cover
Contact Name
Sri Sugiarsi, SKM, M.Kes
Contact Email
sri.sugiarsi14@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmiki@ymail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. karanganyar,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI)
ISSN : 2337585X     EISSN : 23376007     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) diterbitkan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (APTIRMIKI) bekerjasama dengan Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia(PORMIKI). JMIKI diterbitkan 2 kali dalam satu tahun ( Maret dan Oktober). Jurnal ini menerbitkan hasil penelitian (original) tentang Rekam Medis dan Manjemen Informasi Kesehatan, terutama dalam studi manajemen informasi kesehatan, Klasifikasi Kodifikasi Penyakit dan Tindakan, Sistem Informasi Kesehatan, Teknologi Informasi Kesehatan, Manajemen Mutu Informasi Kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2016)" : 12 Documents clear
KENDALA PELAKSANAAN PROGRAM JKN TERKAIT PENERIMAAN PASIEN, PENGOLAHAN DATA MEDIS, PELAPORAN, DAN PENDANAAN JKN DI PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA - Nuryati; Savitri Citra Budi; Nur Rokhman
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.96

Abstract

Abstract The purpose of this study was to determine the general picture and constraints related to the implementation of the program JKN admissions, medical data processing, reporting and funding JKN in Puskesmas Gondokusuman II. The research is a qualitative descriptive and cross-sectional study design. Results showed that patients JKN reception starts from taking a queue number, then checking membership data, identification of other social identities, social data entry into a P-Care and SIMPUS and deliver medical records to the clinic. With the entry of data to be socially into P-Care and SIMPUS the time service is also getting old. JKN patient medical data processing is done with the patient's medical data entry into a P-Care and SIMPUS. However, not all patient medical data can be entry into a P-Care. Reporting JKN program consists of 10 visit reports and report diseases based on the type of membership JKN patients, namely Askes, JAMKESMAS and BPJS Mandiri. The report was sent to the City Health Office Yogyakarta each month. Funding JKN programs are of two kinds, namely based on capitation and non capitation. For capitation, health centers receive pembayarannnya every month. As for the non capitation funding, has not been running. JKN program implementation constraints related admissions, medical data processing, reporting and financing activities consisted of the elements of man, materials, machines, methods, markets and money.Keywords: JKN program , Patient Admissions , Medical Data Processing , Reporting , FundingAbstrakTujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran umum dan kendala pelaksanaan program JKN terkait penerimaan pasien, pengolahan data medis, pelaporan dan pendanaan JKN di Puskesmas Gondokusuman II. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerimaan pasien JKN dimulai dari pengambilan nomor antrian, kemudian pengecekkan data kepesertaan, indentifikasi identitas sosial lainnya, entry data sosial ke dalam P-Care dan SIMPUS serta mengantarkan rekam medis ke balai pengobatan. Dengan harus entry data sosial ke dalam P-Care dan SIMPUS maka waktu pelayanannya juga semakin lama. Pengolahan data medis Pasien JKN dilakukan dengan entry data medis pasien ke dalam P-Care dan SIMPUS. Namun, belum semua data medis pasien dapat di-entry ke dalam P-Care. Pelaporan program JKN terdiri dari laporan kunjungan dan laporan 10 besar penyakit berdasarkan jenis kepesertaan pasien JKN, yakni Askes, Jamkesmas dan BPJS Mandiri. Laporan tersebut dikirim ke Dinkes Kota Yogyakarta setiap bulan. Pendanaan program JKN ada dua macam, yakni berdasarkan kapitasi dan non kapitasi. Untuk kapitasi, Puskesmas menerima pembayarannnya setiap bulan. Sedangkan untuk pendanaan non kapitasi, belum berjalan. Kendala pelaksanaan program JKN terkait penerimaan pasien, pengolahan data medis, pelaporan dan pendanaan terdiri dari unsure man, materials, machines, methods, markets dan money.Kata Kunci: Program JKN, Penerimaan Pasien, Pengolahan Data Medis, Pelaporan, Pendanaan.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUALDI RUMAH SAKIT CONDONG CATUR YOGYAKARTA Octaviana Mardikanto; Eddy Kristiyono; Farisya Nurhaeni
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.101

