu tinggal 10 menit, 20 menit, dan 30 menit.Pada tahapan sakarifikasi enzimatik, digunakan enzim selulase dan β-glukosidase dengan perbandingan 5:1.Kadar komponen gula diukur denganHigh Performance Liquid Chromatography sedangkankadarlignin diukur denganUV Spectrophotometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel dengan temperatur perlakuan awal 130oC dan waktu tinggal 30 menit memiliki kadarselulosa tertinggi sebesar 88.25% dari kadar mula-mula 39.49%. Sementara itu kadar hemiselulosa dan ligninnya masing-masing menurun sebesar 8.01% dan 19.3% dari kadar mula-mula.Kadar glukosa tertinggi ditunjukkan oleh sampel dengan temperatur perlakuan awal 110oC dan waktu tinggal 20 menit yaitu sebesar 8.53%.
Pembuatan natrium karboksimetil selulosa (Na-CMC) dari selulosa limbah kulit kacang tanah (arachis hypogea l.) Pamilia Coniwanti; Muhammad Dani; Zubeir Saleh Daulay
Jurnal Teknik Kimia Vol 21 No 4 (2015): Jurnal Teknik Kimia
Publisher : Chemical Engineering Department, Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Struktur kulit kacang tanah (Arachis Hypogea L.) terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin.Kadar selulosa yang terkandung didalam kulit kacang tanah tanah sebesar 64,42%.Tujuan penelitian ini untukmemanfaatkan kulit kacang tanah sebagai bahan baku pembuatan Na-CMC, mempelajari pengaruh konsentrasi natrium hidroksida dan jumlah natrium kloroasetat terhadap derajat subsitusi, viskositas dan pH pada Na-CMC. Keberadaan gugus karboksil (–COOH) pada Na-CMC diidentifikasi menggunakan Fourier Transform Infra Red Spectra.Tahapan pembuatan Na-CMC terdiri dari pretreatment bahan baku, pembuatan Na-CMC (alkalisasi dan karboksimetilasi), penetralan produk. Variasi konsentrasi NaOH pada alkalisasi adalah 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% dengan pelarut isopropil alkohol. Kondisi operasi pada reaksi alkalisasi yaitu pada suhu 30oC dengan kecepatan pengadukan 500 rpm selama 90 menit.Variasi jumlah natrium kloroasetat pada karboksimetilasi adalah 4, 6, 8 dan 10 gram pada suhu 70oC dengan kecepatan pengadukan 500 rpm selama 4 jam.Na-CMC terbaik yang didapat yaitu pada konsentrasi 20% NaOH dan 6 gram natrium kloroasetat. dengan perolehan derajat subtitusi 0,73, viskositas 12,40 cP dan pH 6,5.

Page 2 of 2 | Total Record : 15