cover
Contact Name
suhartini
Contact Email
tiensahmad1@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
direktorat@poltekkesbanten.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan)
ISSN : 23561718     EISSN : 26852195     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal ini menggambarkan Media informasi kesehatan scopenya meliputi; keperawatan, kebidanan, analis kesehatan.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2017): November" : 11 Documents clear
PENDAMPINGAN IBU NIFAS MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI DI TANGERANG Erna Mesra; Tuti Resnawati; Ermawati Dalami
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.577 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.77

Abstract

Air Susu Ibu adalah makanan terbaik bagi bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan pada bayi berumur 0-6 bulan. Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu maupun bayinya. Manfaat memberikan ASI bagi ibu menjalin kasih sayang dan mengurangi perdarahan pasca melahirkan, mempercepat pemulihan ibu, menunda kehamilan, mengurangi risiko terkena kanker payudara, dan merupakan kebahagiaan bagi ibu (Depkes RI, 2011). Teknik menyusui cara memberikan ASI pada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Praktik menyusui dilakukan dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Tujuan untuk mengetahui pengaruh pendampingan ibu nifas terhadap kemampuan praktik pemberian ASI Jenis penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan Statistik Group Comparison pre dan post-test. Hasil Ada Perbedaan signifikan pengetahuan ASI sebelum dan sesudah pendampingan pada kelompok intervensi didapatkan mean 16,89 dan t test 13,116 dan p value 0.000. Perbedaan keterampilam praktik pemberian ASI secara signifikan sebelum dan sesudah pendampingan mean 12,00 dan t test 3,851, p value 0,000 ada perbedaan signifikan kemampuan praktik pada kelompok intervensi Saran: bidan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui penyuluhan tentang persiapan menyusui sejak pasca melahirkan untuk menyusui bayi dan dipastikan memberikan ASI Ekslusif pada bayi sampai umur 2 tahun
ANEMIA PADA KEHAMILAN SEBAGAI FAKTOR RISIKO PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT Oktaviani Oktaviani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.035 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.78

Abstract

Anemia merupakan salah satu faktor risiko perdarahan postpartum. Perdarahan postpartum jika tidak tertangani dengan baik, kasus ini meningkatkan kematian maternal. Berdasarkan data ruang kebidanan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, jumlah kasus tahun 2010 berjumlah 15 kasus mengalami peningkatan menjadi 40 kasus pada tahun 2011, tahun 2012 berjumlah 34 kasus, dan tahun 2013 jumlah 24 kasus dan tahun 2014 berjumlah 18 kasus. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan anemia pada kehamilan dengan perdarahan postpartum. Rancangan penelitian ini case control. Sampel kasus penelitian ini adalah ibu bersalin dengan diagnosa perdarahan postpartum berjumlah 44 responden. Kelompok kontrol adalah ibu bersalin yang tidak mendapatkan diagnosa perdarahan postpartum berjumlah 44 responden. Analisis univariat dengan distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan anemia pada kehamilan (p=0,00) ada hubungan bermakna dengan perdarahan postpartum. Variabel lain usia ibu (p=0,02), paritas (p=0,00), retensio plasenta (p=0,00) dan induksi persalinan (p=0,00) ada hubungan bermakna dengan perdarahan postpartum. Spasing (p=0,23) dan riwayat perdarahan postpartum (p=0,31) tidak ada hubungan dengan perdarahan postpartum. Simpulan anemia pada kehamilan ada hubungan bermakna dengan perdarahan postpartum. Usia ibu, paritas, retensio plasenta dan induksi persalinan faktor lain berhubungan dengan perdarahan postpartum.
PENGARUH METODE CERAMAH DAN DISKUSI DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA SISWA SMP ARRAHMAN KOTA TANGERANG 2014 Wasludin Wasludin
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.444 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.79

