cover
Contact Name
Mieke
Contact Email
mieke@esaunggul.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
inohim.ueu@esaunggul.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM)
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 23548932     EISSN : 26559129     DOI : -
Core Subject : Health,
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) is a scientific publication devoted to disseminate all information contributing to the understanding and development of Health Information management, Health Informatics and Health Information Management System.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): INOHIM" : 6 Documents clear
Determinan Kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Tengah Berdasarkan Data Supas 2015 Mieke Nurmalasari
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.372 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.146

Abstract

AbstractOne of the goals in Sustainable Development Goals (SDGs) is reducing infant mortality. The trend of infant mortality in Indonesia has decline, but the efforts to decrease the rate is still needed especially in the provinces with high mortality rate such as Sulawesi Tengah. These province infant mortality rates are 85 death per thousand live births, respectively, much higher than national number of 43 deaths per thousand live births. This study is aimed to identify determinants of infant mortality in Sulawesi Tengah, between 2010-2015 using Intercensal Population Survey 2015. Determinants of under five mortality number is investigated using logistic regression. The result shows that gender of the infant, birth type, place of living, age of first delivery and mother’s education impacted mostly to the high mortality rate.Keyword: logistic regression, infant mortality, mortality rateAbstrakSalah satu tujuan dalam Sustainable Development Goals (SGDs) adalah menurunkan angka kematian bayi. Tren angka kematian bayi di Indonesia menurun akan tetapi usaha untuk menurunkan angka kematian masih diperlukan terutama pada provinsi yang tingkat kematian bayinya masih tinggi seperti di provinsi Sulawesi tengah. Tingkat kematian bayi di provinsi ini sebesar 85 per 1000 kelahiran hidup, hal ini masih relatif tinggi dari pada jumlah nasional 43 kematian per 1000 kelahiran hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kematian bayi di Sulawesi Tengah antara tahun 2010 sampai tahun 2015 dengan menggunakan Intersenal Survei Populasi 2015 atau SUPAS 2015. Determinan Kematian balita ditentukan dengan menggunakan metode regresi logistik. Hasil menunjukkan bahwa jenis kelamin, tipe kelahiran, tempat tinggal, usia persalinan pertama dan pendidikan ibu memberikan pengaruh terbesar terhadap tingkat kematian balita.Kata Kunci: regresi logistik, kematian bayi, tingkat kematian bayi 
Determinan Sosial Perilaku Pertolongan Persalinan Pada Masyarakat Suku Baduy Luar, Propinsi Banten, Jawa Barat Intan Silviana Mustikawati
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.23 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.147

Abstract

Abstract Birth attendant by health worker is one of the important indicators in reproductive health aimed at reducing maternal and child mortality. The cause of not optimal birth attendant by health worker was still lack of knowledge and public awareness about health service benefit of mother and still high trust to shaman (paraji) which is part of belief system and culture of society. The purpose of this research was to analyze the social determinants of birth attendant behavior among Baduy Luar tribe women, Banten province. This research was analytic study with cross sectional approach. The population in this study was Baduy Luar mothers who had children under five years old in Kadungketug village, Banten province. Sampling method used was purposive sampling with the number of respondents is 60 people. Dependent variable was birth attendant behavior and independent variable were age, education, occupation, parity, and distance of health service. Data were collected by questionnaire and analyzed using univariate and bivariate analysis (statistical test χ²). The results: most of the respondents were 20-34 years old (90%), uneducated (100%), weaver (50%), one parity (50%), average distance of health service was 7,4 km, and birth attendant by shaman (90%). Based on χ² statistical test, occupation and parity were social determinats of birth attendant behavior (p <0,05). The conclusion, there was need to continuous communication, information and education efforts on birth attendant behavior by health worker among Baduy Luar tribe woman.Keywords: birth attendant behavior, social determinants, maternal health AbstrakPerilaku pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam kesehatan reproduksi yang bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak. Penyebab masih banyaknya masyarakat yang persalinannya tidak ditolong oleh tenaga kesehatan yaitu kurangnya pengetahuan dan sikap mengenai manfaat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan masih tingginya kepercayaan terhadap dukun (paraji) dalam menolong persalinan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis determinan sosial perilaku pertolongan persalinan pada masyarakat suku Baduy Luar, Propinsi Banten, Jawa Barat. Jenis penelitian ini adalah studi analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu-ibu suku Baduy Luar yang mempunyai anak dibawah usia lima tahun di desa Kadungketug, Banten. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Variabel dependen yaitu perilaku pertolongan persalinan dan variabel independen yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, dan jarak pelayanan kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji statistik χ²). Sebagian besar responden berumur 20-34 tahun (90%), jumlah paritas satu (50%), tidak berpendidikan (100%), pekerjaan menenun (50%), jumlah paritas satu (50%), rata-rata jarak pelayanan kesehatan adalah 7,4 km, dan persalinan ditolong oleh dukun (90%). Berdasarkan uji statistik χ², pekerjaan dan paritas merupakan determinan sosial perilaku pertolongan persalinan (p <0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah perlu upaya komunikasi, informasi, dan edukasi secara berkelanjutan mengenai perilaku pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kepada pada wanita suku Baduy Luar.Kata kunci: perilaku pertolongan persalinan, determinan sosial, kesehatan ibu
Implementasi Algoritma Decision Tree C4.5 Untuk Prediksi Penyakit Diabetes Noviandi Noviandi
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.374 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.142

