cover
Contact Name
Muhammad Rizal
Contact Email
rizalmuhammad08@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
andisukainah@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian
ISSN : 24768995     EISSN : 26147858     DOI : -
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian adalah publikasi ilmiah hasil penelitian bidang teknologi pertanian dengan No. P-ISSN 2476 -8995 (Print) dan No. E-ISSN 2614-7858 (Online). Jurnal ini diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian diterbitkan dua kali setahun (Februari dan November). Artikel yang dimuat berupa artikel yang merupakan hasil penelitian asli dan belum pernah dipublikasikan di media lain. Ruang lingkupnya mencakup Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Ilmu dan Teknologi Pangan, Mekanisasi Pertanian, Teknologi Industri Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Teknologi Hasil Perikanan, Teknologi Hasil Peternakan, Teknologi Hasil Perkebunan, Pasca Panen, Gizi dan Pangan.
Arjuna Subject : -
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2023): Februari" : 13 Documents clear
Perancangan Rak Bunga Pintar Dengan Sistem Keamanan Berbasis IoT (Internet of Things) Riswan Ridwan; Hairil Asyurah; Nur Asisah; Muhammad Bili Akbar; Nunik Lestari
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.23153

Abstract

Kasus pencurian tanaman hias berharga jutaan rupiah kian meningkat dan menjadi kekhawatiran bagi para penghobi dan pengusaha tanaman hias, sehingga dibutuhkan sentuhan teknologi untuk membuat sistem keamanan bagi tanaman hias tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat rak bunga pintar dengan sistem keamanan berbasis IoT (internet of things). Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan-tahapan, yaitu tahap perancangan, tahap pengumpulan alat dan bahan, tahap pembuatan dan perakitan, serta tahap pengujian. Sistem keamanan dibuat dengan menggabungkan fungsi dari sensor PIR, sensor ultrasonik, sensor cahaya dan laser, Nodemcu, Arduino Nano, dan buzzer. Dari hasil perancangan dan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa rak bunga pintar dengan sistem keamanan berbasis IoT ini dapat berfungsi dengan baik. Jarak optimal deteksi pergerakan manusia di sekitar rak adalah sejauh 4 meter, jarak perpindahan objek pot bunga dari rak adalah sejauh 20-25 cm untuk selanjutnya rak dapat mengirimkan peringatan dan mengeluarkan alarm tanda bahaya. Sedangkan untuk sensor LDR nilai resistensi optimal ketika diberi pancaran sinar laser adalah 70, ketika melebihi nilai tersebut maka controller akan mengirimkan informasi ke smartphone pemilik dan buzzer akan berbunyi sebagai peringatan tanda bahaya. Hasil rancangan rak bunga pintar ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi tepat guna untuk meminimalisir kasus pencurian tanaman hias di masyarakat. Cases of plant theft worth millions of rupiah are increasing and become a concern for hobbyists and plant entrepreneurs, so a touch of technology is needed to create a security system for these plants. This study aims to design and manufacture a smart flower shelf with an IoT (internet of things) based security system. This research was conducted in several stages, namely the design stage, the stage of collecting tools and materials, the manufacturing and assembly stages, and the testing stage. The security system is made by combining the functions of the PIR sensor, ultrasonic sensor, light and laser sensor, Node MCU, Arduino Nano, and buzzer. From the results of the design and testing that have been carried out, it is concluded that this smart flower shelf with an IoT-based security system can function properly. The optimal distance for detecting human movement around the shelf is 4 meters, the distance for the flower pot object to move from the shelf is 20-25 cm, then the shelf can send warnings and alarms. As for the LDR sensor, the optimal resistance value when given a laser beam is 70, when it exceeds that value, the controller will send information to the owner's smartphone and the buzzer will sound as a warning sign of danger. The results of this smart flower shelf design are expected to be one of the appropriate solutions to minimize cases of theft of plants in the community.
Penerapan Metode Pasteurisasi untuk Meningkatkan Daya Simpan dan Mutu Minuman Khas Sinjai (Minas) Irdan Syam; Ratnawaty Fadilah; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.19313

