cover
Contact Name
Dr. Rustono Farady Marta, S.Sos., M.Med.Kom
Contact Email
rustonofarady@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
phandayani@bundamulia.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi
ISSN : 25020935     EISSN : 26156423     DOI : -
Jurnal Magister Ilmu Komunikasi is an academic journal published twice annually (June-December) by Department of Communication in Master Degree of Universitas Bunda Mulia. This journal publishes original researches in multi concepts, theories, perspectives, paradigms and methodologies on postmodernism in communications studies perspective. Focus of Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi is posmodernism in communication studies perspective and the scope of journal (but not limited to) are: (1) Corporate Communication; (2) Marketing & Tourism Communication; (3) Media Studies; (4) Cultural Studies; (5) Feminism Studies; and (6) Philosophy of Communication.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019" : 6 Documents clear
PARADOXIC LANGUAGE "CEBONG-KAMPRET" IN FACEBOOK AS A MIRROR OF THE POLITICAL LANGUAGE OF INDONESIA Fabianus Fensi
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.091 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v5i02.1887

Abstract

ABSTRACTCommunication and language are two phenomena from one reality. Language is a means of expressing ways of communicating, and it reciprocally presupposes with communication. Where there is communication, language presence is demanded. Hence the language exists as a medium of communication. This study analyses the language battles of “Cebong-Kampret” on Facebook groups. Two aspects are investigated in this research: logic and ethics. The logic requires the use of language by rules. Language can be understood within the framework of rationality. Ethics requires language that creating peace rather than encouraging hatred. How is the language contested in the battle of “Cebong Kampret” on Facebook? Facebook is a web-based media technology that has its characteristics, such as easily accessed and reach a wider audience. Everyone can be a creator of meaning. The communication process is synchronous and encourages the user’s instant response. This characteristic carries risks. Facebook, in the political context of “Cebong-Kampret,” is paradoxical. People’s political preferences are influenced by Facebook even though the language ignores the logical-ethical language rules. The fight of language in politics is justified as far as upholding the logic and ethics. Logic language teaches the principles based on standards. Misuse of language logic makes language lose its ethical value in practice. Language ethics teaches the principles of good language, which can create peace.Keywords: Language; Logic and Ethicsl; Social Media; Paradox, PoliticsABSTRAKKomunikasi dan bahasa adalah dua fenomena dari satu kenyataan. Komunikasi menyertakan bahasa. Bahasa sebagai alat mengekspresikan berbagai cara berkomunikasi. Bahasa dan komunikasi saling mengandaikan. Dimana terdapat kegiatan berkomunikasi bahasa dituntut kehadirannya. Bahasa hadir sebagai media ekspresi aktivitas komunikasi. Kajian ini menganalisis pertarungan bahasa kelompok “Cebong” dan “Kampret” di facebook. Dua aspek dianalisis, yaitu logika dan etika berbahasa. Logika berbahasa mensyaratkan penggunaan bahasa menurut kaidah sehingga bisa dimengerti dalam kerangka rasionalitas. Etika mensyaratkan penggunaan bahasa yang menciptakan perdamaian bukan mendorong kebencian. Apa yang terjadi dengan bahasa yang dipertarungkan “Cebong” dan “Kampret” di facebook? Facebook adalah media berbasis teknologi web. Dia memiliki karakteristik sendiri, seperti: Dapat diakses dengan mudah. Menjangkau khalayak lebih luas. Setiap orang bisa menjadi pencipta makna. Proses komunikasi berlangsung sinkronik. Mendorong respon instan penggunanya. Karakteristik ini mengandung risiko. Penggunaan facebook, dalam konteks politik “Cebong” dan “Kampret” bersifat paradoks. Preferensi pilihan politik masyarakat dipengaruhi facebook padahal bahasa yang digunakan mengabaikan aturan berbahasa secara logis-etis. Pertarungan bahasa dalam politik dibenarkan sejauh menjunjung tinggi logika dan etika berbahasa. Logika berbahasa mengajarkan prinsip berbahasa berdasarkan aturan. Penyalahgunaan logika berbahasa membuat bahasa kehilangan nilai etis dalam praktiknya. Etika berbahasa mengajar prinsip pemakaian bahasa yang baik. Bahasa yang baik menciptakan perdamaian.Kata Kunci; Bahasa; Logika dan Etika, Media Sosial, Paradoks, Politik.
TELAAH KENISCAYAAN IKLAN DI KANAL YOUTUBE SEBAGAI PERILAKU KHALAYAK DI KALANGAN MILENIAL Michael Christian
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.528 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v5i02.1890

