cover
Contact Name
Muhammad Ali Adriansyah
Contact Email
ali.adriansyah@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
psikostudia@fisip.unmul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Psikostudia : Jurnal Psikologi
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 23022582     EISSN : 26570963     DOI : -
PSIKOSTUDIA : JURNAL PSIKOLOGI is a peer-reviewed journal which is published by Universitas Mulawarman, East Kalimantan publishes biannually in June and December. This Journal publishes current original research on psychology sciences using an interdisciplinary perspective, especially within Organitational and Industrial Psychology, Clinical Psychology, Educational Psychology, and Experimental Psychology Studies.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017" : 7 Documents clear
I Positive Untuk Mengurangi Inferiority Feeling Rini Fitriani Permatasari; Rima Nur Hidayati; Irwina Dyah Apriani; Muhammad Zulkifli
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat inferiority feeling pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Psikologi Universitas Mulawarman setelah mengikuti I Positive. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala inferiority feeling yang diadaptasi dari The Feeling of Inadequacy Scale yang dikembangkan oleh Fleming dan Courtney pada tahun 1984 yang terdiri dari 33 item. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki tingkat inferiority feeling yang tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Psikologi Universitas Mulawarman sejumlah 30 orang mahasiswa. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan menggunakan bantuan program computer SPSS (Statistical Packages for Social Sci-ence) versi 21.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan ada penurunan tingkat inferiority feeling pada subjek setelah mengikuti I Positive dengan nilai z = -3.408 dan Asymp. Sig. (2-tailed) = 0.001 (Asymp. Sig. (2-tailed) < 0.05. Hal tersebut menunjukan I Positive berhasil menurunkan tingkat inferiority feeling pada subjek.
Gelar Kebangsawanan Kesultanan Kutai Kartanegara Sebagai Status Sosial Lisda Sofia; Afif Husniyatur Rosyida; Nikmatul Hidayati Sholikhatin; Novia Satya Ariyanti; Muhliansyah Muhliansyah
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2371

Abstract

Gelar bangsawan adalah penanda darah atau keturunan dengan istana sebagai bentuk penghargaan yang diberikan agar memiliki gelar bangsawan, individu harus merupakan keturunan atau orang biasa yang diberi gelar oleh Sultan. Gelar yang dipegang oleh individu dapat membentuk status sosial mereka dalam ke-hidupan masyarakat. Dimana status sosial ini dapat mempengaruhi individu dalam berperilaku dan berperilaku di zaman modern sekarang ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah gelar bangsawan Kesultanan Kutai Kartanegara dapat membentuk status sosial dan penghargaan dalam masyarakat modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tipe fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah orang yang memiliki gelar bangsawan Kesultanan Kutai Kartanegara dengan jumlah subjek empat orang, yang memiliki gelar Aji Pangeran, Aji Raden, Aji Bambang dan Aji. Data yang terkumpul dianalisis melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa derajat kebangsawanan yang dimiliki memiliki pengaruh dalam status sosial seperti penghargaan, kehormatan, kebanggaan, dan pengabdian. Namun di zaman modern sekarang ini para pemilik gelar mulai dipengaruhi oleh apresiasi terhadap gelar dalam hal substansi budaya, cara berpikir dan nilai-nilai sosial tidak lagi menjunjung tinggi kearifan bu-daya yang ada seperti sebelumnya
Bibliotherapy: Self Help Book Meningkatkan Self Concept Pada Korban Sexual Harassment Dian Dwi Nur Rahmah; Sita Iriyanti; Layily Maghfiroh; Nelly Agustina Boru Harahap
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2376