Abstract

Minas is a typical drink with the main ingredient of cassava tape which comes from Sinjai Regency, South Sulawesi. This study aims to determine the effect of pasteurization and storage temperature on the shelf life and quality of typical Sinjai (Minas) drinks. This research is a quantitative research (experiment) using a Completely Randomized Design (CRD) factorial pattern consisting of 4 treatments with 3 repetitions, namely: P1T1 (Minas without pasteurization with room temperature storage), P1T2 (Minas without pasteurization with refrigerator temperature storage) , P2T1 (Minas pasteurization with storage at room temperature), P2T2 (Minas pasteurization with storage at refrigerator temperature). The data obtained will be analyzed with analysis of variance and advanced test DMRT (Duncan Multiple Range Test) which is processed using SPSS version 22. The results showed that pasteurization and storage temperature have an influence on the shelf life and quality of Minas. The best treatment based on the DMRT test is P2T2 treatment (Minas pasteurization with refrigerator temperature storage) with TAT on the 10th day of 0.64%, pH on the 10th day of 3.84, and ALT on the 10th day of 3, 13 log cfu / ml.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pasteurisasi dan suhu penyimpanan terhadap daya simpan dan mutu minuman khas Sinjai (Minas). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif (eksperimen) dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali pengulangan yaitu: Minas tanpa pasteurisasi (kontrol), Minas yang dipasteurisasi dengan suhu 77 0C selama 15 menit dan penyimpanan pada suhu ruang dan suhu dingin (refrigerator) dengan parameter pengamatan Angka Kapang/Khamir (AKK), Total Mikroba/TPC (Total Plate Count), pH (Potensial Hydrogen), Total Asam Tertitrasi (TAT) dan hedonik. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis sidik ragam dan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Rate). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pasteurisasi pada penyimpanan suhu dingin (refrigerator) merupakan perlakuan terbaik untuk meningkatkan daya simpan dan mutu minuman khas Sinjai (Minas).
Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian Terhadap Mutu Biji Salak (Salacca Zalacca) Dalam Pembuatan Minuman Bubuk Biji Salak Syamsurijal Syamsurijal; Amirah Mustarin; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.22870

Abstract

This study aims to determine the effect of temperature and roasting time on the quality of salak (Salacca zalacca seeds) in making Salak seed powder drink. This study used a completely randomized design (CRD) factorial pattern with several temperature treatments 100°C, 125°C, and 150°C and time variations of 5 minutes, 10 minutes, and 15 minutes with a combination of 9 treatments and in triplicates giving the total treatment of 27.The data were analyzed using Analysis of Variety (ANOVA) continued with the Duncan test The results showed that roasting temperature and roasting time had a significant effect on moisture content, ash content, protein content, carbohydrate content, and organoleptic characteristics (color, aroma, taste) of salak seed powder. The roasting time of 15 minutes at 150°C is the best treatment for obtaining the best moisture content, carbohydrate content, and organoleptic characteristics (color, aroma, taste) of salak seed powder, while the most protein content and ash content are found in roasting time of 5 minutes at 100°C.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap mutu biji salak (Salacca zalacca) dalam pembuatan minuman bubuk biji salak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dimana terdapat beberapa perlakuan suhu yakni 100°C, 125°C, dan 150°C serta variasi waktu yakni 5 menit, 10 menit, dan 15 menit dengan kombinasi perlakuan sebanyak 9 buah dengan masing-masing pengulangan 3 kali sehingga total perlakuan adalah 27 buah. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan analisa sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan suhu dan lama penyangraian berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar karbohidrat, dan organoleptik (warna, aroma, rasa) bubuk biji salak. Perlakuan lama penyangraian 15 menit dan suhu 150°C adalah perlakuan terbaik terhadap nilai kadar air, kadar karbohidrat, serta nilai organoleptik bubuk biji salak, sedangkan untuk kandungan protein dan kadar abu terbanyak terdapat pada lama penyangraian 5 menit suhu 100°C. 
Keanekaragaman Makrozoobentos dan Analisis Kualitas Air di Waduk Bili-bili Kabupaten Gowa M. Ahmad Efendi; Subari Yanto; Patang Patang
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.25111

