cover
Contact Name
Sri Sugiarsi, SKM, M.Kes
Contact Email
sri.sugiarsi14@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmiki@ymail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI)
ISSN : 2337585X     EISSN : 23376007     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) diterbitkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (APTIRMIKI) bekerjasama dengan Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia(PORMIKI). JMIKI diterbitkan 2 kali dalam satu tahun ( Maret dan Oktober). Jurnal ini menerbitkan hasil penelitian (original) tentang Rekam Medis dan Manjemen Informasi Kesehatan, terutama dalam studi manajemen informasi kesehatan, Klasifikasi Kodifikasi Penyakit dan Tindakan, Sistem Informasi Kesehatan, Teknologi Informasi Kesehatan, Manajemen Mutu Informasi Kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2022)" : 13 Documents clear
Strategi Mengurangi Keterlambatan Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Pasirian Lumajang Tahun 2020 Feby Erawantini; Atika Yuliandari; Atma Deharja; Maya Weka Santi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.474

Abstract

Standar waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap adalah 2x24 jam setelah pasien dinyatakan keluar rumah sakit. Pada bulan Januari – Desember 2019 terjadi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu sebanyak 6398 dari 9570 berkas rekam medis rawat inap yang terlambat dikembalikan ke unit rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah menyusun strategi untuk mengurangi keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap di RSUD Pasirian Lumajang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode action research. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan brainstorming. Hasil identifikasi faktor penyebab keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu kurangnya sosialisasi SOP pengembalian berkas rekam medis, belum pernah dilakukan pelatihan dan evaluasi terkait  pengembalian berkas rekam medis rawat inap, ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap, serta belum terdapat SOP kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap. Berdasarkan hal tersebut, upaya perbaikan masalah yang peneliti sarankan kepada pihak RSUD Pasirian Lumajang yaitu dengan menyusun SOP kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat inap, sosialisasi dan pendistribusian SOP kelengkapan pengisian dan SOP pengembalian berkas rekam medis, serta pembuatan laporan pengembalian berkas rekam medis rawat inap.
Evaluasi Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota Di Puskesmas II Denpasar Barat Menggunakan Metode HOT FIT Ni Putu Intan Nilawati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.368

Abstract

Penyelenggaraan evaluasi SIK dapat menajdi salah satu landasan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  gambaran  SIK  Kabupaten/Kota  di  Puskesmas  II  Denpasar Barat. Desain penelitian observasional deskriptif kuantitatif dilakukan untuk pengembangan  SIK  Kabupaten/Kota  di  Puskesmas  II Denpasar  Barat.  Subjek pada  penelitian  adalah  seluruh  petugas  yang  mengoperasikan  SIK Kabupaten/Kota yang mengoperasikan 18 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner terstruktur yang diisi secara mandiri oleh responden. Analisis data dilakukan dengan menilai masing-masing komponen HOT FIT secara deskriptif yang disajikan dengan tabel dan narasi. Hasil pembahasan penelitian evaluasi Human diketahui memiliki nilai 3,14 dengan kategori “baik”. Evaluasi Organization didapatkan 2,83 dengan kategori “sedang”. Evaluasi komponen technology didapatkan nilai sebesar 2,92 dengan kategori “baik”. Evaluasi Net Benefit terhadap SIK Kabupaten/Kota didapatkan nilai 2,9 dengan kategori “baik”. Simpulan dari penelitian diketahui keberhasilan evaluasi SIK Kabupaten/Kota terdapat pada komponen Human, Technology, dan Net Benefit sedangkan  nilai  dalam  kategori rendah ada  pada  komponen  Organization.
Pemanfaatan ICD Digital Dalam Pembelajaran Kodifikasi Klinis Angga Eko Pramono; Dina Fitriana Rosyada; Nuryati Nuryati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.444

