cover
Contact Name
Mieke
Contact Email
mieke@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
inohim.ueu@esaunggul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 23548932     EISSN : 26559129     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) is a scientific publication devoted to disseminate all information contributing to the understanding and development of Health Information management, Health Informatics and Health Information Management System.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2016): INOHIM" : 5 Documents clear
Perancangan Program Pengkodean Penyakit Mata Dan Telinga Menggunakan Visual Basic Mauliadhi Mappeare; Kartini Kartini
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 1 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.401 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i1.89

Abstract

AbstractWith the development of information technology is expected, Medical Record and Health Information may classify diagnoses according codefication ICD - 10 in electronically. With this system is expected to complete a job so as to speed up and simplify the officer in the process of determining the exact codefication disease. Provide Coding applications eye and ear diseases by using Microsoft Visual Basic 6.0. This type of research is done is types of research development, research developmen is research conducted by conducting experiments and improvements to the system. In designing and making the whole application coding eye and ear diseases, used several steps such making flowchart of the application form, making the design of the application form, input database, makes the application display and enter into the application program that has been created.Coding system has been designed eye and ear diseases based applications by using Microsoft Visual Basic programming language and Microsoft Access as the Database.Keywords : Program, Coding, Eye And Ear DiseasesAbstrakDengan berkembangnya teknologi informasi diharapkan, Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan dapat mengklasifikasikan diagnosa sesuai kodefikasi ICD-10 secara elektronik. Dengan sistem ini diharapkan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga mampu mempercepat dan mempermudah petugas dalam proses penentuan kodefikasi penyakit yang tepat. Menyediakan aplikasi pengkodean penyakit mata dan telinga dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu jenis penelitian pengembangan, penelitian pengembangan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan percobaan dan penyempurnaan terhadap suatu sistem. Dalam merancang dan membuat keseluruhan aplikasi pengkodean penyakit mata dan telinga, digunakan beberapa langkah seperti Pembuatan flowchart form aplikasi, pembuatan desain form aplikasi, mengimput database, membuat tampilan aplikasi dan memasukkan program kedalam aplikasi yang telah dibuat. Telah dirancang sistem pengkodean penyakit mata dan telinga berbasis aplikasi dengan menggunakan Bahasa pemprograman Microsoft Visual Basic dan Microsoft Access sebagai Database.Kata kunci : Program, Pengkodean, Penyakit Mata Dan Telinga
Analisis Distribusi Tenaga Rekam Medis Dalam Pelayanan Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan di Puskesmas Kota Serang Tahun 2016 Detia Nurpelita Sari; Nanda Aula Rumana
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 1 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.744 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i1.86

Abstract

AbstractAvailability of qualified health personnel in adequate amounts is essential for health development in the region to achieve better health development. Related to the importance of health personnel, distribution of personnel medical records must be done evenly so that the hospital or health providers to get medical records personnel in accordance with their competence. Puskesmas (Community Health Center) is a public health care facilities are very important in Indonesia, therefore personnel medical records are needed in the health center. This study aims to determine the distribution of medical records in Puskesmas Serang city 2016 by 4 aspects of educational background, employment status, training history and length of service. research conducted in Serang city health center that was conducted in June 2016. The sampling technique using saturated samples taken from a population of 63 sebanayak personnel medical records medical records personnel. Research shows the number of medical record personnel educational background in medical records and health information by 11 (17.4%) medical records personnel, medical record number of workers whose employment status of civil servants (PNS) was 48 (76.2%) medical records personnel and Labor Contract (TKK) amounted to 15 (23.8%) medical records personnel, medical record number of workers who have a history of training in medical records amounted to 10 (15.9%) medical records personnel, stocking of average personnel medical records in Puskesmas Kota Serang have a long service life of 10 years. Expected for the recruitment of new medical records in health centers in the city of Serang next order medical records personnel who received educational background in medical records and health information.Keywords: distribution, personnel, medical record Abstrak Ketersediaan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang memadai sangat penting bagi pembangunan kesehatan di daerah untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan secara lebih baik. Terkait pentingnya tenaga kesehatan, ditribusi tenaga rekam medis harus dilakukan secara merata agar rumah sakit atau penyelanggara kesehatan mendapatkan tenaga rekam medis yang sesuai dengan kompetensinya. Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia oleh karenanya tenaga rekam medis sangat dibutuhkan di Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi tenaga rekam medis di Puskesmas Kota Serang Tahun 2016 berdasarkan 4 aspek yaitu latar belakang pendidikan, status kepegawaian, riwayat pelatihan dan lama masa kerja. penelitian dilakukan di puskesmas Kota Serang yang dilaksanakan pada bulan Juni 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yang diambil dari populasi tenaga rekam medis sebanayak 63 orang tenaga rekam medis. Hasil Penelitian menunjukan jumlah tenaga rekam medis yang berlatar belakang pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan sebanyak 11 (17,4%) orang tenaga rekam medis, Jumlah tenaga rekam medis yang berstatus kepegawaian Pegawai Negeri Sipil (PNS) berjumlah 48 (76,2%) orang tenaga rekam medis dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) berjumlah 15 (23,8%) orang tenaga rekam medis, Jumlah tenaga rekam medis yang mempunyai riwayat pelatihan tentang rekam medis berjumlah 10 (15,9%) orang tenaga rekam medis, Rata-rata tenaga rekam medis di Puskesmas Kota Serang mempunyai lama masa kerja 10 tahun. Diharapkan untuk penerimaan tenaga rekam medis baru di Puskesmas di Kota Serang selanjutnya agar tenaga rekam medis yang diterima beratar belakang pendidikan rekam medis dan informasi kesehatan.Kata Kunci : Distribusi, Tenaga , Rekam Medis.
Hubungan Ketepatan Kode Diagnosa Obstetric Terhadap Kelancaran Klaim BPJS di RSUD Sawerigading Kota Palopo Sulawesi Selatan Andi Tenri Nurrul Izzah Alik
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 1 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.434 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i1.82