Abstract

Bili-bili dam is the largest dam in South Sulawesi and is located in Gowa Regency. This study aims to analyze the diversity of macrozoobenthos in freshwater waters in the Bili-bili Reservoir, Gowa Regency and evaluate the water quality in the Bili-bili Reservoir in accordance with the water quality standards requirements of PP RI Number 82 of 2001 concerning Water Quality Management and Water Pollution Control. This research was conducted in March – April 2021, carried out in the village of Bili-Bili, Gowa Regency and sampling was carried out at three stations with ex situ and in situ methods. The data analysis technique used in this research is the diversity index, uniformity index and dominance index. The results showed that the macrozoobenthic diversity index value ranged from 2.04 - 2.22 and was classified in the medium category, the macrozoobenthos uniformity index ranged from 0.94 - 0.97 and belonged to the high category and the macrozoobenthos dominance index ranged from 0.12 - 0. ,14 and belongs to the low category. Furthermore, the results of the analysis of water quality parameters in the Bili-bili Reservoir, Gowa Regency, show that it is still at the threshold of class I - IV water quality standards when compared with the requirements of water quality standards based on PP NO. 82 of 2001 where the temperature parameters ranged from 28oC - 29oC, pH ranged from 7.4 - 7.7 and DO ranged from 6.89 - 6.94. Bendungan Bili-bili adalah bendungan terbesar yang terdapat di Sulawesi-Selatan serta terletak di Kabupaten Gowa. Penelitian ini bertujuan mengetahui keanekaragaman makrozoobentos di perairan air tawar di Waduk Bili-bili Kabupaten Gowa dan  untuk mengetahui kualitas air di Waduk Bili-bili apakah sesuai dengan syarat baku mutu air PP RI Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan  Kualitas  Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret – april 2021, dilakukan di desa bili-bili kabupaten gowa dan pengambilan sampel dilakukan pada tiga stasiun dengan metode ex situ dan in situ. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Hasil penelitian menunjukkan nilai indeks keanekaragaman makrozoobentos berkisar antara 2,04 - 2,22 dan tergolong dalam kategori sedang, indeks keseragaman makrozoobentos berkisar antara 0,94 - 0,97 dan tergolong pada kategori tinggi serta indeks dominansi makrozoobentos berkisar antara 0,12 - 0,14 dan tergolong dalam kategori rendah. Selanjutnya, hasil analisis parameter kualitas air yang terdapat di Waduk Bili-bili Kabupaten Gowa menunjukkan masih pada ambang batas baku mutu air kelas I - IV Bila dibandingkan dengan syarat standar mutu air berdasarkan PP NO. 82 tahun 2001 dimana parameter suhu berkisar antara 28oC - 29oC, pH berkisar antara 7,4 - 7,7 dan  DO berkisar antara 6,89 - 6,94.
Pengaruh Jenis Kemasan Dan Lama Waktu Penyimpanan Pada Suhu Ruang Terhadap Mutu Bubuk Bawang (Allium Cepa Var Aggregatum L) Andy Hermawan; Husain Syam; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.20105

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan berbagai jenis kemasan pada suhu ruang terhadap mutu bubuk bawang merah goreng selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor yaitu jenis kemasan dan lama penyimpanan dengan 3 kali ulangan untuk setiap perlakuan. Bubuk bawang merah disimpan pada 5 jenis kemasan yaitu botol kaca, plastik PE, plastik PP, aluminium foil, dan kertas. Analisis yang dilakukan berupa, kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar karbohidrat dan organoleptik diuji pada 0 hari, 10 hari dan 20 hari. Data hasil penelitian diuji dan dianalisis menggunakan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) setelah itu dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai jenis kemasan dan lama waktu penyimpanan sangat berpengaruh nyata terhadap mutu produk seperti kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar karbohidrat dan uji organoleptik. Perlakuan terbaik yang dilakukan pada penelitian 20 hari adalah kemasan aluminium foil dengan jumlah kadar air (8.04% – 10.47%), kadar abu (3.10% - 3.62%), kadar protein (10.00% - 9.00%), kadar karbohidrat (68.40% - 67.64%) dan organoleptik, warna (4.08 – 3.69), tekstur (3.97 – 3.53), aroma (3.97 – 3.65), dan rasa (4.08 – 3.70).This study was to determine the effect of using various types of packaging at room temperature on the quality of fried shallot powder during the storage process. This study used a completely randomized design (CRD)factorial pattern with two factors, namely the type of packaging and storage time with 3 replications for each treatment. Shallot powder is stored in 5 types of glass bottles, PE plastic, PP plastic, aluminum foil, and paper. Analysis carried out  of water content, ash content, protein content, carbohydrate content and organoleptic were tested at 0 days, 10 days and 20 days. The data of the research examined and analyzed using Analysis of Variety (ANOVA) and continued with the Duncan test. The results showed that various types of packaging and length of storage time had a significant effect on product quality such as water content, ash content, protein content, carbohydrate content and organoleptic tests. The best treatment carried out in the 20-day study was aluminum foil packaging with a total moisture content of(8.04% - 10.47%), ash level (3.10% - 3.62%), protein level (10.00% - 9.00%), carbohydrate level (68.40% - 67.64%). ) and organoleptic, color (4.08 - 3.69), texture (3.97 - 3.53), aroma (3.97 - 3.65), and taste (4.08 - 3.70).
Keefektifan Cendawan Lecanicillium lecanii Mengendalikan Larva Spodoptera litura Fabricius Efrin Firmansyah; Siti Nurhidayah; Sendi Selpiansah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.42819