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan self-concept pada korban sexual harassment dengan pemberian bibliotherapy. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan ek-sperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala TSCS (Tennes-see Self Concept Scale) yang dikembangkan oleh William H. Fitts pada tahun 1965 yang telah diadaptasi dan dikembangkan oleh Sri Rahayu Partosuwindo yang terdiri 100 item dan dimodifikasi peneliti menjadi 30 item. Sampel penelitian adalah 30 orang mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu Sign-Wilcoxon test dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 20.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan ada peningkatan self-concept pada subjek penelitian setelah diberikan bibliother-apy dengan nilai z = 3.410 dan p= 0.001 (p< 0.05). Tidak ada peningkatan self-concept pada korban sexual harassment yang tidak diberikan bibliotherapy dengan nilai z = 0.881 dan p = 0,378 (p > 0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan treatment berupa bibliotherapy dapat meningkatkan self-concept dibandingkan kelompok kontrol yang tidak diberikan bibliotherapy.
Kwangkai: Menguak Makna Ritual Puncak Adat Kematian Suku Dayak Benuaq Kalimantan Timur Ditinjau Dalam Perspektif Psikologi Teori Tindakan Beralasan Muhammad Ali Adriansyah; Zunea Farizka Azyzah Harro Uasni; Gigih Permadi Pulunggono; Rani Gemelly Uswatun Hasannah; Nurlita Adha Apriliani
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2372

Abstract

Kwangkai merupakan suatu proses pelaksanaan kegiatan adat kematian suku Dayak Benuaq yang memindahkan tulang-belulang dari pemakaman terdahulu dan dibawa ke rumah adat untuk bersama-sama di-adakan sebuah kegiatan ritual. Adapun tujuan penelitian yaitu untuk menggali dan menemukan makna terkait upacara Kwangkai yang didasari perspektif teori psikologi tindakan beralasan. Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang mana metode ini untuk mengembangkan teori, mengetahui makna tersembunyi yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap berasal dari suatu fenomena beserta konteksnya yang khas dan unik serta bersifat ilmiah. Teknik analisa data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Dalam penelitian ini terdiri dari 4 subjek dan 6 informan yang turut serta berpartisipasi. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa ritual puncak adat Kwangkai sebagai suatu upacara kematian yang berkaitan dengan teori tindakan beralasan dimana intensi atau niat sebagai alasan esensial suku Dayak Benuaq untuk mengadakan kegiatan tersebut yang didasari oleh keyakinan untuk berupaya membalas jasa, mewujudkan kasih sayang dan sebagai bentuk pengorbanan terhadap para leluhur atau keluarga yang telah meninggal dunia, yang tertanam dalam sikap untuk menghargai dan menghormati mereka dan diwujudkan dalam perilaku untuk melaksanakan serangkaian tahap awal hingga akhir ritual atau upacara adat Kwangkai tersebut.
Eksistensi Lamin Adat Pemung Tawai Sebagai Identitas Sosial Masyarakat Dayak Kenyah Elda Trialisa Putri; Tegar Aulia Ramadhan; Syazira Nira Sandya; Diani Melisa Nur Fazriyah; Putri Shamira Maharani
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2377

Abstract

Rumah adat merupakan bangunan yang memiliki ciri khas tersendiri, pada umumnya digunakan sebagai tempat hunian oleh masyarakat suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan salah satu repre-sentasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku/masyarakat. Rumah Lamin Adat Pemung Tawai yang terletak di Desa Pampang, hadir sebagai simbol kebudayaan dan simbol persatuan Masyarakat Dayak Kenyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi Lamin Adat Pemung Tawai sebagai iden-titas sosial Masyarakat Dayak Kenyah diarahkan pada pengetahuan mengenai usaha yang dilakukan oleh masyarakat Dayak Kenyah dalam membangun dan mengembangkan hingga pengelolaan lamin adat pemung tawai sebagai identitas sosial Masyarakat Dayak Kenyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian sebanyak 9 orang yang terdiri dari 3 orang subjek utama, dan 6 orang informan. Metode analisis data yang digunakan mengacu kepada analisis data model interaktif dari Miles & Huberman yang terdiri dari 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan kes-impulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan Lamin Adat Pemung Tawai merupakan rumah panjang sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Dayak Kenyah sekaligus dimaknai sebagai wujud persatuan dan kesatuan.
Filosofi Sarung Tenun Samarinda Sebagai Simbol dan Identitas Ibu Kota Kalimantan Timur Rina Rifayanti; Gledis Kristina; Sri Roman Doni; Rulis Setiani; Three Putri Welha
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2373

