Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Edukasi Cuci Tangan 6 Langkah Kepada Masyarakat Untuk Mencegah Dan Memutus Mata Rantai Penularan Covid-19 Fitri A. Sabil
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 4 No. 1 (2022): Indonesia Journal of Community Deducation
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi terpapar covid-19 semakin meningkat sehingga perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai upaya mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19. Upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai penularan yang dilakukan pemerintah tidak dapat berlangsung singkat. Hal tersebut memerlukan proses pemahaman dan adaptasi berkelanjutan. Proses ini penting dikarenakan perlunya waktu untuk membiasakan sebuah perubahan pola hidup dan aturan yang sebelumnya tidak terbiasa dilakukan. Salah satu cara untuk membantu pemerintah dalam memutus rantai penularan infeksi covid-19 yang makin bertambah adalah dengan memberikan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai 3M, terutama mencuci tangan, agar dapat dibiasakan dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Metode yang dilakukan adalah memberikan edukasi dalam bentuk penyuluhan pada setiap masyarakat yang mengunjungi di Puskesmas Tamalanrea BTP. Hasil didapatkan masih terdapat beberapa masyarakat yang masih kurang kesadaran untuk mencuci tangan pada tempat yang telah disediakan oleh pihak Puskesmas dan masyarakat dominan tidak melakukan cuci tangan dengan tepat. Namun setelah diberikan edukasi dan contoh melakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur 6 langkah cuci tangan, masyarakat mulai menyadari pentingnya cuci tangan sesuai dengan prosedur. Masyarakat menyatakan bahwa pemberian edukasi cuci tangan sangat bermanfaat bagi mereka karena selama ini mereka tidak melakukan sesuai dengan prosedur 6 langkah cuci tangan.
Hubungan Health Literacy dengan Self Care Management Di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar Fitri A Sabil; Nurul Rezki Anisa
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 10 No 2 (2021): JIKP
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.261 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v10i2.288

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan, bahkan dapat menyebabkan komplikasi akut dan kronik yang serius, terlebih dapat sampai pada kematian. Agar prevalensi komplikasi tidak terus menerus meningkat maka self care management yang baik sangat penting dimiliki pasien dan salah satu faktor yang mendukung Self care management adalah health literacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan health literacy dengan self care management di Puskesmas Tamalanrea kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah HLS-Q16 dan DSMQ. Jumlah sampel yang digunakan 53 pasien DM tipe 2 yang datang berobat di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar pada bulan Juli-Agustus 2021. Hasil penelitian melalui uji fisher menunjukkan bahwa tidak ada hubungan health literacy dengan self care management dengan nilai p= 1,00 (p>0,05). Namun secara klinis didapatkan kedua variabel tersebut berhubungan dimana selisih proporsi >20%. Kedua variabel didapatkan secara klinis bermakna namun secara statistik tidak bermakna karena power dalam penelitian kurang, yang artinya jumlah responden yang digunakan sedikit.
Identifikasi Syndrom Burnout pada Perawat yang Terlibat dalam Perawatan Covid-19 di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan Liza Fauzia; Fitri A Sabil
JIKP Jurnal Ilmiah Kesehatan PENCERAH Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Sidrap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.205 KB) | DOI: 10.12345/jikp.v11i1.313

Abstract

Pendahuluan: Syndrome burnout adalah masalah psikologis yang terjadi pada individu yang terkena stress secara terus menerus tanpa ada penanganan secara khusus, ditandai dengan kelelahan fisik, emosional dan mental, dimana sering terjadi pada individu yang terlibat pada situasi atau pekerjaan yang menuntut keterlibatan emosional. Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan digarda terdepan dalam penanganan covid-19, keterlibatan perawat sangat rentan menimbulkan tekanan psikologis khususnya syndrome burnout. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi syndrome burnout pada perawat yang terlibat dalam perawatan covid-19 Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan adalah MBI-HSS (Maslach Burnout Inventory-Human Services Survey). Jumlah sampel yang digunakan 55 responden perawat di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil: dari 55 responden perawat, sebanyak 46 (83.6%) responden menunjukkan low indicate syndrome burnout dan 9 (16.4%) responden Moderate Syndrome Burnout, dan tidak ada responden yang menunjukkan high syndrome burnout Kesimpulan: perawat mampu untuk beradaptasi dan memiliki koping yang baik selama terlibat dalam perawatan covid-19, hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya perawat yang terkena high syndrome burnout
Identifikasi Status Emosional pada Perawat yang Terlibat dalam Perawatan Covid-19 di Rumah Sakit Liza Fauzia liza; Fitri A. Sabil; Nurul Rezki Anisa
An Idea Health Journal Vol 2 No 02 (2022): JULY
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ihj.v2i02.56