Abstract

Penggunaan insektisida masih dijadikan sebagai metode andalan dalam mengendalikan S. litura yang menyerang berbagai tanaman budidaya. Di sisi lain terdapat banyak metode pengendalian yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan pemanfaatan agens hayati berupa entomopatogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan cendawan Lecanicilium lecanii terhadap larva S. litura pada skala laboratorium. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2019 sampai dengan April 2020 di Laboratorium Satuan Pelayanan BPTPH Wilayah V Tasikmalaya. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 taraf perlakuan diantaranya 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 g L-1 yang diulang empat kali sehingga terdapat 24 unit percobaan.  Adapun variabel yang diamati adalah mortalitas dan konsumsi pakan serta perubahan fisik larva. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 25 g L-1 merupakan perlakuan paling efektif yang mengakibatkan mortalitas larva S. litura sebesar 70% dengan konsumsi pakan larva terendah sebanyak 0.25 gInsecticides are still used as a main  method in controlling S. litura. On the other hand, many control methods can be used, one of which is the use of biological agents in the form of entomopathogens. This study aimed to determine the effectiveness of the fungus Lecanicilium lecanii against S. litura larvae on a laboratory scale. This research was carried out from December 2019 to April 2020 at the BPTPH Service Unit Region V Tasikmalaya Laboratory. The design was a completely randomized (CRD) with 6 treatment levels 0, 5, 10, 15, 20, and 25 g L-1. The variables observed were mortality, feed consumption as well as physical changes of larvae. The results showed that L6 treatment was the most effective treatment, resulting in larval mortality of 70% with the lowest larval feed consumption of 0.25 g.
Modifikasi Alat Tanam Benih Langsung (Atabela) Sistem Semi Otomatis Untuk Tanaman Padi (Oryza Sativa L) Asis Asis; Andi Sukainah; Lahming Lahming
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.19333

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian modifikasi atau rakayasa yang bertujuan untuk mengetahui proses perancangan dan kinerja alat yang dihasilkan. Perancangan  alat  terdiri   dari   beberapa   mekanisme   perancangan diantaranya terdiri dari dua tahapan yaitu komponen mekanik dan komponen sistem kontrol. Data penelitian diproleh dari hasil pengujian secara manual dan menggunkan alat. Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan statistik deskriptif. Hasil pengujian diperoleh efisiensi penanaman manual menghasilkan rata-rata waktu 4.33 detik tiap baris dengan empat lubang penanaman, jarak tanam memilik rata-rata 28,3 cm, jumlah benih yang jatuh tiap lubang yaitu 16.1 dan benih yang tidak tertanam 975 gram dari sampel 1000 gram. Penanaman dengan menggunakan alat  menghasilkan rata-rata waktu 1 detik tiap baris dengan empat lubang penanaman, jarak tanam memilik rata-rata 20 cm, jumlah benih yang jatuh tiap lubang yaitu 14.4 dan benih yang tidak tertanam 970 gram dari sampel 1000 gram. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penanaman manual dan menggunakan alat, perlakuan yang terbaik yaitu dengan menggunakan alat yang mana dari segi waktu, jarak tanam dan jumlah benih yang jatuh pada setiap lubang penanaman lebih efisien dan efektif.This research is a modification or engineering research that aims to determine the design process and the performance of the resulting tool. The design of the tool consists of several design mechanisms including two stages, namely mechanical components and control system components. Research data obtained from the results of testing manually and using tools. The data analysis technique was carried out qualitatively with descriptive statistics. The test results obtained that the efficiency of manual planting produces an average time of 4.33 seconds per row with four planting holes, the planting distance has an average of 28.3 cm, the number of seeds that fall in each hole is 16.1 and 975 grams of seeds that are not planted from a sample of 1000 grams. . Planting using a tool produces an average time of 1 second per row with four planting holes, the average spacing is 20 cm, the number of seeds that fall per hole is 14.4 and 970 grams of unplanted seeds from a sample of 1000 grams. The results of this study indicate that manual planting and using tools, the best treatment is to use a toolwhich in terms of time, spacing and number of seeds that fall in each planting hole is more efficient and effective.
Potensi Tape Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) sebagai Bahan Baku Minuman Probiotik Emi Mastura; Muhammad Rais; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.26499

