cover
Contact Name
Nasrul Wathoni
Contact Email
majalah@farmasetika.com
Phone
842 888888 Ext : 3510
Journal Mail Official
majalah@farmasetika.com
Editorial Address
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jl. Bandung-Sumedang KM.21, 45363 Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Majalah Farmasetika
ISSN : -     EISSN : 26862506     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmasetika Edisi Khusus merupakan majalah online farmasi di Indonesia berbentuk artikel ilmiah populer, artikel review, laporan kasus, komentar, dan komunikasi penelitian singkat di bidang farmasi. Edisi khusus ini dibuat untuk kepentingan informasi, edukasi dan penelitian kefarmasian. Majalah Farmasetika Edisi Khusus terbit 5 kali dalam setahun.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018" : 5 Documents clear
Mengenal Kosmetik Pembersih Wajah Micellar Water dan Perkembangannya Tazyinul Qoriah Alfauziah
Majalah Farmasetika Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.468 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i5.21635

Abstract

Beberapa tahun belakangan, produk micellar water makin banyak ragamnya di pasaran. Hampir setiap perusahaan kosmetik terkemuka berlomba untuk membuat produk ini. Micellar water merupakan produk yang dibuat untuk membersihkan wajah maupun make-up. Micellar water menggunakan konsep tegangan permukaan untuk membersihkan wajah, karena selain mengandung air, micellar water juga mengandung surfaktan. Seiring makin majunya teknologi, mulai muncul istilah biphasic cosmetic atau produk kosmetik yang memiliki dua fase. Hal ini mulai merambah pada produk micellar water. Produk kosmetik memiliki waktu maksimal pemakaian setelah dibuka atau dikenal dengan istilah period after opening (PAO). Umumnya micellar water memiliki PAO selama 6 bulan karena komposisi utamanya adalah air, media dimana bakteri mudah untuk berkembang biak. Kata kunci : kosmetik, pembersih wajah, micellar water
Home Pharmacy Care : Solusi Keberhasilan Terapi di Rumah Ahmad Ahmad
Majalah Farmasetika Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.4 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i5.21634

Abstract

Pharmaceutical care menggeser paradigma praktik kefarmasian dari drug oriented menjadi patient oriented. Perubahan paradigma tersebut mempengaruhi bentuk pelayanan kefarmasian di komunitas, rumah sakit, puskesmas, maupun fasilitas pelayanan kesehatan yang lain. Konsekuensi dari perubahan paradigma tersebut maka apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain secara aktif, berinteraksi langsung dengan pasien di samping menerapkan keilmuannya di bidang farmasi. Apoteker di sarana pelayanan kesehatan mempunyai tanggung jawab dalam memberikan informasi yang tepat tentang terapi obat kepada pasien. Home Care oleh apoteker adalah pendampingan pasien oleh apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah terutama untuk pasien yang tidak atau belum dapat menggunakan obat dan atau alat kesehatan secara mandiri, yaitu pasien yang memiliki kemungkinan mendapatkan risiko masalah terkait obat misalnya komorbiditas, lanjut usia, lingkungan sosial, karateristik obat, kompleksitas pengobatan, kompleksitas penggunaan obat, kebingungan atau kurangnya pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana menggunakan obat dan atau alat kesehatan. Kata kunci : apoteker, home care, terapi, obat
Perkembangan Obat Sariawan dan Terapi Alternatifnya Prilly Mutiara Sandy; Fira Burhanisa Irawan
Majalah Farmasetika Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.58 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i5.21633

Abstract

Sariawan merupakan penyakit mulut yang sudah tidak asing lagi. Berbagai kalangan mulai dari balita, remaja, orang tua, maupun lanjut usia tentu pernah mengalami penyakit tersebut. Efek dari sariawan itu sendiri ialah bisa menyebabkan para penderitanya tidak nafsu makan dan mulut terasa perih. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi zat pemati rasa dan antiseptika.Pemakaiannya obat bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sehari. Selain dengan zat pemati rasa, sariawan juga dapat diobati dengan antiseptika. Hasil terbaik dari penggunaan antiseptika terbukti oleh obat kumur provid-ion (Betadine) dan klorheksidin dalam bentuk tablet hisap srta larutan peroksida 3%. Selain itu juga bisa menggunakan obat kumur yang mengandung Chlorhexidine gluconate 2%, sodium hyaluronate, PVP , dan glycyrrhetinic. BPOM menganjurkan penggunaan obat-obat yang memiliki kandungan enzydamine HCL, providone iodine 1%, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C. Bagi yang ingin menyembuhkan sariawan dengan bahan-bahan alami, yaitu: tanaman gambir, daun sirih, air garam, dan cabai.Kata kunci : obat, sariawan, terapi alternatif
Peran Apoteker dalam Pengobatan Wasir Indraswari Pitaloka
Majalah Farmasetika Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5592.393 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i5.19337