Abstract

AbstractThe purpose of this study was to measure customer satisfaction through the analysis of gaps that occur between the customer and the provider based on the dimensions of service quality with SERVQUAL method. This type of research is descriptive method of Cross Sectional Survey. The subjects were managers (9), front-line employees (100 people) and patients (200 people) in RS Condong Catur Yogyakarta. Samples for managers and front-line employees are the entire population, the patient sample is probabilistic sampling (proportionate sampling). The research instrument is a questionnaire with a seven-point scale. The results show customer satisfaction in the RSCC is still low in the presence of a negative value. Gap Calculation not weighted 5 resulted in a score of -1.05, and a weighted score of -0.21, with the largest gap in the dimensions of Reliability (-0.23). This indicates that the patient’s expectations is greater than reality, then the quality of services received is not satisfactory and there arose a patient dissatisfaction. The conclusions of this research is in the RSCC patient satisfaction overall remains low in the presence of a negative value.Keywords: satisfaction, servqualAbstrakTujuan penelitian ini adalah mengukur kepuasan pelanggan melalui analisis kesenjangan yang terjadi antara customer dan provider berdasarkan dimensi kualitas jasa dengan metode Servqual. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode Cross Sectional Survey. Subyek penelitian terdiri manajer (9 orang), karyawan lini depan (100 orang) dan pasien (200 orang) di RS Condong Catur Yogyakarta. Sampel untuk manajer dan karyawan lini depan adalah seluruh populasi, sampel pasien adalah probabilistic sampling (proportionate sampling). Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dengan seven-point scale. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pelanggan di RSCC masih rendah dengan adanya nilai yang negatif. Penghitungan Gap 5 menghasilkan skor tidak tertimbang sebesar -1,05, dan skor tertimbang sebesar -0,21, dengan gap terbesar pada dimensi Reliability (-0,23). Hal ini menunjukkan bahwa harapan pasien lebih besar daripada kenyataan, maka kualitas jasa yang diterima tidak memuaskan dan timbullah ketidakpuasan pasien. Simpulan penelitian ini adalah kepuasan pasien di RSCC secara keseluruhan masih rendah dengan adanya nilai yang negatif. Kata kunci: kepuasan, servqual
KONSISTENSI PENGGUNAAN ISTILAH GASTROENTERITIS PADA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RSUD DR.SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Reni Asmaya Lestari; Ida Wahyuni
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.91

Abstract

AbstractEvery care facilities require special language of communication among officers, in order to achieve an effective and efficient services. The use of the term is the one of the languages in service should provide a common understanding for all officers. The terminology can be diagnostic procedures, surgery or drug therapy. The use of terms that varians in one disease may cause difficulties in the collection of information of morbidity and mortality. The use of terminology gastroenteritis on medical records inpatient in RSUD dr.SoekardjoTasikmalaya City, there are still inconsistent. The purpose of the study to determine the consistency of the use of terminology gastroenteritis in medical records inpatient. This type of research is descriptive with retrospective approach. This research uses simple random sampling from a population of 299 and available a sample of 171. Data collection by observation and review medical records inpatient. The result of the research shows that the use of terminology from 171 documents contained a consistent 43% and 57% were inconsistent. Care workers should improve the result of recording so that the information in the medical record higher quality. The need for cooperation among professional health personnel that established communication and good coordination to fill of medical record.Keywords: Consistency, Terminology, Gastroenteritis.AbstrakSetiap sarana pelayanan kesehatan membutuhkan bahasa khusus sebagai sarana komunikasi antar petugas, agar tercapai pelayanan yang efektif dan efisien. Penggunaan istilah sebagai salah satu bahasa dalam pelayanan harus memberikan pemahaman yang sama bagi semua petugas. Istilah medis tersebut dapat berupa prosedur diagnosis, terapi bedah atau obat.Penggunaan istilah yang bervariasi dalam satu penyakit dapat menimbulkan kesulitan dalam pengumpulan, perolehan informasi morbiditas dan mortalitas.Penggunaan istilah medis gastroenteritis pada dokumen rekam medis rawat inap RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya masih ada yang tidak konsisten.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsistensi penggunaan istilah medis gastroenteritis pada dokumen rekam medis rawat inap.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan retrosektif.Pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling dari populasi 299 dan diperoleh sampel sebanyak 171. Pengumpulan data dengan cara observasi dan telaah dokumen rekam medis rawat inap. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan istilah medis dari 171 dokumen terdapat 43% yang konsisten dan 57% yang tidak konsisten. Petugas pelayanan hendaknya memperbaiki hasil pencatatan, agar informasi yang ada dalam dokumen rekam medis lebih berkualitas. Perlu adanya kerja sama antar profesi tenaga kerja di rumah sakit, supaya terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dalam mengisi dokumen rekam medis.Kata Kunci: Konsistensi, Istilah Medis, Gastroenteritis
KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS HEPATITIS BERDASARKAN ICD-10 PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU Tri Purnama Sari; Nurul Husna Dewi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.97

