cover
Contact Name
Novianty Tuhumury
Contact Email
tritonmsp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
tritonmsp@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Jl. Mr. Chr. Soplanit, Kampus - Poka, Ambon
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Published by Universitas Pattimura
Core Subject : Social,
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan is a scholarly refereed research journal which accepts scientific article based on research and reviews including: 1. Management of Aquatic Resources 2. Management of Aquatic Environment 3. Management of Coastal and Sea 4. Economic of Aquatic Resources 5. Planning and development of Coastal, Sea and Small Islands The article should fulfill science criteria and original manuscript which has previously unpublished. Each article will evaluate by relevant peer reviewers before published.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan" : 9 Documents clear
PENGARUH PEMUASAAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN RETENSI PROTEIN IKAN KUWE (Caranx ignobilis) di KERAMBA JARING APUNG Febriany Waisapy; Semuel F Tuhumury; Bethsy J Pattiasina
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page95-102

Abstract

Increasing fishery production can be done by fish farming activities, one of which is in floating net cages. One of the types of fish that is cultivated is Kuwe fish because it has a relatively fast growth due to the consumption of a lot of food. Provision of feed that is not in accordance with the number of fish kept causes the growth rate of fish to be slow, as a result the resulting production is not as expected. Satisfaction is one strategy to overcome the problem by giving minimal feed but not hampering fish growth. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of fasting on the efficiency of feed utilization and protein retention of kuwe fish (Caranx ignobilis) in floating net cages. The method used in this study is an experimental method using a completely randomized design consisting of treatment 1 day fasting 1 day eating, treatment 1 day fasting 2 days eating, treatment 1 day fasting 3 days eating and every day eating. The results showed that absolute length growth, absolute weight of fish, and efficiency of feed utilization in fasted fish had no significant effect (P > 0.05). While the average percentage of protein retention value in the treatment of fish was fasted for 1 day followed by feeding 2 days in a row (0.0041%), fish were fasted for 1 day followed by feeding 1 day in a row (0.0040%) and fish were fasted for 1 day followed by feeding 3 consecutive days (0.0034%). ABSTRAK Peningkatan produksi perikanan dapat dilakukan dengan kegiatan budidaya ikan, salah satunya pada Keramba Jaring Apung.Salah satu jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan kuwe karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat karena konsumsi makanan yang banyak. Penyediaan pakan yang tidak sesuai dengan jumlah ikan yang dipelihara menyebabkan laju pertumbuhan ikan menjadi lambat, akibatnya produksi yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pemuasaan merupakan salah satu strategi untuk mengatasi masalah dengan cara pemberian pakan seminimal mungkin akan tetapi pertumbuhan ikan tidak terhambat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemuasaan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan retensi protein ikan kuwe (Caranx ignobilis) di Keramba Jaring Apung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari perlakuan 1 hari puasa 1 hari makan, perlakuan 1 hari puasa 2 hari makan, perlakuan 1 hari puasa 3 hari makan dan setiap hari makan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang mutlak, berat mutlak ikan, dan efisiensi pemanfaatan pakan pada ikan yang dipuasakan tidak berpengaruh nyata (P > 0.05). Sedangkan rerata persentase nilai retensi protein pada perlakuan ikan dipuasakan 1 hari diikuti pemberian pakan 2 hari berturut-turut (0.0041%), ikan dipuasakan 1 hari diikuti pemberian pakan 1 hari berturut-turut (0.0040%) dan ikan dipuasakan 1 hari diikuti pemberian pakan 3 hari berturut-turut (0.0034%). Kata Kunci: Pemuasaan, efisiensi pemanfaatan pakan, retensi protein, Caranx ignobilis
ANALISIS HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA MADIDIHANG BERDASARKAN MUSIM DI PERAIRAN KEPULAUAN TANIMBAR Danyel Selwanus Fuatkait; Delly D P Matrutty; Welem Waileruny
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page84-94