Abstract

Pandemi Covid-19 memaksa penyelenggaraan pendidikan dilakukan secara online. Pelaksanaan pembelajaran kodifikasi klinis yang biasanya menggunakan ICD berbasis cetak mulai beralih dengan pemanfaatan ICD versi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pemanfaatan ICD digital pada pembelajaran kodifikasi klinis. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan dengan pendekatan fenomenologi. Sebanyak 70 mahasiswa Program Studi D-3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan dilibatkan dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan dengan survey online selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa sebanyak 88% responden menyatakan pernah menggunakan ICD berbasis web dan 83% menggunakan ICD dalam format PDF. Penggunaan tersebut didasarkan pada kemudahan akses, mudah dibawa, dan kecepatan dalam melakukan kodifikasi klinis. Meski demikian, sebanyak 65% responden mengaku masih jarang menggunakan ICD berbasis web dan 45% responden masih jarang menggunakan ICD dalam format PDF. Hal ini berkaitan utamanya dengan ketersediaan koneksi internet dan efektivitas penggunaannya. Dengan demikian, pengenalan dan penggunaan ICD digital secara intensif diperlukan agar mahasiswa menjadi semakin akrab dan terbiasa dalam memanfaatkan ICD digital, dengan tetap memperhatikan kaidah coding yang berlaku.
Manajemen Proyek Pengembangan Aplikasi Android Suli Simulator Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Depit Kurniawan; Rizma Adlia Syakurah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.475

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan pengembangan aplikasi android “SULI SIMULATOR” (Surveillance Lubuklinggau Sistem Pelaporan Penyakit Menular, Tidak Menular Dan Tular Vektor). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan Participatory Action Research. Objek yang diamati adalah manajemen proyek pengembangan aplikasi “SULI SIMULATOR”. Hasil penelitian diketahui pada tahap inisiasi, prioritas masalah adalah adanya delay time atau hambatan waktu pelaporan deteksi dini dari masyarakat ke surveillance Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau. Stakeholder yang telibat yaitu Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Puskesmas, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan dan Kelurahan, Kecamatan, dan Kelurahan. Tahap perencanaan terdiri dari perencanaan lokasi, ruang lingkup, perencanaan fitur yang ditawarkan, perencanaan pengembangan program, dan timeline kegiatan. Tahap impelementasi merupakan pengembangan beberapa guideline aplikasi, sementara tahap pemantauan dan supervisi dilakukan terhadap manajemen keuangan dan risiko. Tahap evaluasi dilaksanakan oleh kader, pengelola puskesmas, pengelola dinkes selaku pengguna aplikasi, dan pelaporan program dilakukan oleh Dinas Kesehatan Lubuklinggau. Dinas Kesehatan Lubuklinggau diharapkan dapat mengembangankan aplikasi agar mudah digunakan masyarakat. Pengembangan aplikasi ini juga diharapkan dapat digunakan di daerah lainnya.
Hubungan Ketepatan Terminologi Medis Diagnosis Utama dengan Keakuratan Koding Diagnosis Pasien BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Umum X Denpasar Ni Wayan Alik Suryani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.369

Abstract

Terminologi medis merupakan istilah-istilah penyakit yang didaftar dalam nomenklatur harus sesuai dengan istilah yang digunakan dalam suatu sistem klasifikasi penyakit. Penulisan terminologi medis yang tepat dapat membantu petugas koding dalam menentukan kode diagnosis secara akurat. Hasil studi pendahuluan pada RSU X Denpasar menunjukkan bahwa kode yang tidak akurat sebesar 50%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara ketepatan terminologi medis diagnosis utama dengan keakuratan koding diagnosis pasien BPJS Kesehatan rawat inap di RSU X Denpasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi dengan desain penelitian retrospektif. Populasi dari penelitian ini adalah rekam medis bagian resume medis pasien BPJS Kesehatan rawat inap pada bulan Oktober sampai Desember 2020 sebanyak 811 berkas. Sampel penelitian ini adalah 100 berkas resume medis pasien yang diambil menggunakan sistem systematic random sampling. Data penelitian diuji menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan terminologi medis diagnosis utama sebesar 36% dan keakuratan koding diagnosis utama sebesar 72%. Analisis chi-square menunjukkan nilai p = 0,669 bahwa tidak ada hubungan bermakna antara ketepatan terminologi medis diagnosis utama dengan keakuratan koding diagnosis. Hal ini disebabkan karena petugas koding yang selalu bertanya kepada dokter ketika menemukan kesulitan pembacaan diagnosis dan pengalaman bekerja yang sudah enam tahun. Saran yang diberikan kepada pihak manajemen untuk membuat standar operasional prosedur dalam penulisan diagnosis dan koding diagnosis.
Faktor-Faktor Kelengkapan Informed Consent Menggunakan Metode Fishbone Untuk Menunjang Mutu Rekam Medis Sylda Namara Rizkika; Ida Sugiarti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.445