Abstract

ABSTRACTThe act of avoiding or inevatibility perception of advertisements formed from the simple concept of leaving the room the ad is displayed to change the program channel. Internet users avoid advertisements caused by 3 (three) factors, namely internet media is intended as a media that is more oriented to a specific destination other than entertainment. The second factor is that internet users feel that regular advertisements will slow down access speeds and download processes. The third factor is advertising on the internet at any time can make users click links that appear intentionally or not. This study aims to analyze the determinants of the attitude of avoiding advertisements on Youtube. This research uses quantitative methods with SMART PLS 3.0. The research involving 100 samples found that the act of Avoiding Adverts was not directly affected by the perception of the user's goal being obstructed in enjoying the shows on Youtube and also by the user's skepticism as a moderating effect; Actions to avoid ads are influenced by the clutter of the advertisement when enjoying shows on Youtube, and previous negative experiences both directly and by using the moderation effect. As a recommendation in this study, the use of more specific sample characters (channel owners or hobbyist favourite channel lovers) can contribute more diverse results.Keywords;  inevatibility; advertising; scepticism; experience; youtube.                                                                                                                      ABSTRAKTindakan menghindari atau persepsi keniscayaan iklan terbentuk dari konsep sederhana yaitu meninggalkan ruangan yang iklan yang ditayangkan sampai kepada mengganti kanal program. Pengguna internet menghindari iklan disebabkan oleh 3 (tiga) faktor yaitu media internet lebih ditujukan sebagai media yang lebih berorientasi pada tujuan tertentu selain hiburan. Faktor kedua yaitu pengguna internet merasa iklan yang tampil secara berkala akan memperlambat kecepatan akses dan proses unduh. Faktor ketiga yaitu iklan di internet sewaktu-waktu dapat membuat pengguna mengklik tautan yang muncul secara sengaja atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan sikap tindakan menghindari iklan di Youtube. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan Structural Equation Modelling – Partial Least Square dengan menggunakan SMART PLS 3.0. Penelitian yang melibatkan 100 sampel ini menemukan bahwa tindakan menghindari Iklan tidak dipengaruhi secara langsung oleh persepsi terhambatnya tujuan pengguna dalam menikmati tayangan yang ada di Youtube dan juga dengan sikap skeptis pengguna sebagai efek pemoderasi; Tindakan menghindari Iklan dipengaruhi oleh kesemrawutan iklan yang ada pada saat menikmati tayangan yang ada di Youtube, dan pengalaman negatif sebelumnya baik secara pengaruh langsung maupun dengan menggunakan efek moderasi.  Sebagai rekomendasi dalam penelitian ini, penggunaan karakter sampel yang lebih spesifik (pemilik kanal atau penikmat kanal favorit hobi) bisa memberikan kontribusi hasil yang lebih beragam.Kata Kunci; keniscayaan; iklan; skeptisisme; pengalaman; youtube.
MENELISIK SIASAT CERITA DIGITAL REALITY PADA FILM READY PLAYER ONE? Jokhanan Kristiyono; Hernani Sirikit
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.414 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v5i02.1885

