cover
Contact Name
Fadli
Contact Email
fadlietri@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
fadlietri@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. sidenreng rappang,
Sulawesi selatan
INDONESIA
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH
ISSN : 20899394     EISSN : 26568004     DOI : 10.58901
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah (JIKP) published since 2014 with ISSN Print: 2089-9394 and published since 2018 with ISSN Online: 2656-8004, by STIKES Muhammadiyah Sidrap. Since July 2014 Jurnal Ilmiah Kesehatan Pencerah (JIKP) publish by LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap. JKIP Published 2 times a year in July and December. Contains writings raised from research results in the field of nursing.
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2021): JIKP" : 23 Documents clear
Dampak Covid-19 (Kemiskinan, Pemenuhan Gizi Anak, Imunisasi) Terhadap Status Gizi Balita Tahun 2020 Melyani Melyani; Alexander Alexander
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.636 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.276

Abstract

Balita merupakan kelompok yang terkena dampak tidak langsung dari pandemi Covid-19 akibat meningkatnya kemiskinan, terbatasnya kegiatan pendidikan bahkan hingga terhentinya layanan kesehatan sehingga berisiko mengalami gangguan gizi (status gizi sangat kurus dan kurus). Tujuan penelitian ini untuk mengalisis dampak dari Covid 19 faktor kemiskinan, pemenuhan gizi dan status imunisasi terhadap Status Gizi Balita. Metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan case control. Hasil penelitian menunjukkan variabel kemiskinan, pemenuhan gizi dan status imunisasi berhubungan dengan status gizi balita dengan kemiskinan sebagai faktor dominan (OR 2,625). Kesimpulan dalam penelitian ini balita dari orangtua dengan penghasilan dibawah UMR berisiko mengalami gangguan gizi.
Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Asam Urat Pada Usia Dewasa (26-45 Tahun) Di Stikes Nani Hasanuddin Makassar Andi Fajriansi; Yusnaeni Y
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.679 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.278

Abstract

Arthritis gout merupakan gangguan metabolism yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi arthritis gout adalah makanan yang dikonsumsi umunya dite tidak seimbang (asupan protein yang mengandung purin terlalu tinggi). Prevalensi penyakit asam urat cenderung memasuki usia yang lebih muda yaitu usia produktif yang akan berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar asam urat pada orang dewasa (26-45 tahun) di Stikes Nani Hasanuddin Makassar. Metode penelitian ini menggunakan deskritif analitik korelasional dengan pendekatan studi cross sectional. Penelitian dilakukan di Stikes Nani Hasanuddin. Populasi dalam penelitian ini dosen dan pegawai yang berusia 26-45 tahun dan sampel diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan diolah dengan uji korelasi Spearman dengan tingkat signifikansi ρ value < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan nilai ρ 0,593 sehingga hipotesis nol diterima. Kesimpulan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar asam urat pada orang dewasa (26-45 tahun) di Stikes Nani Hasanuddin Makassar.
Determinan Kejadian Occupational Dermatitis Kontak Pada Pekerja Tahu Home Industri di Luwu Timur Evi Kurniasari; M.Irsan Arief Ilham
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.747 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.279

Abstract

Dermatitis kontak akibat kerja yang merupakan salah satu penyakit kelainan kulit sering timbul pada industri tidak terkecuali industri pada pabrik tahu rumahan. Kurangnya perhatian pekerja tahu terhadap penggunaan alat pelindung diri dan penerapan personal hygiene yang kurang baik dapat menjadi penyebab kejadian dermatitis kontak pada pekerja tahu di Kabupaten Luwu Timur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan kejadian occupational dermatitis kontak pada pekerja tahu home industri di Luwu Timur. Pengambilan data dilakukan dengaan observasi dan pengisian kusioner terhadap 32 orang pekerja tahu. Analisis data untuk mengetetahui hubungan antar variabel menggunakan analisis chi square. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat pelindung diri (APD), lama kontak, personal hygiene ada hubungan dengan kejadian dermatitis dengan masing-masing nilai p < 0,05. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa prilaku penggunaan APD, lama kontak dan personal hygiene sangat penting menjadi perhatian pekerja dalam pencegahan dermatitis kontak pada pekerja tahu di kab. Luwu Timur, Dengan itu disarankan kepada para pekerja untuk memperhatikan hal itu dan pemilik home insdustri menyediakan fasilitas pendukungnya.
Pengaruh Penerapan Masase Kaki Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Rheumatoid Arthritis Baik Heni Rispawati; Zuhratul Hajri; Supriyadi Supriyadi; Ernawati Ernawati
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.65 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.280