Abstract

Sasaran strategis Kemenkes tahun 2010 – 2014 yaitu menurunnya prevalensi HIV pada penduduk usia 15-49 tahun menjadi <0,5%, meningkatnya persentase penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV-AIDS dari 65% menjadi 95%, dan meningkatnya jumlah penduduk usia 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan tes HIV dari 300.000 menjadi 700.000. Kondisi tahun 2011, data–data menunjukan epidemi jalan terus dengan sangat cepat, pengetahuan masyarakat masih rendah, layanan kurang optimal, cakupan masih rendah, dan akses masyarakat terbatas. Tujuan Penelitian adalah Ingin mengetahui metode yang lebih baik dan cocok untuk menyampaikan edukasi tentang HIV/AIDS kepada siswa sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan pendekatan rancangan eksperimental ulang (pre test-post test controle group design), yaitu subjek dibagi 2 kelompok, pada masing-masing kelompok dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS meningkat antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan baik dengan metode ceramah maupun dengan metode diskusi. Nilai rata-rata pengetahuan dengan metode ceramah lebih tinggi dibadingkan dengan nilai rata-rata pengetahuan dengan metode diskusi. Hasil uji statistik diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah (p=0,000), ada perbedaan yang signifikan antara nilai pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan metode diskusi (p=0,003), dan ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata pengetahuan responden antara metode ceramah dan metode diskusi (p=0,000). Kesimpulan : Ada perbedaan yang signifikan nilai rata-rata pengetahuan responden antara metode ceramah dan metode diskusi (p=0,000).
HUBUNGAN ANTARA SUMBER INFORMASI, PENGETAHUAN DAN PERILAKU IBU DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KRAMATWATU KABUPATEN SERANG TAHUN 2017 Jumiati Jumiati; Umalihayati Umalihayati
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.319 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.80

Abstract

Pneumonia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada Balita. Menurut sumber Ditjen P2P Kemenkes RI tahun 2017 ditemukan jumlah kasus Pneumonia pada Balita sebesar 57,84% atau 503.738 Balita dari target penemuan kasus pneumonia pada balita sebanyak 870.893 orang, sedangkan di Propinsi Banten ditemukan jumlah kasus Pneumonia pada Balita sebesar 57,84% atau 503.738 Balita dari target penemuan kasus pneumonia pada balita sebanyak 870.893 orang. Tahun 2015 di Puskesmas Kramatwatu ditemukan balita dengan pneumonia sebanyak 1.725 balita (19,4%) dari jumlah keseluruhan balita yaitu 8.894 jiwa Balita dan dan yang mendapatkan penanganan kasus sebesar 438 balita (25,4%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perilaku hidup sehat ibu yang menjadi faktor dominan terhadap resiko kejadian ISPA Pneumonia pada Balita di Wilayah Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun 2016. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah observational analytic dengan rancangan penelitian case control study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun 2016. Sampel penelitian ini terdiri dari kelompok kasus 110 dengan balita yang menderita ISPA Pneumonia dan kelompok control 110 Balita yang tidak menderita ISPA Pneumonia. Uji coba instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuisioner dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Pengolahan data dilakukan dengan cara Editing, scoring, coding dan Tabulating dengan menggunakan analisa data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil Penelitian Univariat didapatkan Balita yang mengalami Pneumonia 48,4% , ibu dengan pengetahuan yang rendah 24,2%, ibu yang belum terpapar informasi tentang Pneumonia 32,6% dan Ibu yang memiliki Perilaku tidak sehat 41,1%. Sedangkan analisis Bivariat diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara Sumber Informasi, Pengetahuan, Perilaku Ibu dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di wilayah Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun 2017. Saran yang dapat disampaikan untuk menurunkan angka kejadian Pneumonia pada Balita yaitu memberikan informasi tentang penyakit Pneumonia pada Balita melalui penyuluhan di Posyandu, Puskesmas ,Pengajian atau kegiatan lain yang ada di masyarakat.
UJI DAYA HAMBAT AIR PERASAN BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI SECARA IN VITRO Wawan Sofwan Zaini; Shufiyani Shufiyani
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (907.166 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.81

Abstract

Sejak dulu, masyarakat Indonesia telah menggunakan tanaman obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi penyakit yang secara turun temurun diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penggunaan obat tradisional dinilai lebih aman dan memiliki efek samping yang relatif kecil daripada obat modern.(2) Salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai obat tradisional adalah buah pare (Momordica charantia L.) yang lazimnya dijadikan sebagai makanan, namun saat ini telah banyak digunakan sebagai antihelmintik, antimalaria, dismenore, pengobatan untuk eksim, sakit tenggorokan, abses, dan penyakit infeksi.(3 Tujuan dari penelitian ini yaitu nntuk mengetahui daya hambat air perasan buah pare terhadap pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli. dan menentukan nilai Uji Daya Hambat Minimum air perasan buah pare yang masih bisa menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli. Desain Penelitian menggunakan Eksperimental Laboratorium. Subyek penelitian adalah buah pare jenis lokal dan impor. Bakteri uji yang digunakan adalah S.aureus dan E.coli . Sampel : air perasan buah pare dengan konsentrasi 100%, 75%, 50%, dan 25% masing-masing sebanyak 5 ml. Waktu penelitian diperkirakan memerlukan 4 minggu.’ Hasil penelitian menunjukkan: Air perasan buah pare dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus tetapi tidak mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan E.coli, Air perasan buah pare (Momordica charantia L.) dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan konsentrasi minimum 25% dalam waktu kontak 30 menit. Setelah melakukan penelitian maka, beberapa rekomendasi saran yang dapat diajukan adalah Dapat dilakukan penelitian lanjutan untuk pemeriksaan Ekstrak buah Pare dan dapat dilakukan penelitian dengan metode cakram.
HIDROTERAPI DAPAT MENURUNKAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS CIPONDOH KOTA TANGERANG Kusniawati Kusniawati; Parta Suhanda
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.808 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.82