Abstract

Abstract Activities and actions as well as the diagnosis in medical record should be coded and subsequently will be indexed in order to facilitate the presentation of information services to support the planning, management, and research in health. In this regard, this research employs quantitative method with a qualitative approach that aimed to determine the accuracy code of Hepatitis diagnosis based on ICD-10 at Hospital Lancang Kuning Pekanbaru. The result of this research shows that the accuracy codes of Hepatitis diagnosis at Hospital Pekanbaru Lancang Kuning can not be said to be good because there are many discovery of an inaccurate diagnosis codes which 29 of the 90 samples were inaccurate with a percentage of 32.2% and 61 files were accurate from 90 samples with a percentage of 77.8%. Standard Operating Procedures (SOP) at Hospital Lancang Kuning Pekanbaru have been executed by officers in accordance with the procedure remains in the hospital and Human Resources (HR) at the hospital Lancang Kuning Pekanbaru is good. it can be seen in terms of educational backgrounds D3 Medical Record the officer but they had never attended training on coding properly.Keywords: Accuracy, ICD-10 codes, and Diagnosis HepatitisAbstrakKegiatan dan tindakan serta diagnosa yang ada didalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen, dan riset bidang kesehatan. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan kuantitatif – kualitatif. Tujuan penelitian n untuk mengetahui jumlah keakuratan kode diagnosis Hepatitis berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru. Hasil penelitian diperoleh bahwa keakuratan kode diagnosis Hepatitis belum dapat dikatakan baik karena masih banyak ditemukannya kode diagnosis yang tidak akurat yaitu 29 (32,2%) dan 61(77,8%) berkas yang akurat. Standar Prosedur Operasional (SPO) di rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru sudah dijalankan oleh petugas sesuai dengan dengan prosedur tetap di rumah sakit dan Sumber Daya Manusia (SDM) di rumah sakit Lancang Kuning Pekanbaru sudah baik hal ini dilihat dari segi pendidikan yang berlatar belakang D3 Rekam Medis akan tetapi petugas belum pernah mengikuti pelatihan tentang pengkodingan yang baik dan benar. Kata Kunci: Keakuratan, Kode ICD-10, dan Diagnosa Hepatitis.
TINJAUAN KONDISI FISIK RUANGAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DALAM PENGOLAHAN REKAM MEDIS DI RSUD M. ZEIN PAINAN Yoga Utomo; Hosizah Markam
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.102

Abstract

AbstractThe purpose in this study was to determine how the physical condition of the room to the performance of staff in the processing of medical records. This study dilakanakan in hospitals M.Zein Painan begin April 22 until May 4, 2015. The population in this study is the medical record room, and the average number of files per day approximately 150 files. The sample in this research that file processing is done during the study as many as 60 files. Data collected by observation and measuring and then the data is processed, analyzed using univariate and presented in narrative and tabular form. The results showed that the area of data processing room 3,8m x 3,4m. Spacious storage room (I) 3,8m x 7,4m. Spacious storage room (II) 1,7m x 10,6m. Medical record room temperature 29oC - 31oC. The lighting in the room medical record 21.6 Lux - Lux 142.2. This can greatly affect the performance of medical records clerk. The conclusions of this study is the ambient conditions do not meet the standards of medical records comprehensive, temperature and lighting.Keywords: medical record processing, the physical condition of the roomAbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik ruangan terhadap kinerja petugas dalam pengolahan rekam medis. Penelitian ini dilakanakan di RSUD M.Zein Painan mulai tanggal 22 April sampai dengan 04 Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah ruang rekam medis dan jumlah rata-rata berkas per harinya kurang lebih 150 berkas. Sampel dalam penelitian ini yaitu berkas yang pengolahannya dilakukan saat penelitian yaitu sebanyak 60 berkas. Data dikumpulkan dengan teknik observasi dan mengukur kemudian data diolah, dianalisa secara univariat dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas ruangan pengolahan data 3,8m x 3,4m. Luas ruangan penyimpanan (I) 3,8m x 7,4m. Luas ruangan penyimpanan (II) 1,7m x 10,6m. Suhu ruangan rekam medis 29oC – 31oC. Pencahayaan di ruangan rekam medis 21,6 Lux – 142,2 Lux. Hal ini sangat mempengaruhi kinerja petugas rekam medis. Simpulan penelitian ini adalah kondisi ruangan rekam medis belum memenuhi standar luas, suhu dan pencahayaan.Kata kunci: pengolahan rekam medis, kondisi fisik ruangan
PENINGKATKAN KUALITAS PENGKODEAN PADA KETEPATAN DAN KECEPATAN PENGKODEAN PENYAKIT UNTUK PENAGIHAN KLAIM BPJS DI RSUD PETALA BUMI PEKANBARU Haryani Octaria
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.92