Abstract

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarakteristik dengan reaksi inflamasi dalam membrane synovial yang mengarah pada destruksi kartilago sendi dan deformitas lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan masase kaki terhadap penurunan nyeri pada pasien rheumatoid arthritis. Metode peneltian menggunakan Pre Eksperimen dengan pendekatan one group pretest and posttestdengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Federer sebanyak 16 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi skala nyeri numeric rating scale dan prosedur kerja masase kaki dilakukan 3 hari berturut-turut selama 20 menit. Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mengalami skala nyeri 4 sebelum dilakukan masase kaki dan sebagian besar pasien mengalami skala nyeri 2 sesudah dilakukan pemberian masase kaki. Hasil uji Wilcoxon didapatkan hasil ῥ = 0,000 atau α < 0,05 menunjukan ada pengaruh penerapan masase kaki terhadap penurunan nyeri pada pasien rheumatoid arthritis. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam mengatasi nyeri rheumatoid arthritis tanpa perlu biaya dan efek samping.
Hubungan Skor Apache II Dengan Lama Hari Rawat Pasien Di ICU Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun 2021 Ernawati Ernawati
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.651 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.281

Abstract

Skor APACHEII alat menghitung derajat keparahan penyakit di ICU.Penilaian dalam kurun waktu 24 jam pertama di ICU. Skoring digunakan untuk memperkirakan faktor resiko prognosis pasien yang dapat keluar perawatan ICU dengan keadaan sembuh atau meninggal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan skor APACHE II dengan lama hari rawat pasien di ICU RSUD Kabupaten Lombok Utara.Penelitian berdesain cross sectional dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 33sampel.Instrument penelitian berupa kuesioner APACHE II.Analisa Data menggunakan Uji Product Moment.Hasil penelitian terdapat hubungan antara skor APACHE II dengan lama hari rawat pasien di ICU RSUD Kabupaten Lombok Utara dengan hasil p-value=0,000 kekuatan korelasi 0,925. Rekomendasi dari hasil penelitian ini diharapkan RSUD Kabupaten Lombok Utara dapat menerapkan penggunaan APACHE II di ICU dan dapat meningkatkan pelayanan penunjang dalampemeriksaan laboratorium sehingga pelayanan keperawatan maupun medis menjadi maksimal.
Tingkat Kecemasan Perawat di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Lydia Moji Lautan
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.319 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.283

Abstract

Di Indonesia kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi pada awal Maret 2020 kemudian penyebarannya dengan cepat meluas di 34 provinsi di Indonesia. Rumah Sakit harus memikirkan langkah untuk dapat memberikan pelayanan kepada pasien COVID-19, di saat bersamaan juga memberikan pelayanan kepada pasien umum dengan risiko penularan seminimal mungkin. Hal ini membuat petugas kesehatan khususnya perawat berpotensi mengalami kondisi yang rentan memicu gangguan psikologis, seperti kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tingkat kecemasan perawat dalam menghadapi pandemi COVID-19 pada masa adaptasi kebiasaan baru. Desain penelitian adalah analisis deskriptif crossectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 129 perawat di ruang perawatan inap Rumah sakit swasta di Pontianak dari Mei-Juli 2021 . Variabel adaptasi kebiasaan baru terdiri dari faktor dukungan keluarga, faktor kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, faktor lingkungan kerja dan faktor kondisi kesehatan. Faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan perawat adalah faktor kepatuhan menjalankan protokol kesehatan dengan p-value 0,008 (p<0.05). Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan kepatuhan dalam menjalankan protokol kesehatan 25,2 kali dapat mempengaruhi kecemasan pada perawat.
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare pada Balita di Puskesmas Bantimala Kabupaten Pangkep Halmina Ilyas
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.061 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.284