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. Upaya lain yang dapat dilakukan dalam manajemen hipergikemi adalah terapi alternatif dan komplementer/Complementary and Alternative Medicine (CAM). Salah satu terapi komplementer yang dapat dilakukan dalam manajemen hiperglikemi pada penderita DM tipe 2 adalah hidroterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh hidroterapi terhadap kadar gula darah sewaktu penderita DM tipe 2 di Puskesmas Cipondoh Kota Tangerang. Desain penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan control group design with pretest and posttest, teknik pengambilan sampel purposive sampling, jumlah total sampel 60 responden terdiri dari 30 responden kelompok kontrol dan 30 responden kelompok intervensi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung kadar gula darah. Analisis stastistik menggunakan uji t independent. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata kadar gula darah sewaktu sesudah dilakukan tindakan hidroterapi pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi (p=0.0001), oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hidroterapi dapat menurunkan kadar gula darah sewaktu pasien DM tipe 2. Hidroterapi dapat digunakan sebagai manajemen hiperglikemi pada penderita diabetes melitus.
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES INVOLUSI UTERUS PADA MASA NIFAS DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDALA KABUPATEN LEBAK PROPINSI BANTEN TAHUN 2016 Ninik Wahyuni; Lisa Nurlatifah
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.243 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.83

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia akibat perdarahan post partum mempunyai peringkat tertinggi. Wilayah kerja Puskesmas Mandala masih terjadi kasus subinvolusi uterus akibat kurangnya pengetahuan ibu nifas tentang proses involusi uterus. Setelah persalinan, kondisi tubuh ibu secara anatomi akan mengalami perubahan, salah satunya adalah kembalinya rahim pada ukuran semula. Proses ini disebut dengan involusi uterus (Ambarwati, 2010). Penelitian penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses involusi uterus selama masa nifas di wilayah kerja puskesmas Mandala Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Jenis Penelitian yang digunakan observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, dengan analisis Data Univariat, bivariat dan multivariat, sample penelitian sebanyak 47 orang. Hasil penelitian dari analisis univariat berdasarkan proses laktasi masih ditemukan ibu nifas yang memberikan laktasi kurang baik sebanyak 13 orang (27,7%), mobilisasi terbatas sebanyak 6 orang (12,8%), menu tidak seimbang sebanyak 4 orang (8,5%), sebagian besar ibu nifas telah melahirkan anak lebih dari satu kali (multipara) sebanyak 29 orang (61,7%), ibu nifas yang mengalami involusi yang tidak normal sebanyak 4 orang (8,5%). Untuk hasil analisis bivariate variable laktasi, mobilisasi dan nutrisi, Secara bivariat diperoleh rata–rata P Value = kurang dari 0,05 (P<α) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan dan sedangkan yang tidak berhubungan adalah paritas dengan hasil P Value = lebih dari 0,05 (P>α). Hasil analisis multivariate keempat variabel independen tidak signifikan memberikan pengaruh pada variable dependen dengan nilai p > 0,05. Faktor-faktor yang berhubungan dengan involusi uterus pada ibu nifas adalah laktasi, mobilisasi dan nutrisi, dan yang tidak berhubungan adalah paritas. analisis multivariate dari keempat variable yaitu (laktasi, mobilisasi, nutrisi, dan paritas ) ternyata tidak ada pengaruh signifikan dengan involusi uterus.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KLINIK RB BD. SUNDARI TAHUN 2017 Sri Susanti; Ika Apriyanti
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.191 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.84