Abstract

Yellowfin tuna is an important economic commodity that is widely exploited with various fishing tools and methods and catches of various sizes. This study aims to describe yellowfin tuna fishing units and analyze the size distribution and productivity of yellowfin tuna resources based on seasons in the waters of the Tanimbar Islands. This research was carried out in the waters of the Tanimbar Islands from August 2021-March 2022. Data were collected through interviews, observations and measurements of the length and weight of the catch and analyzed descriptively and CPUE analysis. The results showed that catching yellowfin tuna in the waters of the Tanimbar Islands was classified as a small-scale fishery, using hand fishing gear with boat sizes under 10 GT. Yellowfin tuna caught in the waters of the Tanimbar Islands throughout the year are dominated by small size fish that are still classified as juveniles. The presence of large-sized tuna was more in the first transitional season with an attendance percentage of 21.98%. The abundance of yellowfin tuna resources in the waters of the Tanimbar Islands fluctuated according to the seasons, and the highest abundance was found in the transitional season one. ABSTRAK Ikan tuna madidihang merupakan komoditas ekonomis penting yang banyak dieksploitasi dengan berbagai alat dan metode penangkapan serta hasil tangkapan yang beragam ukurannya. Penelitian ini betujuan untuk mendeskripsi unit penangkapan tuna madidihang dan menganalisis distribusi ukuran serta produktivitas sumberdaya ikan tuna madidihang berdasarkan musim di perairan Kepulauan Tanimbar. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Kepulauan Tanimbar sejak Agustus 2021-Maret 2022. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan pengukuran panjang dan berat hasil tangkapan, kemudian dianalisis secara deskriptif serta analisis CPUE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penangkapan ikan tuna madidihang di perairan Kepulauan Tanimbar tergolong perikanan skala kecil, menggunakan alat tangkap pancing tangan dengan ukuran kapal di bawah 10 GT. Ikan tuna madidihang yang tertangkap di perairan Kepulauan Tanimbar sepanjang tahun didominasi ikan ukuran kecil yang masih tergolong juvenile. Kehadiran ikan tuna ukuran besar lebih banyak pada musim peralihan satu dengan persentasi kehadiran sebesar 21,98%. Kelimpahan sumberdaya ikan tuna madidihang di perairan Kepulauan Tanimbar berflutuksi menurut musim, dan kelimpahan tertinggi didapati pada musim peralihan satu Kata kunci: Distibusi ukuran, kelimpahan, musim, pancing tangan, tuna madidihang
REPRODUKSI IKAN LALOSI (Pterocaesio tile) DI PERAIRAN TULEHU, PULAU AMBON Friesland Tuapetel; Jesaja Ajub Pattikawa; Djuanaidi Achmad Wally
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page73-83

Abstract

This research was carried out in the waters of Tulehu, Ambon Island between February and April 2020 to study the reproductive aspects of dark-banded fusilier (Pterocaesio tile) which covers sex ratio, gonad maturity level, gonado somatic index, and first maturity size. Dark-banded fusilier samples were collected on weekly interval from gill net fishers operating in the waters of Tulehu village. The fish samples collected were separated by sex, weighed and measured for its total length. All samples collected were then dissected to take the gonads, determined the gonad maturity stage (GMS) and weighed. The Chi Square test (χ2) with p=0.05 was used to analyze whether there is difference between the ratio of male and female. Gonadal maturity level was determined morphologically based on standard literature, while gonad somatic index was determined based on proportion of gonad weight and fish body weight. The length at first maturity was determined by using logistic curve. The results showed that the ratio between males and females was 1:1 in March and April while in February the ratio was 1≠1. Totally, gonad maturity level of female fish was dominated by GMS IV (52.1%) and the lowest was GMS I (5.9%), while for male fish the lowest GMS was GMS V (3.9%) and the highest was GMS IV (27.9%). The highest gonado somatic index value for male and female fish was owned by GMS IV in April, while the lowest occurred in February for GMS I. The length at first maturity of female and male fish was 20.1 cm. ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di perairan negeri Tulehu, Pulau Ambon pada bulan Februari hingga April 2020 untuk mengkaji aspek reproduksi ikan lalosi (Pterocaesio tile) yang meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, gonado somatik indeks dan ukuran pertama kali matang gonad. Sampel ikan lalosi dikumpulkan setiap minggu dari nelayan jaring insang yang beroperasi di perairan negeri Tulehu. Sampel ikan yang terkumpul dipisahkan menurut jenis kelaminnya, ditimbang beratnya dan diukur panjang totalnya. Semua sampel yang dikoleksi kemudian dibedah untuk diambil gonadnya, ditentukan tingkat kematangan gonadnya (TKG) dan ditimbang beratnya. Untuk menganalis apakah ada perbedaan yang nyata antara rasio ikan jantan dan betina digunakan uji Khi Kuadrat (χ2) dengan p=0,05. Tingkat kematangan gonad ditentukan secara morfologis berdasarkan standar literatur, sedangkan gonado somatik indeks ditentukan berdasarkan proporsi berat gonad dan berat tubuh ikan. Panjang pertama kali matang gonad ditentukan menggunakan kurva logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio antara jantan dan betina adalah 1:1 pada bulan Maret dan April sedangkan pada bulan Februari rasionya 1≠1. Secara keseluruhan, tingkat kematangan gonad ikan betina didominasi oleh TKG IV (52,1%) dan terendah TKG I (5,9%), sedangkan untuk ikan jantan TKG terendah adalah TKG V (3,9%) dan tertinggi TKG IV (27,9%). Nilai gonado somatik indeks tertinggi untuk ikan jantan dan betina dimiliki oleh TKG IV pada bulan April sedangkan terendah terjadi pada bulan Februari untuk TKG I. Panjang pertama kali matang gonad untuk ikan betina dan jantan adalah 20,1 cm. Kata Kunci: Ikan lalosi, rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, gonado somatik indeks, panjang pertama kali matang gonad
KEANEKARAGAMAN GASTROPODA BERDASARKAN JENIS MANGROVE PADA PESISIR PANTAI DESA WAIHERU Janson H Pietersz; Reinhardus Pentury; Prulley A Uneputty
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page103-109