Abstract

Ketidaklengkapan informed consent berdampak kepada kualitas mutu rekam medis. Penilaian kelengkapan informed consent dilakukan melalui analisis kuantitatif. Faktor kelengkapan informed consent dapat dianalisis menggunakan unsur manajemen. Penelitian dilakukan untuk menemukan faktor kelengkapan informed consent menggunakan unsur 5M dan metode fishbone. Jenis penelitian menggunakan metode literature review dari 16 jurnal menggunakan data sekunder dalam database Google Scholar dan strategi pencarian Kelengkapan OR Ketidaklengkapan OR Kuantitatif AND Informed Consent OR Persetujuan Tindakan Kedokteran NOT Rekam Medis dengan rentang waktu 2015-2020. Rata-rata kelengkapan informed consent 63%. Faktor kelengkapan informed consent berdasarkan literature yang dianalisis yaitu man (koordinasi petugas, kelalaian petugas, kesadaran petugas, kehadiran dokter, pemberian informasi, SDM, informed consent lisan dianggap mudah, pengetahuan, ketergantungan dokter, perhatian dokter, sikap dokter, kepatuhan, kesibukan, kondisi pasien), methods (penyelenggaraan rekam medis, keterkaitan SPO, prioritas pasien BPJS dan resiko tinggi, sosialisasi, evaluasi, tindak lanjut, akreditasi), materials (ketersediaan label, keterbacaan, ketersediaan bagian, bahasa dan kalimat, ketersediaan formulir), media (waktu, tempat), motivasi (punishment, reward).
Bagaimana Pemanfaatan Sertifikat Pelatihan Pengelolaan Sistem Pembiayaan Kesehatan Berbasis Casemix Oleh Rumah Sakit Edy - Susanto; Elise Garmelia; Adhani Windari; Isnaini Qoriatul Fadhilah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.477

Abstract

 Sertifikasi biasanya diberikan oleh organisasi atau asosiasi profesi yang mengetahui dengan pasti suatu kompetensi profesional dalam bidang tertentu seperti Rekam Medis dan Informasi Kesehatan khususnya system pembiayaan terkait dengan kompetensi kodefikasi klinis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Pemanfaatan Sertifikat Pelatihan Pengelolaan Sistem Pembiayan Kesehaan Berbasis Casemix oleh Rumah Sakit.  Metode penelitian populasi dan sampel adalah lulusan diploma 3 RMIK Polkesmar (regular)  tahun 2014-2019 sejumlah 265 dengan sampel 80 lulusan. Dilakukan uji validitas dan realibilitas kuesioner. Uji Statistik deskriptif dan korelasi. Hasil penelitian bahwa Pada Uji Regresi Anova, terdapat pengaruh yang signifikan p= 0.041 antara lulusan polkesmar kompetensi pelatihan system pembiayaan yang telah diberikan. Ada hubungan yang significan  (p=0.009) antara Diterimanya lulusan kurang dari 6 bulan dengan  Pekerjaan dan kompetensi pelatihan system pembiayaan yang telah diberikan seperti :  kemampuan melakukan koordinasi dengan Profesional Pemberi Asuhan (PPA)/Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP ). Terdapat pengaruh yang signifikan (p= 0.023) antara lulusan yang bekerja kurang dari 6 bulan  dengan kompetensi pelatihan system pembiayaan yang telah diberikan. Kesimpulan bahwa adanya sertifikat pelatihan sistem pembiayaan berbasis casemix yang diadakan oleh Jurusan D3 RMIK Polkesmar, dapat bermanfaat untuk diterapkan di RS dan target yang akan dicapai oleh  para lulusan dalam mencari pekerjaan. Hal ini juga menjadi kesempatan ketika para lulusan ditempatkan sebagai karyawan yang sesuai dengan ketrampilan dan kompetensi yang sudah bersertifikat pelatihan system pembiayaan berbasis casemix di  Rumah Sakit.   
Evaluasi Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Obat Di Apotek Indobat Pedungan Retno Amelia Maharani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.376