Abstract

ABSTRACTThis study aims to find out how factual and digital reality are depicted in film.Castells’ theory on new media is taken for the base theory, subjectivity-identity and power and knowledge by Foucault. Narrative analysis by Lacey is applied to seek answer for the research problem. The advancement of Communication Technology has enabled human beings to have freedom in imagination and make it real. Digital technology and virtual realm are enriched with emerging faked realities and identities. Film, becomes a platform for practising this kind of freedom, making fantasy feels like reality. Film Ready Player One? directed by Steven Spielberg depicts real and virtual world. This study aims to elaborate how real life and digital life are narrated and described in this film. A new identity created in The OASIS,the digital world that a place where mankind escape from reality. Units to be analysed in eight structures of analysis are story, plot, and character. Concludesis factual reality and digital reality are described well in this film, it even tends to hyper-reality. Moreover, conflict in digital world and in the future (2045) are still the same with problems in the history of mankind.Keywords; Film; Digital reality; Identities; Narrative.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana realitas faktual dan realitas digital digambarkan dalam film. Menggunakan teori new media Castells, subjektivitas dan identitas serta power dan knowledge Foucault. Penelitian film ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan metode Analisa Naratif Film (Lacey, 2017). Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuat manusia memiliki keleluasaan dalam berimajinasi dan merealisasikannya. Teknologi digital dan alam virtual semakin diperkaya dengan munculnya realitas dan identitas semu. Film, sebagai salah satu medium komunikasi massa, merupakan wadah kebebasan berimajinasi. Film Ready Player One?.Film besutan sutradara Steven Spielberg menggambarkan pergesekan antara dunia nyata dan dunia digital. Film ini menunjukkan kehidupan masyarakat moderen pada tahun 2045, dengan adanya perkembangan teknologi yang luar biasa. Suatu piranti yang mengubah manusia menjadi sangat tergantung dengan teknologi. Teknologi informasi dan komunikasi yang menciptakan dunia baru yaitu dunia digital. OASIS, dunia tempat pelarian manusia modern dan menciptakan identitas baru yaitu identitas virtual. Masyarakat informasi yang menciptakan realitas digital. Unit analisis story, plot, dan karakter dianalisis secara naratif dengan delapan struktur. Hasil analisis memberikan jawaban bahwa realitas nyata dan realitas digital digambarkan secara baik dalam film ini, bahkan cenderung berlebihan (hyper-reality). Selain itu, konflik di dunia digital di tahun 2045 tetap sama dengan konflik dalam sejarah manusia.Kata Kunci; Film; Digital Reality; Identitas; Naratif.
DOMINASI PATRIARKI BERBENTUK KEKERASAN SIMBOLIK TERHADAP PEREMPUAN PADA SINETRON Ghina Novarisa
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.066 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v5i02.1888

Abstract

ABSTRACTViolence that is difficult to overcome is symbolic violence because its failure does not look like ordinary struggle. Women are one of the social groups that are the object of symbolic struggle. Media content that supports symbolic making through words and communication that contain hatred against racist backgrounds or that involve sexists to hurt one's personal, ethnic, or sexual coordination.This research explain  how symbolic violence operates in the soap opera “Catatan Hati Seorang Istri” by exposing the patriarchal ideology as the dominant ideology in the soap opera. This is a qualitative research with discourse analisys by Sara Millls as the method to analyze the text, and text analysis technique along with literature study to collect the data. The concept of symbolic violence, that is used in this research, assumes that domination by men against women produce symbolic violence. The result of this research indicates “Catatan Hati Seorang Istri” showing domination of men over women in the form of (1) domination on behaelf of obligation in domestic territory, (2) domination by putting women as sexual object, and (3) domination by silencing women. But, those form of  domination causing women to fight against their rights.  Key words; Symbolic violence; dominance; patriarchi ideology; soap operas.ABSTRAKKekerasan yang sulit diatasi adalah kekerasan simbolik karena dampaknya tidak terlihat seperti kekerasan biasa. Perempuan adalah salah satu kelompok sosial yang menjadi objek kekerasan simbolik. Konten media seringkali memproduksi kekerasan simbolik melalui kata-kata dan komunikasi yang mengandung kebencian dengan latar belakang rasis atau yang bersifat seksis bertujuan melukai integritas pribadi, etnis, atau seksual seseorang. Penelitian ini membahas bagaimana kekerasan simbolik beroperasi dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri dengan membongkar ideologi patriarki sebagai ideologi dominan dalam sinetron tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana Sara Mills dan teknik pengumpulan data melalui analisis teks, serta studi literatur. Konsep kekerasan simbolik yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana dominasi yang dilakukan laki-laki terhadap perempuan melahirkan kekerasan simbolik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sinetron Catatan Hati Seorang Istri menampilkan dominasi laki-laki terhadap perempuan dalam bentuk; (1) dominasi mengatasnamakan kewajiban wilayah domestik, (2) dominasi menempatkan perempuan sebagai objek seksual, dan (3) dominasi dengan membungkam perempuan. Namun, bentuk dominasi tersebut membuat perempuan  memberontak dan bersuara. Dominasi inilah yang mendasari kekerasan simbolik pada sinetron Catatan Hati Seorang Istri.Kata Kunci ; Kekerasan Simbolik; dominasi; ideologi patriarki; sinetron.
KEBERLANJUTAN JURNALISTIK SEHAT DI ERA KONVERGENSI DARING SUARASURABAYA.NET DENGAN PENDEKATAN ENGAGEMENT PYRAMID Anak Agung Istri Prihandari Satvikadewi; Irmasanthi Danadharta; Bambang Aprianto
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.35 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v5i2.1855