Abstract

AbstractRSUD Petala Bumi Pekanbaru in encoding the disease is still found inaccuracies coding thus slowing the process of claim BPJS. The aim of research to know the difference before and after the officer received training pengkodingan as enhancing the quality of the encoding on accuracy and speed of disease coding for billing claims BPJS in RSUD Petala Bumi Pekanbaru Year 2015 Type of research using quantitative analytical method with pre post test with control and intervention of each variable by coding training. The data were analyzed using univariate and bivariate with marginal homogeneity test. Results of the study there are differences in reliability (P = 0.000), validity code (P = 0.002), completeness diagnosis (P = 0.000), accuracy and speed of encoding disease (P = 0.000) before and after training in RSUD Petala Bumi Pekanbaru. RSUD Bangkinang (controls) there was no difference in reliability (P = 0.083), validity (P = 0.180), completenss (P = 0.083), accuracy and speed (P = 0.083) in assessment I and II without training. In this study, researchers concluded there is a difference in the disease coding quality reliability, validity, completeness and accuracy of the speed of coding after coding training is suggested the need for technical development and training material coding diseases, and monitoring and evaluation of the quality of coding diseases.Keywords: Coding Quality, Accuracy and speedAbstrakRSUD Petala Bumi Pekanbaru dalam pengkodean penyakit masih ditemukan ketidaktepatan pengkodean sehingga memperlambat proses klaim BPJS. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan ketepatan dan kecepatan pengkodean sebelum dan sesudah petugas mendapatkan pelatihan pengkodingan untuk penagihan klaim BPJS di RSUD Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2015. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik dengan pre post test. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji marginal homogeneity. Hasil penelitian ada perbedaan reliability (kehandalan) (P=0.000), validity (keakuratan) kode (P=0.002), completeness (kelengkapan) diagnosa (P= 0.000), ketepatan dan kecepatan pengkodean penyakit (P=0.000) sebelum dan setelah pelatihan di RSUD Petala Bumi Pekanbaru. Sedangkan RSUD Bangkinang (Kontrol) tidak ada perbedaan pada reliability (kehandalan) (P=0.083), validity (keakuratan) (P=0,180), completenss (kelengkapan) (P=0,083), ketepatan dan kecepatan (P=0,083) pada penilaian I dan II tanpa pelatihan. Simpulan penelitian ini adalah ada perbedaan kualitas pengkodean penyakit pada reliability, validity, completeness dan kecepatan ketepatan pengkodean setelah dilakukan pelatihan pengkodean Disarankan perlunya pengembangan materi dan teknis pelatihan pengkodean penyakit, dan monitoring dan evaluasi kualitas pengkodean penyakit.Kata Kunci: Kualitas Pengkodean, Ketepatan dan kecepatan
PENCAPAIAN STANDAR PENGOLAHAN REKAM MEDIS SEBELUM DAN SESUDAH PELATIHAN DI RSUD PACITAN Kusuma Estu Werdani
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.98