Abstract

AbstractThe accuracy od code diagnosis can affect the of health care financing specifically analysis in the smooth process of claiming, national repot morbidity and mortality, healthcare data tabulation servces for the evaluation prosess of planning medical process of planning medical servicel for the evaluation process of planning medical services, to determine the type of services that must be planned and developed according to the needs of the time and for epidemiological and clinical studies. To known relation about the accuracy obstetric code diagnosis with the continuty of BPJS claim in Sawerigading Hospital in Palopo City-South Sulawesi. The research is quantitative with cross sectional design. The population was 182 obstetric medical records in April 2016 and taken samples of 44 medical records. Analyzed using univariate and bivariate analysis using Chi Square. The result of 44 medical recodrs examined were known that inaccurate obstetric diagnosis code and not smooth BPJS claim was 18 (66,7%) and inaccurate obstetric diagnosis code and smooth BPJS claim was 9.(33,3%). However, it was known accurate obstetric diagnosis code and not smooth BPJS claim is was 3 (17,6%) and obstetric diagnosis code and smooth BPJS claim 14 (82,4%). Odds Ratio = 9 and p.value = 0,004 < 0,05. There is association beetwen obstetric diagnosis code accuracy and the the continuty of BPJS claim in sawerigading hospital in Palopo City-South Sulawesi. Keywords : Diagnosis Code, Medical Resume, BPJS’s claim AbstrakKetepatan kode diagnosa dapat berpengaruh terhadap analisis pembiayaan pelayanan kesehatan khusus dalam kelancaran proses pengklaiman, pelaporan nasional morbiditas dan mortalitas, tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan pelayanan medis, menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan dikembangkan sesuai kebutuhan zaman dan untuk penelitian epidemiologi dan klinis. Mengetahui hubungan ketepatan kode diagnosa obstetric terhadap kelancaran klaim BPJS di RSUD Sawerigading Kota Palopo-Sulawesi Selatan. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi adalah 182 rekam medis obstetric bulan April 2016 dan diambil sampel 44 rekam medis. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Dari 44 rekam medis yang diteliti diketahui kode diagnosa obstetric yang tidak tepat terhadap klaim BPJS yang tidak lancar sebanyak 18 (66,7%) dan kode diagnosa obstetric yang tidak tepat terhadap klaim BPJS yang lancar sebanyak 9.(33,3%). Namun ditemukan juga kode diagnosa obstetric yang tepat terhadap klaim BPJS yang tidak lancar sebanyak 3 (17,6%) dan kode diagnosa obstetric yang tepat terhadap klaim BPJS yang lancar 14 (82,4%). Nilai Odds Ratio = 9 dan nilai p.value = 0,004 < 0,05. Ada hubungan ketepatan kode diagnosa obstetric terhadap kelancaran klaim BPJS di RSUD Sawerigading Kota Palopo-Sulawesi Selatan.Kata kunci : kode diagnosa, resume medis, klaim BPJS
Completeness Correlation Of Medical Resumes Inpatients Toward Continuity Claims BPJS At The Qadr Tangerang Hospital Tri Harti Maya Utami; Lily Widjaja
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 1 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.122 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i1.87