Abstract

ABSTRACTThe approach of engagement pyramid, which is a response to the increasingly complex relations between consumers and producers in the digital era, offers a solution so that the sustainability of an organization, product or a particular brand can be maintained, through one key concept: engagement. Applying the approach of the engagement pyramid in online journalism enables the creation of a healthy journalistic process, because the demands of high speed verification and curation procedure of the news or other journalistic products can still be fulfilled through the stages of engagement. The stages of engagement include watching, sharing, commenting, producing and curating. This article is a summary of research on the application of engagement pyramid in the news media portal http://suarasurabaya.net. With the case study method, Suara Surabaya dot Net was chosen as a subject based on meeting criteria as convergent media. As a result, the pyramid engagement approach has implications for the continuity of good relations between the media and listeners, which also have consequences on the structure of the writings as the product of online journalism, considering that media platform used (radio, portal, social media and micro blogging) each has specific characteristics.Keywords: Engagement Pyramid, Healthy Journalistic, Online Convergence, Suarasurabaya.net.ABSTRAKPendekatan engagement pyramid yang merupakan respon terhadap semakin kompleksnya relasi antara produsen di era digital dan konsumen, menawarkan jalan tengah agar keberlanjutan sebuah organisasi, produk maupun brand dapat terjaga, melalui satu konsep kunci yaitu keterlibatan. Pendekatan piramida keterlibatan dalam jurnalisme daring memungkinkan terciptanya proses jurnalistik yang sehat, karena meskipun dalam tuntutan kecepatan yang tinggi, verifikasi dan kurasi berita atau produk jurnalistik lainnya tetap tetap bisa dilakukan melalui tahap-tahap keterlibatan. Tahap-tahap keterlibatan tersebut meliputi watching, sharing, commenting, producing dan currating. Artikel ini merupakan ringkasan dari penelitian tentang penerapan engagement pyramid di media portal berita http://suarasurabaya.net. Dengan metode studi kasus, Suara Surabaya dot Net dipilih sebagai subjek berdasarkan pemenuhan kriteria sebagai media konvergen. Hasilnya, pendekatan engagement pyramid selain berimplikasi pada keberlanjutan hubungan baik antara media dengan pendengar juga berkonsekuensi pada struktur penulisan produk jurnalistik, mengingat masing-masing platform media yang digunakan (radio, portal, media sosial dan micro blogging) memiliki karakteristik yang spesifik.Kata Kunci: Engagement Pyramid, Jurnalistik Sehat, Konvergensi Daring, Suarasurabaya.net.
GELIAT INTERAKSI SOSIAL DOKTER MASA KINI MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM Apnizar Sapoetri; Sri Tunggul Pannindriya
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 5, No 02 (2019): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 36/E/KPT/2019
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.686 KB) | DOI: 10.30813/bricolage.v5i2.1884

Abstract

ABSTRACTSocial media as a means of building social interaction for doctors. However, the use of social media sometimes violates doctors' professional codes of ethics for personal gain. The purpose of this study was to determine the use of social media Instagram by doctors in conducting social interactions and determine the suitability of doctors in using social media with the code of ethics of the doctor's profession. This type of research is descriptive qualitative. The research data are primary data obtained through interviews with research sources consisting of medical ethics experts, doctors who use social media Instagram, and patients who are followers of the doctor's Instagram account. Data analysis uses interactive analysis of Miles and Huberman The conclusion of the study states that, in practice, the use of Instagram social media by doctors in building social interactions with patients/community is still contains elements of promotion, therefore, it can be declared that the use of Instagram social media is still not in accordance with the professional code of ethics of the doctor.Keywords; Doctor; Instagram; Social Interaction; Social Media.ABSTRAKMedia sosial sebagai sarana membangun interaksi sosial di kalangan dokter terkadang digunakan dengan cara yang menyalahi kode etik profesional dokter untuk keuntungan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media sosial instagram oleh dokter dalam melakukan interaksi sosial dan mengetahui kesesuaian dokter dalam menggunakan media sosial dengan kode etik profesi dokter. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa data primer yang diperoleh melalui wawancara terhadap narasumber penelitian yang terdiri dari ahli kode etik kedokteran, dokter pengguna media sosial Instagram, dan pasien yang menjadi pengikut akun Instagram dokter tersebut. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa penggunaan media sosial Instagram oleh dokter dalam membangun interaksi sosial dengan pasien/masyarakat luas pada praktiknya masih mengandung unsur promosi, sehingga dapat dinyatakan masih belum sesuai dengan kode etik profesi dokter.Kata Kunci; Dokter; Instagram; Interaksi Sosial; Media Sosial.

Page 1 of 1 | Total Record : 6