Abstract

Saluran pencernaan akan rentan terkena berbagai macam penyakit apabila terlalu sering mengonsumsi makanan rendah serat dan tinggi lemak. Mengonsumsi minuman probiotik merupakan salah satu cara untuk menghidari terjadinya masalah pencernaan. Pada penelitian ini, minuman probiotik dibuat dari sari tape ubi jalar ungu yang difermentasi menggunakan Lactobacillus casei. Riset ini bertujuan untuk mengetahui potensi tape ubi jalar ungu sebagai minuman probiotik. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan penambahan L. casei yaitu K (0%), A (2%), B (4%) dan C (6%) serta 3 kali ulangan. Hasil riset menunjukkan, perlakuan terbaik yaitu penambahan L. casei 6% dengan total BAL 9.42 Log cfu/ml, ALT 9.53 Log cfu/ml, nilai pH 3.93, total asam 0.43%, antosianin 64.71% dan antioksidan 65.70%. Hasil uji organoleptik warna 2.97 (agak suka), aroma 2.99 (agak suka) dan rasa 2.35 (tidak suka). Nilai evaluasi menunjukkan bahwa minuman sari tape ubi jalar ungu berpotensi dikembangkan sebagai minuman probiotik.The digestive tract will be susceptible to various kinds of diseases if eat too often low-fiber and high-fat foods. Consuming probiotic drinks is one way to avoid digestive problems. In this study, a probiotic drink was made from purple sweet potato tape fermented using Lactobacillus casei. This research aims to determine the potential of purple sweet potato tape as a probiotic drink. The method used was Completely Randomized Design (CRD) with 4 additional treatments of L. casei, namely K (0%), A (2%), B (4%) and C (6%) and 3 replications. The results showed that the best treatment was the addition of 6% L. casei with a total LAB of 9.42 log cfu/ml, ALT 9.53 log cfu/ml, pH value 3.93, total acid 0.43%, anthocyanins 64.71% and antioxidants 65.70%. The results of the organoleptic test were 2.97 (slightly like), aroma 2.99 (slightly like) and taste 2.35 (dislike). The evaluation value shows that purple sweet potato tape drink has the potential to be developed as a probiotic drink.
Fermentasi Biji Kopi Robusta (Coffea canephora) menggunakan Aspergillus niger dalam Upaya Menurunkan Kandungan Kafein A.Mughni Sani; Andi Sukainah; Mohammad Wijaya
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.32772

Abstract

Kopi adalah komoditas pertanian yang diminati masyarakat, namun kopi mengandung kafein yang kurang baik bagi kesehatan. Pengurangan kandungan kafein dalam biji kopi dapat dilakukan melalui proses fermentasi.  Tujuan penelitian ini yaitu menurunkan kandungan kafein pada biji kopi dengan cara fermentasi menggunakan A. niger. Sistem yang diterapkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri antara lain menambahkan A.niger sebanyak 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dan 0% sebagai kontrol. Pengamatan dilakukan saat fermentasi dengan melakukan analisis angka lempeng total (ALT), total asam tertitrasi dan pH cairan fermentasi, sedangkan biji kopi yang telah dikeringkan dianalisis kadar air dan kadar kafein. Analisis data memanfaatkan aplikasi SPSS Versi 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi A. niger berpengaruh nyata terhadap ALT cairan fermentasi, nilai pH cairan fermentasi dan kadar kafein. Perlakuan terbaik yaitu dengan penambahan A. niger konsentrasi 5% dengan nilai ALT 10.8 Log cfu/ml, nilai pH 5.25 dan kadar kafein sebesar 2,77%.Coffee is an agricultural commodity that people are interested in, but coffee contains caffeine which is not good for health. Reducing the caffeine content in coffee beans can be done through the fermentation process. The purpose of this study was to reduce the caffeine content in coffee beans by fermentation using A. niger. The system applied was a Completely Randomized Design (CRD) which consisted of adding A.niger as much as 1%, 2%, 3%, 4%, 5% and 0% as a control. Observations were made during fermentation by analyzing the total plate number (ALT), total titrated acid and pH of the fermented liquid, while the dried coffee beans were analyzed for water content and caffeine content. Data analysis used SPSS Version 22 application. The results showed that the addition of A.niger concentration significantly affected the ALT of the fermented liquid, the pH value of the fermented liquid and the caffeine content. The best treatment was the addition of A.niger with a concentration of 5% with an ALT value of 10.8 Log cfu/ml, a pH value of 5.25 and a caffeine content of 2.77%.
Optimasi dan Karakterisasi Pektinase dari Isolat Bakteri Asam Laktat Asal Fermentasi Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) A. Dwi Asri Yanti; Jamaluddin Jamaluddin; Andi Sukainah
Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 9, No 1 (2023): Februari
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jptp.v9i1.34584