Abstract

AbstractAchievement of medical record management standards in RSUD Pacitan were still low, hence those became the reason to provide training for medical record staff. On the job training method allowed the staff to practice medical record management directly based on the standards which given in training. This study aimed to compare the achievement of medical record standards in management before and after given training. This is a quantitative research with quasi-experimental pretest-posttest design, which was used to measure the achievement of standards of patient identity completeness and medical records coding. Data were analyzed by using Chi Square Test. The results indicated the increase of the completion of patient identity from 22.22% to 90.37% (p = 0.000) and the completion of medical records coding from 18.52% to 74.81% (p = 0.000). Supporting data from the interviews were known that there the changes of paradigm and attitude of the medical records staff to the function and process of medical records management to support services at the hospital. Periodic training is needed to improve the service quality of medical records at the hospital sustainability.Keywords: training, patient identity, codingAbstrakPencapaian standar pengolahan rekam medis di RSUD Pacitan yang masih rendah, menjadi dasar untuk memberikan pelatihan kepada para petugas rekam medis. Metode pelatihan on the job training bertujuan untuk memberi kesempatan petugas rekam medis mempraktekkan secara langsung materi pelatihan yang telah diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pencapaian standar pengolahan rekam medis sebelum dan sesudah pelatihan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental pretest-postest design, yang dipakai untuk mengukur pencapaian standar kelengkapan pengisian identitas pasien dan coding rekam medis. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis data menunjukkan kenaikan pencapaian kelengkapan pengisian identitas pasien dari 22,22% menjadi 90,37% (nilai p= 0,000) dan kenaikan kelengkapan coding rekam medis dari 18,52% menjadi 74,81% (nilai p= 0,000). Data penunjang dari hasil wawancara diketahui bahwa terjadi perubahan paradigma dan sikap petugas rekam medis terhadap fungsi dan proses pencatatan pada rekam medis untuk menunjang pelayanan di rumah sakit. Kesimpulan penelitian ini adalah ada peningkatan pencapaian standar pengolahan rekam medis sesudah pelatihan. Pelatihan secara periodik perlu untuk dilakukan agar kualitas pelayanan rekam medis di rumah sakit dapat terus ditingkatkan.Kata kunci: pelatihan, identitas pasien, coding
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SPRM BERBASIS VISUALISASI ASSEMBLING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI - Harjanti
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.103

Abstract

AbstractThis study aimed to the effective application of contextual learning model-based visualization SpRM assembling to increased competency. Research the type of experiment. The sample consisted of 60 students, 30 students of class A as the control group, class B 30 students as an experimental group using simple random sampling technique. Instruments practice case studies, data collection methods and testing techniques unstructured interview. Results of research effectiveness test results showed that there was an average difference of significance between students who use visualization and that does not use visualization in solving the case. Keywords: Efektitas, Contextual Learning Model, VisualizationAbstrakTujuan penelitian mengetahui efektifitas penerapan model pembelajaran kontekstual SPRM berbasis visualisasi assembling terhadap peningkatan kompetensi. Jenis Penelitian eksperimen. Besar sampel adalah 60 mahasiswa D3 RMIK Mitra Husada Karanganyar yang terdiri dari 30 mahasiswa (klas A) sebagai kelompok control, 30 mahasiswa (klas B) sebagai kelompok eksperimen menggunakan tehnik simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kasus praktik dengan metode pengumpulan data menggunakan tehnik tes dan wawancara tidak terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan rata-rata signifikasi antara mahasiswa yang menggunakan visualisasi dan yang tidak menggunakan visualisai dalam menyelesaikan kasus (p=0.001). Visualisasi membuat mahasiswa lebih memahami materi, mudah dalam pengerjaan kasus, membantu belajar untuk UTS dan UAS, memberikan gambaran pelaksanaan alur dokumen rekam medis di Rumah Sakit. Kata Kunci: Efektitas, Model Pembelajaran Kontekstual, Visualisasi
KELENGKAPAN RESUME DALAM PEMENUHANSTANDAR AKSES KE PELAYANAN DAN KONTINUITAS PELAYANAN (APK) PADA STANDAR AKREDITASITAHUN 2012 Irmawati Irmawati; Marsum Marsum; Monalisa Monalisa
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.93