Abstract

Salah satu pentingnya evaluasi sistem adalah mengurangi kehilangan data dalam sistem yang dapat menyebabkan kerugian serta meningkatkan kontrol dalam sistem untuk meminimalisir kesalahan. Di Apotek Indobat Pedungan belum pernah melakukan evaluasi tentang sistem informasi pengelolaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem informasi pengelolaan persediaan obat di Apotek Indobat Pedungan Dengan Metode HOT Fit.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara yang dikembangkan dari metode HOT Fit. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh petugas apotek Indobat Pedungan yaitu petugas apoteker, petugas IT dan petugas gudang farmasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis tematik (thematic analysis).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem informasi pengelolaan persediaan obat di apotek Indobat Pedungan sudah cukup baik mulai dari faktor sumber daya manusia (Human) semua petugas sudah memahami isi dan fungsi sistem informasi pengelolaan persediaan obat, dari faktor organisasi (Organization) sudah cukup baik dan mampu menjalani dengan sebaik-baiknya sehingga petugas dapat mengerjakan tugas sesuai dengan struktur organisasi yang ada, dari faktor teknologi (Technology) cukup baik meskipun terdapat beberapa data atau fitur yang harus diperbaiki demi kesempurnaan sistem di apotek, dan dari faktor manfaat (Net Benefit) sistem informasi pengelolaan persediaan obat di apotek Indobat Pedungan memiliki pengaruh positif terhadap penggunaan sistem dan kepuasan pengguna.Dapat disimpulkan bahwa evaluasi sistem informasi pengelolaan persediaan obat di apotek Indobat Pedungan sudah cukup baik dan sudah sesuai dengan metode HOT Fit.
Hubungan Antara Diabetes Mellitus Dengan Kejadian Heart Failure Berdasarkan Berkas Rekam Medis Dwi Rizky Permatasari; Ervina Rachmawati; Efri Tri Ardianto; Gandu Eko Julianto Suyoso
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.455

Abstract

Heart Failure atau gagal jantung merupakan suatu kondisi dimana jantung tidak mampu memompa pasokan darah yang cukup ke seluruh tubuh. Heart Failure juga merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang memiliki angka prevalensi yang cukup tinggi yaitu 0,13% atau sebanyak 299.696. Salah satu faktor risiko Heart Failure adalah Diabetes Mellitus. Rumah Sakit Umum dr. H. Koesnadi Bondowoso merupakan rumah sakit dengan jumlah pasien rawat inap dengan kasus Heart Failure yang naik turun dari tahun 2016-2019. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Diabetes Mellitus dengan kejadian Heart Failure. Jenis penelitian analitik dengan pendekatan case control dengan menggunakan data rekam medis. Sampel penelitian terdiri dari 68 sampel kasus dan 68 sampel kontrol menggunakan simple random sampling. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil statistik dari uji bivariat menunjukkan  Diabetes Mellitus tidak memiliki hubungan dengan kejadian Heart Failure (p= 0,729, OR= 0,887). Berdasarkan penelitian ini (p= 0,729). Maka dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus tidak memiliki hubungan dengan kejadian Heart Failure.
FAKTOR PENYEBAB PENDING CLAIM RANAP JKN DENGAN FISHBONE DIAGRAM DI RSUP DR KARIADI Listiyawati Sahir; Rossalina Adi Wijayanti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i2.480

Abstract

 Pembiayaan kesehatan di rumah sakit diperoleh dari pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan melakukan purifikasi dan verifikasi berkas klaim. Berkas klaim yang dinyatakan tidak lengkap oleh BPJS Kesehatan, menyebabkan pending claim yang berdampak keterlambatan pembayaran klaim. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUP Dr Kariadi ditemukan permasalahan penyelenggaraan klaim JKN yakni pending claim 3,67%. Penelitian dilakukan bertujuan menganalisis faktor penyebab pending claim rawat inap JKN di RSUP Dr Kariadi dengan fishbone diagram. Jenis penelitian adalah kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, brainstorming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab pending claim, meliputi : faktor man terkait ketidaktelitian petugas menyebabkan ketidakakuratan koding 1,26%, kesalahan input data klaim 0,01%, ketidaklengkapan informasi pendukung diagnosis dan tindakan pada resume medis 0,31%. Faktor material menyebabkan berkas tidak lengkap 0,10%. Faktor machine berasal dari gangguan sistem aplikasi Jasa Raharja 0,21%, serta faktor method karena perbedaan persepsi antara koder dan verifikator BPJS Kesehatan terhadap kaidah koding dan regulasi klaim 0,83%. Akar penyebab masalah adalah kurangnya waktu penyelesaian klaim, gangguan sistem Jasa Raharja, kurangnya filter dalam memenuhi kelengkapan syarat berkas klaim. Upaya perbaikan yaitu koordinasi antar instansi terkait penyelesaian perbedaan persepsi coder RS dan verifikator BPJS Kesehatan serta gangguan sistem Jasa Raharja,  percepatan RME pada seluruh berkas klaim yang dipersyaratkan untuk mencegah pengembalian berkas klaim tidak lengkap.  

Page 1 of 2 | Total Record : 13