Abstract

Wasir atau  ambeien merupakan istilah populer dari penyakit hemorrhoid, atau dalam bahasa kedokteran disebut piles. Wasir didefinisikan sebagai gejala pembengkakan dan perpindahan bantalan hemorrhoid normal. Gejala hemoroid yang paling umum adalah perdarahan rektum yang terkait dengan gerakan usus, dan benjolan pada luar anus. Pembengkakan bantalan hemorrhoi dan hiperplasia pembuluh darah memainkan peran penting dalam perkembangan wasir, dan bisa menjadi target potensial untuk perawatan medis. Wasir dapat diobati dan dicegah dengan terapi non-farmakologi seperti memakan makanan tinggi serat, banyak minum air putih, tidak menunda-nunda BAB, dan juga dapat diobati dengan salep pereda nyeri yang dijual secara bebas di apotek, maupun dengan resep dokter. Sebagai penderita wasir, terkadang sulit mengetahui sejauh mana wasir dapat diobati dengan pengobatan sederhana di rumah, ataukah sudah harus mendapatkan perawatan dari dokter maupun tindakan operatif lebih lanjut. Oleh karena itu artikel ini menguraikan penyebab wasir yang harus dihindari, tingkat keparahan wasir untuk menilai seberapa parah wasir yang diderita, dan tindakan yang sesuai, sampai pola makan yang disarankan untuk penderita wasir.Kata kunci: Wasir, Pola Makan, Terapi-Non Farmakologi, Terapi Farmakologi
Formulasi dan Evaluasi Secara Fisikokimia Sedian Krim Anti-Aging Ira Maya; Mutakin Mutakin
Majalah Farmasetika Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.484 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v3i5.23342

Abstract

Penuaan secara alamiah terjadi pada makhluk hidup. Efek dari proses penuaan pada manusia adalah terjadinya gangguan secara fisik seperti kehilangan elastisitas kulit sehingga kulit menjadi keriput dan juga hiperpigmentasi. Sebagai upaya dalam mencegah maupun mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan antioksidan. Antioksidan dapat menginhibisi terjadinya reaksi oksidasi sel sehingga dapat mengurangi kerusakan sel dan penuaan dini. Beberapa tumbuhan yang telah diteliti memiliki potensi sebagai antiaging adalah mahkota dewa, sirih, narwastu, rambutan, jagung, ubi jalar, kelor, raspberi, anggur dan lengkeng. Untuk memudahkan penggunaan tanaman tersebut sebagai antioksidan, bentuk sediaan kosmetik merupakan pilihan utama yang dapat digunakan secara mudah dan nyaman. Bentuk sediaan kosmetik dapat berupa sediaan gel, krim, bedak, salep dan losion. Review artikel ini akan memaparkan formulasi sediaan krim anti-aging yang mengandung zat aktif dari ekstrak tanaman. Review artikel ini menggunakan metode penelitian komparatif dengan mengumpulkan berbagi sumber pustaka primer dari 18 jurnal penelitian. Hasil review ini mengindikasikan bahwa semua krim yang diformulasikan stabil secara fisikokimia dengan tidak adanya tanda-tanda kerusakan bentuk sediaan emulsi dan perubahan sifat fisikokimia selama uji stabilitas dilaksanakan. Sehingga formula ini berpotensi digunakan dalam pengembangan formula sediaan krim yang mengandung zat aktif dari ekstrak tanaman. Kata kunci: Anti-aging, Sediaan Krim, Ekstrak

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2024) Vol 8, No 5 (2023) Vol 8, No 4 (2023) Vol 8, No 3 (2023) Vol 8, No 2 (2023) Vol 8, No 1 (2023) Vol 7, No 5 (2022): Vol. 7, No. 5, Tahun 2022 Vol 7, No 4 (2022): Vol. 7, No. 4, Tahun 2022 Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022 Vol 7, No 2 (2022): Vol. 7, No. 2, Tahun 2022 Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022 Vol 6, No 5 (2021): Vol. 6, No. 5, Tahun 2021 Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021 Vol 6, No 3 (2021): Vol. 6, No. 3, Tahun 2021 Vol 6, No 2 (2021): Vol. 6, No. 2, Tahun 2021 Vol 6, No 1 (2021): Vol. 6, No. 1, Tahun 2021 Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021 Vol 5, No 5 (2020): Vol. 5, No. 5, Tahun 2020 Vol 5, No 4 (2020): Vol. 5, No. 4, Tahun 2020 Vol 5, No 3 (2020): Vol. 5, No. 3, Tahun 2020 Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, Tahun 2020 Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Tahun 2020 Vol 4, No 5 (2019): Vol. 4, No. 5, Tahun 2019 Vol 4, No 4 (2019): Vol. 4, No. 4, Tahun 2019 Vol 4, No 3 (2019): Vol. 4, No. 3, Tahun 2019 Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, Tahun 2019 Vol 4, No 1 (2019): Vol. 4, No. 1, Tahun 2019 Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019 Vol 3, No 5 (2018): Vol. 3, No. 5, Tahun 2018 Vol 3, No 4 (2018): Vol. 3, No. 4, Tahun 2018 Vol 3, No 3 (2018): Vol. 3, No. 3, Tahun 2018 Vol 3, No 2 (2018): Vol. 3, No. 2, Tahun 2018 Vol 3, No 1 (2018): Vol. 3, No. 1, Tahun 2018 Vol 2, No 5 (2017): Vol. 2, No. 5, Tahun 2017 Vol 2, No 4 (2017): Vol. 2, No. 4, Tahun 2017 Vol 2, No 3 (2017): Vol. 2, No. 3, Tahun 2017 Vol 2, No 2 (2017): Vol. 2, No. 2, Tahun 2017 Vol 2, No 1 (2017): Vol. 2, No. 1, Tahun 2017 Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016 Vol 1, No 4 (2016): Vol. 1, No. 4, Tahun 2016 Vol 1, No 3 (2016): Vol. 1, No. 3, Tahun 2016 Vol 1, No 2 (2016): Vol. 1, No. 2, Tahun 2016 Vol 1, No 1 (2016): Vol. 1, No. 1, Tahun 2016 More Issue