cover
Contact Name
Saskiyanto Manggabarani
Contact Email
lppm@helvetia.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
duniafarmasi@helvetia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Dunia Farmasi
ISSN : -     EISSN : 25483560     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Dunia Farmasi secara resmi yang dikelola oleh Program Studi S1 Farmasi Institut Kesehatan Helvetia (IKH) yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 3 (tiga) kali dalam setahun pada bulan Desember, April dan Agustus dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakognosi, Fitokimia.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus" : 6 Documents clear
Penetapan Kadar Antosianin Total Ekstrak Etanol 70% Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Metode Diferensial pH Fadilah Qonitah
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i3.5669

Abstract

Pendahuluan: Pigmen warna antosianin dari berbagai tanaman banyak dimanfaatkan dalam industri makanan, kosmetik, obat-obatan sehingga membuat tampilannya menarik dan tidak membahayakan bagi kesehatan. Salah satu tanaman yang mengandung antosianin adalah bunga telang yang terdapat pada mahkota bunganya yang bewarna ungu dan diketahui berkhasiat sebagai antioksidan. Tujuan: penelitian ini bertujuan menentukan kadar senyawa antosianin dari ekstrak etanol 70% bunga telang. Metode: penentuan kadar antosianin dengan metode diferensial pH secara spektrofotometri sinar tampak, masing-masing pada panjang gelombang 545 nm dan 700 nm dengan operating time sebesar 30 menit. Hasil: berdasarkan penelitian menunjukkan kadar rata-rata antosianin total dari replikasi triplo diperoleh sebesar 5,90 ± 0,16 mg/g. Kesimpulan: berdasarkan penelitian tersebut ekstrak etanol 70% mempunyai kandung senyawa antosianin
Formulasi Gel Peel Off Anti Jerawat Kombinasi Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Palmifiolia (L.) Merr) Dan Daun Jambu Biji Siti Mahyuni; Almasyhuri Almasyhuri; Sabrina Amanda
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i3.5791

Abstract

Pendahuluan: Ekstrak bawang dayak dan daun jambu biji mempunyai aktivitas antibakteri ter Propionibacterium acne karena memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Keunggulan sediaan gel peel off yaitu memiliki sifat tiksotropi sehingga mudah merata dan memberikan sensasi dingin pada kulit. Tujuan: Membuat formulasi gel peel off anti jerawat dari kombinasi ekstrak daun bawang dayak dan daun jambu biji. Metode: Dibuat 4 formula sediaan gel peel off dengan kombinasi ekstrak bawang dayak (5%) dan ekstrak daun jambu biji (F2: 2,5%), (F3: 5%), (F4: 10%). Terhadap sediaan dilakukan uji organoleptik, uji mutu (uji homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan uji viskositas) dan uji aktivitas antibakteri. Hasil: Uji organoleptik menghasilkan sediaan  gel peel off berwarna coklat, beraroma khas, dan berbentuk semi padat. Uji mutu menunjukkan F1 sampai F3 memenuhi syarat mutu, sedangkan F4 memiliki pH diatas batas yang diperbolehkan. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan semua formula memiliki aktifitas antibakteri. Kesimpulan: Bahwa F3 adalah formula paling optimal sebagai masker gel peel off anti jerawat dengan nilai DDH 19,5 mm kategori sedang.
Uji Aktivitas Tabir Surya Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Berdasarkan Nilai Sun Protection Factor (SPF) Arfiani Arifin
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i3.5670

Abstract

Pendahuluan: Kulit buah Alpukat merupakan salah satu bagian tanaman yang mengandung senyawa diantaranya flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan dan dapat berpotensi sebagai bahan aktif tabir surya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya ekstrak etanol kulit buah Alpukat (Persea americana Mill.) berdasarkan % eritema, % pigmentasi dan nilai sun protection factor. Metode: Penelitian diawali dengan dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan cairan penyari etanol 96%. Pengujian aktivitas ekstrak etanol kulit buah Alpukat (Persea americana Mill.) dilakukan dengan menghitung  nilai transmisi eritema (%Te), nilai transmisi pigmentasi (%Tp) dan nilai SPF menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil: Nilai rata-rata SPF dengan konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 300 ppm diperoleh berturut-turut 1,26; 1,5; 2; 3,33 dan 4,49. Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata SPF ekstrak etanol kulit buah Alpukat dengan konsentrasi 300 ppm termasuk proteksi sedang, konsentrasi 250 ppm dan 200 ppm termasuk proteksi minimal serta konsentrasi 150 ppm dan 100 ppm tidak mencapai minimum proteksi SPF.
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pediatri dengan Metode Gyssens Dini Permata Sari; Erina Candra Wati; Muhammad Andry
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i3.5779