Abstract

Penjaga bisa jadi perantara penularan diare pada balita, penjaga dalam hal ini bisa berupa orang tua (ibu), nenek maupun pembantu, sebab Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang masih kurang ialah kerutinan cuci tangan saat sebelum menjaga serta mempersiapkan seluruh keperluan balita.Tidak hanya sebab kebisaan cuci tangan penjaga yang masih kurang, bersumber pada riset pendahuluan yang dicoba terhadap ibu yang mempunyai balita pernah hadapi diare menampilkan kalau pengetahuan mereka tentang diare masih rendah. Pengetahuan ibu tentang kebersihan anak maupun kebersihan lingkungan memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak baik fisik maupun psikisnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan ibu tentang cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 195 ibu dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 ibu dengan teknik Accidental Sampling. Berdasarkan uji statistik dengan bantuan program SPSS diperoleh hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu tentang cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada balita diperoleh 9,632 dengan p value sebesar 0,002 nilai p value lebih kecil dari 0,05 (0,002 < 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare pada balita di Puskesmas Bantimala Kabupaten Pangkep tahun 2021. Sebagai saran perlu diupayakan kegiatan penyuluhan secara ter­program dan continu dalam mewujudkan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di masyarakat, terutama bagi para Ibu di daerah Puskesmas Bantimala, Kabupaten Pangkep.
Peran Media Promosi Kesehatan Terhadap Upaya Pencegahan Covid-19 Pada Mahasiswa Keperawatan Donny Tri Wahyudi
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.952 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.287

Abstract

Media promosi kesehatan yang semakin berkembang memiliki nilai positif dalam memberikan informasi pada kondisi pademi Covid-19 saat ini. Peran media ini adalah media yang digunakan oleh mahasiwa secara berkelanjutan dalam menunjang perilaku pencegahan terutama pada individu. Jenis Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik uji statistik dengan dengan uji Spearman. Hasil analisis menunjukan peran media terhadap upaya pencegahan terhadap Covid-19 pada mahasiwa keperawatan memiliki hubungan dengan nilai p value 000> 0,05. Efek media promosi kesehatan terutama media sosial memiliki peran dalam pencegahan secara berkelanjutan.
Hubungan Health Literacy dengan Self Care Management Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar Fitri A Sabil; Nurul Rezki Anisa
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.261 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.288

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan, bahkan dapat menyebabkan komplikasi akut dan kronik yang serius, terlebih dapat sampai pada kematian. Agar prevalensi komplikasi tidak terus menerus meningkat maka self care management yang baik sangat penting dimiliki pasien dan salah satu faktor yang mendukung Self care management adalah health literacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan health literacy dengan self care management di Puskesmas Tamalanrea kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah HLS-Q16 dan DSMQ. Jumlah sampel yang digunakan 53 pasien DM tipe 2 yang datang berobat di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar pada bulan Juli-Agustus 2021. Hasil penelitian melalui uji fisher menunjukkan bahwa tidak ada hubungan health literacy dengan self care management dengan nilai p= 1,00 (p>0,05). Namun secara klinis didapatkan kedua variabel tersebut berhubungan dimana selisih proporsi >20%. Kedua variabel didapatkan secara klinis bermakna namun secara statistik tidak bermakna karena power dalam penelitian kurang, yang artinya jumlah responden yang digunakan sedikit.
Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Kriteria Status COVID-19 Musfirah Ahmad
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.602 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.289

Abstract

Pengetahuan perawat tentang kriteria status COVID-19 merupakan hal yang utama dan sangat penting, serta harus diperhatikan oleh perawat dalam menentukan kriteria status COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan perawat tentang kriteria status COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 41 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang telah diiput kedalam google form. Adapun Analisa data terdiri dari Analisa univariat yaitu umur, jenis kelamin, jenjang pendidikan, lama kerja perawat, peran dalam penanganan COVID 19, pelatihan mengenai COVID 19, dan tingkat pengetahuan. Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji korelasi spearman. Hasil uji statisti diperoleh bahwa terdapat beberapa variabel yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang kriteria status COVID 19 yaitu jenis kelamin dengan nilai p 0,048 (r +0,311), tingkat pendidikan dengan nilai p 0,025 (r +0,350), dan pelatihan COVID-19 dengan nilai p 0,037 (r +0,327) sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan tentang kriteria status COVID 19 yaitu ruangan tempat bekerja dengan nilai p 0,206, lama bekerja sebagai perawat dengan nilai p 0,322, dan peran perawat/ SATGAS COVID 19 dengan nilai p 0,240. Kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan perawat terkait penentuan kriteria status COVID 19, yaitu umur, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan pelatihan terkait COVID 19, sehingga disarankan agar perawat dan instansi pelayanan kesehatan lebih memperhatikan kualitas tenaga perawat dengan mengikutsertakan pada pelatihan dan peningkatan jenjang pendidikan.

Page 2 of 3 | Total Record : 23