Abstract

AbstractCompleteness of medical resumes are things that need to be considered, because it plays an important role in ensuring the continuity of medical services and is the main requirement in filing claims in hospitals, health centers and all healthcare providers (PPK) to the Security Agency of Health (BPJS), all components of the resume medical needs include medical and resumes must be timely so that the claims process runs smoothly. Incomplete medical resume can lead to rejection by the verification BPJS so the claim file must be returned to the hospital in order to be completed. Thus the process of filing a claim to BPJS become obstructed and the claims process can not run smoothly. This resulted in delays in the disbursement of BPJS that can affect cash flow thus hampering the operations Hospital Hospital services such as late payment for services provided, the purchase of facilities and infrastructures that support services in house Sakit.Untuk determine the relationship completeness of medical inpatients resume to smoothness claims to BPJS Hospital Tangerang. The Research Qadr hospital was quantitative research, conducted by observation, look for the relationships between independent variables and the dependent variable is the completeness of medical inpatients resume the smooth claims to BPJS.Pengambilan samples using systematic random sampling of population 528 medical patients resume BPJS Hospitalization in April 2016 and samples taken 50 resumes medical research, data analysis using Chi-square test. Of the four components of the overall amount of the recapitulation completeness complete an average of 43 (86%) and incomplete 7 (26%). Claims BPJS fluent 31 (62%) and non-current 19 (38%). Chi-square test results. obtained P-value 0.000 <0.05 then Ho is rejected or there is a relationship between the completeness of medical resumes with the smoothness of a claim to BPJS Qadr Hospital in Tangerang. OR = 540 (95% CI: 31.7 - 9175), means completeness resume full medical have the opportunity smoothness of claims amounting to 540 times compared to the completeness of the medical resumes incomplete, and in research iniditeltiti also code for accuracy of diagnosis as a variable comparator (counfounding) and obtained 0. the results of P-value 0.000 <0.05 then Ho is rejected, so it can be concluded that there is a relationship between the accuracy of diagnosis by the smooth code claims to BPJS Qadr Hospital in Tangerang. Values obtained 31 OR (95% CI: 5.5 to 177), meaning that accuracy appropriate diagnosis code has a chance to claim fluency by 31 times compared to the accuracy of diagnosis codes that are not appropriate. it can be concluded that both these factors affect each other klaim.Therefore, it is expected the doctor fills the resume completely and correctly in order to reach the level of completeness of the standard 100% and do coding by following the procedures for book-coding based on the theory that ICD-10 volume 2 in order to meet the performance standards coding accuracy> 84%, as well as medical records clerk needs to perform quantitative and qualitative analysis.Keywords: Completeness of medical resumes, diagnosis code accuracy, fluency claims.  AbstrakKelengkapan resume medis merupakan hal yang perlu diperhatikan, karena berperan penting dalam menjamin kontinuitas pelayanan medis dan merupakan syarat utama dalam pengajuan klaim di Rumah Sakit, Puskesmas dan semua penyedia pelayanan kesehatan (PPK) ke Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS), semua komponen pada resume medis perlu dilengkapi dan resume medis harus tepat waktu agar proses klaim berjalan dengan lancar. Ketidaklengkapan resume medis dapat menyebabkan penolakan oleh verifikator BPJS sehingga berkas klaim harus dikembalikan kepada Rumah Sakit agar segera dilengkapi. Dengan demikian proses pengajuan klaim ke BPJS menjadi terhambat dan proses klaim tidak dapat berjalan lancar. Hal ini berdampak pada keterlambatan pencairan dana dari BPJS yang dapat mempengaruhi cash flow Rumah Sakit sehingga menghambat operasional RS seperti keterlambatan pembayaran jasa atas pelayanan yang diberikan, pembelian sarana dan prasaran yang menunjang pelayanan di Rumah Sakit.Untuk mengetahui hubungan kelengkapan resume medis pasien rawat inap terhadap kelancaran klaim ke BPJS di Rumah Sakit Qadr Tangerang.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,dilaksanakan dengan observasi,dicari hubungan atau keterkaitan antara variabel independen dan variabel dependen yaitu Kelengkapan resume medis pasien rawat inap terhadap kelancaran klaim ke BPJS.Pengambilan sampel menggunakan systematic random sampling dari populasi 528 resume medis pasien BPJS Rawat Inap bulan April 2016 dan diambil sampel penelitian 50 resume medis, analisis data menggunakan uji Chi-square. Dari 4 komponen jumlah jumlah hasil rekapitulasi kelengkapan keseluruhan yang lengkap rata-rata 43(86%) dan tidak lengkap 7(26%).Klaim BPJS yang lancar 31(62%) dan yang tidak lancar 19(38%). Hasil uji Chi-square. didapatkan P-value 0.000 < 0,05 maka Ho ditolak atau ada hubungan antara kelengkapan resume medis dengan kelancaran klaim ke BPJS di Rumah Sakit Qadr Tangerang. OR= 540 (95%CI: 31.7 – 9175), artinya kelengkapan resume medis yang lengkap mempunyai peluang kelancaran klaim sebesar 540 kali dibanding kelengkapan resume medis yang tidak lengkap, dan dalam penelitian ini diteltiti juga ketepatan kode diagnosa sebagai variabel pembanding (counfounding) dan didapatkan hasil P-value 0. 0.000 < 0.05 maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara ketepatan kode diagnosa dengan kelancaran klaim ke BPJS di Rumah Sakit Qadr Tangerang. Nilai OR yang diperoleh 31 (95%CI: 5,5 – 177), artinya ketepatan kode diagnosa yang tepat mempunyai peluang kelancaran klaim sebesar 31 kali dibanding ketepatan kode diagnosa yang tidak tepat. maka dapat disimpulkan bahwa kedua faktor tersebut saling mempengaruhi kelancaran klaim.Oleh karena itu, diharapkan dokter mengisi resume dengan lengkap dan benar agar tingkat kelengkapan mencapai standar 100% dan melakukan pengodean dengan mengikuti tata cara pengodean berdasarkan teori yaitu buku ICD-10 volume 2 agar dapat memenuhi standar kinerja ketepatan pengodean > 84%, serta petugas rekam medis perlu melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif.Kata kunci : Kelengkapan resume medis, ketepatan kode diagnosa, kelancaran klaim.
Pemetaan Penyebaran Pasien Umum Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Ruang Kemuning Tahun 2015 (Peta Tematik di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita Provinsi DKI Jakarta) Atikah Suri Pan; Heriyanti Heriyanti
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 4, No 1 (2016): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.711 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v4i1.83