Abstract

Capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan yaitu sebesar 80%. Berdasarkan laporan SDKI tahun 2012 pencapaian ASI eksklusif adalah 42%. Sedangkan, berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2013, cakupan pemberian ASI 0-6 bulan hanyalah 54,3% (Pusdatin, 2015). Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pemberian ASI Eksklusif di Indonesia adalah belum semua tempat kerja menyediakan ruang ASI, budaya memberikan makanan prelaktal, memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar, menghentikan pemberian ASI karena bayi atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin mencoba susu formula. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti terhadap 10 ibu yang memiliki bayi, 6 orang yang tidak memberikan ASI Ekslusif dengan berbagai macam alasan. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Ekslusif di Klinik RB Bd. Sundari Tahun 2017. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan menggunakan teknik Accidental Sampling dan yang digunakan data primer serta metode pengumpulan data adalah dengan menyebarkan Questionare pada responden Selanjutnya akan dibagikan kepada ibu yang memiliki bayi 6-9 bulan yang melakukan kunjungan di RB bidan sundari. dengan jumlah sampel 88 responden. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian analisa univariat didapatkan masi ditemukan responden yang tidak memberikan ASI Ekslusif sebesar 10,2%. Sedangkan hasil analisa bivariatnya terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (0,04) dan dukungan tenaga kesehatan (0,03) dengan perilaaku ibu dalampemberian asi ekslusif di RB sundari tahun 2017. Dan tidak terdapat hubungan yang bermakna anatara kesiapaan saat hamil (1,00) dan dukungan keluarga dengan p value (1,00). Diharapkan Masih perlunya meningkatkan upaya promosi kesehatan terutama mengenai pemberian ASI eksklusif secara intensif melalui komunikasi langsung baik pada ibu hamil dan menyusui dengan melibatkan suami, keluarga, tokoh masyarakat,perawat dan bidan tentang pentingnya pemberian ASI.
GERAKAN REMAJA SETIA (SEHAT TANPA ANEMIA) DAPAT PENCEGAH ANEMIA PADA REMAJA Desmon Wirawati; Astuti Yuni Nursasi; Sigit Mulyono
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.202 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.85

Abstract

Anemia remaja umumnya terjadi karena kurangnya konsumsi makanan mengandung zat besi karena mempertahankan body image untuk berpenampilan ideal. Masalah anemia yang tidak diatasi akan berdampak pada prestasi belajar di sekolah dan bagi remaja putri, anemia akan mempengaruhi fungsi reproduksinya. Masalah anemia yang ditemukan pada remaja putri perlu penanganan yang serius. Praktik Spesialis Keperawatan Komunitas menuntut perawat untuk dapat memberikan solusi pennyelesaian masalah dan pencegahan anemia remaja melalui “Gerakan Remaja SeTiA”. Kegiatan ini merupakan suatu bentuk intervensi pencegahan dan penyelesaian masalah anemia pada remaja di SMP X Kota Depok Jawa Barat. Gerakan Remaja SeTiA memberikan hasil yang positif dengan bukti dapat meningkatkan rata-rata kadar hemoglobin pada remaja dengan nilai rata-rata hemoglobin pemeriksaan awal 11.42 dan akhir adalah 15.15, nilai p = 0,019. Nilai ini lebih kecil dari 5%, sehingga disimpulkan terjadi kenaikan hemoglobin. Intervensi “Gerakan Remaja SeTiA” diharapkan dapat diterapkan di berbagai sekolah.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG BENCANA BANJIR TERHADAP KESIAPSIAGAAN DALAM KESEHATAN PADA MASYARAKAT RW 05 RT 01 DAN RT 03 KELURAHAN GONDRONG KOTA TANGERANG Lindawati Lindawati; Wasludin Wasludin
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 4 No 2 (2017): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.809 KB) | DOI: 10.36743/medikes.v4i2.86

Abstract

Secara geografis Indonesia terletak pada wilayah yang rawan terhadap bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, letusan gunung berapi dan banjir. Pemukiman masyarakat RW 05 RT 03 dan 01 Kelurahan Gondrong Kota Tangerang merupakan daerah yang paling parah bila terkena banjir karena berdampingan dengan sungai Angke yang bermuara dari daerah Bogor. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang bencana banjir dalam kesiapsiagaan dalam kesehatan pada masyarakat RW 05 RT 03 dan 01 Kelurahan Gondrong Kota Tangerang dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 60 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa responden yang berpengetahuan tinggi memiliki kesiapsiagaan yang siap dengan p value 0,04 artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan dimana 38 orang berpengetahuan tinggi 27 orang ( 71%) memiliki kesiapan dalam menghadapi banjir. OR 3,85 yang artinya orang berpengetahuan tinggi memiliki kesiapsiapsiagaan 4 kali dari orang yang berpengetahuan rendah.. Diharapkan bagi institusi pendidikan untuk membentuk satgas bencana banjir yang bekerjasama dengan BPBD dan masyarakat rawan banjir

Page 1 of 2 | Total Record : 11