Abstract

AbstractDiabetes mellitus (DM) is a chronic disease that causes death. Uncontrolled, identified and unpredictable increases in blood sugar quickly lead to complications. In data mining, many have used approaches to predict the disease, one of which is the use of algortima decison tree C4.5. The motive of this study is to build a predictive model of the likelihood of diabetic patients with the C4.5 algorithm and see the akurasi of the resulting model. Prediction models are made using Pima Indians Diabetes Databases (PPID) data sourced from the UCI Machine Learning Repository. Prediction model with C4.5 decision tree algorithm has 70.32% akurasi by producing 9 rules, with the number of classes “not” as many as 4 rules and classes “yes” as many as 5 rule to predict DM disease.Keyword: diabetes, decision tree C4.5, Accuracy                               AbstrakDiabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit penyakit kronis yang menyebabkan kematian. Peningkatan gula darah yang tidak terkontrol, teridentifikasi dan tidak terprediksi dengan cepat mengakibatkan terjadinya komplikasi. Dalam data mining telah banyak menggunakan pendekatan-pendekatan dalam melakukan prediksi penyakit salah satu nya penggunaan algortima decison tree C4.5. Motif dari penelitian ini adalah membangun sebuah model prediksi kemungkinan diabetes pasien dengan algoritma C4.5 dan melihat akurasi dari model yang dihasilkan. Model prediksi dibuat dengan menggunakan data Pima Indians Diabetes Databases (PPID) yang bersumber dari UCI Machine Learning Repository. Model prediksi dengan algoritma decision tree C4.5 memiliki akurasi 70.32% dengan menghasilkan 9 rule, dengan jumlah class tidak sebanyak 4 rule dan 5 rule class iya untuk melakukan prediksi penyakit DM.    Kata kunci: Diabetes, C4.5 decision tree, Akurasi 
Keakuratan Kode Tindakan Pada Dokumen Rekam Medis Menggunakan ICD-9 CM Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pelatihan Pengkodean di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau Wen Via Trisna
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.379 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.143

Abstract

AbstractMedical record was necessary for keeping and raising the quality of service at the hospital. The important things that must be considered by the energy of the recorder is the accuracy of medical in the provision of the diagnosis code. Number of Coders at RSUD Petala Bumi of workers is only one person who has a background as a Diploma III medical record, but in coding still not right. The purpose of research was to know accuracy code the act of on a document record medical use ICD- 9 CM before and after done training encoding. The kind of research uses the quantitative analytic with pre post test and control, and was conducted the intervention of each variable with conduct training encoding. Data analysis was done in univariat and bivariat by test marginal homogeneity. The results of the study there is an increase of the ability before with after the training with p value 0,034. There is a difference in the measurement result between variables code in accordance before with after training with p value 0.014 , and there is a difference in the measurement result between variables accurate , complete, consistent before with after training with p value 0,046. Conclusions this research is significant differences on increased capacity, code appropriate, accurate, complete, consistent, and accuracy officers before and after the training at RSUD Petala Bumi.Keyword : accuracy, training, ICD 9 CM  AbstrakRekam medis diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit.Hal penting yang harus diperhatikan oleh tenaga perekam medis adalah keakuratan dalam pemberian kode diagnosis.Jumlah tenaga koder di RSUD Petala Bumi Provinsi Riau hanya berjumlah satu orang yang berlatar belakang Diploma III Rekam Medis, namun dalam pengkodean masih belum tepat.Tujuan penelitian untuk mengetahui keakuratan kode tindakan pada dokumen rekam medis menggunakan ICD-9 CM sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan pengkodean. Jenis penelitian menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pre post testdengan kontrol, dan dilakukan intervensi dari setiap variabel dengan melakukan pelatihan pengkodean. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji marginal homogeneity. Hasil penelitian ada peningkatan kemampuan sebelum dengan sesudah diberikan pelatihan dengan P value 0,034, ada perbedaan hasil pengukuran antara variabel Kode sesuai sebelum dengan sesudah pelatihan dengan P value 0,014, dan ada perbedaan hasil pengukuran antara variabel akurat,komplet, konsisten sebelum dengan sesudah pelatihan dengan P value 0,046. Kesimpulan penelitian ini ada perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan, kode sesuai, akurat, komplet, konsisten, serta keakuratan petugas sebelum dan sesudah diberikan pelatihan di RSUD Petala Bumi Provinsi.Kata Kunci : keakuratan, pelatihan, ICD 9 CM
Analisis Segitiga Kebijakan Kesehatan Dalam Pembentukan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis Dan Angka Kreditnya Nauri Anggita Temesvari
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.742 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.170