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isolat Bakteri Asam Laktat (BAL) pektinolitik yang terlibat dalam fermentasi biji kopi robusta, pengaruh waktu inkubasi terhadap aktivitas BAL pektinolitik serta karakterisasi pH dan suhu enzim pektinase ekstraseluler. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan termasuk penelitian eksperimen model Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian yang dilakukan meliputi seleksi BAL pektinolitik, penentuan waktu inkubasi optimum, pH, dan suhu optimum enzim pektinase. Isolat BAL yang dihasilkan dari fermentasi spontan biji kopi robusta ditumbuhkan pada media agar yang mengandung pektin untuk mendapatkan isolat BAL dengan kemampuan pektinolitik tertinggi. Isolat BAL pektinolitik terpilih diinkubasi pada rentan interval 0, 24, 48, 72, 96, dan 120 jam untuk mengetahui waktu inkubasi optimum serta melakukan ekstraksi enzim. Enzim yang dihasilkan kemudian dilakukan pengujian karakterisasi untuk menentukan pH maupun suhu optimumnya. Karakterisasi enzim dilakukan pada pH 3, 3.5, 4, 4.5, 5, 5.5, dan 6 dengan suhu 35oC; 40oC; 45oC; 50oC; 55oC dan 60oC. Hasil menunjukkan bahwa 6 isolat BAL indigenus yang diuji bersifat pektinolitik. Isolat yang menghasilkan pektinolitik tertinggi yaitu isolat BT48I1 dengan diameter zona bening 5.67 mm. Waktu inkubasi optimum selama 48 jam dengan nilai spesifikasi enzim 158.43 U/ml, pH optimum pada kisaran pH 3.5 (10.0511 U/ml) dengan suhu 40-45oC dan nilai kemurnian enzim yaitu 10.085 U/mg dan 10.087 U/mg.This study aims to determine the isolates of pectinolytic Lactic Acid Bacteria (LAB) involved in the fermentation of robusta coffee beans, the effect of time interaction on pectinolytic LAB activity and characterization of pH and temperature of extracellular pectinase. This type of research is descriptive and includes experimental research with Completely Randomized Design (CRD) model. The research includes the selection of pectinolytic LAB, determining the optimum incubation time, pH, and temperature of the optimum pectinase enzyme. LAB isolates produced from spontaneous fermentation of robusta coffee beans were grown on agar media containing pectin to obtain LAB isolates with the highest pectinolytic ability. Selected pectinolytic LAB isolates were incubated at intervals of 0, 24, 48, 72, 96, and 120 hours to determine the optimal incubation time and perform enzyme extraction. The enzymes produced were then subjected to characterization tests to determine the optimum pH and temperature. Enzyme characterization was carried out at pH 3, 3.5, 4, 4.5, 5, 5.5, and 6 with a temperature of 35oC; 40oC; 45oC; 50oC; 55oC and 60oC. The result showed that 6 indigenous LAB isolates tested were pectinolytic. The isolate that produced the highest pectinolytic was BT48I1 isolate with a clear zone diameter of 5.67 mm. The optimum storage time was 48 hours with the enzyme specification value of 158.43 U/ml, the optimum pH was in the range of pH 3.5 (10,0511 U/ml) with a temperature of 40-45oC and the enzyme purity values were 10,085 U/mg and 10,087 U/mg

Page 1 of 2 | Total Record : 13