Abstract

AbstractOne of the documentsthat must be metin the accreditation processin 2012is the completenessResume. Based on the Ministry of Health of the Republic of Indonesia (2011) Resumes contain reasons for hospitalization, significant findings, diagnosis has been established, action is given, drugs or medication, and the patient’s condition when transferred. Installation Medical Record at RSUD Slemanwere preparing supporting documents required in the accreditation process. This studywas conducted to determinethe completeness ofthe contentsResumein preparation forcompliance with the standardsof accreditationin 2012.This research uses descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques used by interview, observation and documentation. This study uses triangulation techniques.Percentage of completeness of the content of the Resume for each indicator was 92% on the reason for hospital admission, 79% on the findings of a physical disorder, 49% at diagnosis is made, 37% on drugs or medication, 69% in the patient’s condition when he returned. Average percentage of completeness Resume is 64.5% complete, 16% did not complete, and 19.5% are not filled. Based on the percentage calculation completeness of the Resume content, the compliance APK 3.2.1 at RSUD Sleman get a score of 5 or TercapaiSebagian (TS).Keywords: Analysis ofcompleteness, resumeContent, Standard accreditationin 2012.AbstrakSalah satu dokumen yang harus dipenuhi dalam proses akreditasi 2012 adalah kelengkapan Resume. Berdasarkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2011) Resume berisi alasan masuk rawat inap, temuan signifikan, diagnosis yang telah ditegakkan, tindakan yang diberikan, obat-obatan atau pengobatan, dan kondisi pasien saat dipindah. Instalasi Rekam Medis RSUD Sleman sedang menyiapkan dokumen penunjang yang diperlukan pada proses akreditasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelengkapan isi Resume dalam persiapan pemenuhan standar akreditasi tahun 2012.Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan triangulasi teknik.Persentase kelengkapan isi Resume pada masing-masing indikator adalah 92% pada alasan masuk rumah sakit, 79% pada temuan kelainan fisik, 49% pada diagnosis yang ditegakkan, 37% pada obat-obatan atau pengobatan, 69% pada kondisi pasien saat pulang. Rata-rata persentase kelengkapan Resume adalah 64,5% lengkap, 16% tidak lengkap, dan 19,5% tidak terisi. Berdasarkan kelengkapan persentase perhitungan isi Resume,kepatuhan APK3.2.1di RSUD Sleman mendapatkan skor5 atauTercapaiSebagian(TS).Kata Kunci: Analisis kelengkapan, Isi resume, Standar akreditasi tahun 2012.
PENGARUH PENULISAN DIANOSIS DAN PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TENTANG TERMINOLOGI MEDIS TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS Tri Purnama Sari; Wen Via Trisna; Haryani Octaria; Doni Jepisah
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v4i1.99

Abstract

AbstractThis study is aimed at analyzing the influence of diagnosis writing accuracy and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy on medical record documents. This study is based on analytic observation through cross sectional approach. The subject of the study is all medical records officers in Dr. Moewardi general hospital which is 38 persons. The population is 380 inpatients’ medical record documents. The variables being studied cover diagnosis writing accuracy, the knowledge of medical record officers about medical terminology, and diagnosis coding accuracy. The research instruments are questionnaire, checklist, medical terminology books, and ICD-10. The data is analyzed based on descriptive analysis and multiple linear statistic tests. The research finding shows that there is partial and significant influence between the accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers about medical terminology through diagnosis coding accuracy. The accuracy of medical terminology use in diagnosis writing and knowledge of medical record officers influence the diagnosis coding accuracy significantly and simultaneously. Keywords: knowledge, medical terminology, code accuracy, diagnosisAbstrakTujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ketepatan penulisan diagnosis dan Pengetahuan petugas rekam medis tentang terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis pada dokumen rekam medis.Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi subyek dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di RSUD Dr Moewardi yang berjumlah 38 orang. Populasi obyek adalah 380 dokumen rekam medis pasien rawat inap. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ketepatan penulisan diagnosis dan keakuratan kode diagnosis adalah adalah check list, buku terminologi medis dan ICD-10. Analisis data dengan regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh secara partial dan signifikan ketepatan penggunaan bahasa terminologi medis terhadap keakuratan kode diagnosis (p=0.001). Dan ada pengaruh pengetahuan petugas terhadap keakuratn kode diagnosis (p=0.001). Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan dan penggunaan bahasa terminologi medis akan berpengaruh terhadap kekauratan kode diagnosis.Kata Kunci :pengetahuan, terminology medis, keakuratan kode.

Page 1 of 2 | Total Record : 12