Abstract

AbstractHealth Information Management Workforce is one of many types health workforce which is distributed in Indonesia, include clinic, primary healthcare, and hospital. In Ministry of Health’s Regulation Number 55 in Year 2013 described about job describtion and education’s qualification from Diploma, Bachelor, and Master Degree in Health Information Management. To support the regulation, government made Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform’s Regulation Number 30 in Year 2013 about functional job and credit score in Health Information Management Workforce. The purpose of this research is to analyse the involvement triangle of health policy in making Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform’s Regulation Number 30 in Year 2013 using qualitative method. Actor who involved in making this regulation are organization of health information management’s professional, association of heatlh information management education, and also government. The content of this regulation are from determine to monitor the functional job’s level. The context of this research are culture’s movement and social’s problem. The process in making this regulation is for replacing the previous regulation which is adjusted in current condition.Keywords: Policy Analysis, Functional Job, Health Information and Management Professional AbstrakPerekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) merupakan jenis tenaga kesehatan yang tersebar di setiap fasilitas kesehatan di Indonesia, baik klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Pada Permenkes No. 55 Tahun 2013 menerangkan bahwa PMIK mempunyai kewenangan sesuai dengan kualifikasi pendidikan mulai dari Ahli Madya Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Sarjana Terapan atau Sarjana Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, dan Magister Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Untuk mendukung pemberdayaan PMIK berdasarkan kualifikasi pendidikannya kemudian dibentuk juga pertauran pendukung yaitu Permenpan-RB Nomor 30 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterlibatan segitiga kebijakan kesehatan dalam pembentukan Permenpan-RB, yang terdiri dari aktor, konten, konteks, dan proses dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian, aktor yang terlibat antara lain organisasi profesi perekam medis, asosiasi pengelola perguruan tinggi, dan juga pemerintah. Konten dari Permenpan-RB Nomor 30 Tahun 2013 adalah jenis level jabatan fungsional, kualifikasi pengangkatan tiap level jabatan, hingga pembinaan dari jabatan fungsional tersebut. Konteks perumusan Permenpan-RB Nomor 30 Tahun 2013 adalah adanya pergesaran budaya dalam pemanfaatan teknologi dan juga faktor sosial dalam peningkatan jenjang karir sesuai kepakaran Perekam Medis. Sedangkan proses perumusan Permenpan-RB Nomor 30 Tahun 2013 merupakan perubahan atas peraturan sebelumnya dengan menyesuaikan kebutuhan yang ada di masyarakat.Kata Kunci: Analisis Kebijakan, Jabatan Fungsional, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru Henny Maria Ulfa
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 6, No 1 (2018): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.614 KB) | DOI: 10.47007/inohim.v6i1.145

Abstract

AbstractInformed consent is the consent given patients told a doctor after being received an explanation. Researchers find there are still many incomplete Informed consent form. The purpose of this research is to know the analysis of the completeness of informed consent of surgery at Sansani Hospital Pekanbaru. Research methods Mixed Methods, design research Sequential Explanatory, The population all medical record of patient of surgery in 2017 were 2892, sample 97 medical record. The technique of Sampling Quota sampling, informants amounted 3 people observation, interview techniques are quantitative, qualitative analysis. The results of accuracy completeness of the informed consent has not reached 100%. Completeness of the Informed Consent Policy there has been no while the SOP and already, there's been a human resources analysis completeness with the DIII record medical degrees, the cause factor is still less awareness of the responsible officer in charge, no patient's family as witnesses, medical record officer effort is made by restoring the medical record to the room treatments. Recommends that there should be a policy and need to have monitoring, evaluation for completeness of charging medical record overall including Informed Consent so that reaches 100%.Keywords: Completeness informed consent the act of operation, medical record, the hospitalAbstrakInformed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan. Peneliti menemukan masih banyak formulir informed consent yang tidak lengkap. Tujuan penelitian mengetahui Analisa Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi di Rumah Sakit Sansani Pekanbaru. Metode penelitian kombinasi (Mixed Methods), desain penelitian Sequential Explanatory. Populasi seluruh rekam medis pasien tindakan operasi tahun 2017 berjumlah 2892 dan jumlah sampel 97 rekam medis. Teknik pengambilan sampel Quota Sampling, informan berjumlah 3 orang dengan observasi dan wawancara. Tehnik analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian kelengkapan ketepatan pengisian informed consent belum mencapai 100%, Kebijakan kelengkapan Informed Consent belum ada, SOP sudah ada, sudah ada Sumber daya manusia melakukan analisa kelengkapan berlatar belakang DIII rekam medis, faktor penyebabnya kurang kesadaran petugas bertanggung jawab dalam pengisian, tidak ada keluarga pasien menjadi saksi, upaya dilakukan petugas rekam medis mengembalikan rekam medis ke ruang rawatan. Saran harus ada kebijakan, monitoring dan evaluasi untuk kelengkapan pengisian rekam medis secara keseluruhan termasuk Informed Consent sehingga mencapai 100%.Kata Kunci: Kelengkapan Informed Consent Tindakan Operasi, rekam medis, Rumah Sakit

Page 1 of 1 | Total Record : 6