Abstract

The mangrove ecosystem of Waiheru Village has a fairly diverse distribution of mangrove species and is a coastal ecosystem that is always under pressure and external disturbances originating from community activities, be it development, agricultural, or household activities. These pressures can also affect the distribution of gastropods in the mangrove ecosystem of Waiheru Village. This study aimed to determine the density of gastropods and gastropod diversity. This research was carried out in the mangrove ecosystem of Waiheru Village, inner Ambon Bay. The method used in this study is Stratified Random Sampling. Diversity of gastropods was analyzed using the calculation of the Shannon Wiener Diversity Index, which was presented in the form of a map that was analyzed with the help of the Quantum GIS application Bialowieza 3.22. The results showed that there were 11 species of mangrove and 15 species of gastropods of 8 families and 13 genera. Overall, five species of gastropods dominate at each observation station and the diversity of gastropods at each observation station is classified as moderate and low. ABSTRAK Ekosistem mangrove Desa Waiheru memiliki sebaran jenis mangrove yang cukup beragam dan merupakan ekosistem pesisir yang selalu mendapat tekanan dan gangguan eksternal yang berasal dari aktivitas masyarakat, baik itu aktivitas pembangunan, aktivitas pertanian dan aktivitas rumah tangga. Tekanan-tekanan ini juga dapat memberikan pengaruh terhadap sebaran gastropoda pada ekosistem mangrove Desa Waiheru. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kepadatan gastropoda dan keanekaragaman gastropoda. Penelitian ini dilaksanakan pada ekosistem mangrove Desa Waiheru perairan teluk Ambon dalam. Metode yang digunakan dalam Penelitian ini yaitu metode Stratified Random Sampling. Keanekaragaman gastropoda dianalisa menggunakan Indeks Keragaman Shannon Wiener yang disajikan dalam bentuk peta yang dianalisis dengan bantuan aplikasi Quantum GIS Biatowieza 3.22. Hasil penelitian menunjukan bahwa ditemukan 11 jenis mangrove dan 15 spesies gastropoda yang terdiri dari 8 famili dan 13 genera. Secara keseluruhan ditemukan 5 spesies gastropoda yang mendominasi pada setiap stasiun pengamatan dan keanekaragaman gastropoda pada setiap stasiun pengamatan tergolong sedang dan rendah. Kata Kunci: Keanekaragaman, gastropoda, mangrove, pesisir, Waiheru
ANALISIS KELAYAKAN OBJEK WISATA HUTAN MANGROVE GURAPING DI KECAMATAN OBA UTARA, KOTA TIDORE KEPULAUAN, PROVINSI MALUKU UTARA Yosevita Th Latupapua; Fanny Soselisa
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page110-120