Abstract

Sarung Samarinda atau Tajong Samarinda adalah sejenis kain tenun tradisional yang dapat diperoleh di kota Samarinda, Kalimantan Timur. Sarung ini ditenun menggunakan alat tenun (ATBM disebut gedokan). Perangko tenun Samarinda menjadi ikon atau simbol karena Tenun Sarung memiliki ciri khas tersendiri. Sarung Tenun Samarinda juga telah menjadi identitas menurut pemilihan dan pemungutan suara oleh pemerintah dan ditetapkan pada tahun 2013, kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan membentuk karya budaya Sarong Tenun Samarinda sebagai objek warisan budaya Indonesia dari Kalimantan Timur Provinsi 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui filosofi sarung Tenun Samarinda sebagai simbol dan identitas ibu kota Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologis adalah semua tentang sifat sikap sampai fondasi tertentu ditemukan. Subjek penelitian ini adalah Kantor Pemerintah Kota Samarinda yang terkait dengan Sarung Tenun Samarinda dan pengrajin sarung tenun Samarinda. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelengkapan data, reduksi data, penyajian data serta pengambilan keputusan dan verifikasip.
Mamidarai Sebagai Kepercayaan Dalam Penyembuhan Penyakit Keteguran Makhluk Halus Hairani Lubis; Rena Khairunniza; Ita Dewi Kurnia Syam; Nabila Zathira Diba; Muhammad Renaldy
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v6i2.2374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab serta alasan pada seseorang yang percaya pada mamidarai sebagai pengobatan ditegur oleh makhluk halus. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian sebanyak 10 orang yang terdiri dari 5 subjek utama, dan 5 orang informan. Metode analisis data yang digunakan mengacu kepada analisis model interaktif dari Miles & Huberman yang terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki kepercayaan yang penuh terhadap mamidarai sebagai penyembuhan ditegur oleh makhluk halus. Kepercayaan tersebut meliputi animisme, dinamisme, dan monoteisme. Meskipun zaman telah modern, masyarakat akan tetap konsisten untuk melestarikan mamidarai sebagai penyembuhan ditegur makhluk halus.

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 12, No 3 (2023): Volume 12, Issue 3, September 2023 Vol 12, No 2 (2023): Volume 12, Issue 2, Juni 2023 Vol 12, No 1 (2023): Volume 12, Issue 1, Maret 2023 Vol 11, No 4 (2022): Volume 11, Issue 4, Desember 2022 Vol 11, No 3 (2022): Volume 11, Issue 3, September 2022 Vol 11, No 2 (2022): Volume 11, Issue 2, June 2022 Vol 11, No 1 (2022): Volume 11, Issue 1, March 2022 Vol 10, No 3 (2021): Volume 10, Issue 3, November 2021 Vol 10, No 2 (2021): Volume 10, Issue 2, Juli 2021 Vol 10, No 1 (2021): Volume 10, Issue 1, Maret 2021 Vol 9, No 3 (2020): Volume 9, Issue 3, November 2020 Vol 9, No 2 (2020): Volume 9, Issue 2, Juli 2020 Vol 9, No 1 (2020): Volume 9, Issue 1, Maret 2020 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Issue 2, December 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Issue 1, June 2019 Vol 7, No 2 (2018): Volume 7, Issue 2, December 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Issue 1, June 2018 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Issue 2, December 2017 Vol 6, No 1 (2017): Volume 6, Issue 1, June 2017 Vol 5, No 2 (2016): Volume 5, Issue 2, December 2016 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5, Issue 1, June 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Issue 2, December 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4, Issue 1, June 2015 Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Issue 2, Desember 2014 Vol 3, No 1 (2014): Volume 3, Issue 1, June 2014 Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Issue 2, December 2013 Vol 2, No 2 (2013): Volume 2, Issue 2, December 2013 Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Issue 1, June 2013 Vol 1, No 2 (2012): Volume 1, Issue 2, December 2012 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Issue 1, Juni 2012 More Issue