Abstract

AbstractBased on first observation, known that the total of NICU general patient in Kemuning Room 2015th of RSAB Harapan Kita are 941 patients. After grouping has been found that the total distribution of NICU general patient in Province DKI Jakarta are 707 patients. This research aims to map the distribution of NICU general patient Kemuning room 2015th in thematic map at RSAB Harapan Kita Province DKI Jakarta. This is a descriptive study. Stages of the study consisted of collection, data presentation and map usage. From the results of data grouping and processing using ArcGIS 10 is known that distribution of the highest total of NICU kemuning room in RSAB Harapan Kita Province DKI Jakarta is in West Jakarta as 493 patients. Palmerah District as 121 patients, Palmerah Subdistrict as 42 patients. Distribution of the lowest total is in North Jakarta as 23 patients especially in Kelapa Gading District 1 patient and Koja District 1 patient. Distribution of health care providers at 10 km from RSAB Harapan Kita as 204 society medical center and 95 hospitals. Presentation of information can be displayed using thematic maps utilizing Geographic Information System and total of patient distribution can be useful for Planning and Marketing Section RSAB Harapan Kita to inform the NICU service to healthcare provider located in 10 km from RSAB Harapan Kita.Keywords : geographic information system, arcgis 10, patient distribution AbstrakBerdasarkan observasi awal, diketahui jumlah pasien umum NICU ruang kemuning tahun 2015 di RSAB Harapan Kita adalah 941 pasien. Setelah pengelompokkan, didapatkan jumlah penyebaran pasien umum NICU di Provinsi DKI Jakarta adalah 707 pasien. Tujuan penelitian adalah untuk memetakan penyebaran pasien umum NICU ruang kemuning tahun 2015 dalam bentuk peta tematik di RSAB Harapan Kita Provinsi DKI Jakarta. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Tahapan penelitian terdiri dari tahap pengumpulan data,penyajian data dan penggunaan peta. Dari hasil pengelompokkan data dan pengolahan menggunakan ArcGIS 10 diketahui penyebaran jumlah pasien umum tertinggi NICU ruang kemuning di RSAB Harapan Kita Provinsi DKI Jakarta adalah di Kota Jakarta Barat yaitu 493 pasien, Kecamatan Palmerah yaitu 121 pasien, Kelurahan Palmerah 42 pasien. Penyebaran jumlah pasien umum terendah adalah di Kota Jakarta Utara yaitu 23 pasien khususnya di Kecamatan Kelapa Gading 1 pasien dan Kecamatan Koja 1 pasien. Penyebaran penyedia pelayanan kesehatan yang berada 10km dari RSAB Harapan Kita sebanyak 204 puskesmas dan 109 rumah sakit. Penyajian informasi dapat ditampilkan menggunakan peta tematik dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis dan dari peta tematik jumlah penyebaran pasien dapat dimanfaatkan bagian Perencanaan dan Pemasaran RSAB Harapan Kita untuk menginformasikan pelayanan NICU yang ada kepada penyedia pelayanan kesehatan yang berada di 10 km dari RSAB Harapan Kita.Kata kunci : sistem informasi geografis, arcgis 10, penyebaran pasien

Page 1 of 1 | Total Record : 5