Abstract

Guraping mangrove tourism object is located in North Oba District, Tidore Island City. An area that has an important role in supporting physical, chemical, biological, and social functions. However, with the increase in population, it will certainly affect the ecological sustainability of the mangrove itself due to logging actions carried out by the community. Therefore, in supporting the preservation of mangroves in the village of Guraping, the mangrove area is designated as a protected area and a natural tourist attraction. To support the management of natural tourism in the mangrove area, it is necessary to be supported by information on the feasibility of the Guraping mangrove tourism object. The purpose of this study is to analyze the feasibility of the Guraping mangrove tourism object for natural tourism activities. The research was conducted in July 2022. The research method used is descriptive quantitatif method. Determination of sample points using the purposive sample method, sampling was carried out at 3 observation stations, data analysis using quantitative analysis of mangrove feasibility. The results showed that the mangroves of the Guraping tourism area had an IKW value of 72 with the S2 category ("appropriate") to be developed as a tourist attraction. ABSTRAK Objek wisata mangrove Guraping yang berada di Kecamatan Oba Utara kota Tidore kepulauan. Merupakan kawasan yang memiliki peran penting dalam menunjang fungsi fisik, kimia, biologi, dan sosial. Oleh sebab itu dalam menunjang kelestarian mangrove di desa Guraping kawasan mangrove ditetapkan sebagai kawasan lindung dan objek wisata alam. Untuk menunjang pengelolaan wisata alam dalam kawasan mangrove, perlu didukung dengan informasi kelayakan kawasan objek wisata mangrove Guraping. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelayakan objek wisata mangrove Guraping untuk aktifitas wisata alam. Penelitian di lakukan pada bulan Juli 2022. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif. Penentuan titik sampel menggunakan metode purposive sample, pengambilan sampel dilakukan di 3 stasiun pengamatan, analisis data menggunakan analisis kelayakan mangrove untuk wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangrove kawasan wisata Guraping memiliki nilai IKW 72 dengan kategori S1 (“sangat sesuai”) untuk dikembangkan sebagai objek daya tarik wisata. Kata kunci : Ekowisata, mangrove, hutan Guraping, objek wisata, Maluku Utara
PENGARUH PERBEDAAN SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KONSENTRASI AMONIA DAN KELANGSUNGAN HIDUP TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) Jacqueline M F Sahetapy; Maureen M Pattinasarany; Daniel G Louhenapessy
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page141-148

Abstract

Sandfish is one of the organisms from Holothuroidea class and Echinoderms phylum. Sandfish can be found throughout coastal waters, from shallow tidal areas to deeper waters. Sandfish prefer waters free from pollutants, and the water movement is relatively calm. To mimic its preference different recirculation aquaculture systems were designed. The recirculation systems consisted of a double bottom filter or a multi-layer filter/filter component that were located inside or outside the system. This research aimed to determine the effects of different recirculation systems on ammonia concentration, behavior and survival of sandfish with the substrates that were replaced every week during the study. The results showed that the different recirculation systems in the three maintenance containers were the best systems in reducing ammonia concentrations and the best survival rates were found in the inner recirculation system and the outer recirculation system. ABSTRAK Teripang pasir merupakan salah satu organisme dari kelas Holothuroidea pada filum Echinodermata. Teripang pasir dapat ditemukan di sepanjang perairan pantai dari daerah pasang surut yang dangkal hingga dalam. Teripang pasir menyukai perairan yang bersih dengan pergerakan air yang tenang. Untuk menyerupakan keadaan, system resirkulasi akuakultur yang bereda dirancangkan. Sistem-sistem resirkulasi tersebut tersusun dari saringan dasar ganda arau beberapa lapis saringan/komponen saringan yang terdapat pada bagian dalam atau bagian luar system. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh system resirkulasi yang berbeda terhadap konsentrasi ammonia, tingkah laku dan kelulusan hidup teripang pasir dimana substrat pada sistem diganti setiap dua minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga system resirkulasi yang berbeda ini sangat baik dalam mereduksi konsentrasi ammonia sedangkan kelulusan hidup terbaik ditemukan pada resirkulasi di dalam dan di luar sistem. Kata Kunci: Sistem resirkulasi, amonia, kelulusan hidup, teripang pasir, Holothuroidea
KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI EKOSISTEM MANGROVE PANTAI NEGERI PASSO KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON Mahriyana Hulopi; Kiky M de Queljoe; Prulley A Uneputty
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page121-132