Abstract

Nurses are one of the professions that contribute to the handling of the COVID-19 outbreak. The high workload of nurses certainly must be a concern, including paying attention to the emotional status of nurses while providing COVID-19 care. The heavy workload and pressure of fear and anxiety is contagious and contagious, helplessness, and lack of experience because it is a new epidemic. The purpose of the study was to identify the emotional status of nurses involved in Covid-19 care in hospitals. This study is a quantitative study with an analytical descriptive design, the research sample was 72 respondents using a proposive sampling technique with the criteria of a minimum working period of 1 year in COVID-19 care. The questionnaire used is the DASS-42 questionnaire. The results showed that most of the respondents did not experience severe emotional status such as not being stressed, anxious, and depressed. The conclusion in this study is that nurses do not experience severe emotional status (stress, depression and anxiety) involved in treating Covid-19 in hospitals.
EDUKASI BAHAYA SEKS BEBAS PADA REMAJA DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG Nurul Rezki Anisa; Fitri A. Sabil; Eva Arna Abrar; Liza Fauzia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 03 Mei (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Seks bebas merupakan isu dan tren yang diminati kelompok usia remaja saat ini. Hal tersebut merupakan masalah sosial yang memerlukan informasi yang tepat agar tidak berdampak pada munculnya masalah kesehatan yang lain pada remaja. Misalnya timbulnya penyakit Human Inmunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Defficiency Syndrome (AIDS). Selain penyakit tersebut, peningkatan kasus aborsi yang terjadi di Indonesia juga diketahui merupakan dampak dari perilaku seks bebas di kalangan remaja. Oleh karena itu, penting untuk memberi edukasi dan penyuluhan kepada remaja mengenai bahasa dari perilaku seks bebas. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan melalui media zoom kepada 15 remaja selama 60 menit mengenai perilaku dan permasalahan dari seks bebas. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini yaitu adanya kesadaran remaja untuk menjauhi perilaku seks bebas dan dapat mengedukasi teman sebaya. Remaja yang mengikuti kegiatan terlihat antusias dan termotivasi untuk menjadi kader pemberi informasi mengenai bahaya seks bebas. Abstract Free sex is a trend and issue which is in demand by today's youth age group. This is a social problem that requires accurate information so that it does not have an impact on the emergence of other health problems in adolescents. For example, the emergence of Human Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). In addition to these diseases, the increase in abortion cases in Indonesia is also known to be the impact of free sex behavior among teenagers. Therefore, it is important to provide education and counseling to teenagers about the language of free sex behavior. This community service activity method is carried out by providing counseling through the media zoom to 15 teenagers for 60 minutes regarding the behavior and problems of free sex. The results obtained from this activity are the awareness of teenagers to stay away from free sex behavior and can educate their peers. Teenagers who take part in the activity look enthusiastic and motivated to become a cadre of information providers about the dangers of free sex.
SENAM KAKI DIABETIK PADA PENDERITA DIABETES MELITITUS Liza Fauzia; Eva Arna Abrar; Fitri A. Sabil; Nurul Rezki Anisa
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 06 November (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya jumlah kasus kaki diabetic tentu menjadi perhatian untuk dilakukan penanganan segera. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakologi. Salah satu Latihan fisik yang direkomendasikan pada penderita kaki diabetic adalah senam kaki diabetic. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian kaki, Oleh karena itu penting untuk melatih senam kaki diabetic pada penederita DM melalui pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di puskesmas tamalanrea makassar dengan melibatkan 9 penderita DM. pada pelaksanaan senam kaki diabetic peserta tampak antusias dan ikut memperagakan kegiatan sneak kaki diabetic, diharapkan melalui kegiatan ini pada penderita DM dapat melaksanakan secara mandiri di rumah demi mencegah terjadinya luka kaki diabatic dan melancarkan peredaran darah pada bagian kaki.
EDUKASI SENAM KAKI DIABETIK PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS BTP KOTA MAKASSAR Fitri A. Sabil; Liza Fauzia; Nurul Rezki Anisa; Eva Arna Abrar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka Vol. 1 No. 06 November (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sabangka
Publisher : Pusat Studi Ekonomi, Publikasi Ilmiah dan Pengembangan SDM Azramedia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes merupakan penyakit yang memerlukan perhatian dan pengobatan yang serius karena diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi dan dapat menyebabkan terjadinya sebagian besar penyakit lainnya. Oleh karena itu upaya promotif dan preventif penting di laksanakan dalam bentuk kegiatan edukasi senam kaki diabetik untuk mengatasi masalah tingginya angka kejadian diabetes dan komplikasi di wilayah Puskesmas. Metode yang digunakan adalah ceramah dan pemutaran video senam kaki diabetic yang di akhiri dengan sesi tanya jawab antara pasien dan pemateri. Jumlah pasien yang mengikuti kegiatan ini adalah 20 orang