Abstract

Pendahuluan: Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak karena sistem pertahanan tubuh anak masih rendah. Pada kasus ISPA antibiotik sangat diperlukan untuk mengobati infeksi, akan tetapi penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan menyebabkan resistensi antibiotik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik dengan metode Gyssens pada pasien pediatri yang didiagnosis infeksi saluran pernapasan akut di instalasi rawat inap RSI Sultan Agung Semarang periode Januari 2021-Januari 2023. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif dan pengambilan data dilakukan secara retrospektif, dievaluasi dengan menggunakan metode Gyssens. Hasil: Penelitian ini menunjukkan dari 34 pasien ISPA pediatri lebih banyak terjadi pada perempuan yaitu sebanyak 20 pasien (58,8%) sedangkan laki-laki  sebanyak 14 pasien (41,2%), dan usia pasien ISPA pediatri paling banyak berkisar pada  rentang umur 2-12 tahun yaitu 32 pasien dengan persentase 94,1%. Jenis Antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah ceftriaxone sebanyak 25 pasien dengan presentase 73,5%. Kesimpulan: Terdapat ketidaksesuaian penggunaan antibiotik yang diresepkan pada pasien infeksi saluran pernapasan akut pediatri di instalasi rawat inap RSI Sultan Agung Semarang Periode Januari 2021-Januari 2023
Pengaruh Metode Ekstraksi Terhadap Aktivitas Antioksidan Kentos Kelapa (Cocos nucifera L.) Dengan Metode DPPH Evi Kurniawati; Faizatul Fitria; Catur Adi Saputra
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i3.5785

Abstract

Pendahuluan: Cocos nucifera L. Merupakan salah satu tanaman yang mempunyai daya antioksidan alami yang diketahui mampu menghambat radikal bebas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur aktivitas antioksidan kentos kelapa yang didapatkan dari metode ekstraksi yang berbeda, yaitu ekstraksi maserasi, perkolasi dan sokhletasi. Metode: Identifikasi skrining fitokimia kentos kelapa mengandung senyawa flavonoid, tanin, terpenoid, alkoloid dan saponin. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH sebagai radikal bebas dan vitamin C sebagai pembanding. Hasil: Hasil nilai IC50 menunjukkan aktivitas antioksidan kentos kelapa secara maserasi, perkolasi dan sokhletasi berturut-turut sebesar 39,803 ± 0,415 ppm, 69,714 ± 0,215 ppm dan 10,969 ± 0,027 ppm, sedangkan vitamin C sebagai pembanding didapatkan nilai IC50 4,064 ± 0,091 ppm. Kesimpulan: ada perbedaan aktivitas antioksidan kentos kelapa (Cocos nucifera L.) Metode maserasi, perkolasi dan sokhletasi. Aktivitas antioksidan paling kuat dihasilkan oleh ekstrak sokhletasi dengan nilai IC50 10,969 ppm.
Analisis GCMS dan Formulasi Gel Arang Tempurung Kelapa sebagai Kandidat Obat bagi Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) Kurniawan Kurniawan
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 3 (2023): Edisi Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i3.5787

Abstract

Pendahuluan: Bakteri Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan bakteri S. aureus yang telah mengalami resistensi terhadap antibiotik β-laktam. Munculnya bakteri MRSA membuat pengobatan menjadi semakin sulit sehingga perlu adanya upaya pencarian senyawa aktif dari bahan alam, salah satunya adalah arang tempurung kelapa yang telah terbukti memiliki manfaat di bidang kesehatan. Tujuan: mengetahui jenis-jenis senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak arang tempurung kelapa; mengetahui jenis-jenis senyawa aktif yang terkandung pada ekstrak arang tempurung kelapa yang berpotensi sebagai senyawa antibakteri dan mendapatkan formulasi gel arang tempurung kelapa yang optimal sebagai kandidat obat bagi bakteri MRSA. Metode: Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental yang dilaksanakan secara blended learning (online/daring). Hasil: Dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian berupa ekstrak arang tempurung kelapa sebanyak 11,23 g, 731 senyawa aktif dengan 3 senyawa dominan yaitu alpha-Santalol (CAS), Eicosane (CAS) dan Santalol (CAS). Hasil formulasi diperoleh 3 konsentrasi gel yaitu 3%, 6% dan 9% dengan hasil uji stabilitas yang baik. Kesimpulan: Terdapat 731 jenis senyawa aktif yang terkandung di dalam ekstrak arang tempurung kelapa dengan 3 senyawa aktif utama (dominan) yaitu alpha.-Santalol (CAS), Eicosane (CAS) dan Santalol (CAS). Eicosane (CAS) merupakan senyawa aktif pada ekstrak arang tempurung kelapa yang memiliki potensi sebagai senyawa antibakteri. Formulasi gel arang tempurung kelapa 9% paling optimal sebagai kandidat obat bagi bakteri MRSA.

Page 1 of 1 | Total Record : 6