Abstract

Mangrove ecosystem conditions located on the coast of Passo village can be threatened by land conversion into residential areas. It will ecologically affect the habitat of fauna that is associated in mangrove areas, one of which is gastropod. This study aims to analyze the diversity of the gastropod on the coast of Passo village baguala subdistrics. This research was conducted on November 2020. Gastropod sampling was carried out at five stations using the lineer quadratic transect method. This research shows that sixteen gastropod species have been identified. Terebralia sulcata has the highest values of density, relative abundance and relativefrequency. The diversity index (H') of gastropod communities on the coast of Passo village ranges from 1.76 to 2.30, which is in medium category. The uniformity index ranges from 0.69 to 0.85 which is in high category. The dominance index range from 0.12 to 0.24 which is in low category. In addition, there are fourteen types of mangrove were found in the research location that dominated by the family of Rhizophoraceae. ABSTRAK Ekosistem mangrove yang terdapat di pesisir pantai Negeri Passo dapat terancam oleh sedimentasi akibat pembangunan lahan atas dan alih fungsi lahan menjadi kawasan pemukiman. Tekanan tersebut secara ekologis akan berpengaruh terhadap habitat fauna yang berasosiasi di kawasan mangrove, salah satunya gastropoda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman gastropoda pada ekosistem mangrove pantai Negeri passo Kecamatan Baguala. Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2020. Pengambilan data sampel gastropoda dilakukan pada 5 stasiun penelitian dengan menggunakan metode transek linier kuadrat.Enam belas spesies gastropoda berhasil diidentifikasi. Terebralia sulcata merupakan spesies dengan nilai rerata kepadatan, kepadatan relative dan frekuensi kehadiran tertinggi, Indeks keanekaragaman (H') gastropoda berkisar antara 1.76-2,30 berada pada kategori sedang, indeks keseragaman gastropoda berkisar antara 0.69-0.85 berada pada kategori hampir merata/tinggi dan indeks dominansi gastropoda berkisar antara 0.12-0,24 berada pada kategori rendah. Untuk vegetasi mangrove di lokasi penelitian ditemukan 14 spesies mangrove yang didominasi oleh Famili Rhizophoraceae. Kata Kunci: Gastropoda, ekosistem mangrove, indeks, kepadatan, keanekaragaman
UKURAN, KEPADATAN DAN POTENSI IKAN BARONANG LINGKIS (Siganus canaliculatus) DI TELUK KOTANIA, SERAM BAGIAN BARAT PADA MUSIM TIMUR Jacobus Latumeten; Muhamad Seknun; Novianty C Tuhumury
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page133-140

Abstract

White-spotted rabbitfish (Siganus canaliculatus Park, 1797) that live in Indonesian waters are valuable commercial fish species. Research on the fish species has been carried out in the waters of Kotania Bay, West Seram, from mid-June to late July 2022 (which represents the east season), aiming to obtain information on size, density and potential of the fish species. Primary data covering total length (TL), weight and number of individual fish is taken at four observation stations using 120m length of bottom gillnet with mesh sizes consisting of 2.0, 2.5, 3.0 and 3.5 inches. In the process of data collecting, the bottom gillnet is operated in a circle that starting two hours before the low tide then the fish caught are collected at the low tide, while secondary data about allowable size for catching are obtained through literature study. The results showed that the total length of white-spotted rabbitfish scattered in Kotania Bay waters is in the range of 13.1 – 24.6 cm which was dominated by fish with a size of 16 – 18 cm. From secondary data it is known that the white-spotted rabbitfish can be exploited if their total length is more than 15 cm. Mean density of the white-spotted rabbitfish is 259 individual/ha, so the abundance the fish in the area of seagrass beds 823.62 ha was estimated as 213,318 individual fish, The mean weight of the fish at this size is 221.6 grams, so calculated biomass is 46.58 tons with a MSY value of 23.64 tons in wet season. ABSTRAK Ikan baronang lingkis (Siganus canaliculatus Park, 1797) yang hidup di perairan Indonesia termasuk salah satu jenis sumberdaya ikan komersial. Penelitian terhadap sumberdaya ikan baronang lingkis tersebut telah dilakukan di perairan Teluk Kotania sejak pertengahan Juni hingga akhir Juli 2022 (yang mewakili musim timur), dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang ukuran, kepadatan dan potensi dari jenis ikan tersebut. Data primer yang mencakup panjang total, berat dan jumlah individu ikan baronang lingkis diambil di empat stasiun pengamatan yakni di perairan Pulau Osi, di perairan P. Marsegu, di perairan P. Burung dan di perairan P. Buntal, menggunakan jaring insang dasar (bottom gillnet) berukuran panjang 120 m dengan ukuran mata jaring 2,0, 2,5, 3,0 dan 3,5 inchi. Jaring dipasang berbentuk lingkaran yang dimulai dua jam sebelum air surut duduk, ikan-ikan yang tertangkap dikumpulkan disaat air surut duduk tersebut, sedangkan data sekunder tentang ukuran layak tangkap diperoleh dari studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran panjang total ikan baronang lingkis yang tersebar di perairan Teluk Kotania berada pada kisaran 13,1 – 24,6 cm yang didominasi oleh ikan-ikan berukuran 16 – 18 cm, sedangkan dari data sekunder diketahui bahwa ikan baronang lingkis layak tangkap pada ukuran panjang total >15 cm. Kepadatan rata-rata ikan baronang lingkis adalah 259 individu/ha, dengan demikian kelimpahannya pada luas padang lamun 823,62 ha adalah sebanyak 213.318 individu. Berat rata-rata ikan pada ukuran layak tangkap adalah 221,6 gram, maka biomasa dikalkulasi sebesar 47.27 ton dengan nilai MSY sebesar 23,64 ton pada Musim Timur. Kata Kunci: Ikan baronang, kepadatan, panjang total, potensi, Teluk Kotania
PERFORMA DAN KARAKTER MORFOLOGIS KEPITING BAKAU YANG TERPAPAR LOGAM BERAT DI EKOSISTEM MANGROVE PASSO Laura Siahainenia; Debby A J Selanno
TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 18 No 2 (2022): TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Fisheries and Marine Science Faculty, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/TRITONvol18issue2page149-157

Abstract

Mud crab (Scylla spp.) is one of the potential fishery commodities which is in great demand because it is delicious and nutritious and export value. Mangrove ecosystem in Passo is one of the mud crabs fishing grounds on the coast of Ambon Bay, but previous studies showed the mud crab specimens and its habitat were polluted by heavy metals lead (Pb) and cadmium (Cd) (Selanno & Siahainenia, 2021). The Research was carried out in the Passo mangrove ecosystem, in May-Oktober 2022. The aim of the research was to analyze the performance and morphological characters of mud crabs contaminated with heavy metals in the Passo mangrove ecosystem. Sampling of mud crabs using purporsive sampling method. The appearance and morphological characters of mud crabs were analyzed using descriptive-comparative methods. Mangrove crab specimens caught in the Passo mangrove ecosystem showed the abnormalities of morphological structural and the presence of ectoparasite organisms. ABSTRAK Kepiting bakau (Scylla spp.) merupakan salah satu komoditas perikanan potensial yang banyak diminati karena rasanya yang enak dan bergizi serta memiliki nilai ekspor. Ekosistem mangrove Passo merupakan salah satu daerah penangkapan kepiting di pesisir Teluk Ambon, namun penelitian sebelumnya menunjukkan habitat dan sampel kepiting mangrove tercemar oleh logam berat timbal (Pb) dan kadmium (Cd) (Selanno & Siahainenia, 2021). Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove Passo, pada bulan Mei-Oktober 2022. Penelitian ini bertujuan menganalisis performa dan karakter morfologis kepiting bakau yang tercemar logam berat. Sampling kepiting bakau menggunakan metode purporsive sampling. Performa dan karakter morfologis kepiting bakau dianalisis menggunakan metode deskriptif-komparatif. Sampel kepiting bakau yang tertangkap di ekosistem mangrove Passo menunjukkan kelainan struktur morfologi dan kehadiran organisme ektoparasit. Kata Kunci: Morfologi, kepiting bakau, Passo, logam berat, ektoparasit

Page 1 of